Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk menekan
atau mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja terhadap pekerja
yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses pengolahan, tempat kerja
dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaannya. K3 baik sekarang
maupun di masa mendatang merupakan sarana menciptakan situasi kerja yang
aman, nyaman dan sehat, ramah lingkungan sehingga mendorong effisiensi dan
produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan semua
pihak, bagi pekerja maupun pengusaha.
Pada banyak kasus, getaran tidak diinginkan kerena dapat membuang energi,
menimbulkan ketidak nyamanan, menghasilkan bunyi derau (noise) dan bahkan
dapat menyebabkan kerusakan. Selain dapat terjadi pada sistem mekanik dan
sistem elektrik yang pada dasarnya berskala kecil, getaran juga dapat terjadi
pada struktur dengan skala yang sangat besar seperti jembatan suspensi,
gedung bertingkat tinggi maupun struktur ruang angkasa. Dewasa ini,
pembangunan struktur skala besar dengan bobot kecil menjadi trend baru
karena dapat mengurangi biaya dan energi. Akan tetapi, efek terhadap
kesehatan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kesehatan
masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena selain dapat menimbulkan
gangguan tingkat produktifitas, gangguan kesehatan kerja tersebut dapat timbul
akibat pekerjaanya, karena semakin kecilnya rasio antara berat dan ukuran
struktur tersebut akan menyebabkan struktur lebih lentur sehingga menjadi
sangat sensitif terhadap masalah getaran. Maka dari itu perlu diketahui pula
cara-cara pencegahan dan penanggulangan penyakit kerja akibat getaran, agar
produktivitas kerja tetap meningkat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan Getaran ?
2. Bagaimanakan cara mengukur getaran?
3. Berapa nilai ambang batas getaran ?
4. Bagaimanakan dampak getaran?
5. Bagaimanakan cara pengendalian getaran?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang defenisi tentang getaran
2. Untuk mengetahui tentang cara mengukur getaran
3. Untuk mengetahui nilai ambang batas getaran
4. Untuk mengetahui tentang dampak getaran
5. Untuk mengetahui tentang pengendalian getaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Getaran
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/Menkes/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran Dan Industri, yang dimaksud dengan getaran adalah gerakan
bolak-balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap suatu titik
acuan, sedangkan yang dimaksud dengan getaran mekanik adalah
getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia.
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah
bolak- balik dari kedudukan keseimbangannya. Nilai ambang batas (NAB)
getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada
lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik
kuadrat (m/det2).
Getaran yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan
sebagaimana tercantum dalam Getaran dapat diartikan sebagai gerakan
dari suatu sistem bolak-balik, gerakan tersebut dapat berupa gerakan
yang harmonis sederhana dapat pula sangat kompleks, sifatnya dapat
periodik atau random, stady-state atau intermitent (solid). Sistem/media :
dapat berupa gas (udara), cairan (liquid) dan padat (solid). Apabila media
tersebut adalah udara dan getaran yang terjadi dalam frekuensi 20 -
20.000 Hz akan menimbulkan suara (bunyi).
Gerakan partikel-partikel dari suatu sistem (gas, cair, padat) mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
1. Mempunyai amplitude
2. Mempuyai frekuensi
3. Mempunyai kecepatan
4. Mempunyai percepatan (akselerasi)
Getaran adalah suatu factor fisik yang bekerja pada manusia dengan
penjalaran ( Transmission ) dari pada tenaga mekanik yang berasal dari
sumber goyangan ( osilattor ). Getaran kerja adalah getaran mekanis yang
ada ditempat kerja dan berpengaruh terhadap tenaga kerja. Getaran
dihasilkan oleh :
Vibrasi atau getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran
mekanis misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya, oleh sebab itu
dapat dibedakan dalam 2 bentuk:
Acceleration ( m/dtk2 )
Lama Pemaparan
4 - 8 jam 4
2 - 4 Jam 6
1 - 2 Jam 8
> 9-
63 < 6 6-9 > 12
12
Konversi :
Kecepatan = 2 pf x simpangan
P = 3,14
D. Dampak Getaran
1. Getaran Umum ((Whole body vibration )
Efek vibrasi dalam tubuh tergantung dari jaringan. Hal ini didapatkan
sebesar-besarnya pada frekuensi alami yang menyebabkan resonansi.
Untuk frekuensi 3-9 Hz berpengaruh pada dada dan perut. Getaran-
getaran kuat menyebabkan perasaan sakit yang luar biasa. Sistem
peredaran darah dipengaruhi hanya oleh getaran-getaran dengan
intensitas tinggi. Tekanan darah, denyut jantung, pemakaian O2 dan
volume berdenyut berubah sedikit pada intensitas 0,6 g tetapi berubah
banyak pada 1,2 g dengan frekuensi 6-10 Hz. Dari semua alat badan
mata paling banyak dipengaruhi oleh getaran mekanis. Mata masih
dapat mengikuti getaran antara getaran dan sasaran sampai dengan 4
Hz, sedangkan unutk frekuensi selanjutnya mata tidak dapat lagi
mengikutinya. Pengaruh getaran mekanis terhadap saraf dan endokrin
kadang-kadang terlihat pada tenaga kerja di perindustrian.
Efek getaran pada seluruh tubuh dapat mengganggu saat melakukan
pekerjaan yaitu akibat gangguan menggerakan tangan dan
menurunnya ketajaman penglihatan. Getaran-getaran yang terdiri dari
campuran aneka frekuensi bersifat menegangkan dan melemaskan
tonus otot secara serta merta, kedua efek ini melelahkan maka
diperlukan peredam.
Sesuai dengan tingkatnya dapat dibagi menjadi 3 macam :
a. Mengganggu kenyamanan kerja
b. Mempercepat timbulnya kelelahan kerja
c. Menimbulkan gangguan kesehatan tenaga kerja
Pada stadium I
Pada stadium II
Terjadi gangguan : pada otot / sendi
3. Pengendalian Getaran
Cara-cara pengendalian getaran antara lain adalah sebagai berikut :
a. Eliminasi
Mendesign ulang alat-alat yang bergetar angan bersentuhan
langsung.
b. Subtitusi
Memilih peralatan kerja yang rendah intensitas getarannya.
Peralatan tersebut adalah yang telah dilengkapi dengan damping
didalamnya (internal damping). Misalnya : Bor listrik yang
dilengkapi dengan damping piston.
c. Rekayasa Teknik
Menambah/menyisipkan damping diantara tangan dan peralatan.
misalnya : memasang damping material diantara badan peralatan
dan pegangan peralatan dan membalut pegangan peralatan karet.
d. Isolasi
Memakai remote controle.
e. Administrasi
Mengatur waktu kerja, sebagai berikut : Rotasi jenis pekerjaan dan
pengaturan jam kerja, sehingga sesuai dengan Threshold Limit
Values.
f. Alat Pelindung Diri
Memakai sarung tangan karet busa pada waktu mengoperasikan
peralatan.
g. Ada 4 cara untuk mengurangi bahaya keterpaparan vibrasi atau
Hav
1) Dengan meredam peralatan disebelah dalam
2) Dengan menyisipkan peredam antara tool housing dan tangan
3) Mengoperasikan alat dengan remote controle
4) Dengan mengurangi waktu terpapar dengan operator
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu massa melalui
keadaan seimbang terhadap suatu titik acuan.
2. Cara menilai getaran adalah menggunakan alat ukur
intensitas getaran adalah vibration meter. Satuan
percepatan getaran adalah m/detik2 satuan kecepatan
getaran adalah m/detik.
3. Dampak getaran bagi kesehatan adalah:
a. Mengganggu kenyamanan kerja
b. Mempercepat timbulnya kelelahan kerja
c. Gangguan aliran darah
d. Gangguan syaraf pusat menyebabkan kelemahan
degeneratif syaraf
e. Gangguan metabolisme/ pencernaan / pertukaran oxygen
dalam paru-perut kembung, mual, kolik usus
f. Gangguan pada otot atau persendian
4. Cara-cara pengendalian getaran antara lain adalah sebagai
berikut:
a. Eliminasi
Mendesign ulang alat-alat yang bergetar angan
bersentuhan langsung.
b. Subtitusi
Memilih peralatan kerja yang rendah intensitas
getarannya. Peralatan tersebut adalah yang telah
dilengkapi dengan damping didalamnya (internal
damping). Misalnya : Bor listrik yang dilengkapi dengan
damping piston.
c. Rekayasa Teknik
Menambah/menyisipkan damping diantara tangan dan
peralatan. misalnya : memasang damping material
diantara badan peralatan dan pegangan peralatan dan
membalut pegangan peralatan karet.
d. Isolasi
Memakai remote controle.
e. Administrasi
Mengatur waktu kerja, sebagai berikut : Rotasi jenis
pekerjaan dan pengaturan jam kerja, sehingga sesuai
dengan Threshold Limit Values.
f. Alat Pelindung Diri
Memakai sarung tangan karet busa pada waktu
mengoperasikan peralatan.
B. Saran
1. Bagi pekerja, agar pekerja bisa nyaman dan produktif dalam
meminimalkan bahaya fisik di tempat kerja khususnya dalam
mengendalikan suhu dan getaran sehingga tidak
menimbulkan penyakit.
2. Bagi pembaca khususnya mahasiwa, agar dapat
meningkatkan pemahaman khususnya tentang bahaya fisik
suhu dan getaran dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Daftar Pustaka
1. http://ellyaniabadi.blogspot.co.id/2014/10/hyperkes-suhu-dan-
getaran.html
Diposkan oleh ellyhani abadi di 08.58 Minggu, 12 Oktober 2014
2. https://noviakl10jambi.wordpress.com/2012/02/16/getaran/
Diposkan oleh noviakl10jambi di 8:19 am Februari 16, 2012
3. http://myblogabdulmalikdarmin.blogspot.co.id/2015/01/makalah-
hyperkes-getaran.html
Diposkan oleh Abdul Malik Darmin di 23.31 Rabu, 21 Januari 2015
4. http://k3pelakan.blogspot.co.id/2010/10/getaran.html
Diposkan oleh PANITIA BULAN K3-2010 22.55