Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam NKRI


Nilai atau value mengandung pengertian sesuatu yang berharga. Sesuatu yang bernilai
apabila memiliki guna (memiliki keindahan) kebenaran atau kebaikan. Nilai-nilai Kebangsaan
yang terkandung dalam pasal-pasal UUD NRI Tahun 1945, yaitu:
1) Nilai demokrasi, mengandung makna bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat, setiap warga
negara memiliki kebebasan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaran pemerintahan.
2) Nilai kesamaan derajat, setiap warga negara memiliki hak, kewajiban dan kedudukan yang
sama di depan hukum.
3) Nilai ketaatan hukum, setiap warga negara tanpa pandang bulu wajib mentaati setiap hukum dan
peraturan yang belaku.
Sehingga diharapkan nilai-nilai tersebut untuk dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Ada beberapa nilai yang dijunjung tinggi serta berkembang dalam kehidupan
masyarakat yaitu :
1) Nilai Agama
Setiap agama mengajarkan kebaikan, yaitu tentang kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan
manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Nilai Hati Nurani Manusia
Hati nurani manusia (batin manusia) merupakan perasaan yang paling dalam dan secara kodrat
mendapat cahaya kebaikan-kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa sehingga manusia memiliki
moral dan mampu membedakan hal-hal yang baik atau buruk.
3) Nilai Adat Istiadat dan Budaya
Budaya / kebudayaan merupakan hasil pikir, rasa, karsa, dan karya serta cita cita manusia yang
berdasar atas rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, bangsa, negara, serta
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Nilai Pancasila
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia merupakan kristalisasi nilai yang dimiliki
bangsa Indonesia yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk mewujudkannya.

PENTINGNYA wAWASAN KEBANGSAAN BAGI GENERASI MUdA


Kita perlu suatu landasan yang kuat dan konsepsional untuk membangun kembali
persatuan dan kesatuan bangsa serta jiwa nasionalisme yaitu "Wawasan
Kebangsaan".
untuk mengatasi berbagai permasalahan kebangsaan yang terjadi saat ini maka wawasan
kebangsaan perlu direvitalisasi atau pengutamaan kembali, karena hal ini sangatlah urgen, jika hal
ini tidak segera dilakukan maka NKRI akan terancam punah dan cita-cita melestarikan kehidupan
berbangsa dan bernegara untuk menggerakan rakyat Indonesia kearah kemerdekaan yang
sebenarnya di NKRI akan sulit terwujud.
MENGAPA INDONESIA MEMILIH DEMOKRASI

1. karena demokrasi adalah sebuah pandangan politik dimana masyarakat bisa berpartisipasi dalam
pemerintahan di negara tsb. bisa dibilang negara yang menyelenggarakan demokrasi adalah negara yang
peduli dengan masyarakatnya.
2. Demokrasi dapat melindungi kebebasan individual
3. Demokrasi dapat membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
4. Demokrasi menjamin persamaan hak
5. Demokrasi mampu menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara
melembaga.
6. Demokrasi Menciptakan ketepatgunaan yang baik
7. Demokrasi mampu menjamin tegaknya keadilan.

Tujuan Partai Politik


Tujuan parpol adalah untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan guna melaksanakan
/mewujudkan program-program yang telah mereka susun sesuai dengan ideologi tertentu.
Parpol sebagai saran komunikasi politik
Komunikai politik adalah proses penyampaian informasi politikdari pemerintah kepada
masayarakatdan sebaliknya dari masyarakat kepada pemerintah. Parpol disini berfungsi untuk
menyerap, menghimpun (mengolah, dan menyalurkan aspirasi politik masyarakat dalam
merumuskan an menetapakan suatu kebijakan.
Contoh: misal dilingkungan sekolah, OSIS itu ibarat Parpol. Jika ada aspirasi ataupun masalah
yang dituntut siswa, misanya perbaikan fasilitas sekolah. Pada saat itu terjadi interaksi antara
siswa dan OSIS menmbahas mengenai kurangnya fasilitas sekolah. Selanjutnya OSIS
menyampaikan aspirasi/tuntutan siswa tadi kepada pihak sekolah. Interkasi antara
siswa(masyarakat), OSIS (parpol) dan pihak sekolah (pemerintah), merupakan suatu komunikasi.
OSIS sebgai suatu sarana komunikasi antara pihak siswa dan pihak sekolah. Dalam kehidupan
politik suatu negara contoh tadi dapat diibaratkan para siswa itu masyarakat, OSIS itu Parpol,
dan pehak sekolah itu Pemerintah.
b. Parpol sebagai sarana sosialisasi politik
Sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik mengenai suatu
fenomena politik yang sedang dialami suatu negara. Proses ini disampaikan melalui pendidikan
politik. Sosialisai yang dilakukan oleh parpol kepada masyarakat berupa pengenalan program-
program dari partai tersebut. Dengan demikian , diharapkan pada masyarakat dapat memilih
parpol tersebut pada pemilihan umum.
Contoh: penyampaian program politik parpol pada acara kampanye menjelang pemilu. Hal
tersebut merupakan salah satu fungsi papol sebagai sarana sarana sosialisasi politik.
c. Parpol sebagai sarana rekrutmen politik
Rekrutmen politik adalah proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk
melaksanakan sejumlah peran dalam istem politik ataupun pemerintahan. Atau dapat dikatakan
proses seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk menduduki suatu jabatan
ataupun beberapa jabatan politik ataupun mewakili parpol itu dalam suatu bidang. Rekrutmen
politik gunanya untuk mencari otang yang berbakat aatupun berkompeten untuk aktif dalam
kegiatan politik.
MENGAPA DEMOKRASI BUTUH TANGGUNG JAWAB

Menurut Branson, bahwa setiap warga negara dalam negara demokrasi semestinya memiliki
kebijakan-kebijakan kewarganegaraan karena tanpa hal itu sistem pemerintahan demokrasi
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Inti dari kebajikan kewarganegaraan adalah
tuntutan agar semua warga negara menempatkan kebaikan bersama di atas kepentingan
pribadi. Hal itu meliputi
disposisi kewarganegaraan dan komitmen kewarganegaraan.
1) Disposisi kewarganegaraan, adalah sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan warga negara
yang menopang perwujudan kebaikan bersama serta ber-fungsinya sistem demokrasi secara
sehat. Sikap-sikap itu, antara lain adalah sebagai berikut.
a) Tanggung jawab pribadi dan kesediaan untuk menerima tanggung jawab bagi dirinya sendiri
serta konsekuensi dari tindakan-tindakannya.
b) Keadaan, termasuk hormat kepada orang lain, dan penggunaan wacana yang beradab.
c) Murah hati terhadap sesama dan masyarakat luas.
d) Mengasihi sesama.
e) Sabar dan gigih dalam mengejar tujuan bersama.
f) Toleransi terhadap keanekaragaman.
g) Disiplin diri dan kesetiaan pada aturan-aturan yang diperlukan untuk memelihara pemerintahan
demokratis tanpa tekanan dari otoritas di luar dirinya sendiri.
h) Sikap batin dan kehendak untuk menempatkan kebaikan bersama diatas kepentingan pribadi.
i) Keterbukaan pikiran, termasuk sikap skeptis yang sehat dan pengakuan terhadap sifat
ambiguitas kenyataan sosial dan politik.

Anda mungkin juga menyukai