WAHAM
STIKES BALI
A. Tinjauan Teoritis
1. Konsep Skizofrenia
a. Pengertian
fungsi otak dan melibatkan banyak sekali faktor. Faktor faktor itu meliputi
perubahan struktur fisik otak, perubahan struktur kimia otak dan faktor
persepsi klien, cara berpikir, bahasa, emosi, dan prilaku sosialnya(Yosep, 2011.
Hal. 211).
utama pada proses fikir serta disharmoni (keretakan, perpecahan) antara proses
b. Penyebab
lain:
1) Faktor genetik
2) Virus
3) Auto antibody
4) Malnutrisi
1) Gejala positif :
Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak
sesuatu yang sebenarnya tidak ada, atau mengalami suatu sensasi yang tidak
biasa pada tubuhnya. Gejala yang biasanya timbul yaitu klien merasakan ada
suara dari dalam dirinya. Kadang suara itu dirasakan menyejukkan hati,
2) Gejala negatif
energi dan minat dalam hidup yang membuat kalian menjadi orang yang
mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang lain selain tidur dan makan.
Penderita skizofrenia tidak memiliki ekspresi baik dari raut muka maupun
gerakan tangannya, seakan-akan dia tidak memiliki emosi apapun. Tapi ini
apapun. Mereka mungkin bisa menerima pemberian dan perhatian orang lain,
d. Jenis-jenis skizofrenia
1) Skizofrenia simplek dengan gejala utama kedangkalan emosi dan
kemunduran kemauan.
5) Episode skizoprenia akut adalah kondisi akut mendadak yang disertai dengan
a. Pengertian
bentuk yaitu bentuk pikiran, arus pikiran, dan isi pikir. Gangguan isi
pikir dapat terjadi baik pada isi pikiran nonverbal maupun pada isi
yang tetap dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh
orang lain. Keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah
kehilangan kontrol.
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai
dengan fakta dan keyakinan tersebut mungkin aneh (misal mata saya
adalah komputer yang dapat mengontrol dunia) atau bisa pula tidak
aneh hanya sangat tidak mungkin (misal FBI mengikuti saya) dan tetap
sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham
sistematis.
kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya
Edisi I : 2013).
tetapi dipertahankan dan tidak dapat di ubah secara logis oleh orang
lain keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan
: 2011).
terhadap ide-ide, pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan dan sulit
pikir/delusi/waham
tidak biasa
pikir terganggu. Bila individu tidak mampu berpikir secara logis dan
1) Etiologi
herediter.
a) Faktor Predisposisi
kepribadian.
b) Faktor Presipitasi
(1) Biologis
menanggapi rangsangan.
2) Jenis-jenis Waham
kenyataan.
f) Waham bizar
1. Sisip pikir : klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan
2. Siar pikir : klien yakin bahwa orang lain mengetahui apa yang
luar.
3) Fase Waham
fase yaitu :
a) Fase lack of human need
klien baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien dengan
ideal yang melebihi linkunga tersebut. Padahal self reality jauh. Dari
sesuatu yang dikatakan klien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak
e) Fase comforting
f) Fase improving
Manifestasi klinis adalah tanda dan gejala yang dapat dikaji pada
klien dengan prilaku waham. Tanda dan gejala pada klien dengan
berikut.
1. Kognitif
a. Tidak mampu membedakan nyata dan tidak nyata
b. Individu Sangat percaya dengan keyakinanya
c. Sulit berpikir realita
d. Tidak mampu mengambil keputusan
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
3. Perilaku dan hubungan sosial
a. Hipersensitif
b. Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
c. Depresip
d. Ragu-ragu
e. Mengancam secara verbal
f. Aktifitas tidak tepat
g. Stereotiful
h. Imfulsit
i. Curiga
4. Fisik
a. Kebersihan kurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. Berat badan menurun
e. Nafsu makan berkurang dan
f. Sulit tidur
g) Penatalaksanaan Medis
1) Farmakoterapi
mania.
pengamanan pasien. Hal ini berkaitan dengan pengunaan oabt anti psikotik
100mg.
b) Tipikal (chlorpromizine, haloperidol), chlorpromazine 25-100mg.
pergaulan dengan orang lain dan cenderung asyik dengan dunianya sendiri
(khayalan dan pikiran sendiri). Oleh karena itu, salah satu penatalaksanaan
pasien waham adalah penarikan diri high potensial. Hal ini berati
a) Terapi aktivitas
pekerjaan seni.
Rasional :
kehidupan.
b) Terapi sosial
c) Terapi kelompok
kelompok
d) Terapi lingkungan
hal 1).
A. Pengkajian
gunakan.
kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca pikirannya ?
fisik.
1) Faktor predisposisi.
a) Genetik : diturunkan
konteks limbik
glutamat.
2) Faktor presipitasi
dengan penanggung.
4) Alasan dirawat
a) Psikologis
b) Biologis
anak.
c) Sosial budaya
menumpuk.
7) Aspek psikososial
a) Genogram
b) Konsep diri
1) Citra tubuh
2) Identitas diri
3) Peran
4) Ideal diri
5) Harga diri
6) Hubungan social dengan orang lain.
7) Spiritual
8) Status mental
a) Data subyektif
Data subyektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh pasisen
dan keluarga. Data ini diperoleh melalui wawancara perawat kepada klien
dan keluarga.
b) Data obyektif
Data obyektif yaitu data yang ditemukan secara nyata. Data ini
tersinggung, menolak makan dan minum obat, jarang mengikuti atau mau
lain, menolak makan atau minum obat, tidak ada perhatian terhadap
asuhan mandiri, ekspresi muka sedih/gembira, ketakutan, gerakan tidak
tidak bisa membedakan antara yang nyata dengan yang tidak nyata,
c) Rumusan masalah
d) Analisa Data
Tabel 1
Masalah
NO Keperawata Data Subyektif Data Obyektif
n
1. Pohon masalah
- akibat.
effect
Risiko Perilaku Kekerasan
Causa
Harga Diri Rendah
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan merupakan suatu pernyataan masalah keperawatan klien
mencakup baik respon sehat adaptif atau maladaptif serta stresor yang menunjang.
Rumusan diagnosa adalah problem/masalah (P) berhubungan dengan penyebab
(etiologi), dan keduanya ini saling berhubungan sebab akibat secara ilmiah.
Diagnosis ini bisa juga permasalahan (P), penyebab (E), dan simtom/gejala
sebagai data penunjang. Jika pada diagnosis tersebut sudah diberikan tindakan
keperawatan, tetapi permasalahan (P) belum teratasi, maka perlu dirumuskan
diagnosa baru sampai tindakan keperawatan tersebut dapat diberikan hingga
masalah tuntas. (Farida, 2010, hal.51)
Diagnosa keperawatan yang umum muncul pada klien dengan
c. Isolasi sosial
C. Rencana Keperawatan
Tabel 2
N Klien Keluarga
o SPIP SPIK
1. Membantu orientasi realita Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien
2. Mendiskusikan kebutuhan
yang tidak terpenuhi Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
waham, dan jenis yang dialami pasien
3. Membantu pasien memenuhi besera proses terjadinya.
kebutuhannya
Menjelaskan cara-cara merawat pasien
Menganjurkan pasien waham
memasukkan dalam jadwal
4. kegiatan harian.
SP2P SP2K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan Melatih keluarga mempraktikkan cara
harian pasien merawat pasien dengan waham
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
selanjutnya).
Hasil yang diharapkan pada klien dengan gangguan isi pikir: waham
adalah :
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Damaiyanti, Mukhripah.2012.Asuhan Keperawatan Jiwa.Bandung:PT.Refika Aditama.