Anda di halaman 1dari 21

INTEGRATED CIRCUIT (IC) 555, NE, DAN LM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elektronika Industri


Dosen Pengampu : Drs. R. Kartono M.Pd. dan Ir. Ulfah Mediaty Arief M.T.

Oleh :

1. Adi Setiawan (5301414042)


2. Muhamad Ade R. (5301414045)
3. Musaropah (5301414054)

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


TEKNIK ELEKTRO-FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2016

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan Judul
Integrated Circuit (IC) 555, NE, Dan LM dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis
tidak dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik. Kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada
halangan.
2. Dosen pembimbing Mata Kuliah Elektronika Industri, Bapak Drs. R. Kartono
M.Pd. dan Ibu Ir. Ulfah Mediaty Arief M.T.yang telah membimbing dalam
penyusunan makalah ini.
3. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah.
4. Teman-teman mahasiswa/mahasiswi lainnya yang telah memberikan masukan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada
umumnya.

Semarang, 22 Desember 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang...........................................................................................1
B Rumusan Masalah.....................................................................................2
C Tujuan........................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengertian Integrated Circuit (IC)............................................................5
B. Jenis Integrated Circuit (IC)......................................................................6
C. Kunggulan IC ...........................................................................................16
D. Kelemahan IC............................................................................................17
BAB V
A. Kesimpulan ...............................................................................................18
B. Saran..........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika
aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika
dalam sebuah kemasan kecil. Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat
itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian
digantikan oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk
merangkai sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan
komponen Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat
Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk
dapat dibawa berpergian (portable).
Bahan utama yang membentuk sebuah Integrated Circuit (IC) adalah
Bahan Semikonduktor. Silicon merupakan bahan semikonduktor yang paling
sering digunakan dalam Teknologi Fabrikasi Integrated Circuit (IC). Dalam
bahasa Indonesia, Integrated Circuit atau IC ini sering diterjemahkan menjadi
Sirkuit Terpadu.
Tanpa adanya Teknologi IC (Integrated Circuit) mungkin saat ini kita tidak
dapat menikmati peralatan Elektronika Portable seperti Handphone, Laptop, MP3
Player, Tablet PC, Konsol Game Portable, Kamera Digital dan peralatan
Elektronika yang bentuknya kecil dan dapat dibawa bepergian kemana-mana.
Mengenai IC yang sangat bermanfaat dan penting bagi kehidupan manusia, maka
penulis mencoba menyajikan makalah dengan judul Intregated Circuit (IC).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Integrated Circuit (IC) ?
2. Apa saja jenis-jenis Integrated Circuit (IC) ?
3. Bagaimana cara kerja Integrated Circuit (IC) ?
4. Apa kelebihan Integrated Circuit (IC) dibandingkan dengan komponen
elektronika lain?

1
5. Apa kelemahan Integrated circuit (IC) ?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui pengertian Integrated Circuit (IC).
2. Mengetahui jenis-jenis Integrated Circuit (IC).
3. Mengetahui cara kerja Integrated Circuit (IC).
4. Mengetahui kelebihan Integrated Circuit (IC) dibandingkan dengan
komponen elektronika lain.
5. Mengetahui kelemahan Integrated circuit (IC).

BAB II
LANDASAN TEORI

2
Integrated Circuit atau disingkat dengan IC adalah Komponen Elektronika
aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika
dalam sebuah kemasan kecil. Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat
itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian
digantikan oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk
merangkai sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan
komponen Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat
Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk
dapat dibawa berpergian (portable).

Gambar Tabung Vakum


Teknologi Integrated Circuit (IC) atau Sirkuit Terpadu ini pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Jack Kilby yang bekerja untuk Texas
Instrument, setengah tahun kemudian Robert Noyce berhasil melakukan fabrikasi
IC dengan sistem interkoneksi pada sebuah Chip Silikon. Integrated Circuit (IC)
merupakan salah satu perkembangan Teknologi yang paling signifikan pada abad
ke 20.
Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat itu umumnya
memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian digantikan
oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk merangkai
sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan komponen
Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat Elektronika

3
yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk dapat dibawa
berpergian (portable).
Teknologi IC (Integrated Circuit) memungkinkan seorang perancang
Rangkaian Elektronika untuk membuat sebuah peralatan Elektronika yang lebih
kecil, lebih ringan dengan harga yang lebih terjangkau. Konsumsi daya listrik
sebuah IC juga lebih rendah dibanding dengan Transistor. Oleh karena itu, IC
(Integrated Circuit) telah menjadi komponen Utama pada hampir semua peralatan
Elektronika yang kita gunakan saat ini.
Tanpa adanya Teknologi IC (Integrated Circuit) mungkin saat ini kita tidak
dapat menikmati peralatan Elektronika Portable seperti Handphone, Laptop, MP3
Player, Tablet PC, Konsol Game Portable, Kamera Digital dan peralatan
Elektronika yang bentuknya kecil dan dapat dibawa bepergian kemana-mana.

BAB III
PEMBAHASAN

4
A. Pengertian Intregated Circuit (IC)

Kita dapat mendefiniskan Rangkain Terintregasi (Integrated Circuit-IC)


sebagai komponen atau elemen mandiri di atas permukaan yang kontinu
membentuk rangkaian yang terpadu. Komponen atau elemen tersebut dapat
berupa diode, transistor, resistor, kapasitor dan lainnya terdefinisi di atas wafer
silicon atau bahan semikonduktor yang lain. Setelah melalui proses pabrikasi yang
kompleks akhirnya IC digunakan dalam rangkaian yang terbungkus rapi dan
mudah digunakan seperti gambar 1.

Gambar IC
Definisi lain dari Integrated Circuit (IC) adalah Komponen Elektronika
aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan Transistor, Dioda,
Resistor dan Kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu Rangkaian Elektronika
dalam sebuah kemasan kecil. Sebelum ditemukannya IC, peralatan Elektronik saat
itu umumnya memakai Tabung Vakum sebagai komponen utama yang kemudian
digantikan oleh Transistor yang memiliki ukuran yang lebih kecil. Tetapi untuk
merangkai sebuah rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks, memerlukan
komponen Transistor dalam jumlah yang banyak sehingga ukuran perangkat
Elektronika yang dihasilkannya pun berukuran besar dan kurang cocok untuk
dapat dibawa berpergian (portable).

B. Jenis Integrated Circuit (IC)

5
Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC (Integrated Circuit) dapat
dibedakan menjadi IC Linear, IC Digital dan juga gabungan dari keduanya.
1. IC Linear
IC Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada
umumnya berfungsi sebagai :
a) Penguat Daya (Power Amplifier)
b) Penguat Sinyal (Signal Amplifier)

c) Penguat Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)

d) Penguat Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)

e) Penguat RF dan IF (RF and IF Amplifier)

f) Voltage Comparator

g) Multiplier

h) Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)


i) Regulator Tegangan (Voltage Regulator)
IC analog adalah IC yang tersusun oleh beberapa rangkaian (linier) dan
beroperasi dengan menggunakan sinyal sinusoidal.

Macam- macam IC analog (linier) :


a. IC Op-Amp

6
Disebut amplifier operasional atau op-amp merupakan salah satu jenis IC analog
yang berfungsi sebagai rangkaian penguat. IC Op- Amp, s dibedakan menjadi dua
macam/jenis yaitu:
1) Op- Am Inverting

Op-amp inverting merupakan rangkaian penguat yang tegangan


keluarannya berbanding terbalik dengan tegangan masuknya. Sinyal masuk ke op-
amp inverting melalui input inverting dan menghasilkan keluaran dengan sudut
fase yang berkebalikan dengan sudut fase tegangan masukan. Besarnya penguatan
tergantung pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = -(R2/R1)Vin
dengan:
Vout : tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin : tegangan masukan (input)
R1 : hambatan ke-1 (ohm)
R2 : hambatan ke-2 (ohm)
2) Op-Amp Non-Inverting

7
Penguat operasional non inverting termasuk dalam sistem analog linier,
yaitu sitem yang menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan tegangan
masukan yang diberikan. Penguat operasional non inverting adalah penguat yang
sinyal masukannya diberikan pada input non-inverting dan menghasilkan output
dengan sudut fase sama dengan sudut fase tegangan input. Besarnya penguatan
pada faktor penguatan (gain) yang dirumuskan sebagai berikut:
Vout = ((Ri+R2)/R1)Vin
dengan
Vout : tegangan keluaran penguatan operasional (output)
Vin : tegangan masukan (input)
R1 : hambatan ke-1 (ohm)
R2 : hambatan ke-2 (ohm)
3) IC timer 555
IC timer 555 merupakan IC linier yang berfungsi sebagai rangkaian
pewaktu monostable dan osilator estable. IC 555 merupakan jenis IC yang
terkenal didalam dunia elektronika analog/linier. Pada penggunaannya , IC 555
dapat dikategorikan dalam beberapa fungsi rangkaian, antara lain sebagai berikut:
a) Rangkaian Monostable

Pada rangkaian monostable , IC 555 berfungsi sebagai penghasil pulsa


diskrit. Pulsa akan dihasilkan pada saat IC 555 menerima siyal pemicu. Lebar
pulsa yang dihasilkan dipengaruhi oleh hubungan RC (resistor dan kapasitor).
Pulsa akan berhenti setelah kapasitor menerima 2/3 tegangan catu daya. Lebar

8
pulsa dapat dimodifikasi dengan mengubah nilai resistor (R) dan kapasitor (C)
sesuai dengan rumus berikut:
t=1,1(RxC)
dengan:
t : tegangan pulsa (detik)
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (farad)
b) Rangkaian Astable

Pada rangkaian astable, IC 555 berfungsi sebagai penghasil sinyal kotak


(pulsa) dengan frekuensi tertentu secara terus menerus. R1 menghubungan Vcc
dan pin7 (pin discharge), R2 menghubungkan pin 7(pin discharge), pin 6
(threshold), dan pin 2 (trigger). Kapasitor melakukan pengisian pada R1 dan R2,
serta hanya melakukan pengosongan pada R2. PO ada rangkaian estable,
frekuensi pulsa hanya dipengaruhi oleh nilai R1, R2, dan C. Rumusan frekuensi
pada rangkaian estable sebagai berikut:
f = 1/(In(2)xC(R1+R2))
Lebar pulsa high dirumuskan sebagai berikut :
high = In(2)x(R1+2R2)C
Lebar pulsa low dirumuskan sebagai berikut :
low = In(2)xCxR2
dengan:
R : nilai resistor (ohm)
C : nilai kapasitor (C)
4) IC Power

9
IC Power merupakan jenis IC yang beroperasi pada catu daya .
Umumnya , IC power digunakan pada rangkaian regulator, adaptor dan power
supply.

2. IC Digital
Perbedaan utama dari IC Linear dengan Digital ialah fungsinya, dimana IC
digital beroperasi dengan menggunakan sinyal kotak (square) yang hanya ada dua
kondisi yaitu 0 atau 1 dan berfungsi sebagai switch/saklar, sedangkan IC linear
pada umumnya menggunakan sinyal sinusoida dan berfungsi sebagai
amplifier(penguat). IC linear tidak melakukan fungsi logic seperti halnya IC-TTL
maupun C-MOS dan yang paling populer IC linier didesain untuik dikerjakan
sebagai penguat tegangan.
Dalam kemasan IC linier terdapat rangkaian linier, dimana kerja
rangkaiannya akan bersifat proporsional atau akan mengeluarkan output yang
sebanding dengan inputnya. Salah satu contoh IC linear adalah jenis Op-Amp. IC
Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu Tinggi dan Rendah atau dalam
kode binary dilambangkan dengan 1 dan 0.
IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :
a. Flip-flop
b. Gerbang Logika (Logic Gates)
c. Timer
d. Counter
e. Multiplexer

10
f. Calculator
g. Memory
h. Clock
i. Microprocessor (Mikroprosesor)
j. Microcontroller

Berbeda dengan IC analog (linier) , IC digital beroperasi pada tegangan 0


volt (low) dan 5 volt (high). IC digital tersusun dari beberapa rangkaian logika
AND, OR, NOT, NAND, NOR,dan XOR). IC digital sering digunakan sebagai
aplikasi sakelar cepat. Pada perkembangannya, IC digital merupakan jenis yang
paling banyak digunakan dalam segala bidang elektronika, karena ukurannya kecil
dan memiliki fungsi yang sangat lengkap.
Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan Komponen
Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic Discharge (ESD).
Jadi, diperlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
IC tersebut.
a. TTL(Transistor transistor Logic)
IC yang paling banyak digunakan secara luas saat ini adalah IC digital
yang dipergunakan untuk peralatan komputer, kalkulator dan system kontrol
elektronik. IC digital bekerja dengan dasar pengoperasian bilangan Biner
Logic(bilangan dasar 2) yaitu hanya mengenal dua kondisi saja 1(on) dan 0(off).

11
Jenis IC digital terdapat 2(dua) jenis yaitu TTL dan CMOS. Jenis IC-TTL
dibangun dengan menggunakan transistor sebagai komponen utamanya dan
fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi Logic, sehingga dinamakan
Transistor.
Dalam satu kemasan IC terdapat beberapa macam gate (gerbang) yang
dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti
AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti Decoder,
Encoder, Multiflexer dan Memory sehingga pin (kaki) IC jumlahnya banyak dan
bervariasi ada yang 8,14,16,24 dan 40. Pada gambar diperlihatkan IC dengan
gerbang NAND yang mengeluarkan output 0 atau 1 tergantung kondisi kedua
inputnya.
IC TTL dapat bekerja dengan diberi tegangan 5 Volt.

Microprocessor
Microprocessor adalah alat pemroses data yang merupakan pengembangan
dari teknologi pembuatan Integrated Circuit (IC), Ada beberapa peristilahan yang
dipakai untuk menunjukan tingkat kepadatan (density) dari suatu chip IC, yaitu
Small Scale Integration (SSImengemas beberapa puluh transistor), Medium Scale
Integration (MSI-mengemas sampai beberapa ratus transistor), dan sekarang yang

12
sedang berkembang adalah Very Large Scale Integration (VLSImengemas
puluhan ribu sampai jutaan transistor).
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut
menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen
dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong
turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja,
efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971
membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah
komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam
sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu
tugas tertentu yang spesifik.
Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian
diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama
kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan
mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor. Contoh
tentang teknologi ULSI, misalnya microprocessor jenis 8086 mengandung 40.000
buah transistor, 80286 terdiri dari 150.000 transistor, 80386 memuat 250.000
transistor, 80486 mempunyai 1,2 juta transistor, 80586 (Pentium) 3 juta buah
transistor lebih sedangkan Intel Core 2 Duo mempunyai 271 juta transistor dan
Intel Quad Core 2 Extreme yang terdiri dari empat inti prosesor. Pengembangan
lebih lanjut microprocessor 80 inti. Silahkan hitung sendiri kandungan
transistornya dan itu akan berkembang secara terus menerus.
Apabila terjadi permasalahan pada IC jenis TTL maka sebaiknya
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. IC logika biasanya dikendalikan oleh suatu detak (Clock) dari sumber
detak (Oscilator). Periksa bagian-bagian pembangkit detak, misalnya IC
NE 555. Untuk memeriksa keluaran detak dari NE 555, periksa pin 3 dari
IC NE 555, sudah menghasailkan detak berupa pulsa atau belum.
2. Periksa jangan sampai ada kaki (pin) yang dalam keadaan mengambang.
Kaki masukan yang tidak terhubung kemana-mana akan dianggap
berlogika '1' oleh chip IC TTL.

13
b. IC- CMOS
Selain TTL, jenis IC digital lainnya adalah C-MOS (Complementary with
MOSFET) yang berisi rangkaian yang merupakan gabungan dari beberapa
komponen MOSFET untuk membentuk gate-gate dengan fungsi logic seperti
halnya IC-TTL. Dalam satu kemasan IC C-MOS dapat berisi beberapa macam
gate(gerbang) yang dapat melakukan berbagai macam fungsi logic seperti
AND,NAND,OR,NOR,XOR serta beberapa fungsi logic lainnya seperti Decoders,
Encoders, Multiflexer dan Memory.
Pada gambar diperlihatkan IC dengan gerbang NOR yang mengeluarkan
output 0 atau 1 tergantung kondisi kedua inputnya. IC C-MOS dapat bekerja
dengan tegangan 12 Volt.

Mempunyai salah satu ciri dengan tegangan input lebih fleksibel yaitu
antara 3,5 Volt sampai 15 Volt akan tetapi, tegangan input yang melebihi 12 Volt

14
akan memboroskan daya. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
menghindari kerusakan pada IC CMOS sebelum dipasangkan kedalam rangkaian.
Hal ini perlu dilakukan karena walaupun dari pabrik telah diberi proteksi berupa
dioda dan resistor dijalan masuknya namun usaha ini belum menjamin seratus
prosen. Tindakantindakan untuk menyelamatkan IC jenis CMOS.
IC CMOS harus selalu disediakan dengan kaki-kakinya ditanam dalam
foil plastik menghantar, bukan pada busa atau polistrin yang dikembangkan atau
dalam bahan pembawa dari aluminium. IC CMOS tidak boleh dikeluarkan dari
dalam kemasannya sampai ia sudah siap untuk dipasangkan pada rangkaian.
Berhati-hati untuk tidak menyentuh pin-pin (kaki) IC CMOS sebelum
dipasangkan pada rangkaian karena elektrostatik dari tangan manusia dapat
merubah dan menambah muatan oksidasi. IC CMOS harus merupakan komponen
terakhir yang dipasangkan pada papan rangkaian. Jangan dimasukan atau
ditanggalkan sementara tegangan catu daya disambungkan. Gunakan pemegang
atau soket IC yang vsesuai untuk menjaga kestabilan oksidasi dan muatan dalam
IC CMOS.
Kalau IC CMOS perlu dipasangkan pada papan rangkaian dengan
langsung disolder maka pakailah besi solder yang sangat kecil bocorannya serta
solder harus dibumikan. Meskipun IC CMOS tidak memiliki kekebalan
sebagaimana IC jenis lainnya. Masa genting dan mengkhawatirkan hanyalah
ketika melepas IC CMOS dari busa foil plastik pelindungnya dan ketika
memasangkannya ke dalam rangkaian. Setelah kedua pekerjaan itu terlampaui
semua akan berjalan biasa-biasa saja.
Pada papan rangkaian IC CMOS kaki-kaki yang tidak dipergunakan harus
tetap diberi kondisi tertentu, seperti '0' atau '1', tetapi tidak boleh dibiarkan tidak
terhubung. Apabila dibiarkan tidak terhubung, biasanya
IC CMOS akan cepat rusak. IC merupakan salah satu komponen
elektronik yang mudah rusak karena panas, baik panas pada saat disolder maupun
pada saat IC bekerja. Untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat
disolder maka perlu dipasang soket IC, sehingga yang terkena panas kaki
soketnya. Sedangkan untuk menghindari kerusakan IC karena panas pada saat IC

15
bekerja, maka pada IC perlu dipasang (ditempelkan) plat pendingin dari
aluminium atau tembaga yang biasanya disebut heatsink.

C. Keunggulan IC
IC telah digunakan secara luas diberbagai bidang, salah satunya dibidang
industri Dirgantara, dimana rangkaian kontrol elektroniknya akan semakin ringkas
dan kecil sehingga dapat mengurangi berat Satelit, Misil dan jenis-jenis pesawat
ruang angkasa lainnya. Desain komputer yang sangat kompleks dapat
dipermudah, sehingga banyaknya komponen dapat dikurangi dan ukuran
motherboardnya dapat diperkecil. Contoh lain misalnya IC digunakan di dalam
mesin penghitung elektronik(kalkulator), juga telepon seluler(ponsel) yang
bentuknya relatif kecil.
Di era teknologi canggih saat ini, peralatan elektronik dituntut agar
mempunyai ukuran dan beratnya seringan dan sekecil mungkin, dan hal itu dapat
dimungkinkan dengan penggunaannya IC.
Selain ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan, IC juga memberikan
keuntungan lain yaitu bila dibandingkan dengan sirkit-sirkit keonvensional yang
banyak menggunakan komponen, IC dengan sirkit yang relatif kecil hanya
mengkonsumsi sedikit sumber tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih
sehingga tidak membutuhkan pendinginan (cooling system).

D. Kelemahan IC
Pada uraian sebelumnya nampak seolah-olah IC begitu sempurna
dibanding komponen elektronik konvensional, padalah tak ada sesuatu komponen
yang tidak memiliki kelemahan.
Kelemahan IC antara lain adalah keterbatasannya di dalam menghadapi
kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik berlebihan dapat
menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga komponen yang kecil seperti
IC akan mudah rusak jika timbul panas yang berlebihan.
Demikian pula keterbatasan IC dalam menghadapi tegangan yang besar,
dimana tegangan yang besar dapat merusak lapisan isolator antar komponen di

16
dalam IC Contoh kerusakan misalnya, terjadi hubungan singkat antara komponen
satu dengan lainnya di dalam IC, bila hal ini terjadi, maka IC dapat rusak dan
menjadi tidak berguna.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komponen atau elemen mandiri di atas permukaan yang kontinu


membentuk rangkaian yang terpadu. Komponen atau elemen tersebut dapat
berupa diode, transistor, resistor, kapasitor dan lainnya terdefinisi di atas
wafer silicon atau bahan semikonduktor yang lain. Jenis IC secara garis besar
ada dua yaitu IC Linear (Analog) dan IC Digital. Kelebihan IC yaitu Selain
ukuran dan berat IC yang kecil dan ringan dan mengkonsumsi sedikit sumber
tenaga dan tidak menimbulkan panas berlebih sehingga tidak membutuhkan
pendinginan (cooling system). Kelemahan IC antara lain keterbatasannya di
dalam menghadapi kelebihan arus listrik yang besar, dimana arus listrik
berlebihan dapat menimbulkan panas di dalam komponen, sehingga

17
komponen yang kecil seperti IC akan mudah rusak jika timbul panas yang
berlebihan

B. Saran

1. Sebaiknya mahasiswa memahami mengenai IC dan fungsinya.


2. Sebaiknya mahasiswa mengetahui cara kerja IC.
3. Sebaiknya mahasiswa mengetahui kelebihan dan kelemahan IC.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.chogwang.com ( Diakses 21 Desember 2016)

http://teknikelektronika.com (Diakses 21 Desember 2016)

http://nie-ic.blogspot.com (Diakses 21 Desember 2016)

18

Anda mungkin juga menyukai