Anda di halaman 1dari 17

1

MANAJEMEN STRATEGI

LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL PERUSAHAAN

OLEH :

KELOMPOK 10

1. WA RUWIATI B1C1 14 058

2. HALIN BAHAYULANDA B1C1 14 059

3. YETY NINGSY B1C1 14 060

4. RYAN PURNAMA INDAH B1C1 14 061

5. ALFIN B1C1 14 062

4. BUBUNG BAHARUDDIN B1C1 14 064

5. WISNU AGUNG B1C1 13 182

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2017
2

Kata Pengantar

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena
berkat kemurahan-Nya, Makalah Manajemen Strategi ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan.Makalah ini membahas mengenai Lingkungan Eksternal dan Internal dalam
Perusahaan .
Makalah ini membahas mengenai Faktor faktor lingkungan eksternal dan internal serta
hubungan antara organisasi dengan masyarakat, teknik dalam mengamati dan memanfaatkan
faktor lingkungan ekstern dan intern, struktur organisasi, kultur organisasi an aspek-aspeknya,
serta sumber daya yang harus ddimiliki perusahaan.
Dalam proses pembuatan makalah ini, tentunya kami mendapat arahan , bimbingan, serta
saran,untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.H.Nasrullah
Dali,S.E.,M.Si.,Ak.,CA selaku dosen mata kuliah Manajemen Strategi serta rekan rekan sesama
mahasiswa yang telah membantu.
Akhirnya, Penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca
untuk makalah ini.

Kendari, April 2017

Kelompok 10
3

Daftar Isi

Halaman Judul........................................................................................................................ i
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................... 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
2.1 Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan................................... 3
2.2 Teknik dalam mengamati dan memanfaatkan faktor lingkungan ekstern&intern....... 6
2.3 Struktur Organisasi...................................................................................................... 8
2.4 Kultur Organisasi........................................................................................................ 11
2.5 Sumber Daya dalam Perusahaan................................................................................. 12
BAB III : PENUTUP............................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka........................................................................................................................ 15
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan kini mengalami perubahan yang luar biasa dan intensitasnya semakin sering
serta sukar sekali untuk diramalkan. Akibatnya, persaingan menjadi semakin sengit serta
permasalahan yang di hadapi perusahaan semakin hari menjadi semakin rumit. Untuk itulah,
maka sebelum berbagai proses lain dalam manajemen strategi, analisis mengenai lingkungan
perusahaan merupakan hal yang pertama dan niscaya untuk dilakukan. Yang dimaksudkan
dengan analisis disini adalah penelusuran kondisi eksternal dan internal yang di hadapi
perusahaan sampai kepada pangkalnya. Karena hanya dengan demikian perusahaan akan dapat
mewaspadai dan memahami implikasi-implikasi dari perubahan untuk kemudian dapat barsaing
secara lebih efektif.
Oleh karena itu, organisasi sangat di pengaruhi dan berinteraksi secara konstan dengan
lingkungan yang melingkupinya. Dengan demikian tugas utama yang paling penting bagi
manajemen perusahaan dalam hal ini adalah memastikan bahwa pengaruh tersebut dapat di
salurkan melalui arah yang posistif dan dapat memberikan kontribusi optimal tehadap
keberhasilan dan pencapaian daya saing organisasi secara keseluruhan.
Oleh karena itu, organisasi sangat di pengaruhi dan berinteraksi secara konstan dengan
linhkungan yang melingkupinya. Dengan demikian tugas utama yang paling penting bagi
manajemen perusahaan dalam hal ini aalah memastikan bahwa pengaruh tersebut dapat di
salurkan melalui arah yang posistif dan dapat memberikan kontribusi optimal tehadap
keberhasilan dan penapaian daya saing organisasi secara keseluruhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja faktor faktor lingkungan eksternal dan internal dalam perusahaan ?
2. Apa saja teknik yang digunakan dalam mengamati dan memanfaatkan faktor lingkungan
ekstern dan intern ?
3. Apa saja struktur organisai dalam perusahaan ?
4. Apa saja kultur perusahaan serta aspek-aspeknya?
5. Apa saja sumber daya yang harus dimiliki perusahaan ?

1.3 Tujuan
2

1. Dapat mengetahui faktor faktor lingkungan eksternal dan internal dalam perusahaan
2. Dapat mengetahui teknik yang digunakan dalam mengamati dan memanfaatkan faktor
lingkungan ekstern dan intern
3. Dapat mengetahui struktur organisai dalam perusahaan
4. Dapat mengetahui kultur perusahaan serta aspek-aspeknya
5. Dapat mengetahui sumber daya yang harus dimiliki perusahaan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Faktor Faktor Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan


3

Secara umum, lingkungan organisasi dapat dikategorikan ke dalam 2 bagian besar, yaitu
lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Lingkungan eksternal dapat
diklasifikasikan menjadi dua bagian besar yaitu lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan
industri.
1. Lingkungan Eksternal
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan umum dan
lingkungan industri.

1. Lingkungan Umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal organisasi yang
menyusun faktor-faktor tersebut pada dasarnya terlepas dari operasi perusahaan.
Lingkungan ini hanya memiliki sedikit implikasi langsung bagi peraturan suatu
organisasi. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah faktor ekonomi, sosial politik dan
hukum, teknologi serta demografi.

Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi mengacu kepada sifat, cara dan arah dari perekonomian di mana
suatu perusahaan akan atau sedang berkompetisi. Indikator dari kesehatan
perekonomian suatu Negara antara lain adalah tingkat inflasi, tingkat suku bunga
defisit atau surplus perdagangan, tingkat tabungan pribadi dan bisnis, serta produk
domestik bruto.
Faktor Sosial
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan,
nilai sikap, opini yang berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan
dimana perusahaan beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya di kembangkan dari
kondisi kultural, ekologis, pendidikan dan kondisi etnis. Seandainya faktor social
berubah maka permintaan untuk berbagai produk dan aktivitas juga turut mengalami
perubahan.

Faktor Politik dan Hukum


Arah dan stabilitas dari faktor politik dan hukum merupakan pertimbangan utama
bagi manajer dalam memformulasikan strategi perusahaan. Faktor politik dan hukum
mendefinisikan parameter-parameter hukum dan bagaimana pengaturan perusahaan
harus beroperasi. Kendala-kendala politik diberlakukan terhadap perusahaan melalui
4

keputusan perdagangan yang wajar, program perpajakan, penentuan upah minimum,


kebijakan polusi dan harga serta banyak tindakan lainnya yang
Faktor Teknologi
Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok,
distributor, pesaing, pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran dan
posisi persaingan. Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, perkembangan
produk, merubah relative competitive cost serta membuat barang dan jasa menjadi
cepat berputar. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau menghilangkan
perbedaan biaya antara perusahaan, menciptakan proses produksi yang lebih singkat,
menciptakan kelangkaan pada tenaga teknikal sera mampu merubah nilai-nilai dan
harapan para stakholders.
Faktor Demografi
Yang penting diperhatikan oleh perusahaan menyangkut faktor demografi ini di
antaranya adalah ukuran populasi, struktur umum, distribusi geografis, pencampuran
etnis serta distribusi pendapatan. Melihat dinamisnya perubahan, perusahaan harus
menganalisis perubahan faktor ini dalam konteks yang global, bukan hanya secara
domestik.

2. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang
menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi yang
relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional perusahaan.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi


tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan.
Perusahaan sendiri merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan
kompetensi yang nantinya dapat digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan
demikian analisis lingkungan internal akan mencakup analisis mengenai sumberdaya, kapabilitas
dan kompetensi yang dimiliki oleh perusahaan.

1. Sumberdaya (Resources)
5

Sumberdaya sering diartikan sebagai input yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk suatu
proses produksi. Secara sederhana sumberdaya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi
tangible, intangible dan human resources.

2. Kapabilitas (Capability)
Kapabilitas adalah suatu kumpulan sumber daya yang menampilkan suatu tugas atau
aktivitas tertentu secara integrative. Untuk menentukan kapabilitas suatu perusahaan
biasanya didasarkan kepada dua pendekatan. yaitu :
Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional menentukan kapabilitas perusahaan secara relatif terhadap fungsi-
fungsi utama perusahaan seperti; pemasaran, penjualan dan retribusi, keuangan dan
akuntansi, sumberdaya manusia, produksi serta organisasi secara umum.
Pendekatan Rantai Nilai (Value Chain)
Pendekatan value chain didasarkan pada serangkaian kegiatan yang berurutan yang
merupakan sekumpulan aktivitas nilai ( value activities ) yang dilakukan untuk mendesain,
memproduksi, memasarkan, mengirim dan mendukung produk dan jasa mereka. Value
activities ini dapat dipandang sebagai suatu building blocks dari suatu organisasi dalam
menciptakan produk atau memberikan jasa kepada pelanggannya.

3. Kompetensi Inti (Core Competence)


Kompetensi merupakan sesuatu yang membuat perusahaan dapat memiliki daya saing
yang terus berkelanjutan. Kompetensi ini bersumber dari kapabilitas dan sumberdaya
perusahaan. Tetapi perlu di tekankan bahwa tidak semua sumberdaya maupun kapabilitas
merupakan kompetensi inti perusahaan.

2.2 Teknik dalam Mengamati dan Memanfaatkan Faktor Lingkungan Ekstern dan Intern

Terdapat berbagai macam teknik yang dapat di gunakan oleh manajemen perusahaan
untuk melakukan analisis lingkungan. Beberapa di antaranya adalah :

1). External Factor Evaluation (EFE) Matrix Dan Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix
Seperti telah di sebutkan sebelumnya, salah satu tugas utama yang harus dipecahkan
dalam analisis lingkungan adalah mengidentifikasikan kekuatan,kelemahan, kesempatan dan
ancaman yang ada yang mungkin akan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Metode yang sering di pakai untuk hal ini adalah dengan mengelompokkan
6

faktor-faktor lingkungan yang di teliti menjadi tingkat lingkungan, ancaman potensial dan
kesempatan potensial ke dalam sebuah matrik. Untuk lingkungan eksternal, matrik yang di
gunakan adalah EFE sedang IFE sebagaimana namanya digunakan untuk lingkungan internal.

a. External Factor Evaluation (EFE) Matrik


Di dalam membuat EFE matriks ini, kita perlu mengetahui dan mengevaluasi
lingkungan eksternal perusahaan baik itu lingkungan umum maupun lingkungan industrinya.
Setidaknya ada lima langkah dalam pembuatan matriks ini sebagaimana diungkapkan oleh Fred
David dalam bukunya Consepts of Stategic Management.
1). Karena EFE ini menyangkut lingkungan ekstenal, maka pertama-tama kita membuat list atau
daftar dari faktor-faktor penting lingkungan eksternal yang menjadi peluang (opportunilties)
maupun ancaman (threats) bagi perusahaan.
2). Untuk setiap faktor di atas kita kemudian menentukan bobot atau timbangannya (weight),
dimulai dari 0.0 untuk bobot yang sangat tidak penting sampai 1.0 untuk faktor yang sangat
penting. Bobot atau timbangan ini menyatakan seberapa penting dari setiap faktor tersebut
dalam industri dimana perusahaan tersebut berada. Dan perlu diperhatikan bahwa total
seluruh bobot atau timbangan tersebut harus sama dengan 1.0.
3). Selanjutnya sebagaimana pada langkah ke 2 masing-masing faktor juga di berikan peringkat
(rating) mulai dari angka 1 sampai 4. Peringkat ini menggambarkan seberapa besar
efektifitas strategi yang sekarang dalam merespon berbagai faktor eksternal tadi. Nilai 1 jika
peruahaan meresponnya dengan sangat buruk. Nilai 2 jika respon perusahaan sama saja
dengan rata-rata perusahaan lain yang berada dalam industry. Nilai 3 jika respon perusahaan
terhadap faktor-faktor eksternal tadi lebih baik jika dibandingkan dengan respon perusahaan
lain yang berada di dalam industri. Selanjutnya nilai 4 di berikan jika respon perusahaan
terhadap lingkungan eksternal sangat baik dan optimal.
4). Pada langkah ini, setiap bobot atau timbangan pada langkah kedua dikalikan dengan
peringkat yang telah ditentukan pada langkah tiga untuk mendapatkan nilai tertimbangnya
(weighted score).
5). Jumlah nilai tertimbang dari setiap variable untuk mengetahui total nilai tertimbang
perusahaan tersebut.
7

b). Internal Factor Evaluation (IFE) Matrik


Langkah untuk membuat IFE matrik ini hampir sama dengan pembuatan EFE matrik.
Hanya saja kalau dalam EFE matrik yang di list adalah faktor-faktor eksternal (O dan T) maka
dalam IFE matrik yang di list adalah faktor-faktor lingkungan internal (S dan W).

2). Pengamatan Lingkungan ( Environmental Scanning )


Teknik lain yang biasa digunakan dalam analisis lingkungan adalah environment
scanning. Teknik analisis in merupakan proses pengumpulan informasi tentang berbagai
peristiwa dan hubungannya dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Dengan jalan
scanning, perusahaan diharapkan mampu mengidentifikasikan tanda-tanda dini perubahan
potensial. Informasi ini bermanfaat untuk membantu manajemen memutuskan arah masa depan
organisasi. Dalam perusahaan environmental scanning ini terjadi dalam banyak bentuk yang
secara umum dapat dipilah menjadi tiga bentuk utama:
a). Irregular Scanning Systems
Sistem in digunakan ketika terjadi krisis lingkungan di mana fokus utamanya ditujukan
pada hal-hal yang sudah terjadi. Penekanan sistem ini adalah untuk mengatasi krisis jangka
pendek dan kurang memperhatikan masa depan.
b). Regular Scanning Systems
Sistem ini menjalankan analisis regular atas lingkungan yang signifikan. Biasanya
analisis ini terjadwal per semester dalam suatu review. Scanning semacam ini bersifat decision-
oriented, dimana manajemen mengulas hasil analisa selama proses pengambilan keputusan.
c). Continuous Scanning Systems
Sistem ini secara konstan memonotor berbagai komponen lingkungan, sifatnya on-going
activity yang dijalankan tidak untuk sementara melainkan terus menerus oleh bagian atau bidang
tertentu.

3). Peramalan Lingkungan ( Environmental forecasting )


Selain berbagai teknik analisis lingkungan di atas, teknik lain yang juga popular dalam
melakukan analisis lingkungan ini adalah environmental forecasting. Teknik ini merupakan
proses penentuan kondisi-kondisi apa yang mungkin muncul dalam lingkungan organisasi pada
masa yang akan datang. Berdasarkan informasi yang di dapat, manajemen perusahaan kemudian
8

memproyeksikan keadaan masa depan dari komponen kunci lingkungan perusahaan pada seluruh
tingkatan dan meliputi lingkungan umum, industri dan internal. Teknik yang di gunakan dapat
berupa meminta pendapat para ahli, ekstrapolasi trend dan lain sebagainya. Selanjutnya
manajemen membuat serangkaian perencanaan dengan berdasarkan pada asumsi yang telah di
buat. Peramalan lingkungan yang umumnya di buat biasanya mencakup adalah peramalan
ekonomi, peramalan social, peramalan politik dan peramalan teknologi.

2.3 Struktur Organisasi


Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi dasar dalam manajemen untuk mencapai
sasaran yang ditetapkan oleh Organisasi. Pengorganisasian ini berkaitan dengan
pengelompokkan kegiatan, pengaturan orang maupun sumber daya lainnya dan
mendelegasikannya kepada individu ataupun unit tertentu untuk menjalankannya sehingga
diperlukan penyusunan struktur organisasi yang memperjelas fungsi-fungsi setiap bagian dan
sifat hubungan antara bagian-bagian tersebut.
Dengan demikian, jelas bahwa penyusunan Struktur Organisasi merupakan hal yang
sangat penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, baik organisasi tersebut berskala kecil
maupun besar tetap memerlukan Struktur Organisasi yang jelas untuk mencapai sasaran
organisasi yang ditetapkan. Secara definisi, yang dimaksud dengan Struktur Organisasi
menurut Schermerhorn (1996) adalah sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan
saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun
kelompok.
Struktur Organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk Bagan
Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram yang menggambarkan pengaturan
posisi pekerjaan dalam Organisasi yang diantaranya juga termasuk garis komunikasi dan
wewenangnya.
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi yang sering digunakan dalam organisasi pada
umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur Organisasi
Divisional (berdasarkan Produk/Pasar) dan Struktur Organisasi Matriks.

1. Struktur Organisasi Fungsional


Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization) merupakan
Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi. Pembagian kerja
9

dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan berdasarkan fungsi


manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan Sumber daya Manusia.
Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan tugas yang sama akan
dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini tepat untuk
diterapkan pada Organisasi atau Perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis
produk maupun layanan. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya operasional
namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.

Contoh Struktur Organisasi Fungsional

2. Struktur Organisasi Divisional

Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah struktur


organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan
letak geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan
yang berskala menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih
tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi Fungsional.

Contoh Struktur Organisasi Divisional


10

3. Struktur Organisasi Matriks

Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan kombinasi


dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi Divisional dengan tujuan
untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua bentuk Struktur
Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering juga disebut dengan
Struktur Organisasi Proyek karena karyawan yang berada di unit kerja fungsional
juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang
ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya
multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua
pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.

Contoh Struktur Organisasi Matriks


11

2.4 Kultur Perusahaan

Kultur perusahaan adalah aturan main yang ada dalam perusahaan yang akan menjadi
pegangan dari SDMnya dalam menjalankan kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di
dalam organisasi tersebut.

Menurut Hofstade, Geerst (1990:32) : Kultur/Budaya perusahaan didefinisikan sebagai


perencanaan bersama dari pola pikir (collective programming mind) yang membedakan anggota-
anggota dari suatu kelompok masyarakat dengan kelompok dari suatu budaya yang lain. Pola
pikir ini pada dasarnya hanya ada dalam pikiran individu yang kemudian mengalami kristalisasi
dan memiliki bentuk. Pada gilirannya pola pikir bersama ini akan meningkatkan sikap mental
para anggota kelompok tersebut.

Kultur perusahaan sebagai rantai yang mengikat ujung-ujung tombak sehingga hal
tersebut mengarahkan segala kekuatan menjadi satu tujuan terasa benar-benar kekuatannya.
Perkembangan Budaya Perusahaan yaitu :

1. Budaya perusahaan adalah hal-hal yang dikerjakan dalam satu perusahaan.

2. Budaya perusahaan adalah asumsi-asumsi dasar.


12

3. Rekayasa budaya perusahaan sebagai alat untuk meraih kemajuan, Budaya perusahaan
sebagai andalan daya saing.

4. Budaya perusahaan bagian dari strategi perusahaan dalam meraih kemajuan

2.5 Sumber Daya Perusahaan

Secara sederhana sumberdaya perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tangible,


intangible dan human resources.

1. Tangible Resources
Tangible resources merupakan sumberdaya yang lainnya terlihat dalam data
akuntansi dan mudah sekali diidentifikasi dan dievaluasi. Contoh dari tangible
resources ini adalah sumberdaya keungan, sumberdaya fisik dan organisasi.

2. Intangible Resouces
Intangible resources merupakan sumberdaya yang tidak terlihat dalam neraca
keungan perusahaan misalnya teknologi, inovasi dan reputasi, dan budaya
perusahaan.

3. Human Resources
Sumberdaya manusia (human resources) sengaja di pisah karena sifatnya yang
spesifik. Manusia memang jelas terlihat, namun sumberdaya yang mereka
sumbangkan kepada perusahaan adalah keterampilan, pengetahuan dan kemampuan
dalam mengambil keputusan. Kita mengenalnya dengan istilah modal manusia.
Mengidentifikasi dan menilai modal manusia tentu saja merupakan hal yang sulit dan
kompleks. Keterampilan dan kemampuan seseorang dapat di ukur melalui prestasi
kerja, pengalaman dan kualifikasi.
13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan melakukan analisis lingkungan umum perusahaan tersebut perusahaan dapat


mengetahui bagaimana keadaan dilingkungan sekitar baik dari lingkungan internal maupun
lingkungan eksternal, dengan berbagai elemen yang telah disebutkan diatas. Maka dari itu
perusahaan bisa menentukan strategi apa yang harus dilakukan perusahaan guna menghadapi
berbagai keadaan yang terjadi disekitar perusahaan, seperti mengelola peluang dan ancaman
dengan menggunakan analisis lingkungan eksternal dan internal yang sesuai.
Yang paling utama dari analisis lingkungan perusahaan tersebut bagaimana perusahaan
bisa memberikan yang terbaik dan tidak membuat kebijakan yang bisa merugikan baik
perusahaan maupun lingkungan sekitar.
14

Daftar Pustaka

Dindaa, Raja. 2015. Analisis Lingkungan Eskternal. Tersedia:


http://www.academia.edu/23942647/ANALISIS_LINGKUNGAN_EKSTERNAL

Fred R. David. 2009, Manajemen Strategis. Salemba Empat Jakarta.

Hitt,Michael A,dkk.1999.Strategic Management : Compatitiveness and Globalization. Edisi


3.United States South-Western College Publishing.

lmu Manajemen Industri.[online].Tersedia dalam :http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-


contoh-bentuk-struktur-organisasi/. [diakses tanggal : 5 April 2017 ]

Rusyda, Faza. 2015. Analisis Manajemen Stratejik Lingkungan Internal. Tersedia:


http://www.academia.edu/1220521/Analisis_Manajemen_Stratejik_Lingkungan_Internal

Anda mungkin juga menyukai