Anda di halaman 1dari 7

HANYA DIBERIKAN MULAI PEKAN KE-5

PEMBAHASAN

PROBLEM FISIKA
SET SUPERINTENSIF SBMPTN 2015
1 E 2 E

gaya P, Q dan R sama besar : kelajuan mobil : v = 20 m/s


FP = FQ = FR = 100 N, mendekati lampu persimpangan jalan yang
maka resultan ketiga vektor tersebut adalah berubah menjadi merah ketika ia berada 70 m
darinya.
perhatikan grafik berikut! waktu reaksi pengemudinya : t = 0,9 detik
kemudian menginjak pedal rem secara penuh
Q FQy P mobil diperlambat : a = - 4 m/s2,
FPy mobil akan berhenti ... dari lampu
saat reaksi saat mengerem
FQx mobil mengalami mobil diperlambat
60 53
FRx (GLB) : (GLBB) :
60 FPx
S1 v 1 t v 2 v 0 2 2aS 2

R
S1 20 0,9 0 202 2 4S 2
FRy
S1 18 m 8S 2 400
S 2 50 m
Vektor Sumbu X Sumbu Y
FPx FP cos 53o FPy FP sin 53o Jarak total hingga berhenti : 18 + 50 = 68 m
FPx 100.0, 6 FPy 100.0,8 Artinya mobil akan berhenti 2 m sebelum lampu
FP = 100 N
FPx 60 N FPy 80 N 3 B
FQy FP sin 60 o

FQx FP cos 60o Jari-jari roda A, B, dan C


1
FQ = 100 N FQx 100.0,5 FQy 100. 3 rA = 20 cm, rB = 8 cm, dan rC = 4 cm
2 kecepatan sudut B : B = 10 rad/s
FQx 50 N
FQy 50 3 N maka roda C berputar dengan kecepatan sudut
sebesar .
FRy FP sin 60o
FRx FP cos 60 o
perhatikan gambar!
1
FR = 100 N FRx 100.0,5 FRy 100. 3 A = B
2
FRx 50 N
FRy 50 3 N vA vB
Resultan Fx 40 N Fy 80 N A rA C rC

maka resultan gaya dari ketiga vektor tersebut


10.20 C 4
FR Fx2 Fy2 C 40 rad/s
FR 40 80
2 2

FR 40 5 N

PEMBAHASAN PROBLEM SET 4, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 19


4 C 6 D

Sebongkah es yang terapung di laut tepat akan


N F=40 N tenggelam ketika suatu massa 360 kg ditempatkan
10 kg di atasnya. Massa bongkahan es tersebut adalah
(kerapatan air laut = 1,02 gr/cm3;
mg sin 37o kerapatan es = 0,9 gr/cm3)
37o mg
mg cos 37o F 0
Gaya normal : percepatan : FA Wes WB 0
Fy 0 F ma Wes FA WB
m es g air gV tc m B g WB
N mg cos 37o 0 mg sin 37o F ma
m es air Vtc m B Wes
N 100 cos 37o 100 0,6 40 10 a
m FA
N 80 N a 2 m / s2 m es 1,02 es 360
0,9
0,12m es
5 A 360
0,9
lintasan melingkar dengan kelajuan v konstan. m es 2700 kg

7 C
N mg
N Sebuah ruangan menjadi lebih hangat 10 K dari
sebelumnya T = 10 K
Perubahan suhu ruangan tersebut dalam skala
mg Fahrenheit adalah ....
Di bawah (B) : di atas (A) : T = T' 95 10 18o F
2
mv mv2
Fsp Fsp
R R 8 C
2
mv mv2
N B mg mg N A a gram
R R
air 42oC 100oC
mv2 mv2
NB mg NA mg
R R Qa
Pilot merasakan beratnya ketika berada pada Q2
Q1
posisi lintasan terbawah dua kali beratnya ketika b gram 0oC 50% es melebur,
berada pada lintasan tertinggi. es -4oC maka suhu
berat yang dimaksud adalah gaya normalnya akhirnya 0oC
NB = 2 N A Q serap Q lepas
Maka Jari-jari lintasan melingkar tersebut Q1 Q 2 Q a
adalah... m es c es T m es L es m air c a T
NB 2NA
b 0,5 4 12 b 80 a 1 (42 0)
mv 2 mv
2
mg 2 mg 42b 42a
R
R a 1

mv2 2mv2 b 1
mg 2mg
R R
mv2
3mg
R
v2 v2
3g R
R 3g

20 PEMBAHASAN PROBLEM SET 4,FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2013, NURUL FIKRI


9 D 12 B

tekanan 1 : p1 = po titik dekat : pp = 80 cm.


volume 1 : V1 = Vo memakai kacamata : P = +1,75 dioptri,
suhu 1 : T1 = To maka jarak terdekat yang mampu dilihatnya
adalah = s = ...
proses secara adiabatik 100 100
teknan 2 : p2 = 8 po, P
s s'
konstanta Laplace : = 1,5 100 100
1,75
maka suhu dan volume gas tersebut sekarang s (80)
adalah 100
1,75 1,25 3
s
P1V1 P2 V2 T1V1 1 P2 V2 1 100
s 33,3 cm
3 3 1 3
p o Vo2 8p o V22 1
1 2
To V T2 Vo
o
2
2
4 13 E
1 3 3
V2 Vo2 1
1 1
8 To Vo2 T2 Vo2 interferensi dua celah :
1 2
V2 Vo T2 2To
4

10 E

Perbesaran : m = 4x s = 4s layar
Bila k bilangan bulat,
jarak benda layar : s s = 60 cm,
interferensi maksimum di P :
maka jarak layar ke cermin adalah
(L1 + L3) - (L2 + L4) = (2k) /2
Agar bisa menghasilkan bayangan di layar, maka
Sedangkan untuk intertefensi minimum-nya di P :
cermin yang digunakan adalah cermin cekung.
(L1 + L3) - (L2 + L4) = (2k 1) /2
Perhatikan gambar berikut!
14 B
60 s

s ' s 60 Nilai Intensitas P1 : I1 = Io


R f o
Nilai Intensitas P2 : I2 = I1 45
4s s 60 s I2
I 2 I1 cos 2
s 20 cm I3
I 2 12 I o (cos 45o ) 2 14 I o
dengan demikian s = 4s = 4.20 = 80 cm Intensitas cahaya yang keluar dari susunan
polaroid tersebut adalah : I3 =
11 E
I 3 I 2 cos 2
bayangan pada layar dengan perbesaran 5 kali I 3 14 I o (cos 45o ) 2 18 I o
bendanya : M 5 s' 5s
jarak antara benda dengan layar adalah 120 cm
(lihat gambar) lensa layar
s s' 120
s s
s 5s 120
benda
s 20 cm s' 100 cm

maka besarnya fokus lensa adalah : 120 cm


1 1 1 1
6 f meter
f 0,2 1 6

PEMBAHASAN PROBLEM SET 4, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 21


15 D E (3a ,0) E 1 E 2
kQ1 kQ 2
Dua buah bola identik A dan B membawa E (3a ,0) 2

sejumlah muatan. (QA=QB) r1 r2 2
Keduanya terpisah pada jarak tertentu sehingga k 14 Q
kQ
menimbulkan gaya sebesar F. E (3a ,0)
kQAQB (3a ) 2 (2a ) 2
F
r2 kQ kQ 7kQ
E (3a ,0) 2 2

Sebuah bola C yang juga identik tapi tidak 9a 16a 144a 2
bermuatan, mula-mula ditempelkan dg bola A ,
muatan bola A = muatan bola C 17 E
Q A ' Q C 12 Q A
setelah itu ditempelkan ke bola B kemudian Perhatikan gambar berikut!
dilepas. 10 10
A B C
muatan bola C = muatan bola B
QB 12 QA
Q B ' QC ' 40V
2 20V 5
QB ' QC ' 2 QB 14 QA
1 i2
i3 i1
QB ' 34 QB D
Maka gaya yang ditimbulkan oleh kedua bola A Beda potensial antara titik B dan A adalah
dan B sekarang adalah arus yang mengalir di A dan B adalah i1
kQA ' Q B '
F'
r2 V2 V1 R 3 V3 V1 R 2
i1
k 12 Q A 34 Q B R 1R 2 R 2 R 3 R 3 R 1
F'
r2 0 20 10 40 20 5
i1
3
kQA Q B 10.5 5.10 10.10
F' 8 2 1
r i1
F' 8 F
3 2

arus i1 mengalir dari A ke B, maka B ke A


16 B arusnya

Sebuah muatan titik positif yang besarnya Q maka


diletakkan di titik asal, dan sebuah muatan lain
yang tidak diketahui jenis dan besarnya diletakkan VBA V i R r
di titik (a, 0). Ternyata medan listrik di (2a, 0)
1
adalah nol. Q1 Q2 E 2 E 1
VBA 0 .10
2
(0,0) (a,0) (2a,0) (3a,0) VBA 5 V
E1 E 2 Q Q2
18 A (1, 2, 3, Benar)
kQ1 kQ 2 ( 2a ) 2 a 2

r1 2 r2 2 Q 2 14 Q Rangkaian Listrik Bolak Balik :
Karena titik (2a,0) medan listriknya nol maka, tegangan v = 100 sin 200t
medan listrik dari Q2 harus kekiri, berarti muatan arus i = 5 sin (200t - /3). Rangkaian tersebut
Q2 bernilai negatif (lihat gambar). V 100
Medan listrik pada titik (3a, 0) adalah (1) impedansi Z = 20 ohm
i 5
Q1 Q2 E2 E1 (2) karena beda sudut fase / 3 maka
rangkaian bersifat induktif dan mengandung
(0,0) (a,0) (2a,0) (3a,0) komponen kapasitor C dan induktor L

22 PEMBAHASAN PROBLEM SET 4,FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2013, NURUL FIKRI


(3) nilai R pada rangkaian adalah 20 E
cos R / Z
R Z cos Perhatikan gambar berikut!
1
R 20 cos / 3 B K mv 2
2
R 10 ohm 2
1 p
q K m
(4) nilai L tidak dapat ditentukan, tetapi nilai 2 m
dinding
reaktansi total (XL-XC) dapat ditentukan yaitu m 1 p2
sebesar : K
2m
Z R 2 (X L X C ) 2 1
p 2mK 2
20 102 (X L X C ) 2 d
Supaya partikel tidak menyentuh dinding, jari-jari
400 100 (X L X C ) 2
lintasan partikel adalah d
(X L X C ) 2 300 v2 v2
F m , Bqv m
(X L X C ) 10 3 ohm R d
mv 2mK
12

19 C B
qd qd

i3=30A 21 E
d

N = 5 lilitan
i1=10A
ditembus fluks magnet : = (2t 2 + 5t + 3) Wb.
40cm Pada saat t = 2 s
i2=20A
GGL induksi yang muncul pada loop tersebut
Agar induksi magnet pada titik tepat di tengah- adalah
d
tengah kawat berarus listrik i1 dan i2 sama dengan N
nol, jarak d haruslah = dt
Btotal B3 B1 B2 5 4t 5
oi3 oi1 oi 2 5 8 5
Btotal
2a 3 2a1 2a 2 65 volt
o 30 10 20
0 22 E
2 d 20 20 20
30 1 amplitudo : A = 20 cm.

d 20 2 simpangan : y = 103 cm,
d 20 60 Kecepatan getarnya adalah 30 cm/s
d 40 cm Frekuensi sudut getaran tersebut adalah
v2 A2 y2
1 k
Ep Ek Em kA 2
2 m
v 2 2 A 2 y 2
1 2 1 1
ky mv 2 kA 2
2 2 2

maka
v2 0,32
2 9
A 2
y 2

0, 22 0,1 3
2

3 rad/s

PEMBAHASAN PROBLEM SET 4, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 23


23 A B juga mendengar bunyi dari garpu talanya
sendiri sehingga tidak terjadi pelayangan, maka
Persamaan gelombang berjalan f garpu tala B = fP
y = 10 sin (100t 20x), dalam satuan SI. (340 v P ) 384
380
Getaran dua buah titik berjarak : x = 3,14 m 340
yang dilewati gelombang tersebut akan 380 340
cari panjang gelombang : 340 v P
384
2 2
m 340 v P 336,5
k 20 10
Beda fase : v P 3,5 m / s
x 3,14
10
26 C
10
Karena beda fase = 10 (bilangan bulat) maka dua perhatikan gambar!
titik tersebut getarannya sefase B A
v v BP
24 C v AP AB
v v
1 AB 2 BP vBP = 0,5c
c vAB = 0,4c
dawai tegang merambat sebuah gelombang
0, 4c 0,5c P
dengan persamaan: v AP
y = 0,001 sin (30t x), dalam satuan SI. 0, 4c.0,5c
1
rapat massa dawai : = 4x10-3 kg/m, c2
tegangan dawai tersebut adalah 0,9
v AP c
F 1, 2
v
k v AP 0, 75c
30 F
27 C
4 10 3
F suhu 1 : T1 = 27oC = 300 K
900
4 10 3 radiasi 1 : P1 = Po watt.
F 3,6 N radiasi 2 : P2 = 16 Po watt

suhu benda tersebut perlu dinaikkan sebesar


25 B P T4
14
P2 T2
Efek Doppler :
Si A yang berdiri diam, memegang garpu tala Pl T1
14
yang bergetar dengan frekuensi 384 Hz 16Po T2
Si B membawa garpu tala yang bergetar dengan
Po 300
frekuensi 380 Hz, berjalan menjauhi si A
T2 600 K
Si B Si A Atau T2 = 327oC

P S maka perubahan suhunya adalah


diam T = 600 - 300 K = 300 K
B mendengar dari A : Atau
fP v vP T = 327 27oC = 300oC

fS v0
fP 340 v P

384 340 0
(340 v P ) 384
fP
340

24 PEMBAHASAN PROBLEM SET 4,FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2013, NURUL FIKRI


28 A 30 D

Cahaya ungu ; = 400 nm = 410-7 m. massa 1H2 = 2,0136 sma


konstanta Planck h = 6,6 10-34 Js massa 2He4 = 4,0015 sma
c = 3 108 m/s, fusi dari dua buah inti 1H2 yang menghasilkan
t = 1 detik sebuah inti 2He4 akan membebaskan energi
P = 198 watt sebesar
Jumlah foton adalah
Nhc H2 + 1H2 2 He4 + Q
E Pt
1

maka
E m931
N 6,6 10 34 3 108
198 1
4 10 7
E 2m
1H
2 m
2H
4 931
N 4 10 20 foton E 2.2, 0136 4, 0015 931
E 23,9 MeV
29 B

Sejumlah N0 inti radioaktif PXQ


waktu paruhnya T1/2
waktu selama 2 T1/2
memancarkan partikel beta menjadi inti RYS
perhatikan persamaan reaksi inti berikut!

P XQ 0 + R YS
-1

maka
(1) Q = S
(2) Banyaknya PXQ yang tersisa adalah 0,25 No
t 2T1 2

1 T1 2 1 T1 2
N t No No
2 2
N t 0, 25No
ilustrasi by : si Bedil
(3) P = R 1
(4) Banyaknya inti RYS adalah 0,75 No

PEMBAHASAN PROBLEM SET 4, FISIKA, PROGRAM SUPERINTENSIF 2015 NURUL FIKRI 25

Anda mungkin juga menyukai