Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AGAMA

ROH KUDUS

Kelompok 2: Roh Kudus

-Neilson
-vincent
-Joel
-Juan
-Aurel
-Christine
-Feliana
-Putri
-Christian

DAFTAR ISI

APA ITU ROH


KUDUS 3

WUJUD DAN BENTUK ROH


KUDUS 4

TUGAS TUGAS ROH


KUDUS 5
KARYA ROH
KUDUS. 7

BUAH BUAH ROH


KUDUS.. 8

TUJUH KARUNIA ROH


KUDUS.. 10

I . APA ITU ROH KUDUS ?


Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. Roh Kudus (dalam bahasa Ibrani
Ruah haqodesh) hanya dipercayai oleh umat Kristiani dan adalah pribadi penolong yang
memimpin kita, dalam bentuk Roh (pneuma bahasa Yunani: ) yang dijanjikan oleh Yesus
Kristus sebelum kenaikan-Nya ke surga.[1]

Menurut ajaran Kristiani, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh Kudus
merupakan Roh Allah yang menolong, memimpin, menghibur, dan menjadi Teman Yang Setia. Roh
Kudus menuntun umat Kristiani agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Roh Kudus juga
merupakan penghubung antara umat Kristiani dengan Allah.
Orang Kristen percaya bahwa Roh Kuduslah yang menyebabkan orang percaya kepada Yesus. Dia
pulalah yang memampukan mereka menjalani hidup Kristen. Roh tinggal di dalam diri setiap orang
Kristen sejati. Setiap tubuh orang Kristen adalah Bait Suci tempat tinggal Roh.[2] Roh Kudus
digambarkan sebagai 'Penghibur' atau 'Penolong' (paracletus dalam bahasa Latin, yang berasal dari
bahasa Yunani, parakletos), dan memimpin mereka dalam jalan kebenaran. Karya Roh di dalam
kehidupan seseorang dipercayai akan memberikan hasil-hasil yang positif, yang dikenal sebagai Buah
Roh.

Rasul Paulus mengajarkan bahwa seorang pengikut Kristus haruslah dapat dikenali melalui buah
Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, dan penguasaan diri.[3]

Orang Kristen juga percaya bahwa Roh Kudus jugalah yang memberikan karunia-karunia
(kemampuan) khusus kepada orang Kristen, yang antara lain meliputi karunia-karunia karismatik
seperti nubuat, berbahasa Roh, menyembuhkan, dan pengetahuan.

Orang Kristen arus utama yang berpandangan "sesasionisme" percaya bahwa karunia-karunia ini
hanya diberikan pada masa Perjanjian Baru. Orang Kristen percaya hampir secara universal bahwa
"karunia-karunia roh" yang lebih duniawi masih berfungsi pada masa kini, antara lain karunia
pelayanan, mengajar, memberi, memimpin, dan kemurahan.[4] Dalam sekte-sekte Kristen tertentu,
pengalaman Roh Kudus digambarkan sebagai "pengurapan". Di kalangan gereja-gereja Afrika-
Amerika, pengalaman bersama Roh Kudus digambarkan sebagai suatu "kesukacitaan".

Orang Kristen percaya bahwa Roh Kuduslah yang dimaksudkan Yesus ketika ia menjanjikan
"Penghibur" (artinya, "yang memberikan kekuatan) dalam Yohanes 14:26. Setelah kebangkitan,
Yesus berkata kepada murid-muridnya bahwa mereka akan "membaptiskan dengan Roh Kudus", dan
akan menerima kuasa untuk peristiwa itu.[5] Janji ini digenapi dalam peristiwa-peristiwa yang
dilaporkan dalam Kisah Para Rasul 2.

Pencurahan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta, sepuluh hari setelah kenaikan Yesus ke surga
atau lima puluh hari setelah peristiwa kebangkitan Yesus dari kematian. Peristiwa ini terjadi di
Yerusalem pada sebuah ruang atas. Angin yang keras bertiup, lalu lidah-lidah api tampak di atas
kepala para murid Yesus. Banyak orang yang kemudian mendengar para murid itu berbicara, masing-
masing dalam bermacam-macam bahasa. Menurut Alkitab, murid-murid Yesus pada hari mereka
menerima Roh Kudus mampu mempertobatkan tiga ribu jiwa. Masing-masing memberi dirinya
dibaptis (Kitab Kisah Para Rasulpasal 2).

Dalam Injil Yohanes, penekanannya tidaklah terutama pada apa yang dilakukan oleh Roh Kudus bagi
Yesus, melainkan pada kisah penganugerahan Roh kepada murid-muridnya. Kristologi "tinggi" ini,
yang paling berpengaruh dalam perkembangan doktrin Trinitarian yang belakangan, memandang
Yesus sebagai domba kurban. Ia telah datang di antara manusia untuk menganuerahkan Roh Allah
kepada umat manusia.Meskipun bahasa yang digunakan untuk melukiskan bagaimana Yesus
menerima Roh di dalam Injil Yohanes paralel dengan laporan-laporan di dalam ketiga Injil yang
lainnya, Yohanes mengisahkan kejadian ini dengan maksud untuk memperlihatkan bahwa Yesus
secara khusus memiliki Roh dengan tujuan menganugerahkan Roh itu kepada para pengikutnya,
mempersatukan mereka dengan dirinya, dan di dalam dia juga mempersatukan mereka dengan Bapa.
(Lihat Raymond Brown, "The Gospel According to John", bab tentang "Pneumatology"). Dalam
Yohanes, karunia Roh itu sama dengan kehidupan yang kekal, pengetahuan tentang Allah, kuasa
untuk menaati, dan persekutuan satu dengan yang lainnya dan dengan Sang Bapa.

II. BENTUK DAN WUJUD ROH KUDUS


Sebenarnya, roh kudus tidak memiliki wujud asli, karena tidak ada satupunnyang mengetahui wujud
aslinya. Namun, roh kudus sering kali dikaitkan dengan wujud seperti:
1 . Air -melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara Pembaptisan. "Dibaptis dalams atuR oh",
kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Kor. 12:13).Jadi Roh dalam pribadi-Nya adalah air yang
menghidupkan, yang mengalir,dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34;1 Yoh. 5:8) dan yang
memberi kita kehidupan abadi. (Bdk. Yoh. 4:10-14;7:38; Kel. 17:1-6; Yes. 55:1;Zakh. 14:8; 1 Kor
10:4; Why. 21:6; 22:17)

2 . Urapan -salah satu lambang Roh Kudus adalah juga urapan dengan minyak, malahan sampai ia
menjadi sinonim dengan-Nya. (Bdk. 1Yoh. 2:20-27; 2 Kor 1:21) Dalam inisiasi Kristen, urapan
adalah tanda sakramental dalam Sakramen Penguatan, yang karenanya dinamakan "Khrismation"
dalam Gereja-gereja Timur.Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini,orang
harus kembali keurapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan: UrapanYesus. "Khristos" (terjemahan
dari perkataan Ibrani "Mesias") berarti yang "diurapi dengan Roh Allah".

3. Api -melambangkan daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam "lidah-lidah seperti api"
Roh Kudus turun alas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).

4 . Awan dan sinar -Roh turun alas Perawan Maria dan "menaunginya", supaya ia mengandung dan
melahirkanYesus (Luk. 1:35).Di atas gunungt ransfigurasi Ia datang dalam awan, "yang
menaungi"Yesus, Musa, Elia, Petrus, Yakobus danYohanes, dan "satu suara kedengaran dari dalam
awan: Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia" (Luk 9:34-35).

5 . Meterai -Meterai adalah sebuah lambang, yang erat berkaitan dengan pengurapan.Kristus telah
disahkan oleh "Bapa dengan meterai-Nya" (Yoh. 6:27; bdk. 2Kor 1:22; Ef 1:13; 4:3) dan di dalam
Dia, Bapa juga memeteraikan tanda milik-Nya atas kita.Karena gambaran meterai (bahasa Yunani
"sphragis" ) menandaskan akibat pengurapan Roh Kudus yang tidak terhapuskan dalam penerimaan
Sakramen Pembaptisan, Penguatan, danTahbisan, maka ia dipakai dalam beberapa tradisi teologis
untuk mengungkapkan "karakter",yang tidak terhapuskan, tanda yang ditanamkan oleh ketiga
Sakramen yang tidak dapat diulangi itu.
6 . Jari -"Denganj ari Allah" Yesus mengusir setan (Luk.11:20). Sementara perintah Allah ditulisd
engan "jari Allah" atas loh-loh batu (Kel.31:18), "surat Kristus" yang ditulis oleh para Rasul, "ditulis
dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging yaitu di
dalam hati manusia" (Kel.31:18; 2 Kor. 3:3).

7 . Merpati Waktu Kristus naikdari air Pembaptisan-Nya, Roh Kudus dalam rupa merpati turun
atas-Nya dan berhenti di atas-Nya.

III . TUGAS TUGAS ROH KUDUS

Roh Kudus mempunyai beberapa tugas utama sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab :

1. Pertama, Roh Kudus dengan kuasa Allah menaungi rahim Maria untuk menurunkan Firman
Yang Hidup yaitu Yesus Kristus ke dalam dunia (Luk. 1:35).
2. Kedua, Roh Kudus menurunkan firman yang tertulis yakni Alkitab (2 Pet. 1:20-21).
3. Ketiga, Roh Kudus menyadarkan manusia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh.
16:8-11).
4. Keempat, Roh Kudus melahirkan kembali manusia dan membawanya kepada Kristus (Yoh.
3:3, 5; 1 Kor. 12:3).
5. Kelima, Roh Kudus memimpin orang percaya ke dalam seluruh kebenaran dengan
mencerahkan dan mengingatkan mereka akan firman Kristus (Yoh. 16:13).
6. Keenam, Roh Kudus bertugas bersaksi tentang Kristus dan memuliakan Juruselamat, Anak
Allah yang tunggal (Yoh. 15:26; 16:14).
7. Ketujuh, Roh Kudus bertugas menguduskan orang percaya, yakni membawa orang percaya
semakin mentaati firman dan serupa dengan Kristus (1 Pet. 1:2).
8. Kedelapan, Roh Kudus menggerakkan orang percaya untuk melayani Tuhan dan
memberitakan Injil (Kis. 13:4).
9. Kesembilan, Roh Kudus tinggal dalam diri orang percaya dan menjadi penolong-penghibur
mereka selama-lamanya (Yoh. 14:16-17).
10. Kesepuluh, Roh Kudus memberi kuasa dalam penginjilan dan karunia dalam pelayanan untuk
membangun jemaat yaitu tubuh Kristus (Kis. 1:8; 1 Kor. 12 dan 14).

Dan dalam kehidupan saat ini, berikut adalah beberapa peran Roh Kudus dalam diri kita yang
perlu kita ketahui :

1. Menginsafkan dunia akan dosa

Yohanes 16: 8, Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan
penghakiman

2. Roh Kudus yang mengerjakan pembaharuan di dalam kita


Titus 3: 5, Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah
kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan
yang dikerjakan oleh Roh Kudus.

3. Menjadi Penolong

Yohanes 14: 16, Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang
Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya

Penolong berarti seseorang yang dipanggil untuk berjalan bersama-sama, dan mempunyai pengertian
seseorang pribadi yang memberi pertolongan, penuntun, pembimbing, pemberi penghiburan, pemberi
kekuatan,dorongan dan nasihat.

4. Memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran

Yohanes 16:13, Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang
didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang
akan datang.

1 Samuel 10: 6, Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama
dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.

5. Memberikan kepada kita hikmat dan wahyu

Efesus 1:17-18) : dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu,
supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. Dan
supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung
dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang
kudus..

6. Memimpin hidup kita sebagai anak-anak Allah

Roma 8: 14-16, Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. Sebab kamu tidak
menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh
yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Roh itu bersaksi
bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.

7. Menolong mematikan perbuatan-perbuatan daging dan memberikan kepada kita buah Roh

Roma 8:13, Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu
mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.

Gal 5: 22-23, Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal
itu.

Ketika Dia mendiami kita, Dia mulai menghasilkan dan menuai buah-Nya dalam kehidupan kita
yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri. Ini bukanlah hasil pekerjaan daging kita, yang tidak mampu untuk menghasilkan
buah semacam ini, namun adalah hasil dari kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan kita.

8. Menolong kita di dalam berdoa yang benar


Roma 8: 26, "Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu,
bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan
keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

9. Menjadi meterai dan jaminan bagi orang percaya

Efesus 1:13-14, Di dalam Dia kamu juga - karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu
Injil keselamatanmu - di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh
Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita
memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji
kemuliaan-Nya.

IV . KARYA ROH KUDUS


1. Ada Kuasa atas dosa. Pernyataan pertama mengatakan bahwa hukum Roh kehidupan memberikan
Anda kemerdekaan dari dosa dan maut (ayat 1-2). Anda akan berkuasa atas dosa.

2. Ia akan menggenapi hukum Taurat. Sebab apa yang tidak mungkin di lakukan hukum Taurat
karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah dengan jalan mengutus Putra-Nya sendiri
dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa supaya tuntutan hukum
taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh (ayat 3-4).

ini merupakan penggenapan Taurat Musa yang telah menghasilkan kemerdekaan yang sekarang
kita miliki dalam Roh. -

3. Ia akan memberikan kepada Anda pikiran Allah. Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang
dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai
sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada
hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak
mungkin berkenan kepada Allah (ayat 4-8).

4. Ia akan memberikan kepada Anda kebenaran. tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan
dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh
Kristus, ia bukan milik Kristus. Tetapi jika Kristus ada di dalam kamu, maka tubuh memang mati
karena dosa, tetapi roh adalah kehidupan oleh karena kebenaran (ayat 9-10).

5. Ia akan memberikan kehidupan pada tubuh Anda Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan
Yesus dari antara orang mati diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Yesus dari
antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di
dalam kamu. (ayat 11).

Jika Anda mengikuti jejak Roh Kudus, maka Anda akan hidup dalam tubuh yang sehat. Anda akan
memiliki tubuh yang bersemangat. Seperti yang dikatakan oleh Nabi Yesaya, Orang Orang yang
menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru (Yesaya 40:31). Sahabatku, Anda tidak dapat
membarui kekuatan Anda tanpa Roh Kudus karena Dialah yang membuat tubuh menjadi kuat.
6. Ia akan mematikan keinginan daging, Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berutang, tetapi
bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging, sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu
akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah (ayat 12-14).

7. Ia akan bersaksi tentang keselamatan Anda. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang
membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak
Allah. Oleh Roh itu kita berseru : ya Abba, ya Bapa! Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh
kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah (ayat 15-16).

V . BUAH BUAH ROH

1 . Kasih
(bahasa Yunani: agape, bahasa Latin: caritas, bahasa Inggris: love, charity)
Kasih "agape" menunjukkan kehendak hati yang murah hati dan tidak dapat dikuasai yang selalu
menginginkan kebaikan orang lain, tanpa peduli apa yang dilakukan orang itu. Merupakan kasih yang
memberi yang diberikan cuma-cuma tanpa mengharapkan balasan dan tidak mempertimbangkan nilai
pemberiannya. Agape lebih merupakan suatu pilihan daripada philos, yang merupakan kasih yang
kebetulan; dan menunjukkan keinginan daripada emosi. Agape menggambarkan kasih Allah yang
tanpa pamrih kepada dunia ini. Kata ini terutama dipakai oleh Paulus dalam suratnya yang pertama
kepada jemaat diKorintuspasal 13 menggambarkan pengorbanan, seperti yang dilakukan
oleh Yesus Kristus dengan kematiannya di kayu salib untuk menebus dosa manusia, yang tidak
memegahkan diri:
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak
sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia
tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu,
mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan.

2 . Sukacita

(bahasa Yunani: chara, bahasa Latin: gaudium, bahasa Inggris: joy)


Kata Yunani untuk "sukacita" adalah chara, yang berasal dari kata charis, yaitu kata Yunani untuk
"rahmat" (lang-en|grace}}). Dalam kaitan ini, "sukacita" (chara) dihasilkan oleh "rahmat" (charis)
Allah. Jadi 'sukacita' ini bukan kebahagiaan manusia yang sesaat saja, melainkan 'sukacita sejati' yang
bersumber dari Khalik kudus. Merupakan ekspresi dari Roh yang berkembang paling bagus pada
waktu kesusahan. Misalanya, dalam 1 Tesalonika 1:6, jemaat Tesalonika mengalami tekanan berat
akibat penganiayaan; tetapi di tengah kesusahan itu, mereka terus mengalami sukacita besar.

3 . Damai sejahtera

(bahasa Yunani: eirene, bahasa Latin: pax, bahasa Inggris: peace)


"Damai sejahtera" ini merupakan hasil penyandaran pada hubungan dengan Allah.[12] Damai ini
adalah keadaan istirahat yang tenang, dihasilkan dari mencari Allah, dan berlawanan dengan keadaan
"kacau balau" (chaoshttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Galatia_5&action=edit). Kata aslinya
dalam bahasa Yunani "eirene" merupakan terjemahan dari kata bahasa Ibrani "syalom" (shalom) yang
merupakan ekspresi dari kepenuhan, kesempurnaan atau ketenangan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh
keadaan ataupun tekanan dari luar. Kata eirene menegaskan kekuatan keteraturan yang berlawanan
dengan kekacaubalauan.

4 . Kesabaran

(bahasa Yunani: makrothumia, bahasa Latin: longanimitas, bahasa


Inggris: patience, forbearance, longsuffering)

Kesabaran dalam bahasa Yunani aslinya "makrothumia" terdiri dari dua kata: makros, "panjang,"
dan thumos "temperamen", yang memberikan makna "kelunakan", "mau menanggung", "panjang
sabar", "tabah", "tahan menderita". Juga termasuk dalam kata makrothumia ini kekuatan untuk
menanggung aniaya dan perlakuan buruk. Menggambarkan orang yang memiliki kemampuan untuk
membalas dendam, tetapi sebaliknya memilih untuk menahan diri.

5 . Kemurahan

(bahasa Yunani: chrestotes, bahasa Latin: benignitas, bahasa Inggris: kindness, benignity)

Kemurahan bukan hanya berlaku manis. Orang dapat berbuat murah hati tetapi tidak berperilaku
manis. Kelakuan manis lebih bermakna "dapat diterima", sedangkan kemurahan merupakan tindakan
yang bermanfaat bagi orang lain tanpa peduli tindakan sebelumnya. Kata christotes merupakan
perbuatan baik yang nyata, kelembutan dalam berlaku terhadap yang lain, bersikap penuh rahmat.

6 . Kebaikan

(bahasa Yunani: agathosune, bahasa Latin: bonitas, bahasa Inggris: goodness)

1. Keadaan atau kualitas untuk bersikap baik

2. Kemuliaan perilaku; kebajikan

3. Perasaan manis, murah hati, ringan tangan

4. Bagian terbaik dari semuanya; Intisari; Kekuatan;

5. Karakter umum yang dikenali dalam kualitas atau perbuatan.


7 . Kesetiaan

(bahasa Yunani: pistis, bahasa Latin: fides, bahasa Inggris: faithfulness, faith)

Kesetiaan adalah mendedikasikan diri kepada sesuatu atau seseorang, misalnya pasangan hidup, atau
suatu hal atau suatu kepercayaan/agama. Menjadi setia membutuhkan tekad pribadi untuk tidak
menyimpang jauh dari komitmen atau janji. Tidak selalu mudah untuk menjadi setia. Iman Kristen
membutuhkan kepercayaan kepada Allah.

8 . Kelemahlembutan

(bahasa Yunani: prautes, bahasa Latin: modestia, bahasa Inggris: gentleness, meekness, modesty)

Dalam bahasa Yunani, prautes dikenal sebagai "kelembahlembutan". New Spirit Filled Life
Bible mendefinisikan kelemahlembutan sebagai "disposisi yang bertemperamen stabil, tenang,
seimbang dalam roh, tidak sombong, dan dapat menguasai emosi. Kata ini diterjemahkan sebagai
'kelemahlembutan,' bukan merupakan indikasi kelemahan, melainkan kemampuan menguasai energi
dan kekuatan. Orang yang mempunyai kualitas ini mampu mengampuni kesalahan, memperbaiki
kekeliruan, dan menguasai jiwanya sendiri dengan baik."

9 . Penguasaan diri

(bahasa Yunani: egkrateia, bahasa Latin: continentia, bahasa Inggris: self-control, chastity)
Kata Yunani "egkrateia" [engkrateia] bermakna "mempunyai kuasa atas" (kata dasar "krat-" seperti
pada kata "demokrat", yang berarti "pemerintahan"), atau "kepemilikan atas kelakuan
sendiri."[13] Kata yang sama dipergunakan oleh rasul Petrus dalam suratnya yang kedua pasal 1:5-7:
"Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan
kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada
pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan
kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-
saudara kasih akan semua orang."[9]

VI . TUJUH KARUNIA ROH KUDUS

1 .KARUNIA TAKUT AKAN ALLAH memampukan orang untuk menghindari dosa dan
menghindari cinta / kelekatan pada barang-barang duniawi lebih dari rasa cinta dan hormat kepada
Tuhan. Teristimewa, karunia ini membangkitkan rasa hormat mendalam kepada Allah segala
kuasa yang Mahatinggi. Di sini, orang menyadari keterbatasannya sebagai ciptaan dan
ketergantungannya kepada Tuhan, serta tidak akan pernah mau dipisahkan dari Tuhan yang penuh
belas kasihan. Karunia takut akan Allah ini membangkitkan dalam jiwa semangat sembah sujud
dan takwa kepada Allah yang Mahakuasa serta rasa ngeri serta sesal atas dosa.

2 . KARUNIA KESALEHAN: guna menghaturkan sembah sujud kepada Tuhan terutama sebagai
Bapa kita dan berhubungan dengan semua orang sebagai anak-anak dari Bapa yang sama. Di sini,
orang menyatakan rasa hormat pada Tuhan sebagai Bapa yang penuh belas kasihan, serta
menghormati sesama sebagai anak-anak Tuhan terutama karena memang begitu mereka adanya.
Dengan demikian, karunia kesalehan menyempurnakan kebajikan akan keadilan, memampukan
orang untuk memenuhi segala kewajibannya kepada Tuhan dan sesama; ia tidak hanya dimotivasi
oleh keadilan yang harus ditegakkan, tetapi juga oleh hubungan cinta kasih yang dialaminya
bersama sesama. Sebagai contoh, kita mentaati sepuluh perintah Allah bukan hanya karena
perintah-perintah itu sendiri, melainkan karena kasih kita kepada Bapa Surgawi dan kasih kita
kepada saudara serta saudari dalam Tuhan.

3 . KARUNIA PENGENALAN adalah karunia yang memampukan orang untuk menilai dengan
benar dalam hal kebenaran iman sesuai dengan dasar dan prinsip-prinsip dari kebenaran yang telah
dinyatakan. Di bawah bimbingan Roh Kudus, akal budi manusia membuat penilaian yang benar
atas barang-barang duniawi dan hubungan antara benda-benda tersebut dengan kehidupan kekal
dan kesempurnaan Kristiani. Dengan demikian, karunia ini merupakan suatu pencerahan khusus,
yang memampukan orang untuk menyadari kesia-siaan barang duniawi bagi diri mereka sendiri
sehingga barang-barang tersebut tidak menjadi penghalang bagi persatuannya dengan Tuhan. Pada
saat yang sama, karunia pengenalan memampukan orang untuk melihat melalui karya ciptaan,
Tuhan yang menjadikan semuanya. Karenanya, daripada menganggap karya ciptaan sebagai
penghalang persatuan dengan Tuhan, jiwa memandangnya sebagai sarana persatuan dengan Tuhan.
Dengan demikian, orang melihat bagaimana memanfaatkan karya ciptaan dengan benar dan bahkan
dengan cara yang kudus.

4 . KARUNIA KEPERKASAAN, orang dapat mengatasi persoalan-persoalan atau menanggung


derita dan sengsara dengan kekuatan dan keperkasaan yang dianugerahkan Tuhan. Sama seperti
karunia-karunia yang lain, karunia keperkasaan bekerja atas dorongan Roh Kudus, dan
memberikan kekuatan kepada orang untuk melawan yang jahat serta bertekun demi kehidupan
kekal. Karunia ini menghantar keutamaan keperkasaan pada kesempurnaan, mengisinya dengan
energi, ketekunan dan ketangkasan. Lagipula, karunia ini mendatangkan kepercayaan akan
keberhasilan dalam kebajikan. Sebagai contoh, St. Maximilianus Kolbe tidak hanya memiliki
keperkasaan yang mengagumkan dalam bersegera menawarkan nyawanya sebagai ganti nyawa
orang lain dan menanggung kematian yang mengerikan, tetapi juga kepercayaan bahwa ia akan
berhasil mengatasi kekuasaan si jahat dan memperoleh kehidupan kekal. Terakhir, karunia
keperkasaan memampukan orang untuk mengamalkan kebajikan-kebajikan lain dengan gagah
berani, untuk menderita dengan tabah dan penuh sukacita, untuk mengatasi segala suam-suam kuku
dalam melayani Tuhan.

5 . KARUNIA NASIHAT adalah karunia untuk membangkitkan ketaatan dan pasrah diri orang
pada nasihat Tuhan dalam segala tindakannya demi mencapai kekudusan dan keselamatan.
Terutama, karunia nasihat memampukan orang untuk menilai tindakan pribadi sebagai baik dan
harus dilakukan, atau sebagai jahat dan harus dihindari. Nasihat dibuat sesuai pandangan pribadi
akan kekudusan dan tujuan akhir rohaninya. Oleh karenanya, karunia ini mendorong orang untuk
bertanya kepada dirinya sendiri, Apakah tindakan ini menghantar pada kekudusan? Apakah
tindakan ini menghantar ke neraka?

6 . KARUNIA PENGERTIAN adalah karunia untuk memberikan pengertian dan pemahaman


mendalam akan kebenaran ilahi dalam iman, bukan sebagai pencerahan sementara, melainkan
sebagai intuisi tetap. Dengan pencerahan akal budi terhadap kebenaran, Roh Kudus membantu
orang untuk mengerti kebenaran iman dengan mudah dan mendalam, serta memahami kedalaman
kebenaran-kebenaran tersebut. Karunia pengertian tidak hanya membantu dalam memahami
kebenaran-kebenaran yang telah dinyatakan, tetapi juga kebenaran-kebenaran alamiah sejauh
mereka berhubungan dengan akhir hidup rohani. Kualitas terpenting dari karunia ini adalah
memahami intuisi - dalam beberapa hal menjangkau yang tak nampak.

7 . KARUNIA KEBIJAKSANAAN yaitu untuk menilai dan mengatur segala sesuatu sesuai
dengan norma-norma ilahi dan dengan kewajaran yang memancar dari persatuan kasihnya dengan
Tuhan. Roh Kudus membantu mengkontemplasikan perkara-perkara ilahi, memampukan orang
untuk bertumbuh dalam persatuan mesra dengan Tuhan. Dengan karunia kebijaksanaan, bahkan
suatu jiwa yang tak berpendidikan dapat memiliki pengetahuan ilahi yang sangat mendalam.
Sebagai contoh, St. Theresia dari Liseux tidak memiliki pendidikan formal dalam teologi, namun
demikian ia memiliki kebijaksanaan dalam mengenal jalan-jalan Tuhan; oleh karena alasan ini, ia
digelari Pujangga Gereja.

PENUTUP
Semoga dengan adanya makalah ini, kami bisa mengerti mengenai roh kudus dan mendapat nilai
yang baik. Bila ada kesalahan baik kata atau pengejaan, kami memohon maaf yang sebesar
besarnya. Terimakasih atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai