Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUANA.

A. LATAR BELAKANG
Di zaman era globalisasi ini, semakin banyak siswa yang mulai
menganggap
remeh profesi guru. Mereka mulai lupa dengan jasajasa guru sehingga denga
n mudahnya merekauntuk tidak menghargai gurunya. Banyak murid yang
kini tidak menghormati guru layaknyaseperti orang tua mereka. Dan kini
seperti trend dalam sekolah untuk tidak menghormati guru.Disintergrasi
moral yang terjadi pada murid ini sungguh memprihatinkan. Banyak
murid yangkini tidak mengindahkan perintah guru.
Memalingkan muka ketika melihat guru merekasedang jalan,
melawan guru, mengejek guru sampai-sampai ada yang memfitnah
guru danmerusak nama baik guru.Masih banyak murid yang kurang
mengetahui bahwa tindakan-tindakan tersebutmelanggar peraturan baik
peraturan dalam sekolah, norma kesopanan bahkan melanggar
tindak pidana. Bahkan dalam setiap agama apapun pasti mengajarkan
kita untuk menghormati gurukita. Berarti apabila murid tidak menghormati
guru itu sama dengan mereka telah melanggarnorma agama. Kini mereka
seperti lupa dengan pengabdian jasa guru. itu di tandai dengansemakin
banyak murid-murid yang mulai tidak hormat kepada guru.

B. MASALAH

1. Memahami definisi budaya hormat?


2. Memahami dan mengetahui faktor penyebab terjadinya
penurunan rasa hormat( respect ) siswa terhadap guru?
3. Memahami cara mengembalikan rasa hormat (respect) siswa
terhadap guru?
4. Mengetahui cara menghormati guru?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata


kuliah Studi Sosial. Selain itu, tujuan penulisan makalah ini juga sebagai
bahan belajar bagi kami calon pendidik untuk ngajarkan hal-hal yang dapat
membangun generasi penerus bangsa yang berkharakter. Selain itu, tujuan
makalah ini adalah sebagai berikut :1.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Budaya Hormat?
Sikap hormat merupakan nilai dan norma dalam masyarakat. Karena
nilai adalah suatu perangkat keyakinan/ perasaan yang diyakini sebagai
suatu identitas yang memberikan corakkhusus pada pola pemikiran,
perasaan, keterikatan maupun perilaku. Sedangkan normal
adalah pelaksanaan dari nilai ( Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Noor Salimi, 201
:2008). Oleh sebabitu, budaya hormat merupakan bagian dar nilai dan
norma. Budaya hormat adalah suatu prilaku menghormati orang lain sesuai
dengan adat yang ada dalam suatu masyarakat.Berikut ini pengertian
budaya hormat menurut beberapa tokoh:
a) Kamus Umum Bahasa Indonesia milik W.J.S. PoerwadarmintaSopan adalah
hormat dan takzim (akan,kepada) atau tertib menurut adat yang baik.Santun
adalah halus dan baik budi bahasanya, tingkah lakunya atau sabar dan
tenang.
b) Ki Hajar Dewantara (Adam, 2011)Kebudayaan diartikan sebagai buah budi
manusia, adalah hasil perjuangan manusiaterhadap dua pengaruh kuat,
yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidupmanusia untuk
mengatasi berbagai rintangan dan
kesukarandidalampenghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebaha
giaan yang pada lahir bersifattertib dan damai.
c) Menurut Koentjoroningrat (Adam, 2013)Kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusiadalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.Sedang di
dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, budaya diartikan sebagai
pikiran, akal budi(Poerwadarminta, W.J.S.,2011:180).Dari beberapa definisi
diatas, dapat disimpulkan bahwa budaya hormat atau sopansantun adalah
cara hidup yang diciptakan secara turun temurun oleh sekelompok orang
dalammemperlakukan orang lain secara halus dan baik, baik itu budi bahasa
maupun tingkah lakudengan menggunakan akal budi dan nurani.
a. Hormat dalam ilmu hukum
Dalam ilmu hukum tidak dibahas mengenai definisi hormat. Namun
menurut para pakar bahwa kehormatan dan nama baik, menjadi hak
seseorang atau hak asasi setiap manusia(Leden : 9). Apabila murid-murid

2
telah melakukan pelanggaran seperti menghina guru dan memfitnah guru
maka pelanggaran tersebut dapat di bawa kekepolisian dengan kasus
tindak pidana melanggar kehormatan guru tersebut.Dalam pasal 310 ayat 1
KUHP membuat rumusan menista yang isinya sebagai:Barang siapa
dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik orang
dengan jalan menuduh dia melakukan sesuatu perbuatan tertentu dengan m
aksud yang nyata untukmenyiarkan tuduhan itu supaya diketahui umum,
dihukum karena salahnya menista denganhukuman penjara selama-lamanya
Sembilan bulan.
Berdasarkan rumusan pasal 310 ayat 1 KUHP, maka unsur-unsurnya
adalah
sebagai berikut: Dengan sengaja menyerang kehormatan atau nama baik ora
ng lain menuduhmelakukan suatu perbuatan tertentu, dengan maksud atas
upaya diketahui oleh umum.Jadi apabila seorang murid melakukan hal-hal
tersebut maka dia dapat dikenakan pasal310 ayat 1

2. Faktor Penyebab Terjadinya Penurunan Rasa Hormat (Respect ) Siswa


terhadapGuru
Menurunnya budaya hormat siswa di era globalisasi dipengaruhi oleh
banyak
faktor, baik faktor dari siswa dan guru yang merupakan faktor internal, ada p
ula faktor eksternal.Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau
yang lebih akrab kita sebut TIKatau ICT, bisa menjadi latar belakang dalam
masalah ini. Tapi bukan hanya TIK atau ICTyang menjadi faktor eksternal,
pengaruh moderenisasi kultur, pergaulan bebas dan penyalahgunaan obat-
obat terlarang juga mengambil peranan dalam proses hilangnya sopansantu
n siswa terhadap guru. Adapun faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
yaitu :
1. Pengaruh perkembangan TIKKebebasan meng-akses informasi yang
didukung oleh akses dari internet yang mudahmelalui laptop, TAB dan
handphone / smartphone sehingga mempengaruhi pikiran siswa.
2. Moderenisasi kulturKemudahan akses internet membuat siswa bisa
melihat budaya dari negara lain. Yangsecara tidak langsung mereka
mengaplikasikan dikehidupan sehari-hari tanpa adanyafilterisasi terhadap
budaya yang diambil. Perubahan kebudayaan berpengaruh terhadap
peru- bahan nilai dan norma sosial. Selanjutnya, pergeseran nilai sosial berp
engaruh terhadapnorma-norma sosial. Norma sosial yang paling terpengaruh
adalah kebiasaan (folkways) dantata kelakuan/mores (Suhardi dan Sri
Sunarti, 2009:57). Oleh karena itu, jika modernisasikultur diaplikasikan tanpa
ada filterisasi akan menyebabkan siswa tidak menghormati guru.

3
3. Pergaulan bebasMerupakan efek dari moderenisasi kultur yang tidak
sesuai dengan adat istiadatIndonesia. Hal ini akan menimbulkan sifat meniru
budaya barat yang cendrung bebas tanpaada ikatan adat istiadat yang telah
lama berlaku dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
4. Penyalahgunaan obat -obat terlarangSifat labil dalam diri siswa akan
membuat siswa mencari-cari jati dirinya. Jika hal initidak tersalur secara
positif, siswa akan terjerumus dalam kenikmatan semu obat-obatterlarang
yang akan berpengaruh pada tingkah laku siswa tersebut.
5 Kurangnya pembiasaan sopan santun di rumah.Sebagian besar
waktu anak dihabiskan di rumah atau dilingkungan keluarga sehinggasikap
orang tua yang tidak mencerminkan norma-norma kesopanan akan mudah
ditiru anak.Karena suatu kebiasaan yang telah mempola, dibentuk oleh
lingkungan hidup, oleh kebutuhanataupun oleh kehendak meniru, kepatuhan
mengikut, biasanya sukar diubah karena kebiasaanini pun sudah
menghilangkan pengaruh dari kewibawaan diri sendirim ( Drs. H.
BurhanuddinSalam, M.M, 2000:17).6.
Lingkungan yang tidak mendukungDalam teori Empirisme dinyatakan
bahwa perkembangan seseorang individu akanditentukan oleh pengalaman-
pengalamannya yang diperoleh selama perkembangan individuitu (Drs. H.
Abu Ahmadi, 1998:196). Oleh karena itu, jika seorang individu tinggal
dalamlingkungan yang kurang baik akan mempengaruhi kepribadiannya
termasuk dalam halmenghormati guru.Selain kelima faktor eksternal diatas,
masih ada satu faktor lagi yang tidak bisa kitaabaikan sebagai penyebab
lunturnya budaya sopan santun siswa yaitu faktor dari guru.Berikut ulasan
faktor eksternal ditinjau dari guru :

1. Penampilan guruHal ini sangat penting karena siswa akan menilai


rapi atau kucel cara berpakaian guru,harum atau bau aroma tubuh guru
tersebut, panjang atau pendek rambut guru (khusus guru laki laki).
2. Telat atau jarang masukDengan beban 24 jam pelajaran dan
banyaknya adminitrasi yang harus dibuat olehseorang guru ditambah lagi
ada side job untuk menambah penghasilan. Akan berdampak pada performa
guru tersebut sehingga sering telat dan tidak masuk
3. Pilih kasihSifat ini yang sering tidak disadari oleh guru dan sering
membanding-bandingkansiswa yang satu dengan siswa yang lain.
Hendaknya seorang guru tidak boleh pilih kasih Lebih perhatian kepada guru,
jika ada guru yang sakit, langsung inisiatif ke rumahguru tersebut, walau
jaraknya jauh, terkadang sampai mengumpulkan uang untuk membeli
oleh oleh.

4
4. Ketika diperintah guru langsung mendengarkan dan bahkan malu
kalau ke sekolahsebelum mengerjakan tugas tersebut
5. dulu menganggap guru adalah orang tua sehingga sangat
menghormatinya,meskipun guru itu kadang keras.
6. Mengganggap hukuman adalah pelajaran dan konsekwensi dari
sebuah kesalahan

SISWA SEKARANG
Kurang menghormati guru bahkan cenderung berani.
Ketika diberitahu / dinasehati tidak langsung mendengar bahkan kadang
membantah.
Kurang perhatian kepada guru, bahkan lebih senang kalau gurunya tidak
hadir.
Ketika diperintahkan guru untuk mengerjakan tugas, menggerutu, kalau SD
iameminta tolong kepada orang tua / guru kelasnya.
Tidak malu kalau belum mengerjakan tugas.
Kalau dihukum / diberitahu malah menantang, bahkan tidak jarang jika
dihukummalah senang.
Menganggap guru sebagai teman, bukan orang tua, bahkan tak jarang ada
yang panggil bukan sebagai pak guru misalnya dibeberapa sekolah SMA me
manggildengan gurauan
3. Cara Mengembalikan Rasa Hormat (respect ) Siswa terhadap Guru
Pembudayaan merupakan suatu proses pembiasaan. Pembudayaan
sopan santun dapatdimaksudkan sebagai upaya pembiasaan sikap sopan
santun agar menjadi bagian dari polahidup seseorang yang dapat
dicerminkan melalui sikap dan perilaku keseharian. MenurutUjiningsih dan
Antoro (2010: 4-6), pembudayaan sopan santun dapat dilakukan di rumah
dandi sekolah.Pembudayaan sopan santun di rumah dapat dilakukan melalui
peran orang tua dalammendidik anaknya. Orang tua dapat melakukan hal-
hal sebagai berikut:
a. Orang tua memberikan contoh-contoh penerapan perilaku sopan santun di
depan anak.Contoh merupakan alat pendidikan yang sekaligus dapat
memberikan pengetahuan pada anaktentang makna dan implementasi dari
sikap sopan santun itu sendiri.
b. Menanamkan sikap sopan santun melalui pembiasaan. Anak dibiasakan
bersikapsopan dalam kehidupan sehari hari baik dalam bergaul dalam satu
keluarga maupun denganlingkungan.
c. Menanamkan sikap sopan santun sejak anak masih kecil, anak yang sejak
kecildibiasakan bersikap sopan akan berkembang menjadi anak yang
berperilaku sopan santundalam bergaul dengan siapa saja dan selalu dapat
menempatkan dirinya dalam suasanaapapun. Sehingga sikap ini dapat

5
diajadikan bekal awal dalam membina karakter anak.Pembudayaan sikap
sopan santun di sekolah dapat dilakukan melalui program yangdibuat oleh
sekolah untuk mendesain skenario pembiasaan sikap sopan santun. Sekolah
dapatmelakukan langkah-langkah sebagai berikut :
d. Peran sekolah dalam membiasakan sikap sopan santun dapat dilakukan
denganmemberikan contoh sikap sopan dan santun yang ditunjukkan oleh
guru. Siswa sebagai pembelajar dapat menggunakan guru sebagai model.
Dengan contoh atau model dari guru inisiswa dengan mudah dapat meniru
sehingga guru dapat dengan mudah menanamkan sikapsopan santun.
e. Guru dapat selalu mengitegrasikan perilaku sopan santun ini dalam setiap
mata pelajaran, sehingga tanggungjawab perkembangan anak didik tidak
hanya menjadi beban guruagama dan guru BP saja.
f. Guru agama dan guru BP dapat melakukan pembiasaan yang dikaitkan
dalam penilainsecara afektif. Penilaian pencapain kompetensi dalam 2
matapelajaran ini hendaknyadifokuskan pada pencapain kompetensi afektif.
Kompetensi kognitif hanya sebagai pendukung mengusaan secara afektif.
4. Cara Menghormati Guru
Sabda Rasulullah SAW yang artinya:
Muliakanlah orang yang kamu belajardarinya.
Penyair Mesir Ahmad Syauki Bey mengatakan :
Berdiri dan hormatilah guru, danberilah ia penghargaan, (karena)
seorang guru itu hampir saja merupakan Tuhan.
(HR.Abul Hasan Al-Mawardi).Guru merupakan orang tua di sekolah.
Guru mengajari banyak hal sehingga murid-muridnya mampu membaca,
menulis, menghitung karena diajarkan oleh guru. Karena itu,sudah
seharusnya sebagai seorang pelajar harus berperilaku hormat dan santun
kepada guru.Cara berperilaku hormat dan santun kepada guru yaitu dengan :

a. Hormat kepada Guru


(Drs. Burhanuddin Salam M.M, 2000:202)Sebagai pelajar yang baik,
kita harus selalu menghormati bapak dan ibu guru. Hormatkepada guru
dilakukan di manapun, baik di sekolah maupun di jalan. Menghormati guru
bisadilakukan dengan cara berikut :
Apabila berjumpa dengan guru, ucapkan salam dan ciumlah
tangannya denganmembungkukkan sedikit badan.
Apabila guru sedang mengajar, duduklah dengan tenang, dan
dengarkan apa yangdiajarkan agar mudah memahaminya.
Mematuhi Perintah Guru
Guru orang yang berjasa dalam hidup kita. Mereka mengajarkan kita
ilmu

6
yang bermanfaat. Di sekolah, kita harus selalu menghormati semua perintah
guru. Mematuhi perintah guru dapat dilakukan dengan cara :.
Apabila kta diperintah oleh guru, misalnya mengambil kapur,
mengantarkan buku,menghapus papan tulis dan sebagainya, kita
harus melaksanakannya.
Selalu menaati peraturan sekolah. Misalnya apabila tidak masuk
karena sakit, harusmembuat surat izin, memakai seragam sesuai
waktunya, dan sampai di kelas tepat pada waktunya.
Apabila mendapat tugas atau pekerjaan rumah (PR) selalu dikerjakan
dandikumpulkan tepat pada waktunya.
Apabila mendapat tugas piket, berangkat lebih awal agar tidak
mengganggu waktu belajar.
Meneladani Sikap Baik Guru
Bapak dan ibu guru dapat dijadikan panutan dalam kehidupan kita.
Mereka orang yangmembimbing kita. Oleh karena itu, kita dapat meneladani
sikap baik bapak dan ibu guru.Meneladani sikap baik guru dapat dilakukan
dengan cara :
Meniru kebiasaan baiknya. Misalnya, bu guru sering mengisi waktu
istirahat denganmembaca buku.
Meniru tutur kata-kata baiknya.
Melaksanakan semua nasihatnya.

BAB III

7
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan sebelumnya penulis dapat
mengemukakankesimpulan sebagai berikut: Budaya hormat atau sopan
santun adalah cara hidup yang diciptakan secara turuntemurun oleh
sekelompok orang dalam memperlakukan orang lain secara halus
dan baik, baik itu budi bahasa maupun tingkah laku dengan menggunakan a
kal budi dannurani.
Faktor-faktor yang mempengaruhi menurunnya rasa hormat siswa
terdiri dari faktoreksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu pengaruh
perkembangan TIK,moderenisasi kultur, pergaulan bebas, penyalahgunaan
obat -obat terlarang, kurangnya pembiasaan sopan santun di rumah). Faktor
internal yaitu posisi sosial lebih tinggi dariguru, posisi ekonomi lebih baik dari
guru, siswa lebih paham dengan materi yangdiajarkan. Adapun dampak yang
akan terjadi apa bila factor.
faktor menurunnya rasa hormattidak diatasi maka siswa tidak hormat
dan tidak segan pada guru, siswa tidak maudinasehati, tidak mendengarkan
perkataan guru, menganggap guru sebagai teman, berani berkata kasar
bahkan sampai melakukan tindak kekerasan kepada guru.
Pembudayaan sopan santun dapat dilakukan melalui peran keluarga
dan sekolah. Dikeluarga orang tua dapat memberikan contoh-contoh
penerapan perilaku sopan santundi depan anak, menanamkan sikap sopan
santun melalui pembiasaan dan menanamkansikap sopan santun sejak anak
masih kecil. Pembudayaan sikap sopan santun disekolah dapat dilakukan
melalui program yang dibuat oleh sekolah untuk mendesainskenario
pembiasaan sikap sopan santun.
Cara menghormati guru dapat dilakukan melalui hal-hal berikut ini:
hormat kepadaguru, mematuhi perintah guru dan meneladani sikap baik
guru.11
SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyampaikan beberapa


saran demilestarinya budaya sopan santun siswa yang merupakan budaya
warisan leluhur, hal yang perludilakukan selaku siswa, guru dan orang tua
adalah :
Siswa, diharapkan siswa dapat membudayakan sopan santun baik
dilingkungan rumahmaupun sekolah.
Guru, sebagai tenaga pendidik, guru adalah model bagi siswa. Seorang
guruhendaknya selalu menunjukkan sikap sopan dan santun agar dapat

8
menjadi contoh bagi anak didiknya serta sesalu mengintegrasikan sopan
santun disetiap proses pembelajaran sehingga dapat menjadikan siswa
manusia yang intelek dan berakhlakmulia.

Orang tua, sebagai orang tua yang baik hendaknya selalu menunjukkan
danmengajarkan sikap sopan santu pada anak sedini mungkin mengingat
karakter danwatak anak akan terbentuk sejalan dengan kebiasaan yang
sering dilakukan sejakkecil

Anda mungkin juga menyukai