PEMBAHASAN
siswa. Pada tabel 4.1 menunjukkan frekuensi jenis kelamin terbanyak ada pada
subyek laki-laki.
Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa plak skor sebelum dan
mengunyah buah anggur merah adalah sebesar 3,41 dengan nilai tertinggi 4,50
dan nilai terendah 2,16. Dan hasil pada tabel 4.3 diketahui rata-rata plak skor
sesudah mengunyah buah anggur merah adalah sebesar 1,38 dengan nilai
rata-rata plak skor, dengan nilai rata-rata plak skor sebelum mengunyah buah
anggur merah adalah 3,41 sedangkan rata-rata plak skor sesudah mengunyah
buah anggur merah adalah 1,38 terjadi penurunan sebesar 2,03. Hasil
penelitian ini menunjukkan rata-rata plak skor menjadi lebih baik setelah
kadar serat sebesar 1% dan kadar air sebesar 71% (Afrianti, L. H., 2010). Serat
38
39
gugusan gula sederhana yang bergabung menjadi satu serta tidak dapat
dicerna. Mengunyah buah yang kaya akan serat dan air akan merangsang dan
meningkatkan produksi saliva. Aliran saliva dapat melindungi gigi dari proses
teratur untuk mencegah agar plak tidak tertimbun. Upaya pencegahan ini
metode mekanik dan kimia, yaitu dengan mengunyah buah yang segar dan
berserat. Buah merupakan makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan bisa
digunakan untuk penyikatan gigi secara alami (Haida, K. E., dkk, 2014).
Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan pada tabel 4.4
dengan Uji Paired T-Test ditemukan rata-rata sebesar 2,03, dengan diketahui p
value dari uji tersebut menunjukkan p = 0,00, sehingga lebih kecil dari 0,05
atau (p = 0,00 < 0,05), dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada
pengaruh mengunyah buah anggur merah terhadap plak skor pada siswa kelas
juga didapatkan bahwa jus anggur (Vitis vinifera L.) mempunyai daya
dan 50%. Penelitian ini menunjukkan bahwa jus anggur memiliki kandungan
mutans. Efektifitas jus anggur sebagai daya antibakteri ini karena dalam jus
anggur terdapat kulit dan biji anggur yang kaya akan senyawa fenol berupa
kemampuan untuk merusak protein ekstraseluler dan protein yang larut serta
bahwa terdapat perbedaan skor plak yang bermakna antara kelompok kontrol
(pasta gigi tanpa kandungan buah anggur) dan kelompok perlakuan (pasta gigi
dengan kandungan buah anggur) yaitu skor plak pada kelompok perlakuan
lebih rendah daripada kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang