Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini didapatkan jumlah subyek penelitian sebanyak 44

siswa. Pada tabel 4.1 menunjukkan frekuensi jenis kelamin terbanyak ada pada

perempuan dengan jumlah 24 orang atau 54,55 % sedangkan frekuensi jenis

kelamin laki-laki sebesar 20 orang atau 45,45 %. Hasil data ini

memperlihatkan jumlah subyek perempuan lebih banyak daripada jumlah

subyek laki-laki.
Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa plak skor sebelum dan

sesudah mengunyah buah anggur merah yang melibatkan 44 siswa kelas

VIII A dan VIII B SMPN 2 Martapura.


Hasil penelitian tabel 4.2 diketahui bahwa rata-rata plak skor sebelum

mengunyah buah anggur merah adalah sebesar 3,41 dengan nilai tertinggi 4,50

dan nilai terendah 2,16. Dan hasil pada tabel 4.3 diketahui rata-rata plak skor

sesudah mengunyah buah anggur merah adalah sebesar 1,38 dengan nilai

tertinggi 2,17 dan nilai terendah 0,33.


Dari hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa terjadi penurunan

rata-rata plak skor, dengan nilai rata-rata plak skor sebelum mengunyah buah

anggur merah adalah 3,41 sedangkan rata-rata plak skor sesudah mengunyah

buah anggur merah adalah 1,38 terjadi penurunan sebesar 2,03. Hasil

penelitian ini menunjukkan rata-rata plak skor menjadi lebih baik setelah

mengunyah buah anggur merah.


Buah anggur adalah salah satu buah yang berserat dan berair, dengan

kadar serat sebesar 1% dan kadar air sebesar 71% (Afrianti, L. H., 2010). Serat

adalah polisakarida nonpati, yaitu karbohidrat kompleks yang terbentuk dari

38
39

gugusan gula sederhana yang bergabung menjadi satu serta tidak dapat

dicerna. Mengunyah buah yang kaya akan serat dan air akan merangsang dan

meningkatkan produksi saliva. Aliran saliva dapat melindungi gigi dari proses

kerusakan dan dapat menurunkan akumulasi dari sisa-sisa makanan (Seajima,

O. I., dkk, 2015).


Tujuan kesehatan gigi dan mulut adalah menghilangkan plak secara

teratur untuk mencegah agar plak tidak tertimbun. Upaya pencegahan ini

disebut kontrol plak. Kontrol plak dapat dilakukan dengan mengombinasikan

metode mekanik dan kimia, yaitu dengan mengunyah buah yang segar dan

berserat. Buah merupakan makanan yang baik untuk kesehatan gigi dan bisa

digunakan untuk penyikatan gigi secara alami (Haida, K. E., dkk, 2014).
Berdasarkan hasil analisis statistik yang dilakukan pada tabel 4.4

dengan Uji Paired T-Test ditemukan rata-rata sebesar 2,03, dengan diketahui p

value dari uji tersebut menunjukkan p = 0,00, sehingga lebih kecil dari 0,05

atau (p = 0,00 < 0,05), dengan kata lain Ho ditolak dan Ha diterima yaitu ada

pengaruh mengunyah buah anggur merah terhadap plak skor pada siswa kelas

VIII A dan VIII B SMPN 2 Martapura.


Sejalan dengan hasil penelitian dari Putro, P.B., (2014) yang berjudul

Pengaruh Obat Kumur Mengandung Ekstrak Anggur (Vitis vinifera) Berbagai

Konsentrasi dalam Menghambat Pembentukan Plak Gigi, diperoleh hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa obat kumur dengan kandungan ekstrak

anggur dapat menghambat pembentukan plak gigi.


Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Cahyaningsih, R., (2014)

juga didapatkan bahwa jus anggur (Vitis vinifera L.) mempunyai daya

antibakteri terhadap Streptococcus mutans, dimana jus anggur dengan

konsentrasi 100% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan


40

Streptococcus mutans dibandingkan yang konsentrasi jus anggur 12,5%, 25%

dan 50%. Penelitian ini menunjukkan bahwa jus anggur memiliki kandungan

senyawa fenol yang mempunyai sifat antibakteri terhadap Streptococcus

mutans. Efektifitas jus anggur sebagai daya antibakteri ini karena dalam jus

anggur terdapat kulit dan biji anggur yang kaya akan senyawa fenol berupa

flavonoid, antosianin, tannin dan resveratrol. Flavonoid mempunyai

kemampuan untuk merusak protein ekstraseluler dan protein yang larut serta

merusak dinding sel bakteri. Sedangkan tannin dalam mencegah kerusakan

gigi adalah dengan menghambat aktivitas glucosyltransferase (GTF) sehingga

menghambat pertumbuhan plak.


Selain itu, menurut penelitian Amiati, R.D., (2011) menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan skor plak yang bermakna antara kelompok kontrol

(pasta gigi tanpa kandungan buah anggur) dan kelompok perlakuan (pasta gigi

dengan kandungan buah anggur) yaitu skor plak pada kelompok perlakuan

lebih rendah daripada kelompok kontrol. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang

telah diutarakan bahwa penggunaan pasta gigi dengan kandungan buah

angggur dapat menurunkan skor plak pada permukaan gigi.

Anda mungkin juga menyukai