Sinyal adalah gejala fisika dimana satu atau lebih dari karakteristiknya melambangkan
informasi. Secara matematis, sinyal adalah memiliki nilai real atau nilai scalar yang
merupakan fungsi dari variael waktu t. sinyal juga merupakan sebuah fungsi yang memiliki
informasi mengenai keadaan tingkah laku dari sebuah system secara fisik. Meskipun sinyal
dapat diwujudkan dalam beberpa cara, dalam berbagai kasus, informs terdiri dari sebuah pola
dari beberapa bentuk yang bervariasi. Sebagai contoh sinyal mungkin berbentuk sebuah pola
dari banyak variasi waktu atau sebagian saja. Secara matematis merupakan fungsi satu atau
lebih yang berdiri sendiri. Sebagai contoh inyal audio akan diyatakan secara matematis oleh
tekanan akustik sebagai fungsi eaktu dan sebuah gambar dinyatakan sebagai fungsi
keterangan dari dua variable ruang.
Secara umum, variable yang berdiri sendiri secara matematis diwujudkan dalam fungsi
waktu, meskipu sebenarnya tidak menunjukan waktu. Terdapat dua tipe dasar sinyal yaitu :
1. Sinyal kontinyu
2. Sinyal diskrit
Jika disimpulkan untuk sejarah dan evolusinya DSP adalah perkembangan dari :
Perkembangan di atas berkembang berkisar 1970an untuk 1980an muncul evolusi dari
computer personal yang memicu pertumbuhan DSP yang popular di seluruh bidang aplikasi.
Pemrosesan sinyal adalah teknologi yang memungkinan yang meliputi teori fundamental,
aplikasi, algoritma, dan implementasi pengolaha atau mentransfer terkdung dalam berbagai
format fisik, simbolik, atau abstrak secara luas ditetapkan sebagai sinyal. Menggunakan
metematika, statistic,, komputasi, heuristic, dan bahasa representasi, formalism, dan tekik
untuk representasi, pemodelan, analisis, sintesis, penemuan, pemulihan, penginderaan,
akuisisi, ektraksi atau keamanan.
Operasi dasar sinyal adalah penerapan operasi operasi dasar matemtika untuk memproses
satu sinyaka atau lebih, operasi ini dilakukan mengunakan alat alat tambahan seperti mixer,
modulator dan sebagainya. Sehingga memungkinkan munculnya eror seperti noise dan
distorsi.
TUJUAN
1. penapisan signal, yaitu bertujuan untuk memisahkan suatu sinyal yang tercampur
dengan derau atau sinyal lain yang tidak diperlukan, missal, ketika mengur
gelombang laut, sinyal yg didapatkan adalah kombinasi sinyal gelombang dan sinyal
pasang surut. Penapisa dilakukan untuk memisahkan sinyal tersebut.
2. Pendeteksian signal, untuk mengetahui keberadaan suatu sinyal dalam sinyal
kompleks yang dolah. Contoh, sinyal EKG misalnya terkadang pengetahuan tentang
keberadaan gelombang yang diperlukan.
3. Kompresi signal, bertujuan untuk mengukur ukuran sinyal tanpa harus kehilangan
informasi yang terdapat pada sinyal.
4. Pengenalan pola
5. Restorasi sinyal dan rekrontruksi sinyal
SIGNAL MANIPULATION
Signal Manipulation adalah operasi operasi terhadap sinyal masukan
yang dilakukan agar dapat mengubah bentuk dari sinyal input yang
tersedia.
x + y = {x(n)+y(n)} penambahan
1. Penambahan sinyal
2. Pergesaran sinyal
3. Perkalian sinyal
4. Penguatan sinyal
5. Pelemahan sinyal
6. Integrasi sinyal
7. Differensiasi sinyal
1. Signal Delay
Delay adalah fase, penundaan suatu proses, atau masa waktu yang diperlukan oleh sinyal
untuk melewati media komunikasi atau transmisi.
Delay juga disebut perlakuan terhadap sinyal dimana sinyal ditunda kemunculannya
terhadap satuan waktu tertentu.
Keutungan ;
Dapat diaplikasikan pada industry elektronik, seperti pegolahan audio dan robot.
Beberapa komponen delay yang dipasang bekerja membentuk rangkaian sift-register yang
panjang (Buffer). Makin panjang ukurn buffer yang digunakan makin lama waktu yang
dibutuhkan X(n) mencapai Y(n).
Kerugian :
Delay yang merugikan pada proses transmisi data digital, dapat menggunakan media
transmisi seperti kabel, gangguan ini sangat kritis terjadi pada data digital, bila suatu
rangkaian bit sedang ditransmisikan, baik dengan sinyal analog maupun digital, bisa
berdampak pada kehilangan data atau bahkan kerusakan data.
2. Signal Addition
Adalah penjumlahan dua buah sinyal atau lebih dengan syarat memiliki jumlah sampel
yang sama.
Ketika menambahkan dua sinyal bersama-sama, sinyal harus memiliki jumlah yang sama
dari sampel. Jika satu sinyal memiliki kurang dari jumlah sampel dari yang lain, maka sinyal
ini dapat ditambahkan dengan nol untuk membuatnya panjang sama dengan sinyal kedua
sebelum menambahkannya. Penjumlahan sinyal yang diterapkan pada audo mixer dengan
menambahkan sinyal dan video.
Proses penjumlahan sinyal seringkali terjadi pada peristiwa transmisi sinyl melalui suatu
medium, sinyla yang dikirimkan oleh pemancar setelah melewati medium misalya udara akan
mendapat pengaruh kanal, dapa menaikan level tegengan atau menurunkan level tersebut
tergantung komponen yang dijumlahkan. Sehingga penerima akan mendapatkan sinyal hasil
tambahan dari sinyal asli dengan sinyal yang ada dikanal.
Contoh :
'A' adalah sebuah konstanta numerik. Jika> 1, maka proses ini disebut sebagai
'amplifikasi', jika 0 <a <1, proses ini disebut sebagai 'pelemahan'.
Penguatan sinyal yang diterapan pada amplifier, penguatan sinnyal negative dapat diterapkan
pada rangkaian amplifier dengan konfigurasi common emitter atau menggunakan OpAmp.
4. Signal Multiplication
Adalah proses perkalian dua buah sinyal atauu lebih menjadi satu sinyal baru. Proses
tersebut dapat dinyataan dengan :
y(n) = x1(n) x2(n) xn(n) di mana x1(n), x2(n) dan seterusnya adalah sinyal yang akan
dikalikan.
Sedangkan y(n) adalah sinyal hasil perkalian. Mengingat bahwa sinyal sinyal tersebut
berisi barisan bilangan yang sebenarnya dikalikan adalah nilai nilai pda wakktu pencuplikan
yang bersesuaian. Perkalian sinyal akan dapat dilakuka ila sinyal sinyal tersebut mempunyai
panjang sinyal yang sama.
Contoh :
Contoh:
Dalam operasi matematika perkalian dua buah sinyal, setiap komponen ke-t sinyal
pertama dikalikan dengan komponen sinyal ke-t kedua. Setiap komponen dari sinyl pertama
dikalikan dengan komponen sinyal kedua untuk setiap nilai t yang sama.
Sehingga hasil perkalian kedua sinyal tersebut adalah sebagai berikut. karena ini perkalian,
tidak ada perubahan terhadap amplitudonya. Nilai amplitude kedua sinyal adalah 1. Jadi
setelah dikalikan, nilainya tetap 1 .Berikut ini merupakan variasi perkalian dua sinyal dengan
melakukan perubahan terhadap frekuensi dan fase sinyal gelombang kedua.
5. Signal Differentiation
Salah satu manipulasi sinyal dengan melakukan perubahan bentuk input menjadi bentuk
diferensiasinya.
Diferensiasi
Diferensiasi sinyal x (t) berarti representasi kemiringan bahwa sinyal terhadap waktu. Secara
matematis, itu direpresentasikan sebagai;
$
$
X (t) \
Lereng Langkah
Langkah Impuls
Impuls 1
Tabel di atas menggambarkan kondisi sinyal setelah dibedakan. Misalnya, sinyal ramp
mengkonversi menjadi sinyal langkah setelah diferensiasi. Demikian pula, sinyal satuan
menjadi sinyal impuls.
Contoh
Biarkan sinyal yang diberikan kepada kita menjadi $ x (t) = 4 [r (t) r (t-2)] $. Ketika sinyal ini
diplot, maka akan terlihat seperti yang ada di sisi kiri gambar di bawah ini. Sekarang, tujuan
nya adalah untuk membedakan sinyal yang diberikan.
Coba mulai membedakan persamaan yang diberikan. Kita tahu bahwa jalan sinyal setelah
diferensiasi memberikan sinyal satuan.
6. Signal Integration
Bentuk dari sinyal inputan akan diubah menjadi bentuk sinyal yang adalah hasil dari hsil
integrsi sinyal input.
Integrasi sinyal apapun berarti penjumlahan dari sinyal di bawah domain waktu tertentu
untuk mendapatkan sinyal yang dimodifikasi. Secara matematis, ini dapat direpresentasikan
sebagai -
$$ X (t) \ Rightarrow y (t) = \ int _ {- \ infty} ^ {t} x (t) dt $$
Di sebagian besar kasus kita dapat melakukan integrasi matematika dan menemukan sinyal
mengakibatkan tetapi integrasi langsung secara berurutan adalah mungkin untuk sinyal yang
digambarkan dalam format persegi panjang grafis. Seperti diferensiasi, di sini juga, kita akan
merujuk meja untuk mendapatkan hasilnya dengan cepat.
1 impuls
Impuls langkah
Langkah Lereng
Contoh
Mari kita mempertimbangkan sinyal $ x (t) = u (t) u (t-3) $. Hal ini ditunjukkan pada
Gambar-1 di bawah ini. Jelas, kita dapat melihat bahwa itu adalah sinyal langkah. Sekarang
kita akan mengintegrasikannya. Mengacu ke meja, kita tahu bahwa integrasi sinyal hasil
langkah jalan sinyal.
N=128;
f1=150;
f2=450;
f3=1500;
fs=8000;
n=0:N-1;
x1=sin(2*pi*(f1/fs)*n);
x2=(1/3)*sin(2*pi*(f2/fs)*n);
x3=sin(2*pi*(f3/fs)*n);
figure(1);
subplot(1,1,1);
subplot(2,3,1);
plot(n,x1);
grid;
title('Signal, x1(n)');
subplot(2,3,2);
plot(n,x2);
grid;
title('Signal, x2(n)');
subplot(2,3,3);
plot(n,x3);
grid;
title('Signal, x3(n)');
% Signal Delay
x1d=[zeros(1,20), x1(1:N-20)];
subplot(2,3,4);
plot(n,x1d);
grid;
% Signal Addition
xadd=x1+x2;
subplot(2,3,5);
plot(n,xadd);
grid;
title('x1(n)+x2(n)');
% Signal Multiplication
xmult=x1.*x3;
subplot(2,3,6);
plot(xmult);
grid;
title('x1*x3');
SIGNAL MANIPULATION