PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
NIM 12.10.411.236
FAKULTAS EKONOMI
MARET 2016
Oleh:
NIM 12.10.411.236
Pembimbing :
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan bisnis saat ini di sebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang
dinamis. Dengan dasar tersebut, maka pemahaman kebutuhan konsumen melalui kegiatan
pemasaran sangat di butuhkan oleh organisasi atau perusahaan sebagai dasar pelayanan
konsumen yang ideal. Semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan produk barang
maupun jasa, maka konsumen memiliki pilihan yang sangat banyak, dengan demikian
kekuatan tawar menawar semakin besar.
Salah satu usaha produk dan jasa yang menguntungkan saat ini, yaitu usaha cafe dan
restoran. Cafe danrestoran yang mulai bermunculan tersebut, tentunya memberikan
keunggulan tersendiri dalam memberikan penawarannya untuk dapat menarik minat
konsumen. Penawaran yang di berikan oleh usaha cafe dan restoran yang menawarkan
produk dan jasanya terhadap konsumen, biasanya dengan memberikan berbagai variasi menu
hidangan makanan dan minuman, serta fasilitas jasa seperti nonton bareng acara pertandingan
sepak bola. Dalam hal ini, yang juga menjadi bagian penting dalam pengelolaan usaha
produk dan jasa agar menarik minat konsumen, maka para pengusaha restoran harus
berusahan dengan cara meningkatkan mutu makanan dan minuman, serta meningkatkan
kulitas pelayanan atau services.
Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satubisnis yang
memiliki prospek yang cukup bagus, bahkan mampu bertahan dalamkondisi krisis.
Sustainabilitas bisnis restoran dapat dilihat dalam tabel berikut iniyang menunjukkan
pertumbuhan usaha restoran di Indonesia sejak tahun 2012hingga 2015.
Konsumen saat ini memiliki kekuatan tawar menawar yang besar, terutama karena di
industri ini telah banyak kompetitor-kompetitor yang memiliki potensidan kreativitas yang
mampu menyajikan menu makanan dan pelayanan yang terdiferensiasi bagi konsumen
sehingga konsumen memiliki beragam pilihan kuliner yang memperbesar kemungkinan
terjadinya customer switching.
Pengambilan keputusan pembeli dipengaruhi kemampuan perusahaan menarik
pembeli, dan selain itu juga dipengaruhi faktor-faktor diluar perusahaan. Proses pengambilan
keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, namun proses
pengambilan keputusan tersebut akan diwarnai oleh ciri kepribadian, usia, pendapatan dan
gayahidupnya. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008)secara umum keputusan pembelian
adalah seleksi dari dua atau lebih pilihan alternatif. Tindakan memilih tersebut adalah
tindakan pengambilan keputusan yang meliputi keputusan tentang jenis dan manfaat produk,
keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek, keputusan tentang jumlah
produk, keputusan tentang penjualnya dan keputusan tentang waktu pembelian serta cara
pembayarannya.
Salah satu variabel atau faktor dari pemasaran jasa yaitu saluran distribusiatau lokasi
tak luput pula memberikan andil dalam kesuksesan suatu perusahaan retail. Karena harus
diakui bahwa konsumen atau calon konsumen akan sangat terbantu sekali apabila ketika
mereka menginginkan suatu produk atau jasa makamereka menginginkan untuk sesegera
mungkin menikmati produk atau jasa tersebut. Menurut Ujang Suwarman (2004:280),Lokasi
merupakan tempat usaha yang sangat mempengaruhi keinginan seseorang konsumen untuk
datang dan berbelanja.
Widiastanto (2011) dengan judul penelitian Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian, faktor lokasi
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Lokasi yang mudah dijangkau
olehkonsumen dan dekat dengan keramaian merupakan lokasi yang paling tepat
untukmembuka usaha, termasuk usaha warung makan.Sebelum seseorang
/sekelompokorangmemutuskan untuk makan di warung makan, mereka
jugamempertimbangkan lokasi tempat makan tersebut. Sebagian orang memilih lokasitempat
makan yang dekat dengan rumah/kantor.
kualitas produk adalah keseluruhan barang dan jasa yang berkaitan dengan keinginan
konsumer yang secara keunggulan produk sudah layak diperjualkan sesuai harapan dari
pelanggan.Menurut Kotler and Amstrong (2008) arti dari kualitas produk adalah kemampuan
sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas,
reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk
lainnya.
Penelitian oleh Nova (2013) menunjukan bahwa bila kualitas produk memuaskan
maka akan berpengaruh positif pada keputusan pembelian dan sebaliknya bila kualitas
produk kurang memuaskanatau tidak sesuai dengan keinginan maka akan berpengaruh
negatif pada keputusan pembelian.
Biasanya dalam usaha restoran sulit untuk menentukan loyal tidaknya seorang
pelanggan, karena konsumen cenderung selalu ingin mencoba menikmati menu baru yang
ditawarkan. Hanya sedikit orang yang sepenuhnya loyal pada satu restoran hingga restoran
itu adalah satu-satunya yang mereka kunjungi. Restoran modern di Indonesia mengarah pada
segmen konsumen muda yang selalu ingin mencoba hal baru dan menjadikan restoranbukan
hanya sekedar tempat memuaskan rasa lapar, tetapi sebagai tempat berkumpul dan
berinteraksi dengan teman, keluarga, atau kerabat lainnya.
Mutu dari makanan dan minuman yang di tawarkan kepada konsumen oleh para
pengusaha cafe dan restoran, haruslah memiliki ciri khas, keunggulan dan variasi menu yang
menarik bagi konsumen. Saat ini banyak sekali usaha cafe dan restoran yang telah
memberikan penawarannya kepada konsumen dengan cara memberikan ciri khas terhadap
usahanya, misalnya dengan memberikan nama atau membuat usaha tersebut di kenal sebagai
cafe atau restoran yang menyajikan variasi menu minuman berupa kopi.
Usaha restoran di Jember saat ini juga semakin pesat, disebabkan karena kota Jember
sendiri sekarang sedang berkembang. Banyaknya lahan kosong dimanfaatkan dengan baik
oleh pengusaha restoran. Berikut adalah beberapa restoran besar yang ada di Jember :
Cak Sis Seafood Resto salah satunya, mampu melihat peluang dagang yang bagus
untuk usaha makanan di Jember. Cak Sis Seafood Resto termasuk restoran baru di Jember
tapi restoran ini mampu bertahan dan berkembang, bahkan sekarang Cak Sis Seafood Resto
menjadi salah satu restoran besar di Jember.
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini memberikan gambaran tentang penetapan harga, pelayanan,
lokasi dan promosi yang diharapkan memberikan sumbangan pada khasanah
ilmu pengetahuan.
c. Bagi Cak Sis Seafood Resto Jember
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi keputusan
pembelian untuk suasana toko, lokasi dan kualitas produk.
4. TINJAUAN PUSTAKA
4.1 Tinjauan Teori
4.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen Pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
meraih,mempertahankan serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, mengantarkan
danmengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
Tugas Manajemen Pemasaran:
a. Mengembangkan strategi dan rencana pemasaran.
Tugas pertama adalah mengidentifikasi potensi peluang jangka panjangnya sesuai
dengan pengalaman pasar dan kompetensi.Apa pun arah yang di pilihnya, harus dapat
mengembangkan pemasaran kongkret yang merinci strategi dan taktik pemasaran yang
maju.
b. Menangkap pemahaman atau gagasan pemasaran.
Memerlukan sebuah sistem informasi pemasaran yang terpecaya untuk memantau
lingkungan pemasarannya dan juga memerlukan riset pemasaran yang dapat di
andalkan.Untuk mengubah strategi pemasaran menjadi progam pemasaran.
c. Berhubungan dengan pelanggan.
Harus mempertimbangkan cara terbaik untuk menciptakan nilai untuk pasar sasaran
yang di pilih untuk mengembangkan hubungan jangka panjang yang kuat dan
mengguntungkan dengan pelangan. Hal yang harus di lakukan adalah memahami pasar
konsumen.
d. Membangun merek yang kuat.
Harus memahami kekuatan merek dari sudut pandang pelangan dan memperhatikan
pesaing agar dapat mengantisipasi langkah pesaing dan mengetahui bagaimana bereaksi
secara cepat dan pasti.
4.1.2 Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler,
2007 : 177)
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler (2007 : 175) Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Manajemen adalah proses perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penggerakan (actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa
manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari
program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan pemasaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasikan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
yang tujuannya untuk mendapatkan tempat di pasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat
tercapai.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa
perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan
produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi.
4.1.5 Pelayanan
Kotler dan Amstrong (2008) menyatakan pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepihak lain. Pada dasarnya jasa tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa mungkin berkait
dengan produk fisik atau tidak.
Tjiptono (2006) menyatakan pelayanan merupakan aktifitas, manfaat, atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual.Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan. Sehingga devinisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaian dalam mengimbangi
harapan konsumen.
4.1.8 Harga
Sebelum konsumen membeli barang, konsumen akan memperhatikan harga terlebih
dahulu. Harga yang diberikan harus sesuai dengan kualitas produk yang akan dibelinya.
Menurut Schiffman & Kanuk (2007) persepsi adalah suatu proses seorang individu dalam
menyeleksi, mengorganisasikan dan menterjemahkan stimulusstimulus informasi yang datang
menjadi suatu gambaran yang menyeluruh.Menurut Kotler dan Keller (2009) penetapan harga
mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Kemampuan bertahan
Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama jika mereka
mengalami kelebihan kapsitas, persaingan ketat, atau keinginan konsumen yang
berubah.Selama harga menutup biaya variabel dan beberapa biaya tetap perusahaan
tetap berada dalam bisnis.
b. Laba saat ini maksimum
Banyak perusahaan berusaha menetapkan harga yang akanmemaksimalkan laba saat
ini. Perusahaan memperkirakan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan
harga alternatif dan memilih harga yang menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau
tingkat pengembalian atas investasi maksimum.
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap
perilaku. Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.
1) Budaya, adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi keinginan dan tingkah laku
yang dipelajari oleh seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga
penting lainnya.
2) Sub-budaya, adalah bagian dari kebudayaan. Sub-budaya adalah sekelompok
orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pengalaman hidup dan
situasi. Sub-budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah
geografi.
3) Kelas sosial, adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan
para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa.
2. Faktor Sosial
Sebagai tambahan atas faktor kebudayaan, perilaku seorang konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti:
1) Kelompok acuan, adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
2) Keluarga, adalah tempat dimana individu pertama kali mulai tumbuh dan
bersosialisasi. Anggota keluarga membentuk referensi yang paling berpengaruh
dalam membentuk perilaku konsumen. Pemasar perlu menentukan anggota
keluarga mana yang biasanya mempunyai pengaruh paling besar dalam memilih
suatu produk.
3) Peranan dan status, adalah kedudukan seseorang dalam setiap kelompok. Orang
seringkali memilih produk yang dapat menunjukkan statusnya dalam masyarakat.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik
pribadi tersebut adalah:
1) Usia dan daur hidup, adalah tingkatan umur beserta tahap-tahap pertumbuhan
yang dialami setiap individu selama hidupnya. Orang membeli barang dan jasa
yang berubah-ubah selama hidupnya sesuai dengan pertambahan umurnya.
Konsumsi juga dibentuk oleh daur hidup keluarga. Pemasar perlu memperhatikan
perubahan minat konsumsi yang mungkin berkaitan dengan tahap-tahap
kehidupan tersebut.
2) Pekerjaan, adalah mata pencaharian pokok yang dimiliki oleh setiap individu.
3) Keadaaan ekonomi, adalah pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya,
kestabilannya, dan pola waktu), tabungan dan milik kekayaan (termasuk
persentase yang mudah diuangkan, hutang, kemampuan meminjam, dan sikap atas
belanja atau menabung.
4) Gaya hidup, adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opininya.
5) Kepribadian, adalah karakteritik psikologi yang berbeda dari seseorang yang
menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungannya.
4. Faktor Psikologi
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama:
1) Motivasi, adalah dorongan dari dalam diri setiap individu yang mengarahkan
seseorang untuk mencapai apa yang diinginkan. Kebutuhan psikologis muncul
dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa memiliki. Kebutuhan
berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang
mencukupi. Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk
bertindak.
2) Persepsi, adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan dan
mengintegrasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran
dunia yang memiliki arti.
3) Belajar, adalah perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari
pengalaman. Pentingnya praktik dan teori pengetahuan bagi pemasar adalah
mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkan
dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan
motivasi dan memberikan pembenaran positif.
4) Kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah pemikiran diskriptif yang dianut
seseorang tentang suatu hal. Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan
kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan
bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa objek atau gagasan.
4. Proses Pembelian
Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melewati bermacam-macam pengaruh
yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana
konsumen melakukan keputusan pembelian. Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi
siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-
langkah dalam proses pembelian.
1. Peran Pembelian
Menurut Kotler (1997), terdapat lima peran yang dimainkan orang dalam
keputusan pembelian:
a. Pencetus, adalah seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk
membeli produk atau jasa.
b. Pemberi pengaruh, adalah seseorang dengan pandangan atau saran yang
mempengaruhi keputusan.
c. Pengambil keputusan, adalah seseorang yang memutuskan setiap komponen dari
suatu keputusan pembeli-apakah membeli, tdak membeli, bagaimana membeli, dan
dimana akan membeli.
d. Pembeli, adalah orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.
e. Pemakai, adalah seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau
jasa yang bersangkutan.
2. Perilaku Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen berbeda-beda, bergantung pada jenis
keputusan pembelian. Assael membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen
berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat diferensiasi merk (Kotler, 1997):
a. Perilaku Pembelian yang Rumit
Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit saat mereka
sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan menyadari adanya perbedaan
signifikan diantara berbagai merk. Hal ini biasanya merupakan kasus saat produk
yang bersangkutan mahal, jarang dibeli, beresiko, dan sangat mengekspresikan
pribadi. Biasanya konsumen tidak banyak tahu tentang kategori produk tersebut
dan harus belajar banyak. Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga proses
langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut.
Kedua, dia mampu membangun pendirian tentang produk tersebut. Ketiga, dia
membuat pilihan pembelian yang cermat.
b. Perilaku Pembelian Pengurang Disonansi
Setelah pembelian, konsumen mungkin menglami
disonansi/ketidaksesuaian yang muncul dari pengamatan terhadap hal-hal yang
mengganggu dari produk yang telah dibeli atau kabar tentang hal-hal yang
menyenangkan mengenai produk lain. Konsumen akan waspada terhadap
informasi yang membenarkan keputusannya. Jadi, komunikasi pemasaran harus
ditujukan pada penyediaan keyakinan dan evaluasi yang membantu konsumen
merasa puas dengan pilihan merknya.
c. Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan
Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah tidak
melalui urutan umum keyakinan/pendirian/perilaku. Konsumen tidak mencari
informasi tentang merk secara ekstensif, mengevaluasi karakteristik mereka, dan
mengambil keputusan yang penuh pertimbangan tentang merk apa yang akan
dibeli.
d. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi
Konsumen sering melakukan perpindahan merk pada situasi pembelian
yang ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah namun perbedaan merk
yang signifikan. Perpindahan merk terjadi karena variasi daripada ketidakpuasan.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan situasi dimana konsumen melakukan
aktivitas usaha yang dimulai dari timbulnya kebutuhan, merencanakan, pencarian
informasi, pencarian alternatif untuk memperoleh produk, baik barang maupun jasa
(Kotler, 1994). Terdapat tiga jenis utama keputusan pembelian, yaitu:
1) Pembelian Baru (First Buying)
Merupakan situasi yang menggambarkan pembeli yang membeli suatu
jenis produk untuk pertama kalinya. Konsumen akan melakukan pembelian baru
dengan mencari informasi tentang toko dari lingkungannya. Situasi pembelian
baru ini benar-benar merupakan peluang dan tantangan terbesar bagi pemasar.
Pihak manajemen akan berusaha mendekati sebanyak mungkin calon konsumen
dengan cara memberikan berbagai informasi dan bantuan.
2) Pembelian Ulang (Straight Rebuying)
Merupakan situasi dimana konsumen melakukan pembelian ulang yang
kedua atau lebih produk-produk yang dibutuhkannya, dan ini dilakukan secara
rutin. Pembeli memilih hal ini berdasarkan pengalaman dan kepuasan yang
didapat dari pembelian yang lalu. Produsen (dalam hal ini warung makan) akan
terus berusaha mempertahankan kualitas produk, pelayanan, beserta atribut
lainnya.
3) Pembelian Penyesuaian (Modification Buying)
Menggambarkan situasi dimana pembeli ingin merubah spesifikasi produk,
harga dan persyaratan lain yang dulu pernah dilakukan atau terdapat situasi
dimana ada kesempatan-kesempatan tertentu seperti produk yang pernah dibeli
tetapi dengan spesifikasi khusus (misalnya discount, model yang lagi ngetrend,
dan lain-lain). Pihak manajemen akan berusaha sebaik mungkin agar pembeli
jangan lari ke toko atau pemasok lain, sementara itu fenomena seperti ini akan
dilihat sebagai peluang bertambahnya pelanggan.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Konsumen akan mengalami salah satu dari dua hal, yaitu puas dan tidak puas.
Bagi pemasar akan menentukan strategi selanjutnya untuk membuat konsumen punya
loyalitas terhadap produk yang ditawarkannya. Ukuran loyalitas bagi konsumen
adalah melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan (menceritakan) ke orang
lain tentang produk yang dibelinya, agar orang tersebut melakukan pembelian
terhadap produk yang sama dan tempat yang sama.
4.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai keputusan pembelian telah banyak dilakukan, tabel dibawah ini
menunjukan hasil penelitian terdahulu mengenai keputusan pembelian.
Menurut Andini (2012) dengan jurnal judul Analisis kepuasan pelanggan pada
restoran di Semarang menyebutkan bahwa dari hasil penelitian didapatkan hasil pelayanan
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Menurut Widiastanto (2011) dengan jurnal judul Analisis pengaruh lokasi, kualitas
produk, kualitas layanan dan harga terhadap keputusan pembelian pada rumah makan di
Semarang menyebutkan bahwa dari hasil pelitian didapatkan lokasi, kualitas produk,kualitas
layanan dan harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Menurut Nova (2013) dengan jurnal judul Analisis pengaruh harga, kualitasproduk
dan kualitas layananterhadap keputusan pembelian pada rumah makan di Semarang
menyebutkan bahwa dari hasil penelitian di dapatkan berpengaruh positif antara harga,
kualitas produk dan kualitas pelayananterhadap keputusan pembelian.
Menurut Sheila (2013) dengan jurnal judul Analisis Pengaruh Store Atmosfer
terhadap keputusan pembelian pada rumah makan di Medan menyebutkan bahwa hasil
penelitian didapatkan store atmosfer berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
Tabel 4.2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Andini (2012) Widiastanto Nova (2013) Sheila (2013)
(2011)
Judul Analisis faktor- Analisis pengaruh Analisi pengaruh, Analisis pengaruh
faktor yang lokasi, kualitas harga, kualitas store atmosfer
mempengaruhi produk, kualitas produk dan terhadap keputusan
keputusan layanan dan harga kualitas pembelian
pembelian (Resto terhadap layananterhadap (RANCH57 Cafe &
Xing Tresno) keputusan keputusan Resto Medan)
pembelian pembelian
(Warung makan (Waroeng Steak
Mas Pur) dan Shake)
Obyek Restoran di Rumah Makan di Rumah Makan di Cafe dan Resto di
Semarang Semarang Semarang Medan
Variable Independent: Independent: Independet: Independent:
Kualitas Produk, Lokasi, Kualitas Harga, Kualitas Store Atmosfer
Harga, Lokasi, dan Pelayanan, Produk dan Dependent:
Kualitas Pelayanan Kualitas Produk& Kualitas Pelayanan Keputusan
Dependent: Harga Dependent: Pembelian
Keputusan Dependent: Keputusan
Pembelian Keputusan Pembelian
Pembelian
Alat Regresi Linier Regresi Linier Regresi Linier Regresi Linier
Analisis Berganda Berganda Berganda Berganda
Hasil Hasil pelayanan Lokasi, Kualitas Berpengaruh Store atmosfer
penelitian pengaruh positif produk, kualitas positif antara berpengaruh positif
terhadap keputusan layanan dan harga harga, kualitas terhadap keputusan
pembelian berpengaruh produk dan pembelian
positif terhadap kualitas pelayanan
keputusan terhadap keputusan
pembelian pembelian
Dengan mengacu pada kajian teori maka kerangka konseptual dalam penelitian ini
dapat dilihat pada gambar 1.1
Suasana Toko H1
(X1)
H2 Keputusan Pembelian
Lokasi
(Y)
(X2)
H3
Kualitas Produk
(X3)
Keterangan
= Parsial
= Simultan
3. Kualitas Produk (X3) merupakan keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa
yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan
maupun yang tersirat.
Lokasi menentukan kesuksesan suatu jasa karena erat kaitannya dengan pasar potensial.
Salah memilih lokasi perusahan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan (Lupiyoadi,
2008 : 96). Sehingga perusahaan juga perlu melakukan kegiatan promosi. Kotler dan Keller
(2009 : 115) mengemukakan promosi merupakan sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak
langsung tentang produk dan merek yang dijual.
Kualitas produk merupakan suatu hal yang penting dalam menentukan pemilihan suatu
produk oleh konsumen. Produk yang ditawarkan haruslah suatu produk yang benar-benar
teruji dengan baik mengenai kualitasnya. Karena bagi konsumen yang diutamakan adalah
kualitas dari produk itu sendiri. Konsumen akan lebih menyukai dan memilih produk yang
mempunyai kualitas lebih baik bila dibandingkan dengan produk lain sejenis yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
H1 : apakah suasana toko, lokasi dan kualitas produk berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap keputusan pembelian konsumen.
H2 : apakah suasana toko, lokasi dan kualitas produk berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap keputusan pembelian konsumen.
6. METODE PENELITIAN
6.1 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang
memiliki variasi tertentu yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah:
Variabel penelitian terdiri atas dua macam yaitu Variabel terikat (dependent variable)
atau vaeiabel yang tergantung pada vaeiabel lainnya, dan variabel Bebas (Independent
variabel) atau variabel yang tidak berpengaruh pada variabel lainnya.Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat
sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang
digunakan dalam sebuah model. Variabilitas atau dari faktor inilah yang berusaha untuk
menjelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel dependen adalah keputusan pembelian.
b. Variabel Bebas (Independent variabel)
Variabel independent yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang memengaruhi
variabel dependent.baik yang pengaruhnya positif maupun negatif (Ferdinand,2006)
variabel Independen dalam penelitian adalah
1) Suasana Toko (X1)
2) Lokasi (X2)
3) Kualitas Produk (X3)
6.2. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen
Pembelian adalah keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli
atau tidak, kapan membeli, di mana membeli, dan bagaimana cara pembayarannya
(Sumarwan, 2003, h.310). Selanjutnya Sumarwan (2003, h.289) mendefinisikan keputusan
konsumen sebagai suatu keputusan sebagai pemilikan suatu tindakan dari dua atau lebih
pilihan alternatif.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah
suatu keputusan konsumen sebagai pemilikan tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif
mengenai proses, cara, perbuatan membeli, dengan mempertimbangkan faktor lain tentang
apa yang dibeli, waktu membeli, dimana membelinya serta cara pembayarannya. Adapun
indikator indikator keputusan pembelian dalam penelitian ini adalah:
a. Kemantapan dalam membeli
b. Pertimbangan dalam membeli
c. Kesesuaian atribut dengan keinginan dan kebutuhan
2. Variabel Independen
a. Suasana Toko (X1)
Suasana toko adalahkegiatan mendesain lingkungan toko yang menarik dan
memberikan kesan bagi konsumen di Cak Sis Seafood Resto Jember. Diukur dengan
menggunakan 3 indikator:
1) Exterior
2) Interior
3) Store Layout
b. Lokasi (X2)
Lokasi adalah letak Cak Sis Seafood Resto Jember pada suatu daerah. Adapun
indikator-indikator lokasi dalam penelitian ini adalah:
1). Akses lokasi
2). Tempat parkir yang luas dan aman.
3). Lingkungan yg mendukung
c. Kualitas Produk (X3)
Kualitas produk adalahkemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya di
Cak Sis Seafood Resto Jember. Diukur dengan menggunakan 3 indikator:
1) Rasa
2) Penampilan
3) Keistimewaan Tambahan
6.3. Desain Penelitian
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dengan survey lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original (Kuncoro, 2009). Sumber data
primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah jawaban responden melalui item-item
kuisioner dan wawancara.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2009). Data yang dimaksud
seperti literatur yang mendukung penelitian penulis dari karya ilmiah lain yang topiknya
hampir sama dengan penelitian yang dilakukan.Dalam hal ini peneliti mangambil artikel
dan website dan data yang dimiliki Restoran.
N
n=
1+n e 2
Dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
9720
n=
1+9720( 0,1)2
9720
= ( 9720 X 0,01 )+1
9720
= 97,2+ 1
9720
= 98,2 = 98,9 dibulatkan menjadi 99
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian di Cak Sis Seafood Resto
adalah sebesar 99 nasabah.
n Y 2( Y 2)
x 2
n X 2
n XY ( X )( Y )
r xy =
Keterangan :
n = banyaknya sampel
X = item/pertanyaan
Y = total variabel
Valid atau tidaknya suatu item instrument dapat diketahui dengan membandingkan
indeks Korelasi Product Moment Pearson dengan level signifikan 5%, maka instrument
dinyatakan tidak valid. Pengujian validitas instrument dilakukan dengan menghitung korelasi
antara skor jawaban instrument dengan skor total instrument, dikatakan valid apabila nilai
koefisien antar item dengan total item mempunyai taraf signifikan dibawah atau sama dengan
0,05 (5%). Pengujian validitas item masing-masing variabel pada penelitian ini menggunakan
program SPSS.
[ ][ ]
k 2
r 11 = 1 2 b
k1 1
Keterangan :
r11= Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pertanyaa/banyaknya soal
b = jumlah varians butir
1 = varians total
Suatu instrument sudah reliable sebagai alat pengumpul data apabila memberikan
hasil ukuran yang sama terhadap suatu gejala pada waktu yang berlainan, dengan nilai Alpha
Cronbanh lebih besar atau sama dengan 0,6. Alpha Cronbach lebih kecil atau kurang dari 0,6
secara umum mengindikasikan keandalan konsisensi internal yang tidak memuaskan. dalam
hal ini mengetahui nilai reliabilitas, maka peneliti menggunakan SPSS.
Untuk mengetahui model persamaan regresi linier berganda tersebut apakah telah
memenuhi syarat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE), maka harus diadakan pengujian
untuk memenuhi asumsi klasik, pengujian asumsi klasik adalah ujin normalitas, uji
multikolinearitas, uji hehreroskedasitas, dan uji autokolerasi.Model persamaan regresi linier
berganda datanya berdistribusi normal dan tidak terjadi multikolinearitas, heterokedasitas,
autokolerasi (Ghozali, 2009).
r n2
t=
1r
Keterangan :
n = Jumlah sampel
r = Koefisien korelasi product moment
derajat kebebasan df = n 2, r = 0,05
a. H0 ditolak dan Ha diterima, apabila nilai signifikasi < 0,05 yang artinya bahwa variabel
bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.
b. H0 diterima dan Ha ditolak, apabila nilai signifikasi > 0,05 yang artinya bahwa variabel
bebas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya.
2
R /k
F= 2
(1 R ) /n k 1
Keterangan :
F : F hitung
R2 /k : koefisien determinan
(1 - R2 )/ n k 1 : degree of freedom
a. Apabila nilai signifikansi < dari nilai (5%) berarti H0 ditolak dan Ha diterima, jadi
variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
b. Apabila nilai signifikansi > dari nilai (5%) berarti H0 diterima dan Ha ditolak, jadi
variabel bebas secara simultan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.