Anda di halaman 1dari 6

UTS

PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK


Teknik Pengujian dan Black Box Testing

Oleh :
M. Dimas Ali Furqon 120411100085

Dosen Pengampu :
Hanifudin Sukri, S.Kom., M.Kom.

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2017
UJIAN TENGAH SEMESTER
Pengujian Perangkat Lunak

A. Pengujian Perangkat Lunak


Pengujian perangkat lunak(software testing) merupakan suatu
investigasi ang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas
dari software yang sedang diuji(under test).
Pengujian perangkat lunak dapat dinyatakan sebagai
proses validasi dan verifikasi bahwa sebuah program/ aplikasi/ produk:
1. Memenuhi kebutuhan (requirement) yang mendasari perancangan dan
pengembangan perangkat lunak tersebut.
2. Berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
3. Dapat diterapkan menggunakan karakteristik yang sama.
4. Memenuhi kebutuhan oleh semua pihak yang berkepentingan.
5. kok ada sumber yang bisa di edit.

B. Teknik Pengujian
Dalam menguji suatu perangkat lunak(software) terdapat beberapa
teknik pengujian, antara lain :
1. Black Box Testing
Pengujian black box disebut juga pengujian behavioral atau
penggujian partisi. Pengujian ini fokus pada keluaran hasil dari respon
masukan atau secara sederhana black box merupakan proses
menjalankan aplikasi untuk mengetahui apakah ada error atau ada
fungsi yang tidak berjalan sesuai harapan. Pengujian ini mengabaikan
mekanisme internal sistem, seperti bagaimana sistem bekerja
memproses masukan.

2. White Box Testing


Pengujian white box digunakan untuk mengetahui cara kerja
suatu software secara internal dengan cara memeriksa kalkulasi
internal path untuk mengidentifikasi kesalahan. Tujuanyan untuk
menjamin operasi-operasi internal sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari prosedur
yang telah dirancang.
Pengujian ini mempunyai enpat kategori, yaitu :
a) Data Processing
b) Software Qualification Test
c) Maintainability Test
d) Reusability Test

3. Equivalence Partition
Equivalence partitioning adalah metode pengujian black-box
yang memecah atau membagi domain input dari program ke dalam
kelas-kelas data sehingga test case dapat diperoleh.
Perancangan test case berdasarkan evaluasi kelas equivalence
untuk kondisi input yang menggambarkan kumpulan keadaan yang
valid atau tidak. Kondisi input dapat berupa nilai numerik, range nilai,
kumpulan nilai yang berhubungan atau kondisi Boolean.

4. Boundary Value Analysis


Untuk permasalahan yang tidak diketahui dengan jelas
cenderung menimbulkan kesalahan pada domain outputnya. BVA
merupakan pilihan test case yang mengerjakan nilai yang telah
ditentukan, dengan teknik perancangan test case melengkapi test case
equivalence partitioning yang fokusnya pada domain input.
Petunjuk pengujian BVA :
a) Jika kondisi input berupa range yang dibatasi nilai a dan b,
test case harus dirancang dengan nilai a dan b.
b) Jika kondisi input ditentukan dengan sejumlah nilai, test
case harus dikembangkan dengan mengerjakan sampai
batas maksimal nilai tersebut.
c) Sesuai petunjuk 1 dan 2 untuk kondisi output dirancang
test case sampai jumlah maksimal.
d) Untuk struktur data pada program harus dirancang sampai
batas kemampuan.

C. Black Box Testing Process


Contoh proses black box testing.
Keterangan :
SKPL = Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
PDHUPL = Pengujian dan Deskripsi Hasil Uji Perangkat Lunak
Untuk kelas uji dan butiran uji minimal sesuai dengan jumlah form
input dengan sub fungsi setiap form input.
Dan untuk mendeskripsikan setiap Kelas Uji kira kira tabel nya seperti
ini, misal jika kita memiliki 10 kelas uji maka anda harus membuat 10 table
seperti ini :

Anda mungkin juga menyukai