PERMOHONAN BANTUAN
-------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------
----------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
GAMBARAN UMUM
KELOMPOK TERNAK PUCAK MANIK
Melihat luas wilayah Desa Lokapaksa yang sangat luas dibandingkan desa-desa
yang ada di kecamatan seririt, yakni : 28, 84 KM2, sudah tentu juga di ikuti
dengan potensi jumlah penduduk mencapai 10.252 jiwa (data BPS 2006) ,
dimana desa lokapaksa jika kita tinjau dari karakteristik pertanian dan topografi
wilayahnya maka dapat di bagi menjadi 3 (tiga) bagian wilayah, yakni :
Dalam hal ini Banjar Dinas Bukit Sakti, Desa Lokapaksa, merupakan salah satu
banjar yang memiliki luas wilayah dan potensi penduduk yang paling banyak
dibanding banjar dinas yang ada di desa lokapaksa lainnya yakni dengan jumlah
penduduk sekitar 1.614 Jiwa.
Wilayah Banjar Dinas Bukit Sakti sebagai wilayah terluas diantara banjar dinas
yang lainya, wilayah ini juga memiliki 2 dari 3 wilayah desa yang disebutkan
diatas, yakni : wilayah Bukit Sakti Bagian atas dan wilayah Bukit Sakti bagian
bawah.
Wilayah Banjar Dinas Bukit Sakti bagian atas, merupakan wilayah perkebunan,
dimana para petani baru bisa mengolah lahan pertanian mereka disaat musim
hujan. Tanaman yang umum ditanam pada saat musim penghujan oleh para
petani diantaranya : Tanaman Jagung, Kacang-kacangan, dan ubi-ubian.
Sedangkan tanaman tahunan para petani diwilayah ini diantaranya : rambutan,
nangka, kelapa, mangga, dllnya.
Wilayah Banjar Dinas Bukit Sakti bagian bawah, merupakan daerah persawahan,
dimana air dari sungai/tukad sabha akan mengalir sepanjang tahun sehingga
daerah ini sebagian besar digunakan sebagai daerah persawahan.
Jika kita tinjau wilayah Banjar Dinas Bukit Sakti dari segi Faktor-faktor Produksi
yakni :
1. Tenaga Kerja dan SDM (Sumber Daya Manusia), yaitu : warga masyarakat
Banjar Dinas Bukit Sakti pada umumnya, para petani yang sekaligus sebagi
peternak yang secara turun temurun berternak dalam rangka meningkatkan
perekonomiannya.
Tabel 1.
Keterkaitan Musim dengan Ketersediaan Pakan di Br. Bukit Sakti
Pada musim kemarau/musim kering yang berlangsung antara bulan Juni sampai
Nopember, peternak kesulitan mendapatkan HMT, sehingga peternak memberi
pakan ternak mereka diantaranya jerami padi, jerami kacang, pelepah, daun dan
batang pisang, pelepah, batang dan daun kelapa, daun-daun kering, rumput
kering, daun lamtoro, daun sonekeling dan lain sebaginya, yang mana pakan-
pakan tersebut tanpa dibarengi dengan asupan gizi lainnya seperti kosentrat,
polar, mineral dan lain sebagaianya, sehingga sudah tentu tidak akan mampu
mendongkrak bobot sapi tersebut, otomatis produktifitas petani akan menurun.
Pada musim penghujan peternak akan lebih gampang mendapatkan HMT untuk
ternak mereka, biasanya peternak memberi pakan ternak mereka di musim
hujan diantaranya : daun gamal, daun lamtoro, daun kepuh, daun sonekeling,
rumpu-rumputan seperti : rumput lapangan, ilalang, rumput gajah, rumput raja
(king grass), gelagah, semak-semak seperti : daun kerasi, ebun (semak yang
merambat dipepohonan), serta limbah-limbah pertanian seperti : batang dan
daun jagung, batang dan daun kacang-kacangan seperti : kacang tanah, kacang
panjang, kacang ijo, kacang jongkok, daun ketela rambat dan ketela pohon dan
lain sebagainya.
Produksi HMT di musim hujan akan sangat berlimpah, disini peternak belum
mampu mengolah HMT tersebut secara maksimal untuk persediaan pakan di
musim kemarau seperti pengolahan jerami untuk SILASE dan HAY.
Jika pada musim penghujan peternak mampu mengolah HMT menjadi SILASE
atau menjadi HAY maka kesulitan persediaan makanan di musim kemarau tidak
lagi menjadi faktor penghambat produktifitas peternakan.
Kondisi kandang juga belum layak, terkadang ada kandang sapi yang tanpa atap,
sehingga pada musim hujan ternak mereka akan kehujanan. Ada juga kandang
yang tidak di semenisasi, sehingga pada musim hujan ternak mereka kotor oleh
lumpur yang dalamnya selutut sapi.
Jika ditinjau dari sisi pengolahan limbah peternakan, seperti kotoran ternak dan
sisa buangan makanan ternak. Selama ini petani menjual kotoran ternak mereka
sangat laku, banyak pemilik kebun cengkeh, kebun anggur membutuhkan pupuk
kandang ini, namun sangat memprihatinkan sekali harga jual pupuk kandang ini
per kampil ukuran 50 KG ini dijual dengan harga Rp. 2000,- .
Jika para peternak mampu mengolah limbah ini lebih lanjut dengan dibarengi
oleh sentuhan teknik fermentasi seperti pupuk bokasi dengan dibarengi
brand/merk, serta pemasaran melalui kelompok ternak ini, maka harga pupuk
kandang petani akan jauh lebih mahal bisa dinikmati oleh petani.
Kelompok ternak ini merupakan suatu wadah dalam penyatuan visi/misi para
petani dan peternak dalam mencapai cita-cita bersama yakni kesejahteraan
ekonomi anggota.
Dari daftar anggota Kelompok Ternak Pucak Manik Desa Lokapaksa, Banjar Dinas
Bukit Sakti, seperti uraian diatas mengenai sistem peternakan yang bersifat
tradisional, dimana peternak sapi memelihara ternak mereka sangat-sangat
sederhana sekali, baik dari segi kelayakan kandang, kesehatan ternak,
pemanfaatan Hijauan Makanan Ternak (HMT).
BAB III
RENCANA KERJA & SASARAN PENCAPAIAN
Dalam rangka mencapai tujuan bersama, sudah tentu kita mengacu pada visi
dan misi organisasi yang tertuang dalam AD dan ART Kelompok Ternak Pucak
Manik.
Adapun yang menjadi visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut :
VISI KELOMPOK :
Peningkatan Kesejahteraan Anggota Kelompok Ternak Pucak Manik Dengan
Berlandaskan Konsep Tri Hita Karana
MISI KELOMPOK :
Meningkatkan Seradha Bhakti Kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa, dengan
dilandasi oleh semangat rasa persaudaraan antar anggota kelompok, didalam
menggali segenap potensi diri dan alam sekitar kita dengan konsep berwawasan
lingkungan, dalam mencapai kesejahteraan bersama.
Beranjak dari visi dan misi tersebut diatas yang merupakan cita-cita luhur
kelompok, maka kita bisa jabarkan dan kita tuangkan dalam sebuah program
kerja organisasi dengan berbagai target waktu pencapaian, baik target jangka
pendek, target jangka menengah, maupun target jangka panjang dan sudah
tentu dengan mengacu pada AD/ART kelompok.
Adapun kegiatan/usaha dan Upaya yang akan ditempuh dalam mencapai cita-
cita organisasi ini adalah dapat dibagi menjadi 5 target pencapain yaitu :
1. Peningkatan Populasi Ternak
2. Pembuatan Kandang Koloni Ternak
3. Pengolahan Pakan Ternak
4. Pengolahan Limbah Ternak
5. Koprasi Ternak
Dalam rangka pencapaian tersebut, maka dapat diuraikan sebagai berikut