Anda di halaman 1dari 3

Bahan george simmel

Implementasi teori The Philosophy of Money (Hubungan Uang dan Nilai) dari Georg
Simmel

Dalam teori tersebut Simmel mengatakan bahwa uang memungkinkan adanya kalkulasi
jangka panjang, usaha skala besar, dan kredit jangka panjang. Dan hal itu kini benar-benar
terjadi dalam masyarakat, dimana kini banyak bermunculan kredit-kredit. Simmel juga
pernah mengatakan bahwa .jadi salah satu kecenderungan hidup-reduksi kualitas menjadi
kuantitas secara amat jelas terwujud dalam bentuk uang.

Implementasi teori Simmel dalam masyarakat juga bisa kita lihat dari perkataan Simmel yang
mengatakan bahwa Dampak lain ekonomi uang adalah reduksi nilai manusia menjadi dolar.
Simmel juga memberi contoh tentang hal itu, yaitu meluasnya prostitusi, dan di masyarakat
sekarang ini prostitusi seakan sudah menjadi bagian hidup sebagian orang disekitar kita.

2.5 Fakta teori The Philosophy of Money (Hubungan Uang dan Nilai) di lingkungan
sekitar

2.5.1. Di lingkungan kampus (Universitas Trunojoyo Madura)

Di setiap Universitas pasti ada proses Administrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa sebelum
melakukan proses perkuliahan. Dulu di Universitas Trunojoyo Madura sendiri pembayaran
SPP (sekarang menjadi UKT) dilakukan secara langsung dengan datang ke kampus dan
membayar kepada petugas sebelum melakukan proses selanjutnya. Tetapi pada saat ini proses
pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) dilakukan dengan Online atau transaksi secara
tidak langsung, Jadi mahasiswa melakukan pembayaran dulu melalui bank. Dari sini bisa
disebut bahwa melakukan suatu proses untuk memperoleh suatu nilai yang dianggap berharga
(kuliah) atau jarak yang dibuat oleh uang dan memperolehnya juga melalui uang serta
prosesnya pun mengalami perubahan dari pembayaran langsung menjadi pembayaran secara
Online.

Contoh di atas bisa mencontohkan teori Georg Simmel dalam bukunya The Philosophy of
Money bahwa uang juga bisa membawa efek positif yaitu membuat perubahan kearah
intelektualitas.
2.5.2. Di lingkungan Remaja

Remaja identeik dengan keinginannya yang tinggi untuk memperoleh sesuatu yang
dianggapnya berharga. Khususnya remaja wanita yang tentu menginginkan kecantikan fisik
yang menurut mereka itu adalah sesuatu yang sangat penting. Meskipun jarak yang ada antara
mereka dengan kecantikan itu bisa dikatakan sangat jauh karena kosmetik atau sesuatu untuk
menjadikan fisik mereka tampak cantik di ukur oleh uang. Semakin mahal harga prodaknya
maka menurut mereka semakin berharga pula nilai dari kosmetik tersebut.

Di kota besar, seperti salah satunya adalah Surabaya (kota asal penulis) ada fenomena yang
bisa menjelaskan tentang teori tersebut. Mereka yang memiliki uang lebih bisa memperoleh
nilai yang berharga (kecantikan) dengan mudahnya namun mereka yang tidak memiliki uang
cukup seperti remaja wanita yang berada di pinggiran kota Surabaya hanya bisa memendam
keinginan mereka untuk tampil lebih cantik secara fisik dan memendam keinginan untuk
mengatasi jarak yang diciptakan oleh uang tersebut.

Contoh ini bisa menjelaskan bahwa pengamatan Georg Simmel mengenai efek negative dari
uang sangat dekat dengan masyarakat khususnya masyarakat modern dan sekarang
pengamatan simmel itu benar-benar terjadi.

2.5.3. Di lingkungan Politik

Pada waktu seperti sekarang ini yaitu masa menjelang Pilpres 2014 kita tentunya sudah
sering mendengar isu mengenai Money politik atau bahkan fakta mengenai Politik uang
tersebut. Penulis menemukan fakta yang terjadi beberapa bulan yang lalu ketika musim
kampanye untuk pemilihan Calon Legislatif tahun 2014. Pada waktu itu sering sekali ada
kampanye besar yang dilakukan oleh beberapa partai politik di Stadion Gelora 10 November
Surabaya yang berlangsung secara bergantian. Ketika ada kampanye besar pasti ada dana
besar pula untuk melaksanakan kampanye tersebut. Lalu untuk apa mereka melakukan hal
itu?, tentunya untuk memperoleh nilai yang dianggap berharga (suara pada pemilu) dan
mengatasi jarak antara Caleg dengan masyarakat. Bahkan tidak hanya melakukan kampanye
besar yang membutuhkan dana besar, mereka juga memberikan kaos dan amplop (berisi
uang) kepada masyarakat yang berpartisipasi dalam kampanye tersebut untuk mendapatkan
suara dari masyarakat sehingga mereka bias menang dalam pemilu Legislatif.

Contoh yang satu ini bisa menjelaskan bahwa uang bisa membuat jarak antara seseorang
dengan benda atau orang lain tetapi uang juga yang bisa mengatasi jarak tersebut.
Dalam bukunya berjudul philosophy of money, Simmel menunjukan kemunculan
perekonomian uang dalam masyarakat modern yang terpisah dari individu dan mendominasi
individu. Dengan kritis Simmel menunjukan efek negatif dari hubungan antara uang dengan
interaksi sosial adalah meningkatnya sinisme, sikap acuh dan kehidupan sosial
diperjualbelikan. Kita bisa menemukan bagaimana titel, gelar, kebenaran, keadilan, ataupun
kecerdasan mudah dibeli dengan uang semudah membeli tempe goreng.***

Anda mungkin juga menyukai