Anda di halaman 1dari 2

Kuliah Umum Program Studi Teknik Sipil 2016

Perkembangan Material Baja Dan Beton Pada Industri Konstruksi

Program Studi Teknik Sipil Universitas 17


Agustus 1945 Jakarta pada hari Selasa, 13
Desember 2016 menyelenggarakan kuliah
umum semester ganjil 2016-2017 dengan
menghadirkan Bapak Dr. Pio Ranap Tua
Naibaho, ST., MT., selaku Dosen dan
Peneliti di Bidang Teknik Struktur sebagai
pembicara dalam tema Perkembangan
Material Baja Dan Beton Pada Industri
Konstruksi. Acara ini dihadiri oleh para
mahasiswa dari seluruh Program Studi Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta,
yakni Program Studi Sipil, Program Studi Mesin dan Program Studi Elektro. Selain itu, acara
ini dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta beserta
segenap dosen program studi sipil, elektro dan mesin.

Kuliah umum ini mengulas tentang


perkembangan material bangunan,
khususnya baja dan beton, yang dimulai
dari teori apungan benua yang ini
dikemukakan oleh Alfred Lothar
Wegener (1912). Menurut Wegener,
dipermukaan bumi pada awalnya hanya
terdapat sebuah benua besar (Pangea) &
sebuah samudera yang luas (Tethys
Ocean). Benua tersebut kemudian
bergeser secara perlahan ke arah
ekuator & barat hingga mencapai posisi seperti sekarang. Dalam prosesnya, lempengan bumi
bergerak dan menimbulkan efek tumbukan antar pelat yang mengakibatkan peristiwa gempa
bumi dan letusan gunung berapi. Daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan
gunung berapi ini mengelilingi cekungan Samudra Pasifik, yang dikenal dengan daerah
Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik (Ring of Fire).

Peristiwa tersebut menjadi salah satu sebab dari bencana alam di Indonesia, seperti Tsunami
yang terjadi di Aceh. Oleh karena adanya peristiwa gempa bumi maka industri konstruksi
mengembangkan material baja dan beton. Saat ini, Material Baja berkembang menjadi
bermacam-macam, antara lain Baja Karbon (rendah, medium, tinggi), Baja paduan rendah
mutu tinggi (Fy = 275-480 Mpa), dan Baja paduan (Fy = 550-760 Mpa). Selain itu,
penampang elemen struktur baja berkembang menurut elemennya, yaitu tarik, tekan dan
lentur. Pada material beton, komposisi campuran dan sifat mekanik beton telah berkembang
sangat pesat yang menghasilkan kuat tekan beton yang tinggi. Beton-beton tersebut termasuk
dalam kelompok High Strength Concrete dan Ultra High Performance Concrete. Acara yang
berlangsung sekitar 2,5 jam tersebut berlangsung menarik dan interaktif. Kuliah umum
ditutup dengan diberikannya sertifikat penghargaan kepada Bapak Dr. Pio Ranap Tua
Naibaho, ST., MT., sebagai pembicara pada kuliah umum tersebut.

Anda mungkin juga menyukai