Hepatitis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................
B. Tujuan Penulisan.......................................................................................
C. Manfaat Penulisan.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi......................................................................................................
B. Anatomi Fisiologi......................................................................................
C. Etiologi......................................................................................................
D. Manifestasi Klinis......................................................................................
E. Komplikasi................................................................................................
F. Terapi.........................................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hepatitis adalah peradangan pada sel-sel hati, virus merupakan
penyebab hepatitis yang paling sering terutama virus hepatitis A, B, C, D
dan E. Pada umumnya penderita menjadi kronis, virus hepatitis D hanya
dapat menyerang penderita yang telah terinfeksi virus B dan dapat
memperparah keadaan penderita.
Pertumbuhan kesehatan sedunia (WHO) menetapakan imunisasi
hepatitis disetiap negara, karena penyebab terbanyak hepatitis virus,
hepatitis virus tersebar di seluruh Indonesia dan menyerang semua suku
bangsa, sekitar 2 milyar orang di dunia diduga telah terinfeksi dan 350 juta
menderita menjadi masalah kesehatan global yang serius, menurut Prof. dr.
Hj. Siti Nurdjanah, M.Kes, SpPd-KGEH, Indonesia endemis hepatitis virus
antara 2,5-20 % dan menempati urutan ke-3 di Asia yaitu berkisar 11,6 %.
Di Jogyakarta data PMI menyebutkan 805 orang diskrining untuk
pendonor darah, 2,2% hepatitis positif. Di Mataram sebanyak 3000 sampel
darah yang diskrining di PMI ternyata sebanyak 6,7%. (sumber :
http://www.webugn.ac.id).
Dampak dari penyakit hepatitis, penyebab/komplikasi yang dapat
terjadi pada penyakit hepatitis adalah kolesterol, pendarahan, saluran cerna,
gagal ginjal, gangguan elektrolit, gangguan pernafasan, hiperglikemia,
demam, bakteri, gelisah, hipertensi, kematian/hypotesis portal.
Sedangkan di Medan Sumatra-Utara di laporkan dalam kurun waktu
4 tahun dari 19.914 pasien yang di rawat di bagian penyakit dalam di
dapatkan 128 pasien penyakit hati (5%) dan pengamatan secara klinis di
jumpai 819 (72.7%) adalah penyakit Hepatitis
Dalam ilmu keperawatan terdapat hal yang disebut promotif yaitu
suatu tindakan keperawatan promosi kesehatan. Pada kasus hepatitis,
promosi kesehatan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan tindakan
penyuluhan kesehatan masyarakat umum maupun klien hepatitis sendiri,
serta dapat juga membagikan selebaran-selebaran yang berhubungan
penyakit hepatitis kepada masyarkat dengan tujuan agar masyarakat
mengerti tentang pentingnya arti kesehatan.
Preventif adalah suatu tindakan keperawatan untuk mencegah
terjadinya suatu penyakit atau menghilangkan gejala penyakit pada kasus
hepatitis virus tindakan pencegahan yang perlu dilakukan dengan
memberikan vaksin hepatitis, meningkatkan gizi masyarakat dan
memelihara kesehatan lingkungan yang baik.
Kuratif adalah kelompok yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan melalui kegiatan-kegiatan seperti merawat orang sakit di rumah
(home nursing), merawat orang sakit sebagai tindakan lanjut perawat dari
puskesmas dan di rumah.
Rehabilitasi adalah suatu tindakan rehabilitasi pada kasus hepatitis,
disini perawat berfungsi sebagai yang merawat, memelihara bahkan
melayani klien serta memberi dukungan kepada klien agar klien cepat
sembuh.
Dari uraian tersebut, maka penulis merasa tertarik untuk mengambil
kasus berjudul Asuhan Keperawatan Pada An. A Dengan Hepatitis Di
Ruang RB 4 Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

B. Tujuan Penulisan
1. Mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan dengan hepatitis
2. Mampu merumuskan diagnosa klien dengan hepatitis
3. Mampu melakukan tindakan atau menyusun rencana asuhan
keperawatan dengan hepatitis
4. Dapat melakukan evaluasi asuhan keperawatan dengan hepatitis

C. Manfaat Penulisan
Adapaun manfaat dari penulisan Makalah ini adalah :
1. Agar penulis mendapatkan gambaran dan menambah wawasan
pengetahuan asuhan keperawatan hepatitis.
2. Untuk perawat, agar perawat dapat meningkatkan pengetahuan dan dapat
menerapkan asuhan keperawatan hepatitis.
3. Untuk pasien hepatitis, menambah pengetahuan pasien tentang
pencegahan penatalaksanaan dan penanggulangan penyakit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi
Hepatitis adalah peradangan hati. Penyakit ini dapat disebabkan oleh
infeksi atau toksin termasuk alkohol, dan dijumpai pada kanker hati, gejala
dan tanda masing-masing jenis hepatitis serupa. Cara penularan.apabila
penyebabnya virus dan hasil akhirnya mungkin berbeda.(. Corwin, 2001 )
Hepatitis adalah peradangan hati, patologi dapat disebabkan oleh
infeksi atau kimia. Penyebab infeksi meliputi banyak agens yang dapat
menyebabkan kerusakan dan peradangan.kelompok virus yang diketahui
sebagai virus hepatitis diberi nama secara alfabetik dalam urutan kronologik
penemuannya
Hepatitis adalah inflamasi akut hepar. Ini dapat disebabkan oleh
bakteri atau cedera toksik , tetapi hepatitis virus yang penting sering dilihat.
Hepatitis adalah peradangan pada sel hati. Virus merupakan
penyebab hepatitis yang paling sering, terutama virus hepatitis A,B,C,Ddan
E. Pada umumnya penderita hepatitis A dan E dapat sembuh, sebaliknya
hepatitis B dan C dapat menjadi kronik. Virus hepatitis D hanya dapat
menyerang penderita yang telah terinfeksi virus hepatitis B dan dapat
memperoleh keadaan penderita.

B. Anatomi Fisiologi
a. Anatomi
Hati terletak dibelakang tulang-tulang iga (kosta) dalam rongga
abdomen daerah kanan atas. Hati memiliki berat sekitar 1500 gr, dan dibagi
menjadi lobus. Setiap empat lobus hati terbungkus oleh lapisan tipis
jaringan ikat yang membentang kedalam lobus itu sendiri dan membagi
massa hati menjadi unit-unit yang lebih kecil, yang disebut lobulus.
Sirkulasi darah kedalam dan keluar hati sangat penting dalam
penyelenggaraan fungsi hati. Darah yang mengalir kedalam berasal dari dua
sumber. Kurang lebih 75% suplai darah yang kaya akan nutrien dari traktus
gastrointestinal. Bagian suplai darah tersebut masuk kedalam hati lewat
arteri hepatika dan banyak mengandung oksigen. Cabang-cabang terminalis
kedua pembuluh darah ini bersatu untuk membentuk capillary beds bersama
yang merupakan sinusoid hepatik. Dengan demikian, sel-sel hati ( hepatosid
) akan terendam oleh campuran darah vena dan arterial. Sinusoid
mengosongkan isinya kedalam vena kava inferior didekat diafragma. Jadi,
terdapat dua sumber yang mengalirkan darah masuk kedalam hati dan hanya
satu lintasan keluarnya
Hati adalah organ yang paling besar didalam tubuh kita. Warnanya
coklat dan beratnnya kg. Letaknya : bagian atas dalam rongga abdomen
sebelah kanan bawah diafragma hati terbagi 2 lapisan utama :
1. Permukaan atas terbentuk cembung, terletak dibawah diafragma
2. Permukaan bawah tidak rata dan memperhatikan lekukan fisura
transfersus.
Fisura longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri dibagian atas
hati, selanjutnya hati dibagi 4 belahan : lobus kanan, lobus kiri, lobus
kaudata dan lobus guardatus.

b. Fisiologi
Fungsi hati terbagi atas :
1. Mengubah zat makanan yang diabsorbsi dari usus dan yang disuatu
tempat dalam tubuh,dikeluarkan sesuai dengan pemakaianya dalam jaringan
2. Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk diekskresikan didalam
empedu urin
3. Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glukogen
4. Sekresi empedu,garam empedu dibuat dihati dibentuk dalam sistem
retikulo endotelium dialirkan keempedu
5. Pembentukan ureum
6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam basA
Hati yang merupakan organ terbesar tubuh dapat dianggap sebagai
pabrik kimia yang membuat, menyimpan, mengubah dan mengekskresikan
sejumlah besar substansi yang terlibat dalam metabolisme. Lokasi hati
sangat penting dalam pelaksanaaan fungsi ini karena hati menerima darah
yang kaya nutrien langsung dari traktus gastrointestinal, kemudian hati akan
menyimpan atau mentransformasikan semua nutrien ini menjadi zat-zat
kimia yang digunakan dibagian lain dalam tubuh untuk keperluan
metabolik.
Hati merupakan organ yang penting khususnya dalam pengaturan
metabolisme glukosa dan protein. Hati membuat dan mensekkresikan
empedu yang memegang peran utama dalam proses pencernaan serta
penyerapan lemak dalam traktus gastrointestinal. Organ ini mengeluarkan
limbah produk dari dalam aliran darah dan mensekresikannya kedalam
empedu. Empedu yang dihasilkan oleh hatiakan disimpan untuk sementara
waktu dalam kandung empedu ( vesika felea ) sampai kemudian dibutuhkan
untuk proses pencernaan; pada saat ini kandung empedu akan
mengosongkan isinya dan empedu memasuki intestinum ( usus ).

C. Etiologi
Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari
kelima virus hepatitis yaitu A, B, C, D, dan E.
Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti
monomukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomega lovirus,
penyebab hepatitis non virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan.

D. Manifestasi Klinis
Gejala klinis dari hepatitis dapat bervariasi, mulai dari tingkat ringan sampai
tingkat terberat, bahkan juga gambaran yang fatal. Untuk lebih jelasnya
sebagai berikut :
1. Stadium Praikteri berlangsung selama 4-7 hari. Pasien mengeluh sakit
kepala, lemah, anoreksia dan muntah, nyeri otot dan nyeri di perut kanan
atas. Urin menjadi lebih coklat.
2. Stadium ikterik yang berlangsung selama 3-6 minggu. Ikterus mula-
mula terlihat pada sklera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan-
keluhan berkurang. Tetapi pasien masi lemah, anoreksia dan muntah. Tinja
mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri
tekan.
3. Stadium pascainterik ( rekonvalensi ), ikterus mereda , warna urin dan
tinja menjadi normal lagi. Penyembuhan pada anak. Anak lebih cepat dari
orang dewasa. Yaitu pada akhirnya bulan kedua. Karena biasanya berbeda.
4.
E. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada penyakit hepatitis adalah sebagai
berikut :
a. Kolesterol
b. Perdarahan saluran cerna
c. Gagal ginjal
d. Gangguan Elektrolit
e. Gangguan Pernafasan
f. Hipoglikemia
g. Demam, bakteri
h. Gelisah
i. Hipertensi
j. Hipotensi
k. Kematian / hypotesis portal
Tanda-tanda edema selebral adalah kenaikan tekanan intra kranial antara
lain : gejala dini transpirasi, hiperefleksi, opistotonus, kejang-kejang,kelinan
kedua pupil yang berakhir dengan refleks negatif terhadap cahaya dan
hilangnya refleksi okulovestibuler menunjukkan proknosis fatal. (Arif
Mansjoer, 2001)

F. Terapi
Terdiri dari istirahat, diet, dan pengobatan Medika Mentosa.
1. Istirahat, pada periode akut dan keadaan lemah di haruskan cukup
istirahat, agar dapat mempercepat penyembuhan
2. Diet, jika pasien mual, tidak nafsu makan, atau muntah-muntah
sebaiknyan diberikan infus. Secara umum di anjurkan diet sumbang
tinggi karbohidarat. Dulu ada kecendrungan membatasi lemak karena
disamakan dengan penyakit kandung empedu. Makanan harus di
berikan dalam porsi tangan dan diberikan empat sampai enam kali
sehari. Makanan kesukaan harus dipertimbangan.
3. Medika mentosa
a. Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan
bilirubin darah. Kortikosteroid dapat digunakan pada kolestasis
yang berkepanjangan dimana transaminase serum sudah kembali
normal tetapi bilirubin masih tinggi.Pada keadaan ini diberikan
prednison 3 x 10 mg selama 7 hari kemudian dilakukan tapering
off.
b. Berikan obat-obatan yang melindungi hati
c. Antibiotik tidak jelas kegunaannya
d. Jangan di berikan antiemetik jika perlu sekali dapat di berikan
golongan fenotiazin.
e. Vitamin K diberikan pada kasus kecendrungan pendarahan. Bila
pasien dalam keadaan prekoma atau koma penanganan seperti
pada koma hepatik. (Arief Mansjoer, dkk, 2001)
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit Hepatitis Bisa Dihindari. Lakukanlah Pola hidup Yang Sehat
Untuk Menimalisir Terjangkitnya Resiko Penyakit Hepatitis, Disamping itu
juga perlu meminum ramuan herbal untuk memperkuat daya tahan tubuh
agar terhindar dari virus hepatitis, yaitu meminum ramuan temulawak , atau
kunyit putih. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB.) adalah tanaman
obat-obatan yang tergolong dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae).

B. Saran
Bagi Yang Sudah Menderita Hepatitis Sebaiknya :
1. Untuk membantu proses penyembuhan hendaknya penderita jangan
banyak mengeluarkan tenaga, Misalnya olahraga berlebihan yang
akan membuat lelah, disarankan sebaiknya penderita rebahan saja di
kamar.
2. Janganlah selalu kebersihan lingkungan dan sanitasi tempat tinggal
3. Biasakan mencuci tangan terutama sebelum makan
4. Jangan menggunakan jarum suntik bekas, peralatan tato dan jarum
akupuntur yang tidak steril karena bisa menularkan penyakit.
5. Hindari pemakaian bersama peralatan pribadi seperti sikat gigi dan
pisau cukur.
6. Hindari hubungan Seks Dengan Berganti-ganti Pasangan
7. Hindari minuman beralkohol dan ikuti anjuran, pemkaian d0sis obat
terutama obat-obatan yang dapat merusak hati seperti paracetamol,
aspirin, fenilbutazon (obat rematik) dll.
8. Pemberian imunisasi hepatitis dapat mencegah hadirnya virus dalam
tubuh
9. Hindari minum obat kimia yang berisiko menimbulkan kerusakan
hati.
DAFTAR PUSTAKA

http://publichealth29.blogspot.co.id/2013/01/kesimpulan-penulis-mengenai-
penyakit.html
http://pbh-batusangkar.blogspot.co.id/2011/06/makalah-tentang-
hepatitis.htmlhttp://ekokedapkedip.blogspot.co.id/2013/11/askep-a-dengan-
hepatitis.html
http://documents.tips/documents/asuhan-keperawatan-hepatitis-
5664614e84bf0.html

Anda mungkin juga menyukai