Anda di halaman 1dari 11

adhien_binongko

Senin, 15 Oktober 2012


MAKALAH KESEHATAN KERJA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi tahun 2020 mendatang, kesehatan kerja merupakan salah satu
prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar
negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggotanya, termasuk bangsa Indonesia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja
Indonesia; telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2015 yaitu gambaran masyarakat Indonesia
di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat atau lingkungan kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
dapat mengurangi atau terbebas dari kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja suatu perusahaan
atau tempat kerja.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang telah
mengamanatkan antara lain bahwa setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan
kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan
lingkungan disekitarnya
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya,yaitu:


1. Apakah yang dimaksud dengan kesehatan kerja?
2. Bagaimana kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja?
3. Bagaimanakah strategi kesehatan kerja?
4 Jenis jenis pelayanan kesehatan kerja?

C. TUJUAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kesehatan kerja.
2. Dapat membedakan antara kapasitas kerja, lingkungan kerja, dan beban kerja.
3. Dapat mengetahui apa yang menjadi strategi kesehatan kerja.
4 Mengetahui Jenis jenis pelayanan kesehatan kerja

BAB II
PEMBAHASAN

A. KESEHATAN KERJA
Ilmu kesehatan kerja mendalami masalah hubungan dua arah antara pekerjaan dan
kesehatan. Ilmu tidak hanya menyangkut hubungan antara efek lingkungan kerja dengan
kesehatan pekerja, tetapi hubungan antara status kesehatan pekerja dengan kemampuan untuk
melakukan tugas yang harus dikerjakan.
Menurut International Labor Organization ( ILO) salah satu upaya dalam menanggulangi
kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja adalah dengan penerapan peraturan
perundangan antara lain melalui :
a. Adanya ketentuan dan syarat-ayarat K3 yang selalu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, teknik dan teknologi ( up to date )
b. Penerapan semua ketentuan dan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku sejak tahap rekayasa.
c. Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 melalui pemeriksaan-pemeriksaan langsung di
tempat kerja.
ILO dan WHO (1995) menyatakan kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan
pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja
disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan dan penempatan serta pemeliharaan pekerja dalam suatu
lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya.
Secara ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia
kepada pekerjaan atau jabatannya. Selanjutnya dinyatakan bahwa fokus utama kesehatan
kerja , yaitu:
1) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan pekerja dan kapasitas kerja
2) Perbaikan lingkungan kerja dan pekerjaan yang mendukung keselamatan dan
kesehatan
3) Pengembangan organisasi kerja dan budaya kerja kearah yang mendukung kesehatan dan
keselamatan di tempat kerja juga meningkatkan suasana sosial yang positif dan operasi yang
lancar serta meningkatkan produktivitas perusahaan.

Dalam Permenaker No.3 tahun 1982 disebutkan tugas pokok kesehatan kerja antara lain:

1. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja


2. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
3. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan sanitasi
4. Pembinaan danpengawasan perlengkapan kesehatan kerja
5. Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja ,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan
ditempat kerja
6. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus
7. Memberikan saran dan masukan kepada manajemen dan fungsi terkait terhadap permasalahan
yang berhubungan dengan aspek kesehatan kerja

B. KAPASITAS KERJA, BEBAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA

Kapasitas kerja,beban kerja, dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama
dalam system kesehatan kerja. Dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga
komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal.
Kapasitas kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta
kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan
baik.
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja terlalu
berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seseorang pekerja
menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja pada saat bekerja,
misalnya panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam tambahan trhadap
pekerja. Beban beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama sama menjadi
gangguan atau penyakit akibat kerja.
Perhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan risiko bahaya di tempat
kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman dalam bekerja. Dalam Undang-undang No. 36
tahun 2009 dinyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat
bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar
diperoleh produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan tenaga
kerja

C. KEBIJAKAN UPAYA KESEHATAN KERJA (UKK)

Di Indonesia kebanyakan yang dilakukan dalam pelayanan upaya kesehatan kerja di tempat
pelayanan kerja yaitu :

1. UKK dilaksanakan secara paripurna, berjenjang dan terpadu.

2. Pelayanan kesehatan kerja merupakan kegiatan integral dari pelayanan kesehatan


pada kesehatan tingkat primer maupun rujukan.

3. Pelayanan kesehatan kerja diperkuat dengan sistem informasi, surveilans & standar
pelayanan sesuai dengan peraturan undang-undang dan IPTEK.

4. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan kerja paripurna

5. Promosi K3 dilaksanakan secara optimal

6. Peningkatan koordinasi pelaksanaan UKK pada Tingkat Nasional, Propinsi,


Kabupaten/Kota, Kecamatan & Kelurahan/Desa.

7. Memberdayakan Puskesmas sebagai jejaring pelayanan yang efektif dibidang


kesehatan kerja pada masyarakat pekerja utamanya di sektor informal.

8. Pengembangan wadah partisipatif kalangan pekerja informal (Pos UKK) sebagai


mitra kerja PKM dalam rangka membudayakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3)

D. STRATEGI UPAYA KESEHATAN KERJA


1. PEMBINAAN PROGRAM

2. PEMBINAAN INSTITUSI

3. PENINGKATAN PROFESIONALISME.

1) Pembinaan Program
Perluasan jangkauan pelayanan ke seluruh lapisan masyarakat pekerja formal & informal
melalui sistem yankes yang sudah berjalan & potensi pranata sosial yang sudah ada.
Peningkatan mutu pelayanan dengan standardisasi, akreditasi & SIM (Sistem Informasi
Manajemen)
Promosi K3 dilaksanakan dengan pendekatan Advokasi, Bina Suasana, dan Pemberdayaan &
Pembudayaan K3 dikalangan dunia usaha & keluarganya serta masyarakat sekelilingnya.
Pengembangan program Upaya Kesehatan Kerja melalui Kabupaten/Kota Sehat
2) Pembinaan Institusi
Pengembangan jaringan yankesja yg meliputi Pos UKK, Klinik Perusahaan, Puskesmas,
BKKM (Balai Kesehatan Kerja Masyarakat) & Rumah Sakit
Pengembangan jaringan kerjasama & penunjang yankesja, baik lintas program maupun lintas
sektor
Pelembagaan K3 di tempat kerja yang merupakan wahana utama penerapan program K3
Memperjelas peran manajemen & serikat pekerja dalam program K3.
3) Peningkatan Profesionalisme
Penambahan tenaga ahli K3 di tingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota.
Peningkatan Kemampuan & Keterampilan K3 petugas kesehatan melalui Diklat.
Pengembangan profesionalisme K3 bekerjasama dengan ikatan profesi terkait.

E. PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di tempat kerja
dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat
bagi setiap tenaga kerja yang berdampak positif bagi peningkatan produktifitas kerja.
Syarat pengadaan pelayanan kesehatan kerja, didasarkan pada :

UU NO.36 tahun 2009 tentang Kesehatan

Kepmenkes No. 920 tahun 1986 tentang upaya pelayanan swasta di bidang medik.

Permenakertrans RI No.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan kerja dimana


Pelayanan Kesehatan kerja diadakan tergantung pada jumlah tenaga kerja & tingkat
bahayanya

RUANG LINGKUP KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Pemeriksaan dan seleksi calon pekerja & pekerja


Pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif & rehabilitatif)
Peningkatan mutu & kondisi tempat kerja
Penyerasian kapasitas kerja, beban kerja & lingkungan kerja
Pembentukan & pembinaan partisipasi masyarakat pekerja dalam pelayanan kesehatan kerja
JENIS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN KERJA

Program Pelayanan kesehatan kerja lebih ditekankan pada pelayanan:


Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif dan
Pelayanan Rujukan
1. Pelayanan Kesehatan Kerja Promotif, meliputi :
Pendidikan dan penyuluhan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Pemeliharaan berat badan yang ideal
Perbaikan gizi, menu seimbang & pemilihan makanan yang sehat & aman, Higiene Kantin.
Pemeliharaan lingkungan kerja yang sehat (Hygiene & sanitasi)
Kegiatan fisik : Olah raga, kebugaran
Konseling berhenti merokok /napza
Koordinasi Lintas Sektor
Advokasi
2. Pelayanan Kesehatan Kerja Preventif, meliputi :
Pemeriksaan kesehatan (awal, berkala, khusus)
Imunisasi
Identifikasi & pengukuran potensi risiko
Pengendalian bahaya (Fisik, Kimia, Biologi, Psikologi, Ergonomi)
Surveilans Penyakit Akibat Kerja (PAK), Penyakit Akibat Hubungan Kerja (PAHK),
Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) & penyakit lainnya.
Monitoring Lingkungan Kerja .
3. Pelayanan Kesehatan Kerja Kuratif, meliputi :
Pertolongan pertama pada kasus emergency.
Pemeriksaan fisik dan penunjang
Melakukan rujukan
Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami gangguan kesehatan.
Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit umum maupun penyakit akibat
kerja.
Terapi Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan terapi kasual/utama & terapi simtomatis
4. Pelayanan Kesehatan Kerja Rehabilitatif, meliputi :
Rehabilitasi medik
Latihan dan pendidikan pekerja untuk dapat menggunakan kemampuannya yang masih ada
secara maksimal.
Penempatan kembali pekerja yang cacat secara selektif sesuai kemampuannya.
5. Pelayanan Kesehatan Kerja Rujukan yaitu Rujukan pasien /penderita ke sarana
kesehatan yang lebih tinggi.
RUJUKAN MEDIK > pengobatan & rehabilitasi > Pos UKK > Puskesmas > BKKM
> RSU/RS.Khusus
RUJUKAN KESEHATAN :
1. Sampel Lingkungan > Balai Teknik Kesehatan Lingkungan/Balai Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
2. Sampel Laboratorium > Balai Latihan Kerja
3. Kasus Pencemaran > Kabupaten/Ko

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
kesehatan kerja adalah ilmu yang mendalami masalah hubungan dua arah antara
pekerjaan dan kesehatan.
Kapasitas kerja merupakan status kesehatan kerja dan gizi kerja yang baik serta
kemampuan fisik yang prima diperlukan agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan
baik.
Beban kerja merupakan beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja terlalu
berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seseorang pekerja
menderita gangguan atau penyakit akibat kerja.
Kondisi lingkungan kerja yaitu keadaan lingkungan tempat kerja, misalnya
panas,debu,zat kimia dan lain-lain, dapat merupakan bebam tambahan trhadap pekerja. Beban
- beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama sama menjadi gangguan atau
penyakit akibat kerja
Strategi dalam Kesehatan kerja meliputi :
1. Pembinaan program
2. Pembinaan institusi
3. Peningkatan profesionalisme.
Program Pelayanan kesehatan kerja lebih ditekankan pada pelayanan:

1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif dan
5. Pelayanan Rujukan
Sasaran kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi Tenaga Kerja & orang lain yg
berada di tempat kerja , terjadinya kecelakaan kerja , peledakan, penyakit akibat kerja
kebakaran, & polusi yang memberi dampak negatif terhadap korban, keluarga korban,
perusahaan, teman sekerja korban, pemerintah, & masyarakat.

B. SARAN

Agar tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, perlu
dilakukan pelaksanaan upaya Kesehatan sehingga dapat mengurangi atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja .

Lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang Kesehatan melalui Pendidikan dan


Pelatihan terkait Kesehatan kerja
DAFTAR PUSTAKA

Harington. 2005. Buku saku Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC


Sumamur. 1990 Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta: CV Haji
Masagung
Buqhari. 2007 Manajement Kesehatan Kerja & Alat Pelindung Diri. USU REPOSITORI.
Blog Dorin Mutoif, Jurusan Kesling Poltekkes Yogyakarta.Perundang-undangan
keselamatan dan kesehatan kerja.

Diposkan oleh Adhien Binongko di 17.18


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

5 komentar:

1.

apriyani dwi rahayu21 Februari 2013 04.30

makasih yaa makalahnya, ngebantu banget buat bikin laporan :)

Balas

Balasan

1.

Adhien Binongko5 Maret 2014 18.53

sama2 .....
di tunggu kunjungan dan komentar selanjutnya ... hehehehehe

Balas

2.

dhiaty wibowo19 Oktober 2015 05.38

Mas mau nanya dong. Itu strategi kesehatan kerja, sumbernya dari mana ya? Terima
kasih sebelumnya.

Balas

3.
Program Khusus23 April 2016 15.19

mas mau nanya dong hubungan pelayanan kesehatan kerja dengan produktivitas itu
ada tidak? jika ada alasannya apa

Balas

4.

Asriani Karisma21 Desember 2016 04.16

mkasih yah. makalahnya ngebantu banget

Balas

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Lencana Facebook
Adhien Binongko

Buat Lencana Anda

Kamus Besar

Kamus Besar Bahasa Indonesia

saya

Adhien Binongko
Lihat profil lengkapku

Digital clock Google+


Followers
pengikut
Arsip Blog
2015 (3)

2014 (5)

2013 (10)

2012 (38)

o Desember (18)

o November (1)

o Oktober (10)

KANKER PARU-PARU PENYAKIT


TIDAK MENULAR

PENYAKIT JANTUNG

BACTERIAL VAGINOSIS

MAKALAH KESEHATAN KERJA

MAKALAH (PESTISIDA)
EPIDEMIOLOGI LINGKUNGAN

Lahirnya Pembangunan Kesehatan


Masyarakat Indonesi...

SEJARAH KESEHATAN MASYARAKAT

PENGANTAR ILMU KESEHATAN


MASYARAKAT

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

PENGANTAR GIZI MASYARAKAT


o September (1)

o Juni (1)

o Mei (5)

o April (2)

2011 (3)

Total Tayangan Laman

110044

Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai