Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

MUTU PRODUK

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Produksi buah-buahan dan sayuran di negara sedang berkembang
misalnya Indonesia, terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun demikian,
penggunaan secara optimul sumber daya alam tersebut tidak hanya
bergantung pada peningkatan produksi tetapi juga sangat bergantung pada
peningkatan infrastuktur dan penanganan pascapanen, sebelum produk
tersebut sampai ke tangan konsumen. Nilai tambah dari aspek teknologi dan
sosial ekonomi terutama aspek kualitas dan keamanan produk merupakan
faktor penentu dari penampilan produk buah-buahan dan sayuran.
Kualitas produk yang baik akan membuat konsumen membeli produk
lebih banyak lagi. Kualitas produk merupakan mutu dari semua komponen-
komponen yang membentuk produk, sehingga produk tersebut mempunyai
nilai tambah. Produk hortikultura merupakan produk yang kualitasnya
mudah berubah dan rusak. Produk hortikultura merupakan sumber vitamin
dan mineral, dan bukan diutamakan sebagai sumber protein dan karbohidrat.
Maka perlu dilakukan pengelompokan mutu produk tanaman hortikultura
agar mampu menentukan harga dari produk. Pengelompokan tersebut
dilakukan dengan melalui dua tahap yaitu sortasi dan grading, sortasi adalah
memisahkan antara produk yang baik dan buruk. Sedangkan grading adalah
mengelompokkan produk sesuai dengan tingkatan kualitasnya Komponen
pokok dalam kualitas produk hortikultura yang harus diperhatikan adalah
kualitas penampilan, kualitas tekstur, kualitas rasa, kualitas nilai gizi dan
kualitas keamanan.

2. Tujuan Praktikum
a. Memisahkan antara produk buah atau sayur yang baik dan yang tidak
layak jual.
b. Mengelompokan buah dan sayur berdasarkan pada ukurannya.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Maret 2017
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Mutu produk dapat didefinisikan sebagai keunggulan dalam suatu produk
bila dibandingkan dengan produk pesaing dilihat dari sudut pandang
pelanggan. Mutu Produk selalu dikaitkan dengan spesifikasi, fitur, fungsi atau
kinerja dari suatu produk. Mutu produk juga merupakan peluang menambah
value bagi perusahaan agar dapat dipergunakan untuk meraih margin
keuntungan yang lebih besar lagi (Mirsadiq, 2013).
Kualitas dapat diartikan sebagai berkurangnya persoalan bagi perusahaan
terkait dengan komplain dan pengembalian produk oleh pelanggan. Kualitas
produk dipandang sebagai pertanda bahwa pelanggan akan lebih loyal,
membeli lebih banyak lagi dan promosi gratis bagi perusahaan. Kualitas
produk merupakan salah satu faktor kunci sukses. Bagi perusahaan,
meningkatkan kualitas merupakan persoalan hidup dan mati bagi perusahaan
tersebut. Kualitas juga berperan sebagai pembeda dari produk pesaing dalam
industri yang sama bagi pelanggan terhadap produk kita. Kualitas didefinisikan
sebagai persepsi superioritas atau kesempurnaan produk dibandingkan dengan
produk pesaing dari perspektif pasar (Mirsadiq, 2013).
Mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu
standarisasi kualitas. Agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang
telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan
terhadap produk yang bersang kutan. Pemasar yang tidak memperhatikan
kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen
sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar
memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang
wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian
terhadap produk (Anonim, 2015).
Sortasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan memisahkan
produk yang baik dengan yang buruk atau kegiatan yang memisahkan produk
berdasarkan tingkat keutuhan atau kerusakan produk, karena cacat mekanis
atau alami. Jadi sortasi merupakan proses pengklasifikasian bahan berdasarkan
sifat fisik. Pengertian baik disini adalah yang tidak mengalami kebusukan atau
kerusakan fisik akibat penguapan atau serangan hama dan penyakit (Setyowati
dan Asiani, 1992).
Granding adalah proses pemilihan bahan berdasarkan permintaan
konsumen atau berdasarkan nilai komersilnya. Sortasi dan grading berkait erat
dengan tingkat selera konsumen suatu produk atau segmen pasar yang akan
dituju dalam pemasaran suatu produk. Terlebih apabila yang akan dituju adalah
segmen pasar tingkat menengah ke atas dan atau segmen pasar luar negeri.
Kegiatan sortasi dan grading sangat menentukan apakah suatu produk laku
dipasar atau tidak. Pada kegiatan grading, penentuan mutu hasil panen
biasanya didasarkan pada kebersihan produk, aspek kesehatan, ukuran, bobot,
warna, bentuk, kematangan, dan kesegaran. Pada buah budidaya tanaman,
penyortiran produk hasil panenan dilakuakn secara manual atau menggunakan
mesin penyortiran. Grading secara manual memerlukan tenaga yang terampil
dan terlatih, dan bila hasil panen dalam jumlah besar akan memerlukan lebih
banyak tenaga kerja (Yondang, 2015).

C. ALAT, BAHAN DAN CARA KERJA


1. Alat
a. Alat tulis
b. Penggaris

2. Bahan
a. Jeruk
b. Jambu biji
c. Tomat
d. Sawi
e. Buncis
f. Bunga gladiol
g. Bunga krisan putih
h. Bunga krisan kuning
3. Cara Kerja
a. Melakukan sortasi yaitu memisahkan buah atau sayuran berdasarkan
kenampakan yang terlihat (baik buruknya). Misalkan adanya serangan
hama atau penyakit, tanda-tanda busuk, adanya kotoran atau bercak pada
kulit dan sebagainya. Kemudian mengemukakan alasan.
b. Melakukan grading yaitu mengelompokan produk buah atau sayuran
tersebut berdasarkan ukuran (besar, sedang, kecil). Tingkat kemasakan
dan sebagainya.
c. Mengambil kesimpulan dari produk yang diamati.

D. HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.1 Sortasi Tanaman Sayur dan Buah
Buruk % %
Komoditas Baik Total
Memar Hama Penyakit Baik Buruk
Jeruk 10/10 0 0 0 10 100% 0%
Jambu biji 5/7 2 0 0 7 71% 29%
Tomat 7/10 3 0 0 10 70% 30%
Sawi 7/10 2 1 0 10 70% 30%
Buncis 6/10 1 2 1 10 60% 40%

Tabel 6.2 Sortasi Bunga Potong

Jumlah
Komoditas Bunga Total % Baik % Rusak
Baik Rusak
Bunga Gladiol 2 0 2 100% 0%
Bunga Krisan Putih 4 0 4 100% 0%
Bunga Krisan Kuning 1 8 9 11,1% 88,9%

Tabel 6.3 Grading Tanaman Sayur dan Buah


Komoditas
Grading % Jambu %
Aspek % Jeruk % Tomat % Sawi
Biji Buncis
Ukuran Besar 30% 40% 57,1% 57,1% 83,3%
Sedang 40% 40% 28,6% 0% 0%
Kecil 30% 20% 14,3% 42,8% 16,7%
Merah 0% 0% 71,4% 0% 0%
Kuning 0% 100% 28,6% 0% 0%
Hijau 80% 0% 0% 100% 66,7%
Warna Hijau
Kekunin 20% 0% 0% 0% 33,3%
gan

Tabel 6.4 Grading Bunga Potong


Komoditas
Grading
Gladiol Krisan Putih Krisan Kuning
Tangkai Ke- 1 2 1 2 3 4 1
Mekar 5 5 6 7 6 7 4
Kuncup 6 6 1 0 0 0 3

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada acara
praktikum mutu produk terdapat beberapa komoditas yang diamatai antara lain
dari tanaman buah dan sayur yaitu tomat, sawi, buncis, jeruk, jambu biji, dan
bunga potong yaitu bunga gladiol, bunga krisan putih, dan bunga krisan
kuning. Pada praktikum tersebut dilakukan dua kali pengamatan yaitu
penyortiran (sortasi) dan grading.
Pengamatan pertama yaitu sortasi, sortasi merupakan kegiatan yang
dilakukan dengan tujuan memisahkan produk yang baik dengan yang buruk
atau kegiatan yang memisahkan produk berdasarkan tingkat keutuhan atau
kerusakan produk, karena cacat mekanis atau alami. Sortasi dilakukan pada
tanaman buah dan sayur. Pada data sortasi jumlah buah jeruk buruk 0% dari
total 10 buah sehingga buah yang baik ada 10 buah, Jambu biji 29% buruk dari
7 sampel yang diamati terdapat 5 buah jambu biji yang baik, tomat 30% buruk
dari 10 sampel yang diamati terdapat 7 buah tomat yang baik, sawi 30% buruk
dari 10 sampel yang diamati terdapat 7 sawi yang baik, buncis 40% buruk dari
10 sampel yang diamati terdapat 6 buncis yang baik. Sortasi berikutnya pada
bunga potong, pada bunga gladiol 0% rusak dari 2 sampel bunga gladiol
terdapat 2 bunga gladiol yang baik, bunga krisan putih 0% rusak dari 4 sampel
terdapat 4 bunga krisan putih yang baik, bunga krisan kuning 88,9% rusak dari
9 sampel bunga krisan kuning terdapat 1 buga krisan yang baik.
Pengamatan yang ke dua yaitu grading, grading adalah proses pemilihan
bahan berdasarkan permintaan konsumen atau berdasarkan nilai komersilnya
yang memenuhi syarat untuk di jual ke konsumen. Pengamatan grading pada
tanaman buah dan sayur kali ini yang akan di amati antara lain ukuran dan
warna dari beberapa sampel yang sudah ada. Pada buah jeruk yaitu buah jeruk
berukuran besar ada 2 buah dengan total 40%, ukuran sedang 2 buah dengan
total 40% dan ukuran kecil 1 buah dengan total 20%, dengam pengamatan
warna semua buah jeruk berwarna hijau.
Grading berikutnya pada tomat berukuran besar ada 3 buah dengan total
24%, ukuran sedang 5 buah dengan total 41,6% dan ukuran kecil 4 buah
dengan total 33,3%, dengan pengamatan warna terdapat 5 buah yang berwarna
merah dan 7 buah yang berwarna jingga. Grading berikutnya pada sawi
berukuran besar ada 1 buah, sedang tidak ada dan kecil ada 1 buah dengan
jumlah 21% dan pengamatan pada warna terdapat 1 sawi yang berwarna hijau
dengan total 100%. Untuk grading bunga yang pertama bunga gladiol terdapat
2 tangkai kedua tangkai mekar bunga sebanyak 5 helai dan kuncup 6 helai.
Grading bunga krisan putih terdapat 4 tangkai bunga dengan 2 bunga mekar
sebesar 6 helai dan 2 bunga mekar sebanyak 7 helai, sedangkan grading pada
bunga krisan kuning terdapat 1 tangkai bunga dengan mekar sebanyak 3 helai
dan kuncup 4 helai.
Pada produk hortikultura dapat terjadi penurunan hasil kualitas dan
kuantitas karena diakibatkan memar, hama dan penyakit yang menyerang
prodak pertanian akibatnya kenampakan visual dari produk tidak layak jual,
adapun pengaruh cuaca yang buruk juga dapat menyebabkan kualitas produk
menjadi jelek akibat dari air hujan yang mengakibatkan buah atau sayuran
busuk terkena air dan menjadi media berbagi jamur, bakteri ataupu patogen.

F. KESIMPULAN
Produksi pertanian bersifat segar dalam pemanenanya sehingga dalam
upaya pemasaran terhadap konsumen harus disesuaikan pada kondisi bahan
yang layak di jual melalui sortasi dan grading agar dalam pemasarannya tidak
ada hasil pertanian yang tidak layak jual seperti memar, berlubang, ataupun
sobek serta di tentukan mutu dari prodak pertanian dalam penentuan harga.
Sortasi adalah pemisahan bahan yang sudah dibersihkan ke dalam berbagai
fraksi kualitas berdasarkan karakteristik fisik, kimia dan biologis agar layak
dijual sedangkan grading adalah proses pemilihan bahan berdasarkan
kuantitasnya serta permintaan konsumen atau berdasarkan nilai komersilnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Laporan Praktikum Hortikultura. http://adiyasayogi.blogspot.co.id


/2015/07/laporan-praktikum-hortikultura.html. Diakses pada tanggal 19
Maret 2017.

Mirsadiq, lucky. 2013. Laporan Praktikum Teknik Budidaya Tanaman


Hortikultura. Fakultass Pertanian. Universitas Sebelas Maret.

Setyowati,R.W dan Asiani,B.1992. Pasca Panen Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta

Yondang, arifson. 2015. Pembersihan, Sortasi & Grading. http://teknologi


penangananhasilpertanianstpp.blogspot.co.id/2015/04/pembersihan-
sortasi-grading.html. Diakses pada tanggal 19 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai