PENDAHULUAN
bayi hanya diberi ASI saja tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula,
jeruk, madu air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperi
pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Utami Roesli, 2005).
dari sejak lahir sampai usia 6 bulan (Siti Nur Khamzah, 2012). World Health
orang di segala usia. SDGs pada tahun 2030, mengurangi angka kematian
bayi hingga 12/1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi menjadi salah
tertentu (Kemenkes RI, 2016). Salah satu upaya yang dilakukan untuk
1,3 juta jiwa di seluruh dunia, termasuk 22% nyawa yang melayang setelah
1
kelahiran. Sementara itu menurut UNICEF, ASI eksklusif dapat menekan
kematian anak balita di dunia setiap tahun bisa di cegah melalui pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan sejak sejam pertama setelah kelahirannya tanpa
(Prasetyono,2012).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan ASI yang pertama adalah
karena kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif (32%), ibu bekerja
(28%), gencarnya promosi susu formula (16%), faktor sosial budaya (24%),
Faktor dukungan dari petugas kesehatan (24%), faktor dari keluarga (24%)
(Bangnes, 2011).
Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI menjadi salah satu faktor
rendahnya pemberian ASI Ekslusif. Sejumlah ibu yang baru memiliki bayi
Karena masa cuti yang diberikan oleh perusahaan ibu bekerja biasanya
selama 3 bulan. Hal ini akan mempengaruhi persepsi ibu untuk memberikan
ASI. Meskipun ibu tahu tentang pentingnya ASI dan pemberian ASIP, kadang
samping ada faktor keluarga, informasi, budaya, dan gencarnya iklan susu
terutama diare dan ISPA. ISPA menyebabkan 40% dari kematian anak usia 1
bulan sampai 4 tahun. Hal ini berarti dari seluruh anak umur 1 bulan sampai 4
tahun yang meninggal, lebih dari sepertiganya meninggal karena ISPA atau di
2
antara 10 kematian 4 diantaranya meninggal disebabkan oleh ISPA (Depkes,
2009).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sumatera Barat, cakupan pemberian
eksklusif adalah 67,4% dengan target 75,0 %, tahun 2014 cakupannya adalah
72,5% dengan target 80.0%, dan cakupan ASI eksklusif tahun 2015 adalah
75,1% dengan target 83,0%. Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera
Barat belum mencapai target program nasional. Kota Padang berada di urutan
mendapat ASI eksklusif hanya 15,38% dan yang tidak diberi ASI eksklusif
sebesar 84,62%. Sebagian besar alasan ibu tidak menyusui karena ibu bekerja
dengan masa cuti 3 bulan yaitu sebesar 38,4%, ibu dengan alasan ASI tidak
keluar sebesar 23% dan sisanya dengan alasan takut ASI tidak mencukupi
kebutuhan bayi.
Dari survey awal yang penulis lakukan di RW 01, RW 03 dan RW 04
diantara 10 orang ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan didapatkan 4 orang
ibu mengetahui tentang ASI Perah dan 6 orang ibu tidak mengetahui tentang
ASI Perah.
Beradasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan
3
Kelurahan Korong Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Kota Padang
Tahun 2017.
pengetahuan ibu tentang ASI perah sebelum dan sesudah di beri pendidikan
Puskesmas Kuranji.
kuranji.
b. Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang ASI Perah
kuranji.
telah didapat.
b. Bagi STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
Sebagai bentuk pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan
4
a. Bagi Puskesmas Kuranji
Memberikan informasi mengenai perlunya pendidikan kesehatan
Puskesmas Kuranji. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bekerja
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juni 2017. Penelitian ini
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mammae ibu dan berguna sebagai makanan bayi. ASI Perah adalah ASI
yang diambil dengan cara diperas dari payudara untuk kemudian disimpan
payudara (demand).
b. Produksi ASI akan sesuai dengan pemberian ASI teratur dan ekslusif.
c. Ibu memeras ASI nya dengan pola yang mirip setiap 3-4 jam.
d. Beberapa ibu merasa sulit untuk memerasa ASI dibanding dengan
menyusui sebenarnya.
e. Ibu harus dianjurkan untuk memeras ASI di lingkungan yang nyaman
dalam jangkauan.
3. Prosedur memeras ASI dengan tangan
a. Cuci tangan anda sampai bersih.
6
b.Jika mungkin peras ASI di tempat yang tenang dan santai. Bayangkan
berwarna putih susu. Sejumlah obat, makanan dan vitamin juga dapat
sedikit mengubah warna ASI anda. Lemak susu akan berada di bagian
7
o. Jika anda berencana menyimpan ASI segera setalah di peras, tutup dan
beri label pada wadah yang bertuliskan tanggal, waktu dan jumlah.
4. Prosedur memeras ASI secara mekanis
a. Dilakukan dengan pompa payudara.
b. Terdapat beberapa jenis pompa payudara
1. Manual
2. Dioperasikan dengan baterai
3. Dioperasikan dengan listrik
c. Pemilihan pompa yang sesuai untuk setiap situasi individu bergantung
lebih baik.
f. Berikan rasa hangat yang lembab pada payudara anda selama 3-5
keluar. Pola ini akan berulang beberapa kali selama pengeluaran ASI
8
1. Cara penyimpanan ASI
a. Saat metoda pengumpulan ASI dipilih, panduan untuk menyimpan,
lemaknya terpisah.
d. Pengumpulan dan penyimpanan ASI yang baik memaksimalkan
lemari pendingin
b. Rendam susu dalam mangkuk berisi air ngilu kuku hingga hangat.
protein.
c. Cairkan keseluruhan ASI dalam wadah karena lemaknya terpisah
menghangatkan ASI.
e. Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam.
2. Membekukan kembali ASI
a. Membekukan kembali ASI yang telah dicairkan atau dicairkan
9
b. Ingatlah hal ini ketika anda membawa ASI ke rumah sakit atau pulang
ke rumah.
c. Disarankan untuk menjaga ASI sedingin mungkin tanpa
dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek
belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan
faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial
budaya.
2.2.2 Cara Memperoleh Pengetahuan
Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang
10
yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan
berhasil. Oleh karena itu cara ini disebut dengan metode Trial (coba) dan
Error (gagal atau salah atau metode coba salah adalah coba-coba).
b. Kekuasaaan atau otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan
dilakukan itu baik atau tidak. Kebiasaan ini tidak hanya terjadi pada
11
Sejalan perkembangan kebudayaan umat kebudayaan umat manusia
cara berpikir umat manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah
logis dan ilmiah yang disebut metode ilmiah. Kemudian metode berfikir
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Wawan,
2011).
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan
12
tingkat pengetahuan paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain dapat menyebutkan,
yang dipelajari.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagi kemampuan untuk menggunakan materi yang
lain.
d. Analisa (Analysis)
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa
13
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
kehidupan keluarga.
3. Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), Usia adalah
14
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
jiwa.
2. Faktor Eksternal
1. Faktor lingukangan
Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari nuesalam (3 lingkungan
menjadi 2 yaitu:
1. Tinggi
Tinggi diartikan apabila seseorang sudah mampu mengetahui,
15
2.3 Alur pikir
Gambar 2.3
Input Proses Output
16
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Asi Perah Sebelum dan Sesudah Di Beri
Pendidikan Kesehatan Di Rw 01, Rw 03 dan Rw 04 Kelurahan Korong
Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Kota Padang Tahun 2017
Tabel 2.4
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Asi Perah Sebelum dan Sesudah diBeri
Pendidikan Kesehatan Di Rw 01, Rw 03 dan Rw 04 Kelurahan
Korong Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji
Kota Padang Tahun 2017
N Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
o Operasional
1 Pengetahuan Segala sesuatu Kuesioner Memberikan 1. Pengetahuan Ordinal
17
Ibu tentang yang diketahui pertanyaan ibu sebelum
ASI Perah di ibu tentang bila jawaban diberikan
RW 01, RW ASI Perah : benar di beri pendidikan
03 dan RW 1. Sebelum nilai 1, dan kesehatan
04 Kelurahan diberikan jika jawaban - tinggi : ibu
Korong pendidikan salah di beri banyak
Gadang kesehatan nilai 0 menjawab
Kecamatan meliputi : benar.
Kuranji -Pengertian - rendah : ibu
ASI Perah banyak tidak
-Teknik ASI mengerti Ordinal
Perah dengan
-Penyimpanan pertanyaan
ASI Perah
-Pemberian
ASI Perah Kuesioner
Memberikan
2. Sesudah 2. Pengetahuan
pertanyaan
diberikan ibu sesudah
bila jawaban
pendidikan diberikan
benar di beri
kesehatan pendidikan
nilai 1, dan
meliputi : kesehatan
jika jawaban
-Pengertian - tinggi : ibu
salah di beri
ASI Perah banyak
nilai 0
-Teknik ASI menjawab
Perah benar.
-Penyimpanan - rendah : ibu
ASI Perah banyak tidak
-Pemberian mengerti
ASI Perah dengan
pertanyaan
18
BAB III
METODE PENELITIAN
antara variabel. Pengukuran variabel tidak terbatas harus tepat pada satu
19
Penelitian ini rencananya dilakukan pada bulan Juni 2017 di RW 01,
penelitian ini adalah ibu bekerja yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di RW
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari ibu dengan
20
2. Setelah mendapatkan data untuk melakukan penelitian maka
kuesioner.
3. Meminta responden untuk mengisi kuesioner yang telah diberikan.
4. Setelah responden mengisi kuesioner kemudian melakukan
berikut:
3.5.1 Editing
Merupakan kegiatan pengecekan isian kuesioner apakah jawaban yang ada
tersebut agar dapat dijumlahkan, disusun dan siap untuk disajikan serta
dianalisis.
3.6 Analisa Data
Analisa Univariate
Analisa univariat di lakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi,
21
menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai
berikut:
f
P= n x 100%
Keterangan :
n : Jumlah sampel
DAFTAR PUSTAKA
22
23