Anda di halaman 1dari 4

KETEKNIKAN

Nama : Madania Asshagab


NIM : 16/394951/TK/44243
Prodi : Teknik Elektro
Ruang : DTSL R307

Smart City

Konsep Smart City ini sudah lama dilakukan oleh negera-negara Eropa. Berdasarkan
penuturan ahli tata kota, seorang staf planologi Universitas Indonesia, Smart City mulai ada
dikarenakan tuntutan masyarakat dan kemajuan teknologi. syarat Smart City adalah
kemandirian warga. Warga harus percaya diri dengan semua sitem layanan. Pendidikan warga
pun harus memadai terangnya.
Smart City adalah sebuah impian dari semua kota-kota besar diseluruh dunia.
Perencanaan Smart City adalah agenda global sebagai respon konseptual dan praktis terhadap
berbagai krisis perkotaan di dunia yang semakin mengkhawatirkan, untuk mengembalikan
hubungan antara manusia, ruang binaan dan ruang alami yang lebih harmonis, sehingga tidak
saling mnyakiti.
Smart City adalah sebuah konsep kota cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang
berada didalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan
informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya ataupun
mengantisiasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.
Sebuah kota haruslah memenuhi spesifikasi-spesifikasi tertentu untuk dapat disebut
Smart City, yaitu:
1. Smart government
Kunci utama keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan adalah Good Governance.
Yaitu sebuah paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pmerintahan dan
pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum.
2. Smart economy
Semakin tingginya inovasi-inovasi baru yang ditingkatkan maka akan menambah
peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.
3. Smart mobility
Pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di masa depan merupakan sebuah
sistem pengelolaan terpadu untuk menjamin keberpihakkan pada kepentingan publik.
4. Smart people
Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi, modal manusia
maupun modal sosial.
5. Smart living
Lingkungan yang cerdas berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan,
keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun nonfisik, visual maupun tidak,
bagi masyarakat dan public.
6. Smart live
Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup terukur (budaya).

Selain negara-negara maju yang berusaha untuk membuat kota-kota besarnya menjadi
Smart City, Indonesia juga telah menerapkan konsep Smart City ini dibeberapa kota besar.
Konsep ini bukanlah lagi mimpi bagi Indonesia pasalnya beberapa kota besar pun telah
menerapkannya. Konsep ini dianggap sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan yang
merayap, sampah yang berserakan, ataupun pemantau kondisi lingkungan setempat.
Perjalanan menuju konsep Smart City ini jug sudah mulai berjalan pelan-pelan.
Dukungan aplikasi yang terus berkembang serta terciptannya ekosistem kreatif
dibidang teknologi, merupakan langkah awal yang baik menuju kota pintar. Untuk itulah,
dalam penerapan konsep Smart City sendiri di indoensia yang merupakan masih negara
berkembang membutuhkan ahli-ahli dibidang tersebut, seperti seorang insinyur dibidang:
1. Teknik Elektro, Teknik Mesin, & Teknologi Informasi:
Untuk membuat teknologi-teknologi canggih yang akan membantu kemajuan
perkotaan di Indonesia, yang nantinya kemudian dapat membantu dan mempermudah
pekerjaan-pekerjaan masyarakat tidak hanya didalam negera saja melainkan juga
diluar negeri yang nantinya kemudian teknologi itu dapat dijual ke negara lain.
Seperti teknologi smartphone yang saat ini sangat berpengaruh bagi kehidupan
masyarakat modern, dengan teknologi ini kita dapat melakukan banyak hal, seperti
pengecekkan denyut jantung, kesehatan tubuh, kecepatan seseorang saat berlari,
menghubungi seseorang yang jaraknya beribu-ribu mil dari tempat kita, mendapatkan
berbagai informasi dari seluruh penjuru dunia yang membantu masyarakat kita
menjadi smart people.
Sebagai contoh, dalam pembuatan smartphone ini dibutuhkan tenaga ahli yaitu
seorang insinyur teknik mesin yang nantinya kemudian akan membangun prototype
dari alat yang sudah di rancang, lalu kemudian teknik elektro nantinya akan membuat
circuit untuk rancangan tersebut dan memikirkan tentang tegangan yang tepat untuk
prototypenya. Dan teknologi informasi pun akan membuat program dalam
menjalankan teknologi ini yang berguna memprogram jalannya teknologi tersebut.
2. Teknik PWK:
Dalam membangun Smart City tentu saja kita membutuhkan pakar dibidang
pembangunan wilayah dan kota, yang nantinya memikirkan tentang letak-letak seperti
perkantoran, perumahan, gedung-gedung pencakar langit, atau taman ditempatkan
untuk memenuhi spesifikasi sebuah Smart City. Untuk membuat tata letak yang tepat
dalam membangun Smart City diperlukan pertimbangan curah hujan daerah tersebut,
kesuburan tanah, dan juga infrastruktur yang tepat demi kelancaran mobilitas
masyarakat.
3. Teknik Sipil:
Untuk keselamatan masyarakat tentu kita memerlukan seorang yang ahli
dibidang material bangunan yaitu teknik sipil, agar dapat memastikan bahwa
bangunan yang akan dibuat tetntu aman bagi asyarakat yang akan beraktivitas
didalamnya. Apalagi pembangunan ini harus gencar kita lakukan untuk dapat sesegera
mungkin membentuk Smart City di Indonesia maka dari itulah kita membutuhkan
seorang ahli teknik sipil. Seperti jika kita ingin membuat suatu bangunan yang tahan
gempa, atau suatu bangunan yang menghadap ke laut, material apa yang tepat untuk
digunakan, dll.

Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa kota yang termasuk dalam kategori Smart City
seperti bandung, Balikpapan, Makassar, Surabaya. Kota-kota ini dikatakan sebagia Smart
City di indonesia dikarenakan beberapa alasan yaitu:
1. Bandung
Telah terdapat 5000 wifi disetiap ruang public.
Pelayanan public lewat jejaringan sosial media seperti twitter, dll.
Setiap dinas memiliki data digital.
Kartu parker berbayar.
Smart government dengan mengupgraded sistem di pemerintahan dari paper ke
paperless dengan sitem informasi yang user friendly.
Bandung juga nantinya kana punya kota pintar sendiri yang akan dinamai Bandung
Technopolis seluas 400 hektar. Kota intar di Gede Bage itu nantinya akan menjadi
prototype penerapan Smart City di Indonesia.
2. Balikpapan
Balikpapan mendirikan data center terbesar di Indoensia
Kota yang berbasis cerdas teknologi ini akan menghasilkan kreatiitas disgital
(Digital Creative Center) bagi para pengguna teknologi yang ada di Kalimantan
Timur, khususnya Balikpapan.
Data center di Balikpappan sudah mengalahkan luas data center yang ada di
Surabbaya, sentul, dan serpong.
1.000 titk akses koneksi internet berbasis wireless melalui @wifi.id diberbagai
lokasi di Balikpapan.
3. Makassar
Jalan laying di Pantai Losari dari belakang Hotel Golden Makassar sampai ke
depan Fort Rotterdam.
Smart hospital, menambahkan perangkat sendor pada pasien dan papan status yang
ditempatkan diruang tunggu untuk emlacak keberadaan pasien.
Smart parking censor platform, fitur mengisi bensin dan menambhkan fitur cuci
kendaraan dan service.
Telkom juga bererncana membangun pusat kreativitas digital, sebagia fasilitas
berbasisi teknologi canggih.
4. Surabaya
Kota Surabaya adalah kota yang memenangkan ajang Smart City award 2011 yakni
Environment, Smart Living, dan Smart Governance.
Di Surabaya banyak terapat open space, bahkan Surabaya sudah meningkatkan
ruang terbuka hijau menjadi 40%. Salah satu taman di Surabaya membuat kota
Surabaya mendapat penghargaan dari adiwiyata dan taman terbaik di Asia.
Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus eksploratoris yang berbekal
sedikit teori dan mengeksplorasi fenomena kasus. Hasil dari penelitian ini adalah
bahwa proses pembangunan kota Surabaya menuju Smart City.

Dengan uraian diatas dapat kita lihat bahwa untuk dapat membuat Indonesia memiliki
Smart City haruslah memenuhi 6 spesifikasi dan juga haruslah memiliki orang-orang yang
ahli diberbagai bidang untuk dapat mempermudah pembangunan Smart City ini.
Smart City ini memang merupakan suatu konsep yang sangat menarik. Sebuah kota
dengan dukungan teknologi pintar dalam menunjang aktivitas sehari-hari tentu akan semakin
mamudahkan manusia. Hanya saja, konsep Smart City ini tampaknya masih harus didukung
dengan pola piker manusia modern di Indonesia sendiri. Kesadaran akan lingkungan,
pemanfaatan teknologi yag maksimal, serta kesadaran pentingnya pola hidup cerdas adalah
hal-hal yang perlu diperhatikan juga. Akan sangat memalukan jika suatu kota telah
mendapatkan award atau predikat sebagai salah satu Smart City di Indonesia atau bahkan di
Dunia dan kemudian orang-orang didalamnya masih saja berprilaku yang tidak
mencerminkan masyarkat yang pintar/cerdas, seperti masih saja membuang sampah
sembarangan, merusak atau mengambil fasilitas umum untuk kepentingan pribadi, atau hal-
hal lainnya yang bersifat negative dan merugikan masyarakat lain atau bahkan kota tu sendiri.
Memang dilihat dari perkembangan teknologi dan perilaku manusia saat ini, konsep
Smart City ini bukanlah lagi angan-angan bagi masyarakat modern di Indonesia, karena
buktinya beberapa kota besar di negara maju pun telah berhasil menerapkan konsep ini,
bukan lah lagi tidak mungkin bagi Indonesia untuk menyusul negara-negara maju dalam
perkembangan kotanya untuk dapat membentuk Smart City.

Anda mungkin juga menyukai