Hukum ialah peraturan yang dibuat dan disepakati secara resmi dan menjadi
pengatur baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang mengikat perilaku
setiap masyarakat tertentu dan dikuatkan oleh pemerintah. Biasanya juga
dapat dikatakan sebagai UU, peraturan, patokan (kaidah, ketentuan).
2. Benar,,
3. Test
4. Test
5. Tergantung jenis kejahatan apa yang telah diperbuat, jika dia punya potensi
untuk menajaga keamanan system perusahaan kenapa tidak memperjakan
orang yang berpotensi tersebut untuk kepentingan perusahaan. Karena orang
yang seperti itu adalah orang yang cerdas dan mempunyai potensi untuk
terus dikembangkan kemampuannya.
6. 'Teknologi-teknologi yang baru seperti komunikasi rvirclcss akan tcrus
berkerntrang. yang tlana akan nremttnculkan ancaman t"raru pacla indr"rstri
keanranan. termasuk komputer forensik dan penanganan insiden.
7. Saya tidak menyarankan, karena data-data pribadi kita beserta foto kita bias
dilihat oleh banyak orang dan bahkan mungkin bias disalah gunakan oleh
orang lain. Kemudian foto orang lain yang kita lihat dalam web terserbut,
yang akan menjadi calon pasangan teman kita pun mungkin saja itu adalah
foto orang lain atau palsu yang digunakan oleh seseorang untuk maksud
tertentu.
8. Test
Untuk kasus-kasus cybersquatting dengan menggunakan pasal-pasal dalam Kitab
Undang-undang Pidana Umum, seperti misalnya pasal 382 bis KUHP tentang
Persaingan Curang, pasal 493 KUHP tentang Pelanggaran Keamanan Umum
Bagi Orang atau Barang dan Kesehatan Umum, pasal 362 KUHP tentang
Pencurian, dan pasal 378 KUHP tentang Penipuan; dan Pasal 22 dan 60 Undang-
undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi
untuk tindakan domain hijacking
Internet kini telah menimbulkan masalah baru di bidang Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Copyright, trademark, patent, trade secret, dan moral right sangat terpengaruh oleh internet.
Internet
memiliki beberapa karakteristik teknis yang membuat masalah-masalah HAKI tumbuh dengan
subur.
Salah satu masalah yang timbul adalah berkaitan dengan pembajakan hak cipta. Di Indonesia
pun
sudah memiliki UU ITE yang mengatur tentang domain name yaitu terdapat pada pasal 23 dan
24
seperti berikut :
Pasal 23
1. Setiap penyelenggara Negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat berhak
memiliki Nama Domain berdasarkan prinsip pendaftar pertama.
2. Pemilikkan dan penggunaan Nama Domain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
didasarkan pada itikad baik, tidak melanggar prinsip persaingan usaha secara sehat,
dan tidak melanggar hak Orang lain.
3. Setiap penyelenggara Negara, Orang, Badan Usaha, atau masyarakat yang dirugikan
karena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Orang lain, berhak
mengajukkan gugatan pembatalan Nama Domain dimaksud.
Pasal 24
1. Pengelola Nama Domain adalah pemerintah dan/atau masyarakat.
2. Dalam hal terjadi perselisihan pengelolaan Nama Domain oleh masyarakat, Pemerintah
berhak mengambil alih sementara pengelolaan Nama Domain yang diperselisihkan.
3. Pengelola Nama Domain yang berada di luar wilayah Indonesia dan Nama Domain yang
diregistrasinya diakui keberadaannya sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan
Perundang-undangan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Nama Domain sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), (2), dan ayat (3) diatur degan Peraturan Pemerintah
9. Test
Nama domain adalah identik atau mirip dengan merek dagang atau merek jasa
yang dimiliki penggugat
Pemilik nama domain tidak memiliki hak atau kepentingan yang sah atas nama
domain, dan
Nama domain telah didaftarkan oleh orang lain dan digunakan dalam hal yang
tidak baik
Jika gugatan diterima, maka nama domain akan dibatalkan atau dialihkan
kepada penggugat.
Para pendaftar nama domain memiliki niat buruk dan mengambil keuntungan
dari merek dagang orang lain
Merek dagang sudah ada pada saat nama domain pertama kali didaftarkan
Nama domain adalah identik, membingungkan atau mirip dengan merek dagang
tersebut, dan
Merek dagang tersebut memenuhi syarat dan memiliki badan hukum atau hak
patent dan pemiliknya adalah orang pertama yang menggunakan merek
tersebut dalam perdagangan.