Anda di halaman 1dari 5

LEMBARAN KERJA MAHASISWA

MATA KULIAH FARMASI SOSIAL

PROGRAM PENDIDIKAN APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UIVERSITAS ANDALAS

IDENTITAS MAHASISWA DAN TUGAS


Nama Didi Muhammad Ikhsan
No BP 1741012151
No Urut Absen 7
Kelompok A
Pertemuan ke 1
Hari/Tanggal Jumat / 3 Maret 2017
Pokok Bahasan Farmakoepidemiologi
Subpokok Bahasan Analisa Jurnal

A KASUS

Penggunaan antibiotic dan resiko dari resistensi carbapenem


memperluas spectrum betalaktamase memproduksi infeksi
Klebsiella pneumonia pada pasien rumah sakit: hasil dari kasus
ganda Control Study

Tujuan: Untuk mengidentifikasi peran dari berbagai antibiotik sebagai


faktor risiko untuk resistensi carbapenem memperluas spektrum b-
laktamase (ESBL) memproduksi infeksi Klebsiella pneumoniae (KP) (infeksi
ESBL-KP).

Metode: Data dikumpulkan selama 26 bulan di sebuah rumah sakit


universitas dengan endemisitas ditetapkan resistensi carbapenem ESBL-
KP (ESBL-CRKP). Menggunakan desain kasus-kasus control, pasien yang
ada terinfeksi karena carbapenem-rentan ESBL-KP (ESBL-CSKP) dan
pasien dengan infeksi ESBL-CRKP dibandingkan dengan kelompok kontrol
yaitu pasien rawat inap. Efek pengobatan dan durasi pengobatan dengan
antibiotik diperiksa, menyesuaikan untuk faktor risiko utama non-
antibiotik dan mengendalikan efek pengganggu antara antibiotik melalui
model regresi logistic

Hasil: 96 kasus ESBL-CRKP, 55 kasus ESBL-CSKP dan 151 kontrol


dianalisis. Analisis statistika multivariat, menyesuaikan untuk faktor risiko
utama non-antibiotik, menunjukkan bahwa risiko infeksi ESBL-CRKP naik
dengan meningkatnya durasi pengobatan sebelumnya dengan kombinasi
b-laktam / b-laktamase inhibitor [rasio odds (OR) 1,15 kenikan per hari;
P0.001] dan mengungkapkan bahwa peningkatan durasi pengobatan
dengan fluoroquinolones memperkuat dampak paparan carbapenems
(dan sebaliknya) pada risiko infeksi ESBL-CRKP (OR 1.02 untuk jangka
interaksi; P0.009). Lama pengobatan sebelumnya dengan
fluoroquinolones juga dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi ESBL-
CSKP (OR 1,07 per hari meningkat; P0.028), sementara penerimaan
sebelumnya carbapenems menunjukkan efek perlindungan terhadap
infeksi ESBL-CSKP (OR 0.21; P0.003 ).

Kesimpulan: Penelitian ini menekankan peran utama pengobatan dan


durasi pengobatan dengan b-laktam / kombinasi inhibitor blactamase dan
kombinasi dari carbapenems dengan fluoroquinolones. Dokter harus
mengimbangi para potensi manfaat pemberian antibiotik ini terhadap
peningkatan risiko infeksi extendedspectrum-b-lactamase-producing
Klebsiella pneumonia

B KEY WORDS/TERMINOLOGI FARMASI


1. Farmakoepidemiologi adalah ilmu dalam penggunaan dan efek
samping dari obat terhadap sejumlah besar orang
2. Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap
organisme inang, dan bersifat paling membahayakan inang
3. Antibiotika adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik,
yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses
biokimia di dalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh
bakteri
4. Multidrug resistance atau 'Kebal Aneka Obat' adalah kemampuan
organisme penyebab-penyakit untuk bertahan atas obat atau bahan
kimia yang dibuat untuk melawan organisme. Organisme tersebut
dapat merupakan sel patologik, termasuk bakteri dan sel tumor
neoplastic
5. Faktor resiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada
penyakit yang diderita induvidu yang mana secara statistic
berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya
(beberapa induvidu lain pada suatu kelompok masyarakat)
6. Klebsiella pneumoniae merupakan bakteri patogen, gram negative
yang berbentuk batang (basil), oportunistik, bakteri yang non motil
(tidak bergerak), berdasarkan kebutuhannya akan oksigen Klebsiella
pneumonia merupakan bakteri fakultatif anaerob

C RUMUSAN KASUS

Pokok permasalahan pada kasus membahas tentang penggunaan


antibiotic dan resiko infeksi extended-spectrum b-lactamase (ESBL)-
producing KP (ESBL-KP) pada pasien di rumah sakit dengan metode
double case-control study. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi peran dari berbagai antibiotik sebagai faktor risiko untuk
resistensi carbapenem memperluas spektrum b-laktamase (ESBL).
Adapun penjelasan metode yang digunakan adalah sebagai berikut:
Data dikumpulkan selama lebih dari 26 bulan di rumah sakit
universitas Heraklion di Yunani
Inklusi: semua pasien dewasa (<16 tahun) infeksi nosmical ESBL-KP
pada februari 2006- maret 2008
Ekslusi: pasien yang pulih <48 jam dari infeksi KP setelah dirawat
rumah sakit

D PENYELESAIAN KASUS

Populasi:
151 pasien infeksi ESBL-KP dipilih dan dipisahkan kedalam kelompok
CSKP (55 kasus) dan kelompok CRKP (96 kasus)
151 pasien tanpa infeksi KP dipilih secara acak sebagai kontrol
Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan
resiko infeksi ESBL-CRKP dengan meningkatnya durasi pengobatan awal
dengan kombinasi b-lactamase inhibitor dan kombinasi carbapenem
dengan fluoroquinolone
E PETA KONSEP/MIN MAP
F RESUME/KESIMPULAN

Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan


antibiotik mempunyai peranan besar terhadap infeksi ESBL-CRKP dalam
pengaturan endemic. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan resiko
infeksi ESBL-CRKP dengan peningkatan durasi dari pengobatan awal
dengan menggunakan kombinasi inhibitor b-lactamase dan kombinasi
karbapenem dengan fluoroquinolone. Oleh karena itu, dokter dan/atau
apoteker harus dapat mengimbangi antara potensi manfaat pemberian
antibiotik ini terhadap peningkatan risiko infeksi ESBL-CRKP.

Anda mungkin juga menyukai