Anda di halaman 1dari 7

Tugas Komunikasi, Informasi dan Edukasi Obat

Dosen : Dra.Alfina Rianti, M.Pharm., Apt.

Nama : Nurul Fitryani


NIM : 16340169
Kelas : Apoteker XXXIIIA

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2017
PENGGOLONGAN OBAT

Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi . (Undang-
Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992). Sesuai Permenkes No. 917/MENKES/PER/X/1993
tentang Wajib Daftar Obat Jadi. yang dimaksud dengan golongan obat adalah penggolongan
yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketetapan penggunaan serta pengamanan
distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek (obat keras yang
dapat diperoleh tanpa resep dokter diapotek, diserahkan oleh apoteker), obat keras, psikotropika
dan narkotika. Untuk obat yang dapat diperoleh tanpa resep dokter maka pada kemasan dan
etiketnya tertera tanda khusus.
Penggolongan Jenis Obat berdasarkan berbagai undang undang dan peraturan menteri
kesehatan dibagi menjadi :

1. Obat Bebas

Obat bebas sering juga disebut OTC (Over The Counter) adalah obat yang dijual bebas di
pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas
adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh:
1. ParasetamoL
2. Antasida Doen
3. Vitamin
4. Oralit
5. Microlak
6. Vitacimin
7. Vitalong-C
8. Promag
9. Osteocare
10. farmasal
Obat bebas ini dapat diperoleh di toko/warung, toko obat, dan apotik.

2. Obat Bebas Terbatas (Daftar W: Warschuwing)

Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual
atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada
kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna
hitam. disertai tanda peringatan dalam kemasannya:

P1. Awas! Obat Keras. Bacalah Aturan Memakainya.


P2. Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan
P3. Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar dan badan.
P4. Awas! Obat Keras. Hanya Untuk Dibakar.
P5. Awas! Obat Keras. Tidak Boleh Ditelan.
P6. Awas! Obat Keras. Obat Wasir, jangan ditelan.

Contoh:
1. CTM
2. Antimo
3. Zefit-C
4. Viks formula 44
5. Albothyl
6. Dextromethorphan
7. Combantrin
8. Bisolvon
9. Ibuprofen
10. Miconazol
11. Xepavit
Obat bebas terbatas dan obat bebas disebut juga OTC (over the counter)
Obat bebas terbatas ini dapat diperoleh di toko obat, dan apotik tanpa resep dokter.

3. Obat Keras (Daftar G : Gevarlijk : berbahaya

Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda khusus
pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna
hitam.

Contoh :
1. Asam Mefenamat
2. Ranitidine 150 mg
3. Simvastatin
4. Kalmetason
5. Amoxicillin
6. Glibenclamid
7. Ambroxol
8. Cefadroxil
9. Azhitromicyn
10. Metronidazole
Obat keras ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter.

4. Obat Psikotropika dan Narkotika (Daftar O)


a. Psikotropika
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Contoh:
1. Diazepam,
2. Phenobarbital,
3. Alprazolam
4. Haloperidol
5. Clobazam
6. Antiprestin
7. Cymbalta
8. Precadex
9. Zolpidem
10. Buspiron
Obat psikotropika ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter

b. Narkotika

Obat narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun
semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
Contoh:
1. Morfin,
2. Petidin
3. Tramadol
4. Codein
5. Hydromorphone
6. Buprenorfin
7. Nalokson
8. Oksikodon
9. Naltrekson
10. Kokain

Narkotika digolongkan menjadi 3 golongan :

Narkotika golongan I

Contohnya : Tanaman Papaver Somniferum L kecuali bijinya, Opium mentah, Opium


masak, candu, jicing, jicingko, Tanaman koka, Daun koka, Kokain mentah, Tanaman ganja,
Tetrahydrocannabinol, Asetorfina : 3-0-acetiltetrahidro-7-(1-hidroksi-1-metilbutil)- 6, 14-
endoeteno-oripavin, Kokaina : metil ester-1-bensoil ekgonin
Narkotika golongan II

Contohnya :
1. Alfasetilmetadol,
2. Alfameprodina,
3. Alfametadol,
4. Alfaprodina,
5. Ekgonina, termasuk ester dan derivatnya yang setara dengan ekgonina dan kokaina,
6. Fentanil:1-fenetil-4-N-propionilanilinopiperidina,
7. Metadona:6-dimetilamino-4,4-difenil-3-heptanona,
8. Metildihidromorfina : 6-metildihidromorfina,
9. Petidina : Asam1-metil-4-fenilpiperidina-4-karboksilat etil ester,
10. Tebaina

Narkotika golongan III


Contohnya :
1. Asetildihidrokodeina
2. Dekstropropoksifena : -(+)-4-dimetilamino-1,2-difenil-3-metil-2-butanol propionate
3. Dihidrokodeina
4. Etilmorfina : 3-etil morfina
5. Kodeina : 3-metil morfina
6. Nikodikodina : 6-nikotinildihidrokodeina
7. Nikokodina : 6-nikotinilkodeina
8. Norkodeina : N-demetilkodeina
9. Polkodina : Morfoliniletilmorfina
10. Propiram : N-(1-metil-2-piperidinoetil)-N-2-piridilpropionamida
11. Buprenorfina : 21-siklopropil-7--[(S)-1-hidroksi-1,2,2-trimetilpropil]-6,14-endo-entano-
6,7,8,14-tetrahidrooripavin
Obat narkotika ini dapat diperoleh di apotik, harus dengan resep dokter

Sumber:
1. Depkes RI (2006) Bina kefarmasian dan kemendiknas RI, Farmasetika dasar, IMO dll
2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA No: 35 Tahun 2009

Anda mungkin juga menyukai