Anda di halaman 1dari 5

A.

Masalah Keperawatan
Gangguan kebutuhan suhu tubuh
B. Pengertian
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses badan
dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan eksternal. Suhu tubuh manusia konstan
yaitu 36,89oc dan naik turunnya berkisar antara 36,11oc 37,22oc. Tingkat terendah
dicapai pada pagi hari dan titik tertinggi antara pukul lima dan tujuh petang. Tempat
pengukuran suhu inti yang paling efektif yaitu rektum , membran timpani , esofagus ,
arteri pulmonal , kandung kemih , rektal. Suhu permukaan (surface temperature) yaitu
suhu yang terdapat pada kulit , jaringan subkutan , dan lemak. Suhu ini biasanya
berfluktuasi sebesar 20oc sampai 40oc. Tempat pengukuran suhu permukaan yang
paling efektif yaitu kulit , aksila , oral. Suhu normal dipertahankan dengan imbangan
yang tepat antara panas yang dihasilkan dan paans yang hilang dan hal ini
dikendalikan oleh pusat pengaturan panas didalam hipotalamus. Hipotalamus ini
dikenal sebagai termostat yang berada dibawah otak.
a. Organ Pengatur Suhu Tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh adalah hipotalamus , hipotalamus dikenal
sebagai termostat yang berada dibawah otak. Terdapat dua hipotalamus yaitu
hipotalamus ainterior yang berfungsi mengatur pembuangan panas dan
hipotalamas posterior yang berfungsi mengatur upaya penyimpanan panas. Saraf
saraf yang terdapat pada bagian preoptik hipotalamus anterior dan hipotalamus
posterior memperoleh dua sinyal yaitu :
1. Berasal dari saraf perifer yang menghantarkan sinyal dari reseptor panas /
dingin.
2. Berasal dari suhu darah yang memperdarahi bagian hipotalamus itu sendiri.

Termostat hipotalamus memiliki semacam titik kontrol yang disesuaikan untuk


mempertahankan suhu tubuh. Jika suhu tubuh turun sampai dibawah atau naik
sampai di titik ini , maka pusat akan memulai impuls untuk menahan panas tau
meningkatkan pengeluaran panas.

1. Termoreseptor perifer
Terletak dalam kulit , mendeteksi perubahan suhu kulit dan membran mukosa
tertentu serta mentransmisi informasi tersebut ke hipotalamus
2. Termoreseptor sentral
Terletak diantara hipotalamus anterior , medula spinalis , organ abdomen dan
struktur internal lain nya juga mendeteksi suhu darah.
b. Penjalaran Sinyal Suhu Pada Sistem Saraf
Sinyal suhu yang dibawa oleh reseptor pada kulit akan diteruskan ke dalam otak
melalui jaras spinotalamikus (mekanismenya hampir sama dengan sensasi nyeri).
Ketika sinyal suhu sampai di tingkat medula spinalis , sinyal akan menjalar dalam
traktur Lissauer beberapa segmen diatas atau dibawah dan selanjutnya akan
berakhir terutama pada lamina I , II , III radiks dorsalis
Setelah mengalami percabangan melalu satu atau lebih neuron dalam medula
spinalis sinyal suhu selanjutnya akan dijalarkan ke serabut termal asenden yang
menyilang ke traktur sensorik anterolateral sisi berlawanan dan akan berakhir di
tingkat retikulkar batang otak dan komplek ventrobasal talamus. Beberapa sinyal
suhu pada kompleks ventrobasal akan diteruskan ke korteks somatosensorik.
c. Produksi Panas
Produk tambahan metabolisme yang utama. Sebagian besar panas di dalam tubuh
dihasilkan pada organ dalam terutama hati , otak , jantung , dan otot rangka
selama kerja. Produksi panas ditentukan oleh sebagian berikut :
1. Laju metabolisme basal dari semua sel tubuh.
2. Laju cadangan yang disebabkan oleh aktivitas otot.
3. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh pengaruh tiroksin (sebagian
kecil hormon lain seperti hormon pertumbuhan dan testosteron)
4. Metabolisme tambahan yang disebabkan oleh efek epinefrin , norepinefrin dan
perangsangan simpatis terhadap sel. Metabolisme tambahan yang disebabkan
aktivitas kimiawi didalam sel , terutama bila temperatur meningkat.

Produksi panas dapat dipengaruhi oleh sebagai berikut :

1. Suhu lingkungan
2. Produksi suhu karena makanan. Makan makana yang kaya protein akan
menghasilkan peningkatan produksi panas.
3. Aktivitas otot akan meningkatkan kontraksi otot. Selama bergerak atau
berolahraga atau mengigil akan menstimulasi peningkatan BMR (basal
metabolisme rate)
4. Kontrol asupana makanan dapat dipengaruhi oleh hormon leptin yang terdapat
pada jaringan lemak. Hormon ini akan merangsang hipotalamus untuk
mengurangi asupan makanan dengan menghambat neuropeptida yang
merangsang makan. hormon leptin penting untuk kontrol jangka panjang.
Sementara kontrol jangka pendek diatur oleh bermacam macam sinyal
seperti hormon insulin , suhu tubuh , jumlah makanan yang berada di
gastrointestinal.
5. Kelebihan berat badan / obesitas. Penurunan kalori dari asupan makanan akan
menurunkan kecepatan metabolisme sehingga dapat menurunkan kehilangan
berat badan , sebaliknya dengan berolahraga akan mengatur set poin
penurunan penyimpanan lemak.
6. Gangguan konsumsi makan. anoreksia nervosa adalah keadaan patologis
akibat takut berat badan bertambah sehingga mengurangi jumlah makan.
keadaan ini akan mengakibatkan penurunan tekanan darah , turun nya suhu
tubuh , dan perubahan sekresi hormon dan dalam keadaan tertentu dapat
menyebabkan kematian. Bulimia keadaan patologis akibat takut berat badan
bertambah dan berusaha mengurangi asupan makanan. Namun keadaan ini
mengakibatkan orang yang bersangkutan mengalami periode ingin makan
banyak secara berulang ulang sehingga mengakibatkan banyak ingin muntah
. sering BAK , dan BAB.
7. Tinggi , berat , dan luas permukaan tubuh.
8. Jenis kelamin dan umur
9. Kondisi emosional
d. Mekanisme kehilangan panas melalui kulit
Pembentukan panas dalam tubuh dihasilkan oleh organ dalam terutama hati ,
otak , jantung dan otot rangka selama berolahraga kemudian panas dihantarkan
dari organ dan jaringan yang lebih dalam ke kulit yang kemudian dibuang ke
udara dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu laju kehilangan panas hampir
seluruhnya ditentukan oleh dua faktor yaitu :
1. Kecepatan konduksi dari tempat panas dihasilkan dalam inti tubuh ke kulit .
seberapa cepat panas yang dikonduksi dari tempat asal panas dihasilkan yakni
dari dalam inti tubuh ke kulit.
2. Kecepatan panas dihantarkan dari kulit ke lingkungan luar. Seberapa cepat
panas kemudian dapat dihantarkan dari kulit ke lingkungan. Kulit , jaringan
subkutan , dan terutama lemak dari jaringan subkutan merupakan suatu
penyakat panas dari tubuh. Kecepatan aliran darah yang tinggi menyebabkan
konduksi panas yang disalurkan dari inti tubuh ke inti kulit sangat efisien.
Kulit merupakan sistem pengatur radiator panas yang efektif dan aliran
darah kekulit adalah mekanisme penyebaran panas yang paling efektif dari inti
tubuh. Pembuluh darah yang utama adalah pleksus venosus yang disuplai oleh
aliran darah dari kapiler kulit dan suplai darah ke pleksus arteri kecil melalui
anastomosis arteriovenosa yang sangat berotot. Peningkatan konduksi panas
hampir delapan kali lipat antara keadaan vasokonstriksi penuh dan vasodilatasi
penuh.
Terdapat 4 mekanisme kehilangan panas , yaitu sebagai berikut :
1. Radiasi
Perpindahan panas dari permukaan satu objek ke permukaan lain tanpa
kontak langsung antara keduanya. Radiasi adalah mekanisme kehilangan
panas tubuh dalam bentuk gelombang panas inframerah. Gelombang
inframerah yang dipancarkan dari tubuh memiliki panjang 5 2-
mikrometer. Tubuh manusia memancarkan gelombang panas ke segala
penjuru tubuh. Radiasi merupakan mekanisme kehilangan panas paling
besar pada kulit (60%) atau (15%) seluruh mekanisme kehilangan panas.
Panas adalah energi kinetik pada gerakan molekul. Sebagian besar energi
pada gerakan ini dapat dipindahkan ke udara bila suhu udara lebih dingin
dari kulit. Sekali suhu udara bersentuhan dengan kulit , suhu udara
menjadi sama dan tidak terjadi lagi peertukaran panas yang terjadi hanya
proses pergerakan udara sehingga udara baru yang suhunya lebih dingin
dari suhu tubuh.
2. Konduksi
Perpindahan panas akibat paparan langsung kulit dengan benda benda
yang ada disekitar tubuh. Proses kehilangan panas dengan mekanisme
konduksi sangat kecil. Sentuhan dengan benda umumnya memberi
dampak kehilangan suhu yang kecil karena dua mekanisme yaitu
kecenderungan tubuh untuk terpapar langsung dengan benda relatif jauh
lebih kecil daripada paparan dengan urdara , dan sifat isolator benda
menyebabkan proses perpindahan panas tidak dapat terjadi secara efektif
terus menerus. Kehilangan panas melalu konduksi sekitar 3% ke benda
benda lain seperti kursi atau tempat todur , sedangkan konduksi ke udara
cukup besar sekitar 15%
3. Evaporasi
Perpindahan energi panas dengan penguapan air dari kulit dapat
memfasilitasi perpindahan panas tubuh. Evaporasi ini tidak dapat
dikendalikan karena evaporasi terjadi akibat difusi molekul air secara terus
menerus melalu kulit , kelenjar keringat dan sistem pernapasan. Selama
suhu kulit lebih tinggi daripada suhu lingkungan , panas hilang melalui
radiasi dan konduksi. Namun ketika suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu
tubuh , tubuh memperoleh suhu dari lingkungan melalui radiasi dan
konduksi. Pada keadaan ini satu satunya cara tubuh melepaskan panas
adalah melalui evaporasi.
4. Konveksi
Perpindahan panas melalui gerakan udara / air. Paans konduksi ke udara
terlebih dahulu sebelum dibawa aliran konveksi. Kehilangan panas melalui
konveksi sekitar 15%
Suhu tubuh dibagi menjadi empat yaitu :
a. Hipotermi (< 36oc)
b. Normal (36oc 37,5oc)
c. Febris / piraksia (37,5oc 40oc)
d. Hipertermia (>40oc)
e. Hubungan suhu tubuh dengan cairan tubuh
Sebagian besar tubuh manusia terdiri atas cairan dan cairan inilah yang berperan
dalam mengatur suhu tubuh manusia. Seperti yang terlihat saat berkeringan yaitu
tubuh melepaskan keringat saat panas bnaik. Begitu erlebihan dalam tubuh
sehingga mengurangi suhu tubuh yang tinggi tersebut. Semua pengaturan suhu
tubuh seperti ini dilakukan bergantung pada asupan air yang ada pada tubuh kita.
f. Hubungan suhu tubuh dengan eritrosit
Apabila eritrosit naik maka suhu tubuh pun ikut naik. Begitu pula sebaliknya.
Suhu tubuh yang naik menyebabkan pembuluh darah mengembang sehingga
berdekatan dengan kulit dan wajah menjadi memerah. Sementara suhu tubuh
turun maka pembuluh darah mengecil sehingga berjauhan dengan kulit dan wajah
menjadi pucat.

Anda mungkin juga menyukai