Disusn Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2017
1
A. Judul : Sistem Kelistrikan AC dengan Amplifier
B. Kompetensi :
C. Sub Kompetensi :
D. Dasar Teori :
2
1. Pengatur suhu (Temperature Control)
Amplifier jenis ini bekerja mengatur suhu dari ruangan yang
didinginkan sehingga selalu dalam kondisi ideal. Rangkaian dasar
temperature control adalah thermistor dan resistor pengatur
temperature. Resistor pengatur temperature adalah suatu resistor yang
nilai tahananya dapat diubah-ubah secara manual. Jika tahanan resistor
ditetapkan pada nilai tertentu, ini berarti sama dengan menetapkan suhu
ruangan yang didinginkan pada batas-batas tertentu. Thermistor pada
rangkaian control temperature berfungsi sebagai sensor suhu
berdasarkan perubahan nilai tahanannya digabungkan dengan nilai
tahanan dari resistor pengatur temperature. Hasilnya dikirim ke
amplifier berupa sinyal listrik. Pada amplifier sensor suhu diolah lagi
secara elektronik yang hasilnya dapat menutup dan membuka kontaktif
relay di amplifier.
2. Idling stabilizer
Amplifier Idling stabilizer amplifier berfungsi sebagai pengatur
AC mobil agar selalu bekerja pada batas minimal putaran mesin mobil.
Ini dimaksudkan agar pada putaran rendah mesin tidak mengalami
kelebihan beban (overload) ketika system AC bekerja. Sumber sensor
putaran mesin diambil dari system pengapian, yaitu minus (-) ignition
coil. Sinyal listrik yang didapat kemudian diolah secara elektronik di
dalam amplifier yang hasilnya dapat membuka dan menutup kontak
relay amplifier. Selanjutnya sinyal listrik yang menghubungkan baterai
dengan kopling magnet diatur agar hanya bekerja mengalirkan arus
listrik dari baterai ke kopling magnet pada batas putaran minimal
(umumnya 850 1050 rpm).
3
E. Data Praktek:
4
3. Fuse (1,2, dan 3), Blower speed control, Pressure switch, dan Resistor
Gambar 3. Fuse (1, 2, dan 3), Blower speed control, Pressure switch,
dan Resistor
Gambar 4. Blower motor, Condensor fan motor, dan Rellay (1, 2, dan 3)
5
5. VSV ( Vacuum Switch Valve), Magnetic clutch, dan A/C Amplifier
6
Gambar 6. rangkain AC hanya blowernya saja
7
Fungsi : Untuk menghidupkan/mengalirkan arus listrik ke sistem
sistem AC pada awal kendaraan hidup sebelum saklar blower aktif.
4. Saklar Blower
Fungsi : Untuk menghidupkan sistem AC setelah kunci kontak
aktif. Dalam saklar ini terdapat tiga posisi saklar yaitu posisi 1,2 dan
3.Sebagaiurutan pilihan kecepatan pendinginan atau udara dingin
dihisap dari ruangan mobil dan udara dingin dikeluarkan dalam sistem
AC (evavorator).
5. Motor Blower
Fungsi : Untuk menghembuskan udara melewati kisi-kisi pada
evaporator untuk menyerap panas disekitar evaporator sehingga
menghasilkan hembusan udara yang dingin didalam ruang kabin
penumpang.
6. Thermostat
Fungsi : Sebagai pengatur proses kerja kompresor AC, yang
memberikan sinyal kondisi temperature kabin ke kompresor secara
otomatis.
7. Relay
Fungsi : Merupakan sebuah saklar elektronik yang bekerja dengan
memanfaatkan kemagnetan yang ditimbulkan pada kumparan
magnetnya untuk menghubung dan memutuskan plat
konduktor(terminal 30 dan 87). Pada rangkaian kelistrikan AC ini,
relay berfungsi untuk mengaktifkan dan men-nonaktifkan kopling
magnet dan extra fan.
8. Extra fan
Fungsi : Untuk membantu mendinginkan kondensor karena sesuai
tugasnya, kondensor berfungsi menurunkan temperature refrigeran
yang tinggi tersebut dengan cara mengambil panas refrigerant melalui
aliran udara pada sirip-sirip kondensor.
9. Kopling Magnet
8
Fungsi : Menghubungkan dan melepaskan putaran mesin terhadap
kompresor.
9
H. Kesimpulan :
10