Anda di halaman 1dari 11

KOMPOSISI AGREGAT

Pengertian
Standar ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pegangan bagi produsen/perencana dan
pelaksanaan pekerjaan beton dalam menilai mutu agregat yang memenuhi persyaratan.
Spesifikasi campuran agregat.

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuannya adalah untuk mengetahui ringannya bobot dan tingginya kekuatan,
yang meliputi persyaratan mengenai komposisi kimia, sifat fisis serta penggantian pasir
alam. Nilai dinyatakan dalam satuan metrik yang digunakan sebagai standar.

GRADASI API

Pengertian
Gradasi Api adalah pelaksanaan pekerjaan untuk mengetahui mutu agregat dan Kadar air
yang terkandung dalam agregat tersebut dengan menggunakan alat pemanas /Api.

Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini di lakukan untuk memisahkan kandungan air yang terdapat
dalam agregat tersebut, sedangkan tujuannya untuk mengetahui jumlah berat agregat
terhadap saringan gradasi. Pengujian ini adalah untuk mengetahui angka keausan
tersebut, yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lolos saringan

Gradasi agregat gabungan

a) Agregat gabungan merupakan campuran dari agregat kasar dan agregat halus (pasir dan
atau abu batu).

b) Untuk mendapatkan gradasi agregat gabungan bisa dilakukan dengan menggunakan


cara analitis maupun grafis. Pada umumnya minimum ada 2 (dua) fraksi yang dicampur
yaitu fraksi kasar dan fraksi halus.

c) Agregat gabungan untuk lapis fondasi agregat semen harus memenuhi gradasi seperti
diberikan pada

CARA MELAKUKAN GRADASI

a) Peralatan untuk pelaksanaan pengujian adalah sebagai berikut :


1) mesin Abrasi Los Angeles (lampiran C):

mesin terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter 711 mm (28)
panjang dalam 508 mm (20); silinder bertumpu pada dua poros pendek yang tak menerus
dan berputar pada poros mendatar; Silinder berlubang untuk memasukkan benda
uji:penutup lubang terpasang rapat sehingga permukaan dalam silinder tidak terganggu;
di bagian dalam silinder terdapat bilah baja melintang penuh setinggi 89 mm (3,5);

2) saringan No. 12(1,7 mm) dan saringan-saringan lainnya);

3) timbangan, dengan ketelitian 5 gram);

4) bola-bola baja dengan diameter rata-rata 4,68 cm ( I 7/8) dan berat masing-masing
antara 400 gram sampai 440 gram;

5) oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110S)C

6) alat bantu pan dan kuas.

b) Benda Uji :
Benda uji di persiapkan sebagai berikut :

Gradasi dan berat benda uji sesuai Tabel 1

bersihkan benda uji dan keringkan dalam oven pada temperatur 110C 5C sampai berat
tetap

c) Pelaksanaan

Persiapan benda uji


Persiapan benda uji terdiri atas:

a) cuci dan keringkan agregat pada temperatur 110C 5C sampai berat tetap;

b) pisah-pisahkan agregat ke dalam fraksi-fraksi yang dikehendaki dengan cara


penyaringan dan lakukan penimbangan;

c) gabungkan kembali fraksi-fraksi agregat sesuai grading yang dikehendaki;

d) catat berat contoh dengan ketelitian mendekati 1 gram.

Cara pengujian
Pengujian dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

a) pengujian ketahanan agregat kasar terhadap keausan dapat dilakukan dengan salah

satu dari 7 (tujuh) cara dalam berikut:


Tabel 1. Daftar gradasi dan berat benda uji

NGAN Gradasi dan berat benda uji (gram)

Tertahan
saringan A B C D E

Inch 25005
mm i 0

2 25005
63 1/2 0

50005 5
50 2,0 0

37, 5
5 11/2

1250
25 1 25

1250
19 25

12, 1250 2500


5 10 10

1250 2500
9,5 3/8 10 10

6,3 2500
10

4,7 No. 2500 2500


5 4 10 10

3,3 No. 2500


6 8 10

5000 5000 5000 5000 10000 1


10 10 10 10 10

12 11 8 6 12

5000 4584 3330 2500 50002 5


25 25 20 15 5

International Roughness Index

( IRI )

Pengertian
International Roughness Index adalah Indel International yang menunjukkan besarnya
kekasaran permukaan jalan dalam satuan m/km.

Maksud dan Tujuan


Untuk mengetahui tingkat kerataan permukaan jalan dapat dilakukan pengukuran dengan
menggunakan berbagai cara/metode yang telah direkomendasikan oleh Bina Marga
maupun AASHTO.Tingkat kerataan Jalan (International Roughness Index, IRI) merupakan
salah satu faktor/fungsi pelayanan (functionalperformance) dari suatu perkerasan jalan
yang sangat berpengaruh pada kenyamanan pengemudi (riding quality). Kualitas jalan
yang ada maupun yang akan dibangun harus sesuai dengan standar dan ketentuan yang
berlaku. Syarat utama jalan yang baik adalah kuat, rata, kedap air, tahan lama dan
ekonomis sepanjang umur yang direncanakan.

Surface Distress Index

(SDI)
Pengertian
Surface Distress Index adalah data kondisi dari bagian-bagian jalan yang mencakup jalan
aspal maupun jalan tanah/Kerikil.

Maksud dan tujuan.


Maksud dan tujuan SDI adalah mendiskripsikan kendala dan penyimpangan pemberlakuan
standar mutu perkerasan pada peningkatan dan pemeliharaan jalan nasional dan propinsi
serta penyebab kerusakan jalan yang sering terjadi di awal operasional jalan atau
dibawah umur pelayanannya.

Perbedaan antara IRI dan SDI


IRI menunjukkan besarnya kekasaran jalan sedangkan;

SDI menunjukkan data bagian jalan yg berubah-ubah

korelasi antara peningkatan investasi penanganan jalan nasional dan propinsi dengan
peningkatan

kemantapan perkerasan jalan (penurunan nilai IRI dan pengurangan panjang ruas jalan
yang memiliki SDI > 50),meskipun standar mutu perkerasan yang digunakan sama.

Benkelman Beam

Pengertian.
Benkelman Beam adalah pengujin untuk mengukur gerakan vertical pada permukaan lapis
jalan dengan cara mengatur pemberian beban roda yang di akibatkan oleh beban
tertentu.

Maksud dan Tujuan


Tujuan Metode ini adalah untuk memperoleh data lapangan yang akan bermanfaat pada :

1.penilaian struktur perkerasan;

2.perbandingan sifat-sifat structural system perkerasaan yang berlainan;

3.peramalan perwujudan (performance) perkerasan;

4.perencanaan tehnik perkerasaan atau lapis tambahan( overlay ) diatas perkerasan lama;

Pengertian

Test Pembebanan Provolling Test


Pengujian daya dukung tiang bor dengan uji beban statik merupakan uji beban standard
yang harus dilakukan pada setiap bangunan, yaitu melakukan pembebanan langsung pada
tiang bor dengan besar beban 200 % atau 300 % dari daya dukung ijiin (working load)
tiang. Uji beban sebesar 200 % lebih ditujukan untuk proof test, sedangkan uji beban
sebesar 300 % ditujukan untk mengetahui daya dukung batas dari tiang.Yang perlu
diperhatikan pada uji tiang bor adalah pengujian dilakukan setelah 14 hari sampai
dengan 30 hari, ini penting agar beton mencapai kekuatan yang diinginkan dan keadaan
tanah yang terganggu dapat kembali seperti keadaan semula.
Pembebanan dapat dilakukan dengan cara menggunakan sistim kentledge, yaitu dengan
menumpuk blok-blok beton (gambar 1) atau material lain sesuai yang dibutuhkan. Cara
lainnya dengan menggunakan reaction pile (Anchor System) yaitu menggunakan tiang bor
lain atau ground anchor yang akan berfungsi sebagai tiang tarik (gambar 2) Pemberian
beban pada kepala tiang dilakukan dengan dongkrak hidrolik.

Pelaksanaan system pembebanan di atas memerlukan waktu yang lama dan tempat yang
luas serta biaya besar. Selama pembebanan semua kegiatan di sekitar area tesebut harus
berhenti karena dapat menggagu ketelitian hasil pengujian.

Hal hal yang paling penting dalam pembangunan Jalan :


METODE PENGUJIAN CBR LAPANGAN

BAB I

DESKRIPSI

Umum
Pengujian ini dimaksudkan untuk CBR (california Bearing Ratio) langsung di tempat (in
place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil contoh asli tanah dengan
cetakan CBR (undisturb).CBR lapangan adalah perbandingan antara beban penterasi suatu
lapisan/bahantanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan
kecepatanpenetrasi yang sama.

Penggunaan
CBR kapangan pada umumnya digunakan untuk perencanaan lapis tambahan (overlay).
Bila tidak diperlukan CBR tanpa direndam (unsoaked), maka dapat dilakukan pengujian
langsung di tempat (in place). Tapui jika karena sesuatu dan lain hal tidak dapat
dilakukan pengujian langsung di tempat (misalnya tanah dasar asli cukup dalam atau
kendaraan truk untuk beban tidak bisa masuk ke lokasi) dapat dilakukan pengambilan
contoh asli tanah dengan cetakan CBR (undisturb sample).Bila diperlukan harga CBR
direndam (soaked) maka harus dilakukan pengambilan contoh asli dengan cetakan CBR
sebanyak minimum 2 buah, yaitu untuk harga CBR direndam (soaked) dan CBR tidak
direndam (unsoaked).

BAB II
CARA PELAKSANAAN

Peralatan untuk Pengujian Langsung di Tempat (in Place)


Dongkrak CBR mekanis dengan kapasitas 10 ton, dilengkapi dengan swivel head dan
alat pengukur beban, cincin penguji (proving ring) dengankapasitas 1,5 ton, 3 ton, 5 ton
(3000 lb, 6000 lb, 10000 lb) atau sesuai dengankebutuhan, torak (piston) penetrasi dan
pipa-pipa penyambung.

Dua buah arloji penunjuk untuk mengukur penetrasi denganketelitian 0,01mm atau
0,001 dilengkapi balok penyokong dari besi profil sepanjang lebihkurang 2,5 meter.

Keping beban yang bergaris tengah 25 cm atau 10 berlubang di tengah dengan berat 5
kg atai 10 lb dan beban-beban tambahan seberat 2,5 kg atau 5 lb yang dapat ditambahkan
bilamana perlu.

Sebuah truk yang dibebani sesuai dengan kebutuhan dan di bawahnya dapat dipasang
sebuah dongkrakj CBR mekanis.

Dua dongkrak truk, alat-alat penggali, alat-alat penumbuk, alat-alat perata dan lain-
lain.

Peralatan untuk Pengujian Contoh Asli Tanah dengan Cetakan


CBR (undisturb)
Peralatan untuk pengujian CBR laboratorium SNI 03-1744-1989.

Cetakan CBR diameter bagian dalam 152,4+0,6609 mm atau 6+0,0026dan tinggi


177,8+0,13 mm atau 7+0,005 yang harus dilengkapi dengan bagian bawahnya dengan
silinder lapisan tanah (sampling collar), serta dilengkapi leher sambung dengan tinggi 50,8
mm atau 2,0.

Dongkrak mekanis yang dipasang di bawah truk atau portal besi yangdiangker.

Alat penggali (cangkul, belincong, linggis), alat penumbuk dan alat bantu lainnya

Waterpas, meteran, parafin, kaleng dan pelumas.

Kompor untuk memanaskan parafin dalam kaleng.

Kotak kayu untuk menempatkan benda uji.

Persiapan Benda Uji


Untuk pengujian CBR langsung di tempat, tidak diperlukan benda uji. Untuk pengujian
contoh asli tanah dengan cetakan CBR (undisturb) harus diambil paling sedikit 2 buah
contoh.
Persiapan Tempat

Galilah sampai lapisan yang dikehendaki dan ratakan permukaan daerah ini hingga
datar (waterpas) seluas kira-kira 60 x 60 cm2. bersihkan semua bahan yang lepas untuk
tempat pengujian pada badan jalan di bawah perkerasan.Untuk tempat yang belum ada
perkerasan cukup dibersihkan dari akar rumput dan bahan organik lain (biasanya sampai
kedalaman 50 cm).
Mulailah pengujian atau pengambilan contoh asli tanah ini secapat mungkin sesudah
persiapan tempat. Selama pemasangan alat-alat, permukaan tanah harus ditutup dengan
lembaran plastik untuk menghindari perubahan kadar air.

Peralatan untuk Pengujian Langsung di Tempat (in Place)


Tempatkan truk tersebut sehingga dongkrak CBR mekanis tepat berada diatas lobang
pemeriksaan. Gunakan dongkrak truk untuk menaikan truk,supaya tidak lagi bekerja di
atas per-nya. Usahakan supaya as roda belakang sejajar dengan muka jalan yang
diperiksa.

Pasanglah dongkrak CBR mekanis dan alat-alat lainnya supaya piston penetrasi berada 1
atau 2 cm dari permukaan yang akan diperiksa. Aturlah cincin penguji sehingga torak
dalam keadaan vertikal. Kuncilah, alat-alat pada dudukan ini. Letakkan keping beban
diameter 25 cm atau 10 sentris di bawah torak penetrasi sehingga torak penetrasi tepat
masuk ke dalam lubang kepingbeban tersebut

CARA PEMBENTUKAN KEMIRINGAN JALAN

Landai jalan menunjukan besarnya kemiringan dalam suatu jarak horizontal yang
dinyatakan dalam persen. Sebuah kendaraan bermotor akan mampu menanjak dalam
batas-batas landai tertentu. Kemampuan menanjak ini, selain dipengaruhi oleh besarnya
landai jalan juga dipengaruhi oleh panjangnya landai jalan. Jadi, ada batas landai jalan
yang disebut landai maksimum yaitu besarnya harus disesuaikan dengan panjang landai
yang disebut panjang kritis.

Spesifikasi standar untuk Perencanaan Geometrik Jalan untuk jalan luar kota dari Bina
Marga (rancangan Akhir) dengan ketentuan sebagai berikut :

KEMIRINGAN MELINTANG RATA-RATA

JENISMEDAN (%)

Datar <3%

Perbukitan 3 25 %
Pegunungan
> 25.0 %
Perhitungan landai jalan dalam perancanaan ini, dapat dilihat dalam table perhitungan
patok, dimana menggunakan rumus :

Dimana : BT = Beda Tinggi

JL = Jarak Langsung

Pre Award Meeting

(Rapat pra Persiapan penandatanganan Kontrak)

Pengertian
Adalah Rapat Pra Persiapan penandatangan Kontrak (PAM) setelah Penetapan Pemenang
Pemilihan Penyedia Jasa/Barang dalam proses Pelelangan.

Tujuan dan Fungsi.


Tujuan dan fungsi dilakukan PAM adalah untuk menyepakati perjanjian sebelum tanda
tangan kontrak.dalam rapat ini bisa disepakati dokumen pembuktian sesuai dalam
spesifikasi dalam proses pelelangan seperti:
Konfirmasi Jaminan Pelaksanaan.

Konfirmasi sebagaimana hasil klarifikasi dan evaluasi penawaran, bahwa Calon


Penyedia Jasa masih tetap bersedia untuk melaksanakan hal-hal yang telah disepakati

Disepakatinya Nilai Kontrak

Kewajiban Asuransi

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dan Surat Penyerahan Lapangan yang di sepakati.

Pre Construction Meeting

(Rapat pra pelaksanan)

Pengertian
Adalah rapat pra persiapan pelaksanaan pekerjaan yang dapat diselenggarakan segera
setelah kontrak ditandatangani atau selambat-lambatnya 7(Tujuh) hari setelah di
terbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan selesainya Berita Acara
rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

Tujuan dan Fungsi


Tujuan dan Fungsi diadakan PCM adalah untuk mengatur tata cara dan alur kerja kegiatan
didalam menyelasikan masalah-masalah yang diperkirakan akan timbul dilapangan saat
pelaksanaan, sebagai tahapan awal dari tindakan pengendalian oleh Bagian pelaksanaan
(PPK) sehingga ada persamaan persepsi terhadap pelaksana pekerjaan bagi pihak-pihak
yang terlibat.

SHOP DRAWING

Pengertian.
Adalah Gambar tehnik yang dibuat sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan sehingga
perlu di buat sebaik mungkin agar mudah dalam membaca dan menggunakannya sebagai
dasar melaksanakan proyek.

Tujuan dan Fungsi.


Tujuan dan Fungsi adanya shop drawing adalah untuk memudahkan dalam pelaksanaan
pembangunan atau pekerjaan sehingga mudah untuk dipahami sebagi pedoman dalam
melaksanakan pembangunan/pekerjaan.

RENCANA MUTU

Pengertian
Adalah rencana untuk mendukung kebijakan mutu pada para penyedia Jasa/Barang dalam
melaksanaan pekerjaan sesuai dengan target/sasaran mutu .

Tujuan dan Fungsi


Tujuan dan Fungsi rencana ini adalah untuk mengetahui sasaran mutu dan kebijakan
penyedia Barang/Jasa seperti, sebagai berikut :

Pelaksanaan proyek selesai lebih awal, dengan percepatan waktu 12 hari kalender dari
waktu kontrak;

Tidak ada keluhan pelanggan;

Memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan dalam kontrak dan spesifikasi;

Tidak ada kecelakaan kerja;

Design Mix Formula


(DMF)

Pengertian
Adalah rancangan campuran rencana paling sedikit 30 hari sebelum dimulainya pekerjaan
campuran beraspal, usulan rancangan campuran rencana (DMF) untuk campuran yang
akan digunakan dalam pekerjaan sudah tersedia rumus yang menentukan untuk
campuran.

Tujuan dan Fungsi


Tujuan dan Fungsi dilakukan pekerjaan ini adalah untuk mengetahui sample bahan
sebelum di kerjakan harus direncanakan dahulu.

Job Mix Formula

(JMF)

Pengertian
Adalah Percobaan campuran di AMP dan penghamparan percobaan yang memenuhi
ketentuan akan menjadikan rancangan campuran rencana (DMF) dapat disetujui sebagai
rancangan campuran kerja (JMF).

Tujuan dan Fungsi


Tujuan dan Fungsi dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui Mutu campuran yang harus
dikendalikan,terutama dalam toleransi yang diizinkan dalam spesifikasi. Dalam hal ini
pengujian harus dilakukan di laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai