BAB III
DI SURABAYA
Teknis (UPT) Badan POM yang dibentuk berdasarkan Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI Nomor 14 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan
Makanan. Wilayah kerja (catchment area) Balai Besar POM di Surabaya adalah
29 kabupaten dan 9 kota di Jawa Timur. Balai Besar POM di Surabaya yang
merupakan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan tipe A terdiri atas Bidang
Layanan lnformasi Konsumen, Sub bagian Tata Usaha, dan Kelompok Jabatan
Fungsional.
dengan nomor: LK-084-IDN oleh Komite Akreditasi Nasional. Balai Besar POM
tanggal 7 Oktober 2011 dari SAI Global dan sertifikasi ISO 9001:2008 nomor
Systems).(Referensi:www.pom.go.id)
Visi dan Misi Badan POM dijelaskan pada Peraturan Kepada Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor 2 tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2015-2019, yaitu
sebagai berikut:
dengan itu, maka pengertian kata Aman dan Daya Saing adalah sebagai berikut:
Makanan telah melalui analisa dan kajian, sehingga risiko yang mungkin
masih timbul adalah seminimal mungkin atau dapat ditoleransi atau tidak
pemangku kepentingan.
satu sisi tantangan dalam pengawasan Obat dan Makanan semakin tinggi,
sementara sumber daya yang dimiliki terbatas, maka perlu adanya prioritas
semua proses bisnis BPOM, antara lain pada pengawasan sarana dan
peran yang sangat strategis dalam pengawasan Obat dan Makanan. Pelaku
dengan ketentuan yang berlaku terkait dengan produksi dan distribusi Obat
dan Makanan sehingga menjamin Obat dan Makanan yang diproduksi dan
keamanan Obat dan Makanan. Era perdagangan bebas telah dihadapi oleh
kontribusi PDB non migas di tahun 2012 sebesar 36,33 persen, sementara
farmasi (obat) dari tahun 2004 sampai dengan 2012 juga mempunyai tren
yang meningkat. Hal ini tentunya merupakan suatu potensi yang luar biasa
harus mampu bersaing baik di pasar dalam maupun luar negeri. Sebagai
contoh, masih besarnya impor bahan baku obat dan besarnya pangsa pasar
dalam negeri dan luar negeri menjadi tantangan industri obat untuk dapat
industri Obat dan Makanan secara tidak langsung dipengaruhi dari sistem
strategis dalam pengawasan Obat dan Makanan. Sebagai salah satu pilar
dan menggunakan Obat dan Makanan yang memenuhi standar, dan diberi
lainnya sehingga mampu melindungi diri sendiri dan terhindar dari produk
Obat dan Makanan yang mengandung bahan berbahaya dan ilegal. Dalam
c. Untuk mendorong misi pertama dan kedua, diperlukan sumber daya yang
Sumber daya dalam hal ini terutama terkait dengan sumber daya manusia
bisnis yang tertata dan efektif, serta budaya kerja yang sesuai dengan nilai
dengan tugas pokok dan fungsi BPOM. Pengawasan pre- dan post-market
produk Obat dan Makanan yang konsisten, yaitu memenuhi standar aman,
menjadi semangat bagi seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya,
adalah:
1. Profesional
2. Integritas
3. Kredibilitas
Dapat dipercaya, dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional.
4. Kerjasama Tim
5. Inovatif
6. Responsif/Cepat Tanggap
3.2.3 Tujuan
Dalam rangka pencapaian visi dan misi Badan POM, maka tujuan yang
akan dicapai dalam kurun waktu 2015-2019 adalah yang pertama meningkatnya
jaminan produk obat dan makanan aman, berkhasiat, bermanfaat, dan bermutu
saing obat dan makanan di pasar lokal dan global dengan menjamin mutu dan
mendukung inovasi.
bertanggung jawab kepadadan berada di bawah Kepala Badan POM RI. Tugas
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetika, produk
produk terapetik, narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain, obat tradisional,
secara mikrobiologi.
j. Pelaksanaan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Badan POM RI, sesuai
Kepala Seksi
Kepala Seksi Layanan
Penyidikan Informasi
Konsumen
Dra. Siti
Dra.
Amanah, Apt. Lindawati,
Apt
ini terbagi menjadi tiga laboratorium, yaitu Laboratorium Obat dan NAPZA,
Meliputi produk obat, narkotika dan psikotropika serta zat adiktif lainnya
yang beredar di masyarakat dalam bentuk sediaan tablet, kapsul, sirup, injeksi,
salep, supositoria serta obat tetes. Parameter uji yang dilakukan antara lain
tidak terdapat metode analisis tertentu maka dapat digunakan metode analisis dari
Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) yang telah tervalidasi dan
terverifikasi.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan atau campurannya yang
berupa simplisia, baik nabati, hewani maupun mineral atau sediaan sariannya
Indonesia edisi IV & V, Permenkes RI No. 006 tahun 2012 tentang Industri dan
Usaha Obat Tradisional serta Permenkes RI No. 007 tahun 2012 tentang
Registrasi obat Tradisional, ketentuan atau peraturan yang dikeluarkan BPOM dan
metode analisa PPOMN yang tervalidasi dan terverifikasi. Pengujian mutu sampel
obat tradisional lebih ditekankan pada parameter uji yang erat hubungannya
(pil, kapsul, tablet) meliputi BKO, kadar air, kadar pengawet, dan waktu hancur.
Parameter sediaan serbuk meliputi, BKO (Bahan Kimia Obat), kadar air, kadar
COD (Cairan Obat Dalam) meliputi, BKO, kadar pengawet, dan kadar etanol.
c. Pengujian Kosmetika
badan, gigi dan rongga mulut, untuk membersihkan, menambah daya tarik,
karena itu selain syarat keamanan, parameter pengujian sediaan kosmetika juga
diarahkan pada kandungan zat aktif. Parameter pengujian dalam laboratorium ini
dibagi menjadi dua, yaitu bahan yang dilarang dan dibatasi. Bahan-bahan dalam
kosmetik yang dilarang meliputi Hg, asam retinoat, hidrokinon, pewarna (jingga
K, merah K3, merah K10, metanil yellow), dan golongan steroid. Bahan-bahan yang
dibatasi ialah, pengawet (fenoksi etanol, golongan paraben, asam benzoat, asam
aktif lainnya. Cemaran logam berat juga merupakan bahan yang dibatasi, antara
lain :
2. As <5,0 ppm
mengandung salah satu atau lebih bahan-bahan berikut yaitu mineral, vitamin,
tumbuhan atau bahan yang berasal dari tumbuhan, asam amino, metabolit, bahan
komplemen dapat berupa tablet, kapsul, serbuk ataupun sirup, sebagai contoh
V, dan USP. Parameter uji untuk produk komplemen meliputi, penetapan kadar
(vitamin B Kompleks, kaffein, vitamin C, dan pengawet), kadar air, waktu hancur,
saat, oleh karena itu bahan pangan harus layak dan aman untuk dikonsumsi
satu bagian dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan yang mempunyai tugas
Jenis sampel yang diuji di bidang Pengujian Pangan dan Bahan Berbahaya
1. Sampel Rutin
Sampel jajanan anak sekolah merupakan sampel yang diambil dari jajanan
atau makanan yang dijual di sekolah-sekolah tertentu untuk diuji apakah jajanan
Sampel ini diambil oleh laborotorium keliling Balai Besar POM yang
dilakukan secara rutin. Sampel ini untuk menguji adanya rhodamin, borax dan
Sampel ini merupakan sampel dari pihak ketiga biasanya dari instansi lain
seperti, kepolisian, Dinas Kesehatan, dsb. Misalnya, pada kasus miras oplosan,
kopi mengandung obat kuat, kasus KLB, dsb. Saat ini BBPOM sudah tidak
secara mikrobiologi.
Surabaya berupa :
1. Sampel Rutin adalah sampel yang secara rutin dibeli oleh tim pemeriksaan.
2. Pihak III Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah sampel yang
tertentu.
1. Metode konvensional
2. Metode kuantitatif
b. Pengenceran
c. Perhitungan koloni
d. Pengambilan kesimpulan
Contoh metode kuantitatif antara lain Angka Lempeng Total (ALT), Angka
Kapang Khamir (AKK), Angka Paling Mungkin (APM) Koliform, Angka Paling
3. Metode kualitatif
b. Isolasi
c. Identifikasi/konfirmasi
d. Pengambilan kesimpulan
Metode cepat terdiri atas Petrifilm, API test, ELISA reader, PCR, VIDAS,
I. Produk makanan
g. Angka Enterococcus
h. Identifikasi Salmonella sp
j. Identifikasi Vibrio sp
b. Uji Sterilitas
e. Identifikasi Salmonella sp
yaitu :
1. Penanganan limbah
2. Tindakan pengamanan
Untuk menjamin alat dan ruangan yang digunakan dalam hal pemeriksaan
3. Metode pemeriksaan
harus divalidasi dan diverifikasi terlebih dahulu (Badan POM RI, 2008).
makanan,
makanan.
Tugas seksi pada bidang Pemeriksaan dan penyidikan berbeda. Berikut ini
bahan berbahaya.
dilakukan di sarana tertentu yang terkait dalam alur peredaran produk terapetik,
pabrik farmasi, PBF, apotek, toko obat, GFK (Gudang Farmasi Kabupaten),
tradisional, IEBA, UKOT, UMOT, penyalur atau toko jamu atau toko obat,
atau toko, penyalur atau importir bahan berbahaya, dan toko kimia.
Dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan selalu ada parameter tertentu yang
a. Pabrik Farmasi
b. PBF
pelaporan.
c. Apotek
Industri Estrak Bahan Alam (IEBA), Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT)
sampling secara rutin. Produk- produk yang disampling antara lain meliputi obat,
pangan, kosmetik, obat tradisional, produk komplemen dan rokok. Sampling dapat
dilakukan di :
a. Sarana produksi
setempat.
b. Sarana distribusi
pengawasan terhadap iklan yang beredar di masyarakat. Iklan yang harus diawasi
adalah iklan yang terkait dengan produk obat, pangan, obat tradisional, kosmetika
dan rokok. Tempat atau sarana yang diawasi yaitu media masa, media cetak, TV,
b. Produk obat bebas dan obat bebas terbatas, obat tradisional, makanan,
kosmetika dan rokok hanya boleh diiklankan setelah mempunyai izin edar.
peringatan.
B. Seksi Penyidikan
adiktif lainnya, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen, pangan dan bahan
penyidik. Penyidik bisa berasal dari Penyidik Kepolisian ataupun berasal dari
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), dalam hal ini yang dimaksud penyidik
adalah PPNS. Dasar hukum tentang adanya PPNS adalah Undang-Undang No. 8
b. Pasal 7 ayat (2) yang berbunyi : PPNS mempunyai wewenang sesuai UU yang
Republik Indonesia.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 189
3. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang atau badan hukum
2. Melakukan penggeledahan.
3. Melakukan penyitaan.
4. Persetujuan atau izin geledah dan sita dari Pengadilan Negeri setempat.
15. Melakukan koordinasi fungsional ke Polri dan JPU sesuai P-18 (berkas belum
merupakan salah satu bidang dalam struktur organisasi Balai Besar POM di
A. Seksi Sertifikasi
a. Spesifikasi sumber atau asal usul bahan baku atau bahan tambahan atau
b. Bahan yang berasal dari hewan disertakan surat keterangan dari Rumah
a. Panduan mutu, yaitu uraian lengkap langkah dan prosedur tetap untuk
a. Surat permohonan
Contoh produk (lokal dan ekspor). Pada label khusus untuk ekspor harus
Makanan (HC/CFS)
Kembali ke
Pemohon
Untuk dilengkapi
BADAN POM
Balai Besar POM di Surabaya
BADAN POM
Balai Besar POM di Surabaya
Rekomendasi
Pemohon
a. Surat permohonan.
d. Spesifikasi produk.
ii Kemasan.
e. Sertifikat
yang berwenag
negara asal.
2. Sertifikat Analisis.
bulan.
olahannya).
coklat).
7. Sertifikat halal.
sauce.
ii Faktur (Invoice).
Berikut ini adalah Gambar skema tata cara untuk mendapatkan rekomendasi
Impor Makanan :
Kembali ke
Pemohon
Untuk dilengkapi
BADAN POM
Balai Besar POM di Surabaya
Evaluasi Dokumen
Diproses
Rekomendasi
Pemohon
Gambar 3.3. Tata Cara Mendapatkan Rekomendasi Impor Makanan
Tradisional, Bahan Suplemen Kesehatan, dan Bahan Pangan juga harus mendapat
persetujuan dari Kepala Badan POM. Persetujuan dari Kepala Badan sebagaimana
dimaksud berupa Surat Keterangan Import (SKI). SKI hanya berlaku untuk 1
POM) dan Portal Indonesia National Single Window. Dalam hal permohonan
diajukan oleh kuasa, maka penerima kuasa harus mendapatkan surat kuasa yang
bpom.pom.go.id.
f. Fotokopi Surat Kuasa Pemasukan yang dibuat dalam bentuk Akta Umum
oleh Notaris, dalam hal pemohon merupakan perusahaan yang diberi kuasa
untuk mengimpor;
g. Izin Industri Farmasi atau Izin PBF Penyalur Bahan Obat, dalam hal
d. faktur (invoice);
e. packing list;
a. Surat permohonan.
a. Surat permohonan.
b. Persetujuan prinsip.
a. Surat permohonan.
farmasi.
j. NPWP.
persyaratan CPOTB.
adalah perusahaan dengan produsen yang telah menerapkan CPKB (GMP) yang
pemberitahuan kepada pihak otoritas negara dengan tata cara yang ditentukan,
PENDAFTARAN
Tidak Lengkap
Lengkap
Ditolak Disetujui
Pemberitahuan Pemberitahuan
penolakan Perintah Bayar
yang harus dipenuhi oleh suatu produk obat dan makanan yang akan dan sedang
bentuk nyata, upaya BPOM agar masyarakat menjadi aktif dalam Pengawasan
Obat dan Makanan ialah dengan menyediakan sarana yang dapat diakses oleh
berkaitan dengan mutu, keamanan dan aspek legalitas produk obat dan makanan
serta memberikan layanan informasi yang berkaitan dengan produk obat dan
makanan.
akan informasi yang benar dan jujur serta pemecahan masalah pengaduan yang
UPLK ini merupakan lini terdepan dalam early warning system dan image
stakeholdersnya dan UPLK ini merupakan wadah komunikasi dua arah bagi
secara langsung maupun tidak langsung melalui telepon, surat dan e-mail yang
berkaitan dengan mutu, keamanan dan manfaat produk obat dan makanan serta
aspek legalitas.
penjelasan secara cepat dan tepat, baik secara langsung atau melalui surat,
atau KIE.
LANGSUNG
JAWAB
LANGSUNG
TIDAK LANGSUNG (TELP, FAX DLL)
Penerbitan
Surat Nomor
Notifikasi
ULPK Kepala Pengujian Pemdik BPOM Lintas
Badan BPOM Lainnya Sektor
POM
- E-Mail : ulpk@pom.go.id
- Telepon : 031-5048833
- Fax : 031-5048833
- E-Mail : ulpk_sby@yahoo.co.id
Surabaya
1. Nama Konsumen
2. Alamat
3. Nomor Telephon
4. Nama Produk
5. Nama Pabrik
6. Nomor Registrasi
7. Nomor Batch
8. Tanggal Kadaluwarsa
9. Keluhan