DOSEN PENGAJAR :
DAHLIA INDAH AMARETA, S.KM,M.Gizi.
Disusun Oleh
Miranda Khoirun Nisa
NIM G42141310
Golongan D
Rasa syukur kami panjatkan Kepada ALLAH atas ramat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul Metode Estimated Food Record. Dan tidak lupa pula
kepada dosen pembimbing mata kuliah Survei Konsumsi Pangan (Dahlia Indah Amareta, S.KM.,
M.Gizi) atas pengarah dan bimbingannya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Serta
tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada rekan - rekan yang telah banyak memberikan
kontribusi dalam mewujudkan laporan ini sehingga kami sebagai penulis dapat mengerjakan
laporan ini dengan sebaik mungkin.
Laporan ini dibuat dan disusun sebagia bukti atas pembelajaran yang kami ikuti, dan
semoga laporan ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pembelajaran dan penilain,
amin. Laporan yang kami buat dan susun ini tentu jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mohon kerjasamanya untuk kesempurnaan laporan - laporan kami berikutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1. PENDAHULUAN 4
1.1. LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2. TUJUAN...........................................................................................................................5
1.3. MANFAAT.........................................................................................................................5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1 KEBUTUHAN MAKANAN...............................................................................................6
2.2 POLA KONSUMSI MAKANAN........................................................................................8
2.3 METODE ESTIMATED FOOD RECORD.......................................................................9
BAB 3. METODELOGI PRAKTIKUM 13
3.1. WAKTU DAN TEMPAT...................................................................................................13
3.2. ALAT DAN BAHAN........................................................................................................13
3.3. PROSEDUR KERJA.......................................................................................................13
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 15
4.1. HASIL PENGAMATAN...................................................................................................15
4.2. PEMBAHASAN...............................................................................................................18
BAB 5. PENUTUP 20
5.1 KESIMPULAN................................................................................................................20
5.2 SARAN............................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA 21
3
BAB 1. PENDAHULUAN
4
Survei diet atau penilaian tingkat konsumsi makanan adalah salah satu metode
yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok secara tidak
langsung. Survei konsumsi makanan dilakukan dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi
yang dikonsumsi, dimana survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan
zat gizi. Secara umum, survei konsumsi makanan dimaksudkan untuk mengetahui
kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi serta
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut (Mei, 2009).
Pengukuran konsumsi makanan penting untuk mengetahui kenyataan apa yang
dimakan oleh masyarakat, berguna untuk mengukur status gizi, menemukan faktor diit
yang dapat menyebabkan malnutrisi. Metode pengukuran konsumsi makanan dibedakan
menjadi metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif biasanya untuk
mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan dan
menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara memperoleh
bahan makanan tersebut. Metode Kuantitatif untuk mengetahui jumlah makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM) atau daftar lain yang diperlukan seperti Daftar
Ukuran Rumah Tangga (URT), Daftar Konversi Mentah-Masak (DKMM) dan Daftar
Penyerapan Minyak (Susilowati, 2008).
1.2. TUJUAN
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan survey konsumsi pangan tingkat
keluarga dengan metode Estimated Food Record
1.3. MANFAAT
Mengetahui jumlah asupan makanan yang dikonsumsi dan melihat status gizi
seseorang.
5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
6
Pengelompokan zat gizi menurut kebutuhan terbagi dalam dua golongan besar yaitu
makronutrien dan mikronutrien.
a) Makronutrien
Komponen terbesar dari susunan diet, berfungsi untuk menyuplai energi dan
zat-zat esensial (pertumbuhan sel/ jaringan), pemeliharaan aktivitas tubuh.
Karbohodrat (hidrat arang), lemak, protein, makromineral dan air.
b) Mikronutrien
Golongan mikronutrien terdiri dari :
- Karbohidrat Glukosa; serat.
- Lemak/ lipida Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
- Protein Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin;
treonin; valin; histidin; nitrogen nonesensial.
- Mineral Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi;
selenium; seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel;
silikon, arsen, boron; vanadium, molibden.
- Vitamin Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol);
vitamin K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin
B12; asam pantotenat; vitamin C.
- Air
Fungsi Zat Gizi
Memberi energi (zat pembakar) Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan
ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh
untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
- Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) Protein,
mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan
menganti sel yang rusak.
- Mengatur proses tubuh (zat pengatur) Protein, mineral, air dan vitamin.
7
2.2.1. DEFINISI KONSUMSI MAKANAN
Pola konsumsi makanan adalah susunan makanan yang merupakan suatu
kebiasaan yang dimakan seseorang mencakup jenis dan jumlah bahan makanan rata-rata
per orang per hari yang umum dikonsumsi /dimakan penduduk dalam jangka waktu
tertentu (Harap, VY, 2012)
Survei konsumsi makanan digunakan untuk menentukan data dasar (database)
gizi dan/atau menentukan status gizi kelompok populasi tertentu/menyeluruh, dgn cara
survei crross--secttiionall. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi dan
mendiskripsikan sub kelompok populasi yang at risk terhadap malnutrisi kronik. Hasil
survei gizi nasional dapat berguna untuk mengalokasikan sumberdaya pada kelompok
yang membutuhkan dan untuk memformulasikan kebijakan bagi peningkatan status gizi
pada keseluruhan populasi. Survei juga dapat digunakan untuk mengevaluasi intervensi
gizi dengan membandingkan antara baseline data sebelum dan setelah intervensi
(Suyatno,2000).
Selain survey ada yang disebut dengan surveilen Ciri khas yaitu monitoring
berkelanjutan dari status gizi populasi tertentu, dimana data dikumpulkan, dianalisis dan
digunakan untuk jangkawaktu yang panjang, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab
malnutrisi kronik dan akut. Hasil surveilen dapat digunakan untuk menyusun tindakan
intervensi, selain juga dapat digunakan untuk memonitor pengaruh kebijakan pemerintah
dan mengevaluasi efikasi dan efektivitas program intervensi gizi. Program Surveilen di
AS yang terkenal adalah National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES)
8
a. Metode frekuensi makanan (food frequency)
b. Metode dietary history
c. Metode telepon
d. Metode pencatatan makanan (food list)
Sedangkan metode kuantitatif antara lain :
a. Metode recall 24 jam
b. Penimbangan makanan (food weghting)
c. Metode food account
d. Metode perkiraan makanan (estimate food record)
e. Metode inventaris (intentory method)
f. Metode pencatatan (Household food Records)
9
menggunakan enumerator untuk mengumpulkan data dan mencatat intake makanan
responden. Apabila membutuhkan ingatan 24 jam (24-h recall ) untuk mengestimasi
kebiasaan intake makanan individu maka tergantung pada variasi konsumsi harian dalam
intake makanan pada satu individu. Jika membutuhkan recall lebih dari satu hari maka
sebaiknya memilih hari yang tidak berurutan (nonkonsekutif). Ingatan 24 jam (24-h
recall) dapat diulang selama musim yang berbeda pada satu tahun untuk mengestimasi
rata-rata intake individu selama periode waktu yang lebih lama (untuk mengetahui
kebiasaan intake makanan).
10
1. Tanggal. Catat tanggal pada bagian atas form
2. Nama. Catat nama pada bagian atas form yang telah disediakan
3. Waktu makan. Catat waktu makan tiap hari dari pagi sampai malam
4. Makanan/tempat makan. Catat jenis makanan (sarapan, makan siang, makan malam,
snack, dll) dan dimana tempat makan (dirumah/restoran)
5. Item bahan makanan. Catat nama masing-masing bahan makanan yang dimakan
6. Deskripsi/persiapan. Termasuk informasi bagaimana bahan makanan tersebut
disiapkan
7. Jumlah. Catat jumlah dari masing-masing bahan makanan dengan menggunakan URT
atau lakukan penimbangan.
Untuk membantu menganalisis intake bahan makanan tersebut, maka responden
harus memperhatikan dan mematuhi petunjuk yang tertera pada form yaitu :
1. Jangan mengubah kebiasaan/pola makan anda dan jangan mencoba untuk
memodifikasi intake makanan, karena intake makanan anda akan di catat.
2. Catatlah segala sesuatu yang anda makan atau minum. Termasuk semua snack .
termasuk juga suplemen vitamin atau mineral berserta dosis/hari.
3. Catatlah sesegera mungkin makanan yang anda makan. Catatlah dengan jelas.
11
BAB 3. METODELOGI PRAKTIKUM
12
10. Buat laporan hasil survei dengan menggunakan metode Estimated Food Record
13
Pagi Nasi Nasi Dikukus 1 150 262,5 6
06.00 centong
Empal Daging sapi Digoreng 1 ptg sdg 50 95 10
daging
Minyak sdm 2,5 22,5
Minyak sdm 5 45
Cabai 5 bh 5
Minyak sdm 5 45 5
14
Timun Mentah 10 iris 20 1,6
Minyak 5 45 5
sendok
Sayur terong Terong Direbus buah 25 7 0,27
sedang
Santan gelas 50 45 5
Cabai 5 bh 5
Minyak sdm 5 45 5
15
lalapan Kenikir Direbus 2 buah 40
sdg
Tewel 1 ptg sdg 50 28,5 1
Cabai 5 bh 5
Gula 1 sdm 13 50
4.2. PEMBAHASAN
Pada praktikum survey konsumsi pangan kali ini metode yang digunakan adalah
metode Estimated Food Record. Metode ini tidak jauh berbeda dengan Metode Food
Recall. Metode estimated food record ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola
konsumsi makan seorang individu dan tingkat konsumsi setiap harinya. Metode food
record ini dapat mengetahui pola konsumsi seorang individu secar kualitatif maupun
kuantitatif. Pada prinsipnya metode estimated food record ini peneliti harus
menanyakan bagaimana kebiasaan makan seorang individu yang akan diteliti. Peneliti
memberikan penjelasan kepada responden agar tidak merubah pola makannya,
melakukan pencatatan segera semua makanan, minuman termasuk suplemen yang
dikonsumsi. Semua makanan yang dikonsumsi responden catat dalam bentuk URT dan
satuan timbang, dan menuliskan bagaimana pemasakannya.
Namun pada praktikum kali ini, tidak dilakukan kepada orang lain melainkan
dilakukan pada diri sendiri, sehingga akan memudahkan mahasiswa untuk mengetahui
16
kebiasaan makan dan menghindari bias yang terlalu besar. Praktikum kali ini dilakukan
selama kurun waktu 3 hari yaitu 2 hari kerja dan 1 hari libur. Pendataan konsumsi
makanan yang saya lakukan dimulai pada hari kamis tanggal 17 November 2016 sampai
dengan 19 November 2016, pendataan dilakukan dengan menuliskan waktu makan,
nama masakan atau minuman yang dikonsumsi, bahan makanan yang ada dalam
masakan dan minuman, snack yang dikonsumsi, kemudian menuliskan bagaimana cara
pengolahannya, dan ukuran bahan makanannya dalam bentuk URT atau satuan berat
(gram), semua ditulis setelah saya mengkonsumsi makanan ataupun minuman. Dan
setelah semua data terkumpul selama 3 hari, saya mencari energi dan protein dari setiap
makanan dan juga merata-rata energi dan protein dalam semua bahan makanan dan
minuman yang dikonsumsi selama 3 hari mulai hari pertama hingga hari ketiga dan
diketahui rata-rata konsumsi energi selam 3 hari yaitu 1573,8 kkal dan rata-rata
konsumsi protein selam 3 hari yaitu 72,6 gram.
Setelah rata-rata konsumsi energi dan protein diketahui saya membandingkan
dengan AKG pada tahun 2012 diketahui AKG pada perempuan usia 20 tahun yaitu
energi sebesar 2250 kkal dan protein 56 gram. Kemudian hal yang saya lakukan adalah
mencari tingkat konsumsi rata-rata perhari dan diketahui tingkat konsumsi rata-rata
energinya yaitu 70%, dan tingkat konsumsi rata-rata proteinnya yaitu 129%.
Menurut AKG tingkat konsumsi diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :
Baik : > 100% AKG
Sedang : 80 99% AKG
Kurang : 70 80% AKG
Defisit : < 70% AKG
Sehingga dapat dikatakan tingkat konsumsi rata-rata energi saya kurang, dan
tingkat konsumsi rata-rata protein saya baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh kurangnya
konsumsi makanan selama tiga hari tersebut.
Praktikum kali ini lebih mudah dilakukan karena melakukan pada diri sendiri,
sehingga penerapan prinsip pada metode food record ini dilakukan dengan benar. Dan
pada praktikum kali ini kendala yang saya hadapi tidak banyak, hanya beberapa seperti
tidak adanya timbangan di rumah sehingga hanya memperkirakan ukurannya dengan
URT dengan acuan pada buku. Serta kurangnya pengalaman untuk melakukan metode
17
estimated food record ini kepada orang lain. Sehingga tidak melakukan praktikum
seperti yang ada di dalam prosedur kerja. Seharusnya praktikum ini tidak dilakukan
pada diri sendiri namun dilakukan kepada orang lain sebagi responden sehingga dapat
mempraktikan dengan sungguh-sungguh dan sesuai dengan prosedur kerja.
BAB 5. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan dari diadakannya praktikum survey konsumsi pangan menggunakan
metode estimated food record ini yaitu, untuk mengetahui tingkat konsumsi dari individu.
Pada praktikum kali ini yang menjadi responden adalah saya sendiri sehingga prinsip
dalam metode food record ini dilakukan dengan benar. Selama tiga hari dapat dikatakan
tingkat konsiumsi energi saya kurang, karena tingkat konsumsi energinya hanya 70% dan
dapat dikatakan bahwa tingkat konsumsi protein saya baik karena tingkat konsumsi
proteinnya yaitu 129%.
5.2 SARAN
Sebaiknya praktikum Metode estimated food record ini dilakukan kepada orang
lain sebagai responden sehingga akan menambah pengalaman kepada mahasiwa dalam
menerapkan survey konsumsi pangan menggunakan metode estimated food record ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Wirakusumah ES. 1994. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Satoto S. 1994. Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) gizi lebih sebagai bagian dari KIE
gizi ganda Dalam M.A. Rifai (Ed), Prosiding Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi V
(hlm 562-573). Jakarta: LIPI.
Suyatno. 2000 . Survei Konsumsi Indikator Gizi . Semarang; Univercity Diponegoro Press.
19
20