BAB I.............................................................................................................................2
PENDAHULUAN.........................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
BAB III........................................................................................................................23
PENUTUP...................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25
1
BAB I
PENDAHULUAN
Awalnya, Uni Eropa dibentuk karena beberapa hal. Namun, yang paling
mendasari pembentukan Uni Eropa itu sendiri karena Perang Dunia II atau Perang
Eropa telah membawa dampak yang sangat mengerikan di segala aspek. Tidak
terkecuali ekonomi. Saat itu, Eropa mengalami depresi ekonomi yang sangat
menyedihkan. Selain kalah perang, negara-negara di Eropa juga harus membayar
biaya perang yang dikeluarkan negara-negara pemenang perang. Sehingga, hampir
semua birokrasi pemerintahan dan infrastrukturnya tidak dijalankan dengan benar.
Akibatnya, terjadi keterpurukan ekonomi makro dan mikro. Kekacauan di Eropa
pasca perang mengundang perhatian lebih dari masing-masing pemimpin negara yang
kemudian bersepakat untuk secara perlahan memperbaiki keadaan ekonomi Eropa
yang nantinya akan sedikit demi sedikit membangkitkan Eropa secara keseluruhan.
2
Uni Eropa (UE) sendiri adalah organisasi internasional negara-negara Eropa
yang dibentuk untuk meningkatkan integrasi ekonomi dan memperkuat hubungan
antara negara-negara anggotanya. Bentuk kerjasama yang unik karena bukan hanya
meleburkan batas wilayah dalam artian yang sempit. Namun, kerjasama ini lebih
kepada pembentukan satu struktur pemerintahan di Eropa. Munculnya aspirasi pasca
perang di Eropa atau Perang Dunia II membentuk sebuah organisasi supranasional
Eropa yang memiliki motif baik motif politik maupun motif ekonomi. Motif politik
didasarkan kepada kepercayaan bahwa organisasi supranasional bisa mengeliminasi
ancaman perang diantara negara-negara Eropa, sedangkan motif ekonomi dipercaya
bahwa apabila Eropa berada dibawah satu organisasi supranasional maka eropa akan
memiliki pasar yang lebih besar dan pasar ini akan meningkatkan kompetisi serta
meningkatnya standar kehidupan warga Eropa. Asumsi dari penggabungan antara
motif ekonomi dan motif politik adalah bahwa kekuatan ekonomi merupakan dasar
dari kekuatan politik dan militer serta ekonomi yang terintegrasi diyakini bisa
mengurangi konflik yang mungkin terjadi diantara negara-negara Eropa.
1. Bagaimana perkembangan Uni Eropa sejak awal berdiri hingga saat ini?
4. Apa saja tantangan yang dihadapi Uni Eropa dimasa yang akan datang?
3
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Organisasi Internasional (B). Disamping itu penulisan makalah ini bertujuan untuk
dapat menjawab dan menjelaskan rumusan masalah yang terlah di ajukan.
5. Menganalisis tantangan yang akan dihadapi Uni Eropa dimasa yang akan
datang.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Uni Eropa merupakan kelompok 28 negara independen yang unik dengan sekitar
507,4 juta warga yang tinggal dalam batas wilayahnya. Uni Eropa bukan sebuah
negara federal ataupun organisasi internasional dalam pengertian tradisional, akan
tetapi merupakan sebuah badan otonom di antara keduanya. 1 Dalam bidang hukum,
istilah yang digunakan adalah organisasi supranasional. Uni Eropa bersifat unik
karena para Negara Anggota tetap menjadi negara-negara berdaulat yang independen,
akan tetapi mereka menggabungkan kedaulatan mereka dan dengan demikian
memperoleh kekuatan dan pengaruh kolektif yang lebih besar. Dalam praktiknya,
penggabungan kedaulatan berarti bahwa Negara-Negara Anggota mendelegasikan
sebagian kuasa mereka dalam hal pengambilan keputusan kepada lembaga-lembaga
bersama yang telah didirikan sehingga keputusan untuk masalah-masalah tertentu
yang melibatkan kepentingan bersama dapat diambil secara demokratis pada tingkat
Eropa.
5
moneter, pertanian, perikanan, lingkungan, pembangunan daerah, energi dan
lainnya.
3. Peradilan dan masalah dalam negeri (Justice and Home Affairs) yang
menangani kerjasama di bidang hukum perdata dan pidana, kebijakan
keimigrasian dan asylum, pengawasan perbatasan, pengawasan lalu lintas obat
terlarang, kerjasama kepolisian dan pertukaran informasi.
Ketiga pilar ini diarahkan pada tujuan-tujuan utama dan diatur menurut prinsip-
prinsip dasar dan sebagian dengan satu kerangka institusi.
6
dalam Uni Eropa dengan serangkaian traktat yang telah mereka tandatangani. 2 Semua
traktat ini harus disepakati oleh masing-masing Negara Anggota dan kemudian
diratifikasi baik oleh parlemen nasional atau melalui referendum. Pemrakarsa Uni
Eropa terdiri dari enam negara, yaitu Belgia, Jerman, Perancis, Italia, Luksemburg,
dan Belanda. Sejak itu Uni Eropa telah berkembang menjadi 28 anggota dengan
serangkaian perluasan. Untuk menjadi anggota Uni Eropa, suatu negara harus
memiliki demokrasi yang stabil yang menjamin supremasi hukum, hak-hak asasi
manusia dan perlindungan kaum minoritas. Negara tersebut juga harus memiliki
ekonomi pasar yang berfungsi serta administrasi publik yang dapat menerapkan dan
mengelola undang-undang Uni Eropa. Adapun Albania, Eslandia, Republik
Makedonia Bekas Yugoslavia, Montenegro, Serbia dan Turki merupakan negara-
negara kandidat Uni Eropa.
Sejarah terbentuknya Uni Eropa tidak terlepas dari adanya Proposal Perancis pada
tahun 1950 yang disebut dengan Chuman Plan dimana intinya mengajukan
pengaturan bersama batu bara dan besi baja dibawah badan pengawasan yang
independen di Eropa. Rencana ini diterima baik oleh Jerman, Italia,, Belgia, dan
Luksemburg hingga ditandatanganinya kesepakatan resmi antara enam negara
tersebut pada tanggal 15 April 1950 dan terbentuklah ECSC (European Coal and
Stool Community).
7
perjanjian Roma yakni an ever close union between the people of Europe.
Perjanjian EAUTROM dan EERC mulai berlaku pada Januari 1958.
Kemudian pada tanggal 14 Juni 1985, Belanda, Perancis, Jerman, Belgia, dan
Luksemburg menandatangani perjanjian Schengen dimana didalam perjanjian ini para
negara anggota tersebut sepakat secara bertahap untuk menjamin pergerakan bebas
manusia, baik warga mereka maupun negara lain. Pada tanggal 7 Feburari 1992
diadakan suatu pertemuan dengan membuat suatu perjanjian di Maastrich atau yang
menghasilkan Treaty European Union (TEU) dan mulai berlaku pada tanggal 1
November 1993 dimana mengubah Masyarakat eropa menjadi Uni Eropa. Dan inilah
yang menjadi garis puncak berdirinya organisai internasional Uni Eropa.
8
Austria, Finlandia dan Swedia. Negara yang menjaadi anggota pertama uni eropa atau
yang disebut dengan negarra-negara pembangun uni eropa ialah negara-negara yang
berkontribusi dalam perjanjian-perjanjian di Eropa sejak tahun 1957. Kemudian pada
tahun 2004 anggota dari Uni Eropa ini semakin luas dengan bergabungnya 10 negara
eropa tengah yaituestonia, Latvia, Lituania, yang berbatasan dengan Rusia Utara ,
Polandia, Hungaria, Slowakia, Ceko, Slovenia, Malta dan Siprus.
Keanggotaan Uni Eropa terbuka bagi setiap negara eropa yang menjadi
anggota negara eropa dengan tiga persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, negara
yang bersangkutan harus berada di kawasan eropa atau benua eropa. Kedua, negara
tersebut harus menjalankan pemerintahannya dengan prnsip demokrasi, penegakan
hukum dan menghargai hak asasi manusia dan yang ketiga ialah bisa menjalankan
segala peraturan uni eropa.
9
1. Parlemen Eropa, yang mewakili warga negara Uni Eropa dan dipilih
langsung oleh mereka;
2. Dewan Uni Eropa, yang mewakili masing-masing Negara Anggota;
3. Komisi Eropa, yang berupaya untuk menegakkan kepentingan Uni Eropa
secara keseluruhan.
10
Uni Eropa memiliki pula sejumlah lembaga dan badan antar-lembaga yang
melaksanakan peran-peran khusus.
1. Parlemen Eropa
Parlemen Eropa dipilih lima tahun sekali oleh warga Eropa untuk mewakili
kepentingan mereka. Parlemen Eropa saat ini terdiri dari 751 anggota yang berasal
dari ke-28 Negara Anggota Uni Eropa. Para anggota Parlemen Eropa tidak duduk
dalam blok nasional, akan tetapi dalam kelompok politik Eropa. Semua aliran
mengenai integrasi Eropa terwakili dalam Parlemen Eropa, mulai dari pro-federalis
sampai ke anti-Uni Eropa. Kantor administrasi Parlemen Eropa (Sekretariat Umum)
berada di Luksemburg. Pertemuan seluruh Parlemen Eropa, yang disebut sebagai
sidang pleno, berlangsung di Strasbourg (Perancis) dan terkadang di Brussel
(Belgia). Rapat-rapat komite juga berlangsung di Brussel. Pekerjaan utama Parlemen
Eropa adalah untuk menyetujui perundang-undangan Eropa. Parlemen Eropa berbagi
tanggung jawab ini dengan Dewan Uni Eropa, sedangkan rancangan undang-undang
diajukan oleh Komisi Eropa. Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa juga berbagi
tanggung jawab dalam memberikan persetujuan atas anggaran tahunan Uni Eropa
(sebesar 145,321 milyar untuk tahun 2015). Parlemen Eropa memiliki kuasa untuk
membubarkan Komisi Eropa. Parlemen Eropa juga mengangkat Ombudsman Eropa,
yang menyelidiki keluhan warga negara mengenai keburukan administrasi lembaga-
lembaga Uni Eropa.
Dewan Eropa
Dewan Eropa adalah otoritas politik tertinggi dari Uni Eropa dan terdiri dari Kepala
Negara atau Kepala Pemerintah ke-28 Negara Anggota Uni Eropa, Presiden Dewan
Eropa dan Presiden Komisi Eropa. Perwakilan Tinggi Uni Eropa urusan Luar Negeri
dan Kebijakan Keamanan turut berpartisipasi dalam diskusi-diskusi Dewan Eropa.
Dewan Eropa menetapkan arah dan prioritas Uni Eropa secara umum. Pertemuan
11
berlangsung dua kali setiap enam bulan. Dengan berlakunya Traktat Lisabon pada
tanggal 1 Desember 2009, Dewan Eropa resmi menjadi suatu lembaga.
Dewan Uni Eropa terdiri dari para menteri dari pemerintahan nasional semua
Negara Anggota Uni Eropa. Rapat-rapat dihadiri oleh para menteri yang bertanggung
jawab atas hal-hal yang akan dibahas. Ada 10 kongurasi Dewan Uni Eropa, yang
mana mencakup seluruh kebijakan Uni Eropa. Umumnya keputusan diambil
berdasarkan prosedur qualied majority. Untuk hal-hal tertentu, prosedur lain
berlaku, misalnya unanimous vote (semua suara setuju) diberlakukan untuk bidang
perpajakan. Dewan Uni Eropa berfungsi dengan bantuan Komite Perwakilan
Permanen (Coreper) dan lebih dari 150 badan kerja dan komite khusus (dikenal
sebagai 'badan-badan persiapan Dewan'). Dewan Uni Eropa (Council of the EU) tidak
sama dengan Dewan Eropa (European Council) yaitu lembaga Uni Eropa lain yang
terdiri dari pimpinan Uni Eropa yang mengadakan pertemuan sekitar empat kali
setahun. Dewan Uni Eropa tidak sama pula dengan Majelis Eropa (Council of
Europe) yaitu suatu lembaga lain yang tidak merupakan bagian dari Uni Eropa.
Kantor pusatnya terletak di Brussel, namun pada bulan April, Juni dan Oktober,
pertemuan berlangsung di Luksemburg Dewan Uni Eropa berbagi tanggung jawab
dengan Parlemen Eropa dalam menyetujui undang-undang dan mengambil keputusan
mengenai berbagai kebijakan. Dewan Uni Eropa juga memegang tanggung jawab
utama untuk apa yang dilakukan Uni Eropa dalam urusan luar negeri dan kebijakan
keamanan bersama, berdasarkan panduan strategis yang telah ditentukan oleh Dewan
Eropa.
Posisi ketua atau Kepresidenan Dewan Uni Eropa dijalankan selama enam bulan
secara bergilir oleh ke-28 Negara Anggota Uni Eropa. Dalam periode enam bulan
12
tersebut, Kepresidenan bertanggung jawab untuk memimpin rapat berbagai kongurasi
Dewan Uni Eropa (kecuali untuk kongurasi Dewan Luar Negeri atau FAC) dan
memastikan adanya kemajuan dalam pekerjaan Dewan Uni Eropa terkait dengan
peraturan-peraturan Uni Eropa, sehingga terdapat kontinuitas dalam agenda Uni
Eropa. Urutan Kepresidenan: Jan-Jun 2014 Yunani, Jul-Des 2014 Italia, Jun 2015
Latvia, Jul-Des 2015 Luksemburg, Jan-Jun 2016 Belanda, Jul-Des 2016 Slowakia
Dinas Luar Negeri Eropa (European External Action Service atau EEAS)
dibentuk pada tahun 2011. EEAS menangani hubungan diplomatik Uni Eropa dengan
13
negara-negara di luar Uni Eropa. EEAS bermarkas di Brussel dan memiliki 140
Delegasi atau Kantor Uni Eropa di berbagai pelosok dunia. Sebanyak 3900 staf
bekerja untuk EEAS, 45% diantaranya di Brussel. EEAS tugasnya adalah membantu
Menlu Uni Eropa dikenal dengan sebutan Perwakilan Tinggi dalam
mengkoordasikan dan melaksanakan urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Uni
Eropa. Perwakilan Tinggi menjabat pula sebagai Wakil Presiden Komisi Eropa dan
memimpin pertemuan Dewan Luar Negeri (FAC) dari Dewan Uni Eropa. Hal ini
bertujuan untuk memastikan konsistensi dan koherensi dari kebijakan luar negeri Uni
Eropa.
14
bagai seluruh masyarakat. Kedua, merespon ekonomi dan keuangan global dengan
cara yng terkoordinasi, dan ketiga, menguatkan ketahanan negara anggota Uni Eropa
dalam menghadapi tantangan eksternal.5 Selain itu, penerapan satu mata uang yang
sama yakni Euro bagi negara-negara anggota Uni Eropa menjadikan suatu kebijakan
khusus yang diharapkan mampu meningkatkan stabilitas perekonomian Eropa. Salah
satu keuntungan yang bisa di dapat dari pemberlakuan Euro sebagai mata uang adalah
masyarakat Eropa akan cenderung lebih menghemat waktu dan lebih menghemat
pengeluaran karena hambatan lintas batas negara telah di hapus dan masyarakat tidak
perlu menukar uang sebelum berpergian. Dalam regulasi perekonomian di Uni Eropa,
the European Central Bank (ECB) memiliki peranan yang besar dalam menentukan
kebijakan-kebijakan perekonomian yang ada di seluruh anggota Uni Eropa.
Berdasarkan hal tersebut kebijakan yang diambil Uni Eropa melalui kerjasama
bantuan pembangunan seperti ODA dan peningkatan Bantuan yang terkait
Perdagangan (TRA). Melalui peningkatan-peningkatan ODA secara progresif Uni
Eropa secara kolektif akan menyediakan 0,56% dari PNB paling lambat tahun 2010,
sebagai langkah jangka menengah untuk mencapai target PBB sebesar 0,7% pada
5 ibid
6 Article 181A of the Treaty Establishing the European Community diakses melalui http://eur-
lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?uri=CELEX%3A12001C%2FAFI, pada tanggal 19 Mei 2017, 17:11 WIB
15
akhir tahun 2015. Secara konkret, keputusan Uni Eropa akan direalisasikan sebagai
tambahan bantuan sebesar EUR 20 milyar tiap tahunnya hingga tahun 2010. Pada
tahun 2015, bantuan Uni Eropa akan mencapai EUR 90 milyar per tahun.
Uni Eropa juga telah melangkah lebih jauh berkaitan dengan komitmennya yang
telah ada untuk menghapus subsidi ekspor pertanian.
16
dalam penentuan kebijakan luar negerinya. Kemampuan Uni Eropa dalam mengatasi
penyelesaian krisis di benuanya menjadi faktor penting untuk dapat memperlihatkan
kekuatan Uni Eropa di kancah internasional. Jika Uni Eropa mampu mengatur
penyelesaian krisis, tantangan-tantangan eksternal akan kembali mengangkat agenda
dan mendorong pembaharuan usaha untuk menguatkan kapasitas Uni Eropa dalam
area ini.
17
secara langsung oleh (rakyat) Inggris dan UE, serta beberapa bagian dunia. Di dalam
negeri, dan di kawasan Eropa, Brexit telah menyebabkan keretakan. Brexit
adalah terminologi yang populer belakangan dalam hubungannya dengan keluarnya
Inggris dari Uni Eropa (UE), melalui referendum di Inggris pada 23 Juni 2016.
Brexit adalah akronim dari Britain exit, yang bermakna keluarnya Inggris dari
integrasi UE yang sekarang terdiri dari 28 negara. Brexit digunakan untuk
mengritik dan menyudutkan Brussels, Belgia, markas UE yang dinilai selama ini
menggerogoti kedaulatan Inggris dengan beban-beban regulasinya. Sebagai
organisasi, UE telah didirikan sejak lama, yakni pada tahun 1952, dengan peran
dominan Perancis dan Jerman dalam merintis dan mengonsolidasikannya hingga
menjadi sebuah sistem yang bekerja dengan mekanisme supranasional dan antar
pemerintahan. Dalam beberapa bidang, berbagai keputusan ditetapkan melalui cara
musyawarah-mufakat di antara 28 negara anggotanya. Sebagai konsekuensinya,
setiap negara anggota telah menyerahkan kedaulatannya dan tunduk pada mekanisme
bersama, ketentuan UE. Inggris baru bergabung dengan UE pada 1 Januari tahun
1973. Kelompok pro-Brexit berpendapat Inggris akan lebih baik jika bisa mengatur
ekonomi dan imigrasinya sendiri, sedangkan menurut yang anti-Brexit, walaupun
bergabung dengan UE, Inggris tidak mengadopsi seluruhnya idealisme UE, antara
lain tidak memberlakukan visa Schengen dan mata uang Euro. Titik balik
menegosiasikan keanggotaanya dalam UE muncul 22 Januari 2013, dalam janji
kampanye PM David Cameron dari Partai Konservatif.
18
dan angka pengangguran yang besar. Hal ini menyulitkan Inggris untuk melesat
dengan potensi ekonominya yang besar.
Kebijakan UE yang terlalu ramah dalam imigrasi mendorong niat Inggris keluar
dari UE. Hal ini tampak di kalangan mereka yang sangat tidak toleran terhadap orang
asing, dengan berbagai perbedaan latar belakang, seperti kondisi ekonomi,
pendidikan, agama, dan kultur. Dewasa ini terdapat 5,4 juta imigran, sekitar 8,4% dari
total penduduk Inggris. Inggris menjadi penerima imigran terbesar kedua setelah
Jerman dengan 7,5 juta imigran atau 9,3%. Sebanyak 5,23 juta imigran diprediksi
membanjiri Inggris sampai tahun 2030. Sikap Brussels yang mengharuskan para
anggotanya berbagi beban mengatasi pengungsi yang mengalir ke daratan Eropa telah
memaksa London juga harus membuka pintu lebar-lebar atas pengungsi. Mereka
sudah berada di kamp penampungan di perbatasan Perancis, dan siap memasuki
daratan Inggris lewat jalan tol dan KA. Perilaku pengungsi imigran ini, ditambah lagi
dengan biaya dan pengorbanan lebih besar yang harus dikeluarkan Pemerintah
Inggris, telah membuat sebagian elit politik dan rakyat Inggris harus mengambil
langkah drastis dengan referendum pada 23 Juni 2016. Implikasi Luas Wacana
Brexit telah menyebabkan 3 jenis perpecahan, di antara partai di Inggris, negara-
negara Eropa, dan penduduk Inggris. Di politik nasional, Brexit telah menyebabkan
perpecahan tokoh politik Inggris, yang selama ini selalu memiliki banyak persamaan
dalam sikap, seperti antara PM David Cameron dan mantan Walikota London, Boris
Johnson. PM Cameron dan Johnson dengan persamaan sikapnya yang kuat telah
berhasil membawa Partai Konservatif memenangkan pemilu tahun 2015. Namun, 13
bulan kemudian, gagasan referendum Brexit telah melahirkan perceraian politik,
dengan PM Cameron berupaya membujuk penduduk Inggris agar tidak meninggalkan
Uni Eropa (UE), dan Johnson berkampanye sebaliknya, memperoleh dukungan agar
Inggris dapat meninggalkan UE dengan segala beban kewajibannya. Isu Brexit
telah mengakibatkan anggota parlemen perempuan Inggris dari Partai Buruh, Jo Cox,
tewas ditembak orang yang menentangnya yang menyerukan Inggris tetap dalam UE.
Ia dianggap pengkhianat kemerdekaan dan kebebasan Inggris. Kasus ini
19
menyebabkan Westminster berduka, sehingga kampanye referendum dihentikan
untuk sementara. Hampir separuh anggota Partai Konservatif di parlemen mendukung
Brexit, menjadi bagian dari Euroskeptis.
20
dengan harus dinaikkannya pajak penghasilan dan warisan di dalam negeri, serta
pemotongan anggaran belanja, khususnya yang harus diberikan untuk jaminan
kesehatan nasional melalui National Health Service. Pasar uang di Inggris anjlok
akibat meningkatnya pendukung Brexit.
Secara positif, Brexit juga dinilai dapat sangat baik bagi perbaikan kondisi
ekonomi nasional negeri itu, yang defisit neraca transaksi berjalannya sangat besar.
Brexit, secara spesifik, akan memprovokasi meningkatnya sentimen nasionalisme
21
serta muncul dan menguatnya pemimpin populis dan kanan di UE dengan ambisi
kekuasaan dan semangat antiimigran yang tinggi, sehingga mengancam instabilitas
politik UE. Diperkirakan, Inggris akan menghadapi minimal 7 tahun ketidakpastian
selama negosiasi terkait hubungan baru dengan UE. Brexit bukan lagi hal
sederhana, seperti To Brexit or Not to Brexit. Seperti dikatakan Kompas, dampak
Brexit adalah terancamnya integrasi dan persatuan Eropa, karena ia akan menjadi
model bagi negara UE lainnya untuk melakukan eksodus serupa, apalagi jika
eksperimen berani Inggris itu menunjukkan keberhasilannya. Keseragaman dan
tanggung jawab bersama dalam menanggung beban secara total telah menjadi
pertimbangan keluar dari integrasi, yang di awal dasawarsa 1990 menjadi solusi atas
masalah-masalah ekonomi dan politik yang terjadi di kawasan. Di Eropa, integrasi
kawasan telah memperlihatkan perkembangan yang antiklimaks.
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
23
pembentukannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan pada
setiap pertemuan yang diadakan juga dipengaruhi oleh kepentingan politik dan
ekonomi dari beberapa negara besar. kepentingan politik dan ekonomi dari beberapa
negara besar. Misi utama penyelamatan Eropa melalui sektor kerjasama di bidang
ekonomi menuai sukses besar dalam perjalanannya sampai saat ini. Dimulai dari
pembentukan ECSC (Traktat Paris, 18 April 1951), dan kemudian diikuti oleh traktat
Roma pada tanggal 25 Maret 1957 yang menghasilkan keputusan pembentukan EEC
dan Euratom yang kemudian diintegrasikan dengan ECSC dalam suatu wadah yang
disebut European Community (EC) adalah cikal bakal kesuksekan negara-negara
anggota dalam pencapaian misi penyelamatan Eropa.
24
DAFTAR PUSTAKA
Article 181A of the Treaty Establishing the European Community diakses melalui
http://eur-lex.europa.eu/legal-content/EN/TXT/?uri=CELEX%3A12001C
%2FAFI, pada tanggal 19 Mei 2017, 17:11 WIB
Nainggolan, Poltak Partogi. 2016. BREXIT, Penyebab dan Implikasi Globalnya,
diakses melalui http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info
%20Singkat-VIII-12-II-P3DI-Juni-2016-1.pdf, pada tanggal 25 April 2017,
21:08 WIB
25
European Union. 2014. How To European Union Works. Diakses melalui
https://europa.eu/european-union/topics_en, pad tanggal 24 April, 21:18
The EU in 2016. Diakses melalui http://publications.europa.eu/webpub/com/general-
report-2016/en/, pada tanggal 24 April 2017, 21:25
26