Anda di halaman 1dari 6

PELABUHAN MINYAK

Menurut Triatmodjo (1992) pelabuhan (port) merupakan suatu daerah perairan yang
terlindung dari gelombang dan digunakan sebagai tempat berlabuhnya kapal maupun
kendaraan air lainnya yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan penumpang, barang
maupun hewan, reparasi, pengisian bahan bakar dan lain sebagainya yang dilengkapi dengan
dermaga tempat menambatkan kapal, kran-kran untuk bongkar muat barang, gudang transit,
serta tempat penyimpanan barang dalam waktu yang lebih lama, sementara menunggu
penyaluran ke daerah tujuan atau pengapalan selanjutnya. Dan jenis pelabuhannya di
klasifikasikan menjadi :

1) Segi Penyelenggaraan :
Pelabuhan Umum
Pelabuhan Khusus
2) Segi Pengusahaan
Pelabuhan barang
Pelabuhan penumpang
Pelabuhan campuran
Pelabuhan ikan
Pelabuhan militer
Pelabuhan Minyak

Sedangkan, menurut PP No.69 Tahun 2001 Pasal 1 ayat 1 tentang Kepelabuhan,


Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas -
batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang
dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau
bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi.

Pelabuhan minyak adalah suatu pelabuhan yang direncanakan khusus untuk muatan
bahan cair yang disalurkan melalui pipa-pipa untuk mencapai ke kapal. Tipe dermaga ini
biasanya digunakan tipe jetty dan memerlukan mooring dolphin serta rumah pompa untuk
keperluan pemindahan muatan cair dan dilengkapi dengan instansi perpipaan untuk keperluan
tersebut. Konstruksi dermaga/pelabuhan minyak dapat dibuat dari konstruksi beton, kayu atau
pipa baja.

Untuk keamanan, pelabuhan minyak harus diletakkan agak jauh dari keperluan
umum. Pelabuhan minyak biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan yang harus
dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup membuat jembatan perancah
atau tambatan yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup
besar. Bongkar muat dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa-pompa.

Pipa-pipa penyalur diletakkan di bawah jembatan agar lalu lintas diatas jembatan
tidak terganggu. Tetapi pada tempat-tempat di dekat kapal yang merapat, pipa-pipa dinaikkan
ke atas jembatan guna memudahkan penyambungan pipa-pipa. Biasanya, di jembatan
tersebut juga ditempatkan pipa uap untuk memebersihkan tangki kapal dan pipa air untuk
suplai air tawar. Karena jembatan tidak panjang, maka pada ujung kapal harus diadakan
penambatan dengan bolder atau pelampung pengikat agar kapal tdak bergerak.

Perkembangan ukuran kapal tangker yang cukup pesat mempunyai konsekuensi draft
kapal melampaui kedalaman air pelabuhan sehingga kapal tidak bisa berlabuh. Untuk itu
kapal tangker membuang sauh di laut dalam dan mengeluarkan minyak dengan mengguakan
pipa bawah laut, atau memindahkan minyak ke kapal yang lebih kecil dan mengangkutnya ke
pelabuhan.

Seperti halnya pada pelabuhan ikan, maka fasilitas lain yang ada pada pelabuhan minyak
adalah :
a. Fasilitas umum, meliputi :
Tempat air bersih
Fasilitas listrik
Perkantoran
Fasilitas untuk keperluan bahan bakar
b. Fasilitas bongkar muat, meliputi :
Kran
Pipa, jumlah pipa tergantung dari jumlah dan jenis minyak akan dibongkar
Dermaga biasanya berbentuk jembatan perancah
Tangk-tangki penyimpanan minyak
c. Fasilitas keamanan, meliputi :
Alat pencegah menjalarnya atau penyebarannya minyak yang tumpah di laut
Pada konstruksi tangki agar dapat melokalisir kebocoran
Komplek pelabuhan dilengkapi dengan pipa pemadam kebakaran (Pipa air CO2 dan
lain-lain)
Terpisah dengan pelabuhan umum
Contoh lokasi pelabuhan minyak yang ada di Indonesia adalah :

1. Pelabuhan Balikpapan.

2. Pelabuhan Plaju.

3. Pelabuhan Pulau Sambu.


4. Pelabuhan Pangkalan susu.

5. Pelabuhan Samudrapura.

6. Pelabuhan Sabang.
7. Pelabuhan Tarakan.

8. Pelabuhan Sungai Gerong.

9. Pelabuhan Tanjung Perak.

Anda mungkin juga menyukai