Anda di halaman 1dari 11

HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

1. Definisi interaksi obat


Menurut Farmakologi Terapi : 862
Interaksi obat adalah obat yang dapat berinteraksi dengan

makanan, zat kimia yang masuk dari lingkungan atau dengan obat

lain.
Menurut Interaksi obat : 14a
Secara singkat dapat dikatakan interaksi obat terjadi jika suatu

obat mengubah efek obat lainnya. Kerja obat yang diubah dapat

menjadi lebih atau kurang aktif.


Menurut Shargel : 645
Interaksi obat umumnya mengacu pada suatu modifikasi dari

respon obat yang diharapkan pada pasien sebagai akibat dari

paparan pasien terhadap obat atau substansi lain


Menurut Stockley : 1
Interaksi obat terjadi apabila efek dari salah satu obat berubah

dengan adanya obat lain, obat herbal, makanan, minuman, atau

dengan perubahan suasana kimia.


Menurut Jurnal Herni Suprapti
Interaksi obat adalah pengaruh suatu obat terhadap obat lain,

didalam tubuh.

Kesimpulan :

Interaksi obat merupakan faktor yang mempengaruhi respon tubuh

terhadap suatu obat, misalnya makanan dengan obat, obat dengan

minuman, obat dengan obat herbal, dan obat dengan obat.


2. Jenis - jenis interaksi obat
- Interaksi Farmasetik
Menurut Farmakologi Terapi : 863
Interaksi farmasetik atau inkompatibilitas terjadi diluar tubuh

(sebelum obat diberikan) antara obat yang tidak dapat dicampur

(inkompatibel).Pencampuran obat demikian menyebabkan

terjadinya interaksi langsung secara fisik atau kimiawi, yang

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

hasilnya mungkin terlihat sebagai pembentukan endapan,

perubahan warna dll, atau mungkin juga tidak terlihat.Interaksi ini

biasanya berakibat inaktivasi obat.


Kesimpulan :
Interaksi farmasetik merupakan interaksi obat yang terjadi diluar

tubuh (sebelum obat diberikan) antara obat yang inkompatibel dalam

suatu formulasi.Pencampuran obat menyebabkan terjadinya dua

interaksi yaitu interaksi langsung secara fisika ataupun

kimiawi.Dimanainteraksi langsung secara kimia berupa inaktivasi

obatsedangkan interaksi langsung secara fisika berupa endapan dan

perubahan warna
- Interaksi farmakokinetik
Menurut Farmakologi Terapi : 863
Interaksi farmakokinetik terjadi jika salah satu obat

mempengaruhi absorbs, distribusi, metabolisme, atau ekskresi

obat kedua, sehingga kadar plasma obat kedua meningkat atau

menurun. Akibatnya, terjadi peningkatan toksisitas atau

penurunan efektivitas obat tersebut.


Menurut Stockley : 3
Interaksi farmakokinetik adalah interaksi yang mempengaruhi

proses obat terabsorpsi, terdistribusi, termetabolisme, dan

terekskresi (atau yang sering disebut sebagai interaksi ADME).

Absorbsi, kebanyakan obat yang diberikan secara oral untuk

diabsorpsi melalui membran mukosa dalam jalur gastrointestinal,

dan kebanyakan interaksi yang terjadi didalam perut

menghasilkan efek yang berkurang daripada yang bertambah.

Perbedaan yang jelas harus dibuat antara laju penyerapan yang

berkurang dan yang mengubah jumlah total dari penyerapan.

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

Meskipun beberapa obat dapat dikeluarkan dari tubuh dengan

mengekskresikannya melalui urin, kebanyakan obat berubah

secara kimia dalam tubuh menjadi senyawa yang kurang larut

dalam lemak, yang dapat diekskresikan lebih mudah dari ginjal.


Kesimpulan :
Interaksi farmakokinetik yaitu interaksi obat yang mempengaruhi

ADME (absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eksres)i obat kedua,

sehingga efektivitas atau toksisitas dalam plasma dapat meningkat

ataupun menurun
1. Interaksi Absorbsi Obat
Menurut FT : 863
Interaksi secara fisik/kimiawi antar obat dalam lumen saluran

cerna sebelum absorbs dapat mengganggu proses absorbsi.

Interaksi ini dapat dihindarkan/sangat dikurangi jika obat yang

berinteraksi diberikan dengan jarak waktu minimal 2 jam.


Menurut Stockley : 3
Kebanyakan obat yang diberikan secara oral untuk diabsorpsi

melalui membran mukosa dalam jalur gastrointestinal, dan

kebanyakan interaksi yang terjadi didalam perut menghasilkan

efek yang berkurang daripada yang bertambah. Perbedaan yang

jelas harus dibuat antara laju penyerapan yang berkurang dan

yang mengubah jumlah total dari penyerapan.


Kesimpulan:
Interaksi ini terjadi jika obat yang satu dengan obat yang lainnya

diberikan secara cara bersamaan. Ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi interaksi obat pada proses absorbsiadalah efek

perubahan pH lambung, yang artinya obat yang memiliki pH asam

lebih mudah terabsorbsi pada pH asam. Kedua yaitu pembentukan

suatu khelat, dimana senyawa yang kompleks akansulituntuk

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

diabsorbsi daripada senyawa yang sederhana. Dan yang ketiga yaitu

penurunan motilitas saluran cerna, yang ke empat induksi dan

inhibisi, sedangkan yang terakhir adalah kegagalan suatu absorbsi.


2. Interaksi Distribusi Obat
Menurut FT : 865
Banyak obat terikat pada protein plasma, obat yang bersifat

asam terutama pada albumin, sedangkan obat yang bersifat basa

pada asam 1-glikoprotein. Oleh Karena jumlah protein plasma

terbatas, maka terjadi kompetisi antara obat-obat yang bersifat

asam maupun antara obat-obat yang bersifat basa untuk

berikatan dengan protein yang sama. Tergantung dari kadar obat

dan afinitasnya terhadapt protein plasma, maka suatu obat dapat

digeser dari ikatannya dengan protein plasma dengan obat lain,

dan peningkatan kadar obat bebas menimbulkan peningkatan

efek farmakologinya.
Kesimpulan :
Proses distribusi merupakan suatu keadaan dimana obat masuk

kedalam tubuh lalu berikatan dengan protein plasma, setelah itu

didistribusikan di dalam tubuh dan obat dilepaskan oleh protein

plasma sehingga dapat berikatan dengan reseptor.Dimana di dalam

tubuh kita terdapat protein plasma yang terbagi atas albumin dan

glikoprotein. Dimana obat yang bersifat basa akan berikatan dengan

glikpproteinsedangkanobat yang bersifat asam akan berikatan

dengan albumin. Contohnya yaitu obat fenitoin yang bersifat asam

dan asam valproate bersifat lebih asam, di mana asam valproate

akan berikatan dengan protein plasma dan obat yang tidak berikatan

dengan protein plasma akan menjadi obat bebas, dalam hal ini yaitu

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

obat fenitoin.akbitanya efek dari obat fenitoin akan menurun dan

cepat untuk dierliminasi.


3. Interaksi Metabolisme Obat
Menurut FT : 865
Hambatan metabolism terutama menyangkut obat-obat yang

meruoakan substrat enzim metabolisme sitokrom P450 (CYP)

dalam mikrosom hati.Farmakokinetik telah disebutkan adanya 6

isoenzim CYP yang penting untuk metabolisme obat.Tiap koenzim

tersebut mempunyai substrat dan penghambatnya masing-

masing. Pemberian bersama salah satu penghambat dari enzim

yang samaakan meningkatkan kadar plasma substrat sehingga

meningkatkan efek atau toksisitasnya.


Menurut Stockley : 4
Meskipun beberapa obat dapat dikeluarkan dari tubuh

dengan mengekskresikannya melalui urin, kebanyakan obat

berubah secara kimia dalam tubuh menjadi senyawa yang kurang

larut dalam lemak, yang dapat diekskresikan lebih mudah dari

ginjal.
Kesimpulan :
Proses metabolisme kebanyakan terjadi dihati, dimana tujuan

obat harus dimetabolisme untuk mengubah senyawa obat yang

bersifat non polar menjadi lebih polar, agar dapat lebih larut dalam air

dan bisa diekskresikan. Ada dua fase pada proses metabolisme yaitu

reduksi oksiadasi dan penambahan suatu asam. Fase 1 atau reduksi

oksidasi ini melibatkan suatu enzim yaitu enzim CYP450 (Enzim

Sitokrom P450).
Contoh :

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

Inducer Substrat

Enzim CYP 2B6


Fenobarbital Bupropion

Ada beberapa jenis dari enzim CYP450 dan salah satunya yaitu

enzim CYP2B6.Pemberian obat fenobarbital bersamaan dengan

bupropion.Dimana, obat fenobarbital akan meningkatkan kerja enzim

CYP2B6 sehingga dapat meningkatkan metabolisme dari obat

bupropion, yang akan mengakibatkan bupropion akan cepat

terekskresi dan efeknya akan berkurang. Namun, jika diberikan

secara bersamaan dengan obat yang bersifat menginhibisi

suatuenzim, maka durasi kerja obat dapat meningkat dan proses

inaktivasinyaakan lambat sehingga dapat mengakibatkan terjadinya

efek toksik.

4. Interaksi Eksresi Obat


Menurut Stockley : 7
Kecuali pada proses inhalasi untuk obat anastesi,

kebanyakan obat diekskresikan baik didalam empedu maupun di

urin. Darah masuk kedalam ginjal disepanjang arteri, pertama-

tama, dibawa kedalam glomerulus dari tubulus dimana molekul-

molekul yang cukup kecil berpindah melalui pori-pori dari

membran glomerulus (seperti air, garam-garam, dan obat-obatan)

akan disaring masuk kedalam lumen dari tubulus. Molekul yang

besar, seperti protein plasma,dan sel drah akan tertahan didalam

darah. Aliran darah akan meneruskannya kedalam bagian lain dari

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

tubulus ginjal dimana transpor aktif mampu menghilangkan obat-

obatan dan metabolitnya dari darah dan mensekresikannya

kedalam filtrat tubular.

Kesimpulan :
Interaksi ini biasanya terjadi di ginjal, dimana obat akan

menimbulkan kerusakan pada organ ginjal. Contonya yaitu obat

Aminoglikosida. Dimana ada 3 faktor yang mempengaruhi proses

eksresi yaitu:
1. Perubahan pH urin
Obat yang bersifat asam, bagus untuk urin basa sedangkan

obat yang bersifat basa, bagus untuk urin asam. Hal ini

diakibatkan karena apabila asam bertemu dengan basa, maka

akan menghasilkan garam, dimana kelarutannya akan

baik/meningkat. Contohnya yaitu Obat NSAID apabila diberikan

dengan obat metotreksat secara bersamaan dan sama-sama

memiliki sifat asam, maka tidak akan terbentuk suatu garam,

maka kelarutannya akan menurun sehingga kadar dari obat

metotreksat didalam tubuh akan meningkat dan akan

menimbulkan efek toksik.


2. Perubahan transport aktif
Pemberian obat yang dapat menghambat transporter.

Contohnya yaitu Pemberian obat probenesif dengan obat lain,

yang akan menghambat transporter yang akan meningkatkan

kadarnya didalam aliran darah, dimana obat tidak akan menuju

ke saluran kemih sehingga akan berkumpul didalam jaringan

sistemik sehingga akan menyebabkan terjadinya toksik.

3. Perubahan aliran darah ginjal

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

Dimana jika aliran darah lambat, maka eksresinya bagus,

namun jika aliran darah cepat, maka eksresinya akanburuk.


Contohnya yaitu Obat NSAID diberikan bersamaan dengan obat

litium. Obat-obat yang mempengaruhi ginjal misalnya obat

NSAID yang dapat menghambat sintesis prostaglandin, yang

dimana prostaglandin berfungsi sebagai vasodilator pembuluh

darah, jadi jika sintesis prostaglandin dihambat dapat

menyebabkanterjadinya vasokontriksi dan aliran darah menuju

ginjal akan menjadi cepat, jadi ekskresinya buruk.


- Interaksi Farmakodinamik
Menurut Farmakologi Terapi : 872
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat yang

bekerja pada sistem reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologi

yang sama sehingga efek yang aditif, sinergistik, atau

antagonistic, tanpa terjadi perubahan kadar obat dalam plasma.

Interaksi farmakodinamik merupakan sebagian besar dari

interaksi obat yang penting dalam klinik.


Menurut Stockley : 9
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi dimana ada efek

dari salah satu obat yang berubah karena kehadiran obat lain

pada tempat aktif obat yang sama. Kadang-kadang, obat-obatan

akan langsung berkompetisi untuk reseptor tertentu (contohnya

agonis beta2 seperti Salbutamol, dan pemblok kanal Beta seperti

Propanolol) namun lebih sering reaksinya lebih tidak langsung

dan melibatkan gangguan dengan mekanisme fisiologis. Interaksi

tersebut lebih mudah di klasifikasikan daripada tipe

farmakokinetik.

Kesimpulan :

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

Interaksi farmakodinamik adalah efek dari salah satu obat

berubah dengan adanya obat lain. Dimana obat akan bersaing untuk

berikatan dengan reseptor, artinya obat yang memiliki afinitas yang

tinggi akan mengikat reseptor terlebih dahulu.Dan obat yang tidak

berikatan dengan reseptor akan menjadi obat bebas. Ada dua sifat

dari interaksi farmakodinamik yaitu :


1. Bersifat sinergis atau aditif merupakan pemberian obat dengan

efek yang sama atau sinergis. Contohnya yaitu Alkohol diberikan

dengan obat-obat anxiolitik. Dimana alkohol ini dapat

menyebabkan efek hipnotik dan obat-obat anxiolitik akan

meningkatkan efek sedatif, kemudian lama kelamaan

menghasilkan efek kurang kesadaran.


2. Bersifat antagonis yaitu pemberian obat yang menghasilkan efek

secara berlawanan. ContohnyaObat NSAID (antiinflamasi)

diberikan bersamaan dengan obat Captoprill (antihipertensi).

Dimana mekanisme kerja dari obat NSAID yaitumenghambat

enzim COX 1 dan COX 2, yang akan menghambat pembentukan

sintesis prostaglandin, sehingga vasodilatasi tidak terbentuk. Dan

yang terjadi yaitu vasokontriksi. Sedangkan obat Captopril

bekerja menghambat ACE yang akan menghmabat Angiotensin II

sehinggat tidak terbentuk vasokontriksi dan yang terjadi

adalahvasodilatasi. Makajika kedua obat ini diberikan secara

bersamaan, maka efeknya akan saling berlawanan


3. Interaksi obat dengan minuman dan obat dengan produk bahan alam
- Interaksi obat dengan minuman
Kesimpulan :
Obat antibiotik tetrasiklin jika diberikan dengan susu yang banyak

mengandung kalsium, akanmembentukkhelat didalam tubuh.

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

- Interaksi obat dengan bahan alam


Menurut Medscape
ST Johns Worth Will diberikan bersamaan dengan obat

Dexametasone, maka akan menurunkan level (serum) atau efek

dari dexamethasone dengan cara mempengaruhi enzim CYP3A4

dihati sehingga proses metabolisme akan menjadi cepat dan

proses inaktivasi obat juga akan menjadi cepat.

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146
HASIL DISKUSI INTERAKSI OBAT

DAFTAR PUSTAKA
Shargel, L., Wu-Pong, S., Andrew. B.C., 2012, Biofarmasetika dan
Farmakokinetika Terapan, Edisi Kelima, Universitas Airlangga,
Surabaya, Indonesia.

Ganiswara. 2007. Farmakologi dan Terapi. UI Press : Jakarta

Baxter, Karen. 2008. Stockleys drug Interactions. Pharmaceutical Press :


London

KHAIRINA AYU NINGSIH NUR SYAM SUNARSIH


15020140146

Anda mungkin juga menyukai