Anda di halaman 1dari 3

Daftar Isi

Kata Sambutan Menteri Kesehatan Republik Indonesia .. i


Kata Pengantar .. ii
Ucapan Terima Kasih dan Penghargaan iv
Puisi Taufiq Ismail. vi
Daftar Isi viii
Ringkasan Eksekutif.. ix
Kerangka Laporan.. 1-139
Lampiran 140
Puisi Taufiq Ismail.

Bagian 1 Data empiris untuk rencana strategi

Halaman
BAB 1 Konsumsi rokok dan prevalensi merokok

1.1 Konsumsi rokok 1


1.2 Prevalensi merokok 2
1.3 Umur mulai merokok 6
1.4 Global Youth Tobacco Survey (GYTS) 7
1.5 Prevalensi dan konsumsi rokok menurut kelompok sosial
ekonomi 9
1.6 Paparan asap rokok (perokok pasif) 12

BAB 2 Beban penggunaan tembakau

2.1 Resiko kesehatan bagi perokok 14


2.2 Resiko kesehatan asap tembakau di lingkungan (ETS) 17
2.3 Sifat adiksi nikotin 21
2.4 Karbon monoksida dan tar 23
2.5 Rokok kretek, eugenol dan zat tambahan lainnya 24
2.6 Beban penyakit karena tembakau pada tingkat
Rumah tangga 26
2.7 Beban karena merokok pada tingkat rumah tangga 29
2.8 Beban karena penyakit yang disebabkan merokok
pada tingkat individu 30

viii
BAB 3 Pertanian tembakau dan cengkeh

3.1 Produksi daun tembakau 33


3.2 Lahan untuk tembakau 35
3.3 Pekerja di pertanian tembakau 37
3.4 Harga tembakau 41
3.5 Pendapatan usaha tani tembakau 42
3.6 Perdagangan tembakau 44
3.7 Produksi cengkeh 47
3.8 Lahan dan pekerja di perkebunan cengkeh 48
3.9 Harga cengkeh 51
3.10 Perdagangan cengkeh 52

BAB 4 Industri pengolahan produk tembakau

4.1 Produksi rokok 53


4.2 Pangsa pasar rokok 55
4.3 Jumlah industri rokok 57
4.4 Pekerja di industri pengolahan produk tembakau 58
4.5 Perdagangan tembakau 63
4.6 Kebijakan pemerintah terhadap industri rokok 66

Bagian 2 Evaluasi untuk strategi utama

BAB 5 Strategi pengendalian tembakau: peningkatan harga dan cukai

5.1 Peningkatan harga tembakau terhadap konsumsi rokok


dan penerimaan pemerintah 67
5.2 Harga rokok 68
5.3 Penerimaan pemerintah dari cukai 70
5.4 Penetapan tarif cukai produk tembakau 73
5.5 Pengeluaran rumah tangga untuk tembakau 77
5.6 Dampak peningkatan harga rokok 80
5.7 Dampak cukai tembakau terhadap kelompok miskin 82

BAB 6 Kesadaran masyarakat, pendidikan, dan program berhenti merokok

6.1 Sanggahan terhadap asumsi: hak penuh konsumen


dalam mengkonsumsi tembakau 85
6.2 Pengembangan penelitian independen 88
6.3 Program pendidikan di sekolah 89
6.4 Program pendidikan masyarakat 91
6.5 Program berhenti merokok 93

ix
BAB 7 Pencegahan penyelundupan

7.1 Penyelundupan produk tembakau adalah masalah kesehatan 96


7.2 Faktor-faktor yang berperan dalam penyelundupan:
kepatuhan industri dan kurangnya penegakan hukum 97
7.3 Besarnya masalah penyelundupan di Indonesia 98
7.4 Upaya pencegahan penyelundupan: penegakan hukum dan
pemberian sanksi, pembatasan penjualan bebas-bea,
pengemasan dan pelabelan, perizinan, kerjasama regional 100

BAB 8 Larangan menyeluruh terhadap iklan, promosi, dan pemberian


sponsor

8.1 Mengapa iklan, promosi dan pemberian sponsor merupakan


isyu kesehatan 102
8.2 Pemasaran langsung melalui iklan di media elektronika
dan media cetak 104
8.3 Iklan tidak langsung: pemberian sponsor, promosi,
sample gratis, iklan komersial di film 105
8.4 Pelarangan iklan sebagian adalah tidak efektif 107
8.5 Pelarangan iklan yang menyeluruh tidak melanggar
Kebebasan bicara 107

BAB 9 Peraturan perundang-undangan untuk penanggulangan tembakau:


undang-undang kawasan tanpa rokok, pembatasan promosi industri
tembakau untuk anak dan remaja, kemasan dan pelabelan,
peringatan kesehatan, dan tuntutan hukum

9.1 Undang-undang kawasan tanpa rokok 109


9.2 Pembatasan penjualan dan promosi tembakau pada remaja 110
9.3 Kemasan dan pelabelan 112
9.4 Peringatan kesehatan 114
9.5 Perilaku industri produk tembakau dan tuntutan hukum 116

BAB 10 Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)

10.1 Apakah FCTC itu? 120


10.2 Peraturan-peraturan yang ada di Indonesia 122
10.3 Pokok-pokok isi FCTC dan persandingannya dengan
PP 19/2003 123

Lampiran: Institusi pemerintah dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat


yang berhubungan dengan penanggulangan tembakau 140

Anda mungkin juga menyukai