Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN R-LAB CALORI WORK

Nama : Oliver Senawibowo


NPM : 1506716604
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Sipil
Program Studi : Teknik Sipil
Kode Praktikum : KR-02
Tanggal Praktikum : 02 Oktober 2015

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu


Pengetahuan Dasar
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia Depok

Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampmeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Landasan Teori
Kalor merupakan energi panas dari suatu benda yang
dipengaruhi oleh massa (m), kalor jenis (c), dan perubahan
suhu (t). Semakin besar suhu suatu sistem maka energy kalor
besar pula. Sebaliknya, semakin kecil suhu pada suatu sistem
maka energy kalor kecil pula. Jadi, apabila ada 2 benda dari
sistem berbeda suhu saling bersentuhan, maka energy akan
mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah hingga kedua benda bersuhu sama atau terjadi
keseimbangan termal. Dari percobaan yang dilakukan maka
dapat disimpulkan energy bergantung pada 3 faktor yang telah
disebutkan di awal, yaitu massa (m), kalor jenis (c), dan
perubahan suhu (t).

Q = m. c. t
Diketahui :
Q = Jumlah kalor yang dibutuhkan (Joule) (1 Joule =
0,42 kalori ; 1 kalori = 4,18 joule)
m = Massa benda (kg)
c = kalor jenis benda (J/kgC)
t = (t2 - t1) = perubahan suhu (C)

Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah


bentuk, dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Berdasarkan
Hukum Kekekalan Energi, energi listrik dapat berubah menjadi
energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah
menjadi energi listrik. Dalam materi ini yang dibahas hanyalah
hubungan energi listrik dengan energi kalor. Besarnya energi
listrik yang diserap adalah sama dengan besar kalor yang
dihasilkan. Sehingga dapat dirumuskan :

W=Q
Untuk menghitung energi listrik digunakan rumus sebagai
berikut :

W= V.I.t
Keterangan :
W = Energi Listrik (Joule)
I = Arus listrik (A)
V = Tegangan Listrik (Volt)
t = Waktu (s)

Maka diperoleh persamaan :

V.I.t = m.c.( t2 - t1)


Dalam percobaan kali ini kita mengambil data dari sebuah
kawat yang dialiri listrik dengan tegangan yang berbeda-beda
dan dikawat tersebut telah dililiti sensor untuk mengukur suhu
kawat. Jadi sensor tersebut akan mendeteksi berapa besar suhu
kawat yang akan berubah-ubah sesuai dengan tegangan listrik
yang diberikan
Tabel Nilai-nilai Cp untuk beberapa benda padat (pada
temperatur kamar dan p = 1,0 atm)

Berat
Kalori Jenis Kalor Jenis Molekul Kapasitas kalor Kapasitas kalor
Zat (kal/gC) (kal/gC) (g/mol) molar (kal/molC) molar (J/molC)
Alumuni
um 0.215 0.900 27.0 5.82 24.4
Karbon 0.121 0.507 12.0 1.46 6.11
Tembaga 0.0923 0.386 63.5 5.85 24.5
Timbal 0.0305 0.128 207 6.32 26.5
Perak 0.0564 0.236 108 6.09 25.5
Tungsten 0.0321 0.134 184 5.92 24.8

Cara Kerja
1. Mengaktifkan Web cam (klik icon vi
2. Memberikan tegangan sebesar 0 V ke kawat konduktor
3. Menghidupkan power supply dengan cara klik radio button
di sebelahnya
4. Mengambil data perubahan 4 temperatur, tegangan dan
arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10
detik dengan cara klik icon ukur
5. Memperhatikan 4 temperatur kawat yang terlihat di
webcam, tunggulah sampai mendekati 4 temperatur awal
saat diberikan V = 0 V
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2,
dan V3

Hasil dan Pembahasan


Data hasil percobaan dengan V=0
Waktu I V Temp
3 23.84 0.00 22.3
6 23.84 0.00 22.3
9 23.84 0.00 22.3
12 23.84 0.00 22.3
15 23.84 0.00 22.3
18 23.84 0.00 22.3
21 23.84 0.00 22.3
24 23.84 0.00 22.3
27 23.84 0.00 22.3
30 23.84 0.00 22.3

Data hasil percobaan dengan V=0.67


Waktu I V Temp
3 35.48 0.67 22.3
6 35.48 0.67 22.4
9 35.48 0.67 22.5
12 35.48 0.67 22.7
15 35.48 0.67 22.9
18 35.48 0.67 23.1
21 35.48 0.67 23.3
24 35.48 0.67 23.4
27 35.48 0.67 23.5
30 35.48 0.67 23.6

Data hasil Percobaan dengan V=1,63


Waktu I V Temp
3 51.9 1.63 23.2
6 52.02 1.63 23.6
9 52.02 1.63 24.6
12 52.02 1.63 25.6
15 52.02 1.63 26.6
18 52.02 1.63 27.5
21 52.02 1.63 28.4
24 52.02 1.63 29.1
27 52.02 1.63 29.8
30 52.02 1.63 30.4

Data hasil Percobaan dengan V=1,09


Waktu I V Temp
3 42.55 1.09 25.9
6 42.66 1.09 25.9
9 42.55 1.09 26.1
12 42.55 1.09 26.4
15 42.55 1.09 26.8
18 42.55 1.09 27
21 42.55 1.09 27.3
24 42.55 1.09 27.4
27 42.55 1.09 27.7
30 42.55 1.09 27.9
GRAFIK HUBUNGAN TEMPERATUR TERHADAP WAKTU PADA SAAT
V=0

GRAFIK HUBUNGAN TEMPERATUR TERHADAP WAKTU PADA SAAT


V=0,67
GRAFIK HUBUNGAN TEMPERATUR TERHADAP WAKTU PADA SAAT
V=1,63

GRAFIK HUBUNGAN TEMPERATUR TERHADAP WAKTU PADA SAAT


V=1,09
Menghitung kapasitas panas (c)

1. V1 = 0,67

J/oC J/kgoC

2. V2 = 1,63

J/oC
J/kgoC

3. V3 = 1.09

J/oC J/kgoC

Crata- crata-
J/oC J/kgoC

Analisa
Analisis Percobaan

Percobaan yang praktikan lakukan dengan menggunakan R-


lab, dimana kita bisa melakukan prosedur percobaan dengan
menggunakan media internet. Tujuan dilakukan praktik ini
adalah menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengaktifkan web
cam. Langkah selanjutnya adalah memberikan tegangan
sebesar V0 ke kawat konduktor serta menghidupkan power
supply dengan mengklik radio button disebelahnya. Setelah
itu mengambil data perubahan 4 temperatur, tegangan dan
arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik
dengan cara klik icon ukur. Selanjutnya memperhatikan 4
temperatur kawat yang terlihat di webcam, tunggulah sampai
mendekati 4 temperatur awal saat diberikan V = 0 V serta
mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2, dan V3.

Alat yang digunakan dalam praktik ini adalah:


(1) sumber tegangan yang dapat divariasikan. Fungsi dari
alat ini adalah untuk mengalirkan aliran yang berbeda pada
saat praktikum berlangsung.
(2) Kawat konduktor (massa 2 gram) berfungsi untuk objek
percobaan untuk ditentukan jenis bahannya.
(3) Termometer berfungsi untuk mengukur suhu saat terjadi
konversi tegangan.
(4) Voltmeter dan Amperemeter berfungsi untuk mengetahui
besarnya tegangan dan arus pada saat percobaan.
(5) Adjustable power supply berfungsi memulai percobaan
dengan mengklik tombol yang sudah tersedia.
(6) Camcorder berfungsi untuk memantau perubahan suhu
padaa saat dilaksanakannya praktikum.
(7) Perangkat PC beserta DAQ dan perangkat pengendali
otomatis berfungsi sebagai media percobaan dengan sistem
online.

Analisis Data

Setelah memperoleh data dari empat kesempatan


percobaan yang dilakukan, praktikan mengambil data yang
keempat dari pengamatan percobaan calori work untuk
mencari kapasitas kalor seperti tujuan dari percobaan praktikan
menggunakan salah satu rumus mencari kapasitas kalor, yaitu :

Dengan keterangan:
C = kapasitas kalor (J/oC)
V = tegangan (v)
I = arus yang mengalir (A)
t = waktu yang dibutuhkan (s)
= perubahan suhu (oC)

Selain itu, praktikan juga menghitung nilai kalor jenis pada


masingmasing tegangan untuk mengetahui jenis bahan logam
apa yang digunakan dalam percobaan. Untuk mencari kalor
jenis dapat digunakan rumus :

Dengan keterangan:
c = kalor jenis (J/kgoC)
V = tegangan (v)
I = arus yang mengalir (A)
t = waktu yang dibutuhkan (s)
= perubahan suhu (oC) m = massa (kg)

Setelah memasukkan data pada rumus diatas, ,kapasitas kalor


dan kalor jenis dicari rerataannya karena data yang bervariasi.
Hasil yang didapatkan dari kapasitas kalor rata-rata dan juga
kalor jenis ratarata yaitu 593,28 J/oC dan 269,64 J/kgoC . Dengan
menggunakan pendekatan nilai pada tabel yang terdapat pada
landasan teori dapat ditentukan jenis bahan logam yang
digunakan pada percobaan calori work tersebut.

Analisis Grafik

Grafik yang didapatkan dari data yang bervariasi pada V0,


V1, V2 dan V3 mempengaruhi variable waktu dan temperature.
Sumbu x pada grafik mewakili waktu (t) dan sumbu y mewakili
temperature (oC). Sumbu x bersifat konstan sedangkan sumbu
y bersifat berubahubah.

Grafik yang dihasilkan pada setiap tegangan berbelok-belok


padahal seharusnya menghasilkan grafik garis yang lurus. Hal
ini disebabkan suhu yang berubah dengan waktu yang singkat
dan alat yang bersifat sensitive.

Analisis Kesalahan

Dalam hasil pengolahan data yang telah dilakukan,


praktikan ingin mengetahui seberapa besar kesalahan pada
percobaan calori work tersebut. Untuk mengetahui besarnya
kesalah pada calori work ini dapat dilakukan dengan
menghitung kesalahan literature dengan mengggunakan rumus
seperti dibawah ini:

% Kesalahan Literatur = x
100%

x 100%
= 23%

Persentase kesalahan yang dilakukan praktikan sebesar


23 %. Hal ini disebabkan karena alat yang digunakan pada saat
praktikum memiliki tingkat kesensitivan yang tinggi sehingga
penurunan dan kenaikan temperatur saat pengamatan
percobaan pun terjadi sangat cepat. Hal ini disebabkan
perubahan energi yang terjadi tidak terjadi secara sempurna,
dan koneksi internet yang lambat menyebabkan munculnya
kesalahan tersebut. Kesalahan dapat pula dilakukan praktikan
disebabkan pada saat perhitungan karena pembulatan yang
dilakukan secara berulang kali sehingga hasil yang diperoleh
tidak sesuai dengan literature.

Kesimpulan
Energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat berubah
bentuk menjadi energy lainnya, dalam percobaan ini
dicontohkan bahwa energy listrik dapat berubah menjadi
energy panas, sehingga hukum kekekalan energy dapat
terbukti
Waktu akan berbanding lurus dengan perubahan suhu
benda
Lamanya dan besarnya tegangan yang diberikan
menyebabkan kenaikan suhu
Jenis bahan kawat konduktor yang digunakan adalah
tembaga
Kapasitas kalor bergantung pada tegangan (V), arus (I),
massa yang digunakan (m), perubahan suhu (t), dan
waktu (t)

Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third
Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th
Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005

Anda mungkin juga menyukai