BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
difus, atau lokal. Secara sederhana gastritis berarti proses inflamasi pada mukosa
dan submukosa lambung. Gastritis merupakan gangguan kesehatan yang sampai
saat ini masih sering dijumpai.4
Gastritis yang terjadi menahun dapat menyebabkan beberapa komplikasi
seperti ulkus peptikum, bahkan dapat menyebabkan terjadinya karsinoma
lambung. Ulkus peptikum adalah putusnya kontinuitas mukosa lambung yang
meluas sampai di bawah epitel yang disebabkan karena sekresi bikarbonat
mukosa, genetik dan stres. Karsinoma lambung merupakan bentuk neoplasma
yang sering terjadi. Salah satu faktor predisposisi yang paling penting adalah
adanya gastritis atofik kronis atau anemia pernisiosa yang telah dijelaskan
sebelumnya.5
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk
menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. Infeksi ini dapat
mengenai laki-laki maupun perempuan dari semua umur pada anak, remaja,
dewasa ataupun umur lanjut. Akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata
perempuan lebih sering dibandingkan laki-laki dengan angka populasi umum
5- 15%. Untuk menyatakan adanya ISK harus ditemukan bakteri di dalam
urin.6
Penyakit infeksi ini merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering
selama hidupnya.7
Gambaran klinis infeksi saluran kemih sangat bervariasi mulai dari tanpa
gejala hingga menunjukkan gejala yang sangat berat. Gejala yang sering
timbul ialah disuria, polakisuria, dan terdesak kencing yang biasanya terjadi
bersamaan, disertai nyeri suprapubik dan daerah pelvis.8
6
CRP (C-Reactive Protein) adalah suatu reaktan fase akut yang disintesis oleh
hati sebagai respon terhadap infeksi bakteri. Jumlah dalam serum mulai
meningkat antara 6-12 jam inflamasi jaringan.10
Appendix, pada Appendicitis acuta dalam sample urine catheter tidak akan
ditemukan bakteriuria.11
2.7 Tatalaksana
Bila diagnosa klinis sudah jelas, tindakan paling tepat dan merupakan satu-
satunya pilihan yang baik adalah apendiktomi. Pada apendisitis tanpa komplikasi
biasanya tidak perlu diberikan antibiotik, kecuali pada apendisitis gangrenosa
atauapendisitis perforata. Penundaan tindakan pembedahan dengan memberikan
antibiotik dapat mengakibatkan abses atau perforasi. Apendiktomi bisa dilakukan
secara terbuka atau dengan laparoskopi. Bila pendiktomi terbuka, insisi McBurney
paling banyak dipilih oleh ahli bedah. Pada penderita yang diagnosanya tidak
jelas, sebaiknya dilakukan observasi terlebih dahulu. Pemeriksaan laboratorium
dan dan ultrasonografi dapat dilakukan jika dalam observasi masih terdapat
keraguan.1