Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio
ABSTRAK
Produksi tanaman cabai merah di Indonesia dipengaruhi oleh penyakit yang menyerang tanaman cabai
merah yang disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum f.sp capsici dan varietas tanaman cabai merah.
Pemilihan varietas yang unggul meliputi Reskin, Gada, Imperial10, Osaka03, dan Maruti dilakukan untuk
mendapatkan varietas yang tahan terhadap serangan Fusarium oxysporum f.sp capsici. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji ketahanan lima varietas tanaman cabai merah terhadap tingkat toleransi penyakit Fusarium oxysporum,
untuk mendeskripsikan pengaruh dosis Fusarium oxysporum terhadap tingkat toleransi lima varietas tanaman cabai
merah dan untuk mendeskripsikan pengaruh kombinasi varietas dan dosis Fusarium oxysporum terhadap tingkat
toleransi tanaman cabai merah. Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga kali
pengulangan. Tanaman cabai merah berumur 14 HST diinfeksi oleh cendawan Fusarium oxysporum dengan dosis 0 g,
10 g, dan 20 g selama 75 HST. Pengamatan dilakukan dengan memberikan kategori penilaian terhadap ketahanan
tanaman dari serangan cendawan, tinggi tanaman 45 HST, dan hasil produksi 75 HST. Data tinggi tanaman dan hasil
produksi yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA dua arah dan bila terdapat perbedaan yang signifikan maka
dilanjutkan uji Duncan. Data tingkat ketahanan tanaman terhadap serangan Fusarium oxysporum dianalisis
menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima varietas tanaman cabai merah
memengaruhi tingkat toleransi. Varietas Gada berkriteria tahan, varietas Imperial 10, varietas Osaka03, dan varietas
Reskin berkriteria agak tahan, sedangkan varietas Maruti berkriteria rentan. Tidak ada pengaruh dosis Fusarium
oxysporum terhadap tingkat toleransi dan tidak ada perbedaan kombinasi varietas dan dosis Fusarium oxysporum
terhadap tingkat toleransi
Kata kunci: varietas tanaman Cabai merah; Fusarium oxysporum f.sp capsici; kriteria ketahanan
ABSTRACT
Production of red chili at Indonesia affected by attack red chili and varieties of red chili disease was caused by Fusarium
oxysporum f.sp capsici. Electional the best varieties include Reskin, Gada, Imperial10, Osaka03, and Maruti for got the best
varieties hold out attacked from Fusarium oxysporum f.sp capsici. The purposes of this study were to test the tolerance of five
varieties of red chili toward the attack of Fusarium oxysporum disease, to describe effect Fusarium oxysporum f.sp capsici dosage
to the tolerance of five varieties red chili and to describe the combination effect of varieties and Fusarium oxysporum f.sp capsici
dosage to the tolerance step of red chili. This research used randomized block design with three replications. Red chili of 14 days
(14 HST) was infected of Fusarium oxysporum with dosage of 0 g, 10 g, and 20 g until 75 HST. The observation was conducted
based on tolerance category toward the attack of Fusarium oxysporum f.sp capsici, plants high 45 HST, and product results 75
HST. The height and weight of the plants were analyzed by two ways ANOVA and followed by Duncan test. The tolerance of red
chili toward the attack of Fusarium oxysporum were analyzed descriptively. The results showed that varieties were defined the
tolerance of plant. Gada variety was tolerance; while Imperial 10, Osaka03, and Reskin varieties were medium tolerance, while
Maruti variety was susceptible. Fusarium oxysporum dosage did not influence the tolerance. Besides, the combination of
Fusarium oxysporum dosage and varieties also did not influence the tolerance.
Key words: varieties Red Chili; Fusarium oxysporum f.sp capsici; tolerance
.
esensial (BPTP, 2010). Upaya peningkatan toleransi tanaman cabai merah (Capsicum
produksi cabai tidak selalu berjalan lancar, annuum).
banyak mengalami hambatan dan kendala.
Beberapa kendala yang menyebabkan rendahnya BAHAN DAN METODE
produktivitas cabai adalah faktor varietas dengan Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari
daya hasil rendah dan adanya serangan sampai Juni 2015. Penelitian ini dilaksanakan di
organisme pengganggu tanaman (OPT) yaitu Laboratorium Mikrobiologi Gedung C9 dan Green
hama, penyakit, dan gulma. Produksi tanaman House Universitas Negeri Surabaya. Bahan yang
cabai Indonesia tahun 2012 sebanyak 954,36 ribu digunakan ialah lima varietas unggul tanaman
ton (Badan Pusat Statistik, 2013). cabai merah, cendawan Fusarium oxysporum f.sp
Salah satu penghambat yang dapat capsici, tanah humus, pupuk NPK, pupuk daun,
menurunkan produksi tanaman cabai adalah pupuk mutiara 16 dan air. Langkah kerja
gangguan penyakit layu yang disebabkan oleh penelitian ini meliputi pembuatan media (PDA)
serangan jamur Fusarium oxysporum f.sp capsici. untuk perbanyakan cendawan Fusarium
Spesies jamur Fusarium oxysporum merugikan para oxysporum. Setelah mendapatkan isolat murni,
petani karena serangan jamur menyebabkan kemudian dibiakkan pada media beras jagung
tanaman mengalami layu patologis yang berakhir sebanyak 5 kg dengan cara beras jagung dicuci
dengan kematian (Juanda, 2009). Pada umumnya bersih dan ditiriskan, kemudian dimasukkan ke
pengendalian Fusarium oxysporum yang dilakukan plastik PP atau botol saos lalu disterilisasi ke
oleh para petani hanya secara mekanis yaitu dalam autoklaf selama 30 menit dengan suhu
dengan cara mencabut dan membuang tanaman 1210C. Cendawan Fusarium oxysporum yang sudah
yang sakit. dibiakkan dalam petridish diisolasi ke dalam
Cara pengendalian tersebut kurang efektif substrat beras jagung dan diinkubasikan selama
karena patogen tersebut masih mampu bertahan 30 hari.
lama sampai bertahun-tahun di dalam tanah. Cara Media tanam dipersiapkan dengan cara
yang sesuai untuk mengendalikan Fusarium memasukkan tanah humus sebanyak 5kg ke
oxysporum ialah dengan melakukan pemuliaan dalam polybag, kemudian disterilisasi dengan cara
tanaman dengan cara melakukan uji toleransi menuangkan 200 ml formaldehid 2% pada
varietas unggul. Mangoendidjojo (2003) masing-masing polibag. Setelah itu polibag
menyatakan bahwa pemuliaan tanaman bertujuan ditutup dengan plastik dan dibiarkan selama 2
untuk mendapatkan varietas unggul yang baru hari dan plastik dibuka, dibiarkan sampai 3 hari
atau mempertahankan keunggulan suatu varietas untuk menguapkan sisa formaldehid (Ariny,
yang sudah ada. Indonesia memiliki berbagai 2009).
macam varietas unggul cabai merah, namun Biji cabai merah kemudian ditanam, setelah
peneliti lebih memfokuskan varietas unggul yang itu tanaman cabai merah yang berumur 2 minggu
terdapat di Jawa Timur khususnya wilayah Pare (14 HST) diinokulum Fusarium oxysporum f.sp
Kediri, meliputi cabai merah varietas Reskin, capsici dengan cara membenamkan substrat
Gada, Imperial 10, Osaka03, dan Maruti. patogen 10 gram ke dalam tanah sedalam 3 cm.
Menurut Chamzurni, dkk (2010) tingkat Tanah yang sudah diinokulasi dan kemudian
ketahanan terhadap Fusarium oxysporum dapat menutup kembali lubang tanam dengan tanah.
dikategorikan agak tahan sampai sangat tahan. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan
Bentuk ketahanan tanaman terhadap patogen ada penyiraman, pemupukan dan penyiangan gulma.
dua macam, ketahanan struktural dan ketahanan Penyiraman dilakukan secara rutin sehari dua
biokimia. Ketahanan struktural berperan kali. Pemupukan dilakukan dengan memberikan
menghalangi penetrasi patogen dan penyebaran NPK sebanyak 10 gram pertanaman, pemberian
infeksi dalam jaringan tanaman sedangkan pupuk daun dan pupuk mutiara 16. Penyiangan
ketahanan biokimia berupa senyawa atau gulma dilakukan dengan cara mencabut gulma
aktivitas biokimia dalam tanaman yang berperan yang tumbuh di sekitar tanaman. tanaman cabai
mematikan atau berperan sebagai racun bagi merah diamati setiap hari sampai timbul gejala-
patogen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji gejala pertama seperti daun tua menguning,
ketahanan (toleransi) lima varietas tanaman cabai tulang daun memucat dan membusuknya berkas
merah (Capsicum annuum) terhadap penyakit pembuluh.
Fusarium oxysporum, untuk mendeskripsikan Pengamatan ketahanan varietas tanaman
pengaruh dosis Fusarium oxysporum terhadap cabai merah dengan cara mengamati gejala yang
tingkat toleransi lima varietas tanaman cabai ditimbulkan oleh Fusarium oxysporum pada
merah (Capsicum annuum) dan untuk tanaman cabai merah setiap minggu dengan
mendeskripsikan pengaruh kombinasi varietas menggunakan metode skoring tanaman yang
dan dosis Fusarium oxysporum terhadap tingkat
Wandani
dkk.:
Uji
ketahanan
lima
varietas
cabai
merah
157
terserang Fusarium oxysporum (Yusnita, 2010). (toleransi) dari lima varietas tanaman cabai merah
Kriteria nilai skor gejala Fusarium oxysporum yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp
adalah nilai 0: tanaman sehat, tidak menunjukkan capsici. Varietas Gada merupakan varietas yang
gejala, nilai 1: gejala nekrosis dengan luasan memiliki tingkat ketahanan yang paling toleran
hingga lingkar batang, nilai 2: gejala nekrosis dalam kriteria tahan dengan nilai 1,5. Varietas
Imperial 10, varietas Osaka03 dan varietas Reskin
dengan luasan hingga sampai lingkar batang, merupakan varietas yang memiliki tingkat
ketahanan yang sama dalam kriteria agak tahan.
nilai 3: gejala nekrosis telah melingkari batang,
Varietas Imperial10 dan Osaka03 memiliki nilai
bercak coklat telah meluas, kulit batang kadang-
sebesar 1,9 dan varietas Reskin memiliki nilai
kadang sobek, nilai 4 : batang yang terserang
sebesar 2,1. Varietas Maruti ialah varietas yang
mulai terkulai, nilai 5 : tanaman mati. Selanjutnya
memiliki tingkat ketahanan dalam kriteria rentan
pengamatan tinggi tanaman dan biomassa buah
dengan nilai sebesar 2,4 (Tabel 1).
dilakukan dengan cara mengukur tinggi tanaman
Hasil uji ANAVA menunjukkan lima varietas
saat berumur 15, 30, dan 45 HST dan menimbang
tanaman cabai merah yang diinfeksi oleh
berat buah cabai merah. Data tinggi tanaman dan
cendawan Fusarium oxysporum dengan dosis 0
biomassa buah dianalisis dengan uji ANAVA 2
gram, 10 gram, dan 20 gram memberikan hasil
arah dan dilanjutkan dengan uji Duncans,
tinggi tanaman yang signifikan setelah
sedangkan data tingkat ketahanan dianalisis
pengamatan 45 HST. Ada pengaruh lima varietas
menggunakan analisis deskriptif.
tanaman cabai merah terhadap tinggi tanaman
(Fhitung = 2,762) dan nilai signifikan sebesar
0,043<0,05. Pemberian dosis yang berbeda tidak
HASIL berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman
Tingkat toleransi lima varietas tanaman cabai yaitu sebesar 0,173 >0,05, dengan Fhitung sebesar
(Capsicum annum) terhadap penyakit yang 7,000. Pada kombinasi antara varietas dan dosis
disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum tidak menunjukkan adanya interaksi yang nyata
dapat dilihat dari kriteria ketahanan lima varietas (tidak signifikan). Dari hasil uji statistik diperoleh
tanaman cabai merah (Capsicum annum), nilai Fhitung sebesar 3,385 dan nilai signifikansi
parameter pertumbuhan yang meliputi tinggi sebesar 0,097>0,05 (Tabel 2).
tanaman (15, 30 dan 45 HST) dan hasil produksi.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan
terdapat perbedaan terhadap tingkat ketahanan
Tabel 1. Rerata tingkat ketahanan lima varietas tanaman cabai merah (Capsicum annum)
Tingkat Ketahanan 5 Varietas Tanaman Cabai merah (Capsicum annum
Dosis (gram) L)
Reskin Gada Imperial 10 Osaka 03 Maruti
0 0 0 0 0 0
10 2,9 1,9 2,8 2,6 3,5
20 3,4 2,6 3,1 3,1 3,6
Rerata 2,1 1,5 1,9 1,9 2,4
Keterangan:
1. 0 : Sangat Tahan
2. 1 < X 1,5 : Tahan
3. 1,6 < X 2,1 : Agak Tahan
4. 2,2 < X 3,7 : Rentan
5. X 3,7 : Sangat Rentan
Pada lima varietas tanaman cabai merah terhadap biomassa buah (Fhitung=1,027) dengan
yang diinfeksi oleh cendawan Fusarium oxysporum nilai signifikansi 0,370>0,05 (tidak signifikan).
dengan dosis 0 gram, 10 gram, dan 20 gram Pada kombinasi varietas dan dosis tidak
memberikan hasil biomassa buah yang signifikan menunjukkan adanya interaksi yang nyata (tidak
setelah pengamatan 75 HST. Lima varietas dapat signifikan). Dari hasil uji statistik diperoleh nilai
menyebabkan perbedaan yang signifikan Fhitung sebesar 0,982 dan nilai signifikansi sebesar
terhadap biomassa buah (Fhitung = 2,123) dan nilai 0,469>0,05 (tidak signifikan) (Tabel 3).
signifikan sebesar 0,003< 0,05. Untuk pemberian
dosis yang berbeda tidak berpengaruh signifikan
Tabel 3. Rerata biomassa buah pada tanaman cabai merah berumur 75 HST
Varietas Tanaman Cabai Merah (gram)
Dosis
Reskin Gada Imperial 10 Osaka 03 Maruti
0 gram 160,136,0a 195,351,8ab 195,067,4b 232,825,5b 208,250,0ab
10 gram 124,35,1a 187,8104,0ab 190,074,8b 157,780,0b 194,566,9ab
20 gram 137,945,9a 181,294,4ab 178,433,2b 150,177,0b 167,646,7ab
Keterangan:
1. Notasi (a,b) menunjukkan nilai signifikan
2. Notasi yang sama tidak menunjukkan adanya perbedaan pada taraf signifikan 0,05
xilem Fusarium oxysporum membebaskan terganggu maka glukosa sebagai penyusun utama
polyfenol yang diubah menjadi quinon dan buah juga tidak dihasilkan secara maksimal.
mengalami polimerasi menjadi melamin sehingga Produksi buah juga dipengaruhi oleh masa
batang tanaman menjadi berwarna sawo matang inkubasi, cendawan Fusarium oxysporum dapat
(coklat). Racun yang dikeluarkan oleh cendawan menginkubasi tanaman cabai merah ketika fase
tersebut menyebabkan tanaman cepat kehilangan generatif maupun vegetatif. Pemberian dosis
air dan akhirnya terjadi kelayuan (Faizah dkk., Fusarium oxysporum terhadap tinggi tanaman dan
2012). biomassa buah tidak berpengaruh secara
Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh signifikan karena dosis yang diberikan tidak
faktor eksternal (lingkungan) dan faktor internal berbeda jauh.
(genetik). Faktor eksternal meliputi iklim, tanah,
sedangkan faktor internal meliputi hormon dan SIMPULAN
gen. Akibat dari serangan cendawan Fusarium Lima varietas tanaman cabai merah
oxysporum menyebabkan batang rusak (kelayuan). memengaruhi tingkat toleransi penyakit yang
Kerusakan batang tersebut disebabkan sistem disebabkan oleh Fuasrium oxysporum. Varietas
transportasi yang terdapat pada jaringan xilem Gada memiliki tingkat toleransi dalam kriteria
dan sistem translokasi yang terdapat pada tahan, varietas Reskin, varietas Imperial10 dan
jaringan floem terhambat. Terhambatnya sistem varietas Osaka03 memiliki tingkat toleransi dalam
tersebut mengakibatkan kebutuhan air dan hara kriteria agak tahan, sedangkan varietas Maruti
tidak tercukupi. Air diperlukan tanaman untuk memiliki tingkat toleransi dalam kriteria rentan
proses transpirasi dan fotosintesis. Proses terhadap serangan Fusarium oxysporum.
fotosintesis menghasilkan produk berupa glukosa Pemberian dosis Fusarium oxysporum tidak
(C6H12O6), jika proses fotosintesis terganggu maka berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman
akan memengaruhi proses respirasi tanaman. dan hasil produksi. Kombinasi antara varietas dan
Selain itu hasil dari proses fotosintesis dan dosis Fusarium oxysporum tidak menunjukkan
respirasi yang berupa ATP dapat memengaruhi adanya interaksi yang signifikan terhadap
pertumbuhan buah (hasil produksi) dan tinggi parameter pertumbuhan tanaman (tinggi
tanaman (Agrios, 1996). tanaman).
Gejala-gejala yang terlihat pada tanaman
cabai seperti pada batang diakibatkan karena DAFTAR PUSTAKA
terganggunya proses fotosintesis. Menurut Agrios Ariny F, 2009. Efektivitas Seresah Daun Jati (Tectona
(1996) pada tanaman yang terserang oleh patogen grandis L.) dan Inokulum Mikoriza Vesicular
proses fotosintesisnya terganggu karena patogen Arbuskular (MVA) terhadap Pertumbuhan dan
mensekresi zat toksin, Fusarium oxysporum Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hipogea
mensekresi zat toksin berupa asam fusaric, dan L. Merr) yang Ditanam pada Tanah Berkapur.
asam dehidrofusaric yang mampu menghambat Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
proses fotosintesis dan menyebabkan tanaman Agrios GN, 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan.
menjadi layu akibat kehilangan air. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Menurut Agrios (1996) pada tanaman yang BPTP, 2010. Budidaya Dan Pascapanen Cabai Merah
terserang oleh patogen proses fotosintesisnya (Capsicum annuum L.). Jawa Tengah.
terganggu karena adanya zat toksin berupa asam BPS, 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi
fusaric, asam dehidrofusaric yang mampu Produksi Hortikultura. Surabaya
menghambat proses fotosintesis sehingga Chamzurni T, Ulim MA, Dianur E, 2010. Uji
tanaman cabai tidak mampu menghasilkan Ketahaanan Beberapa Varietas Tomat terhadap
glukosa sebagai hasil fotosintesis secara maksimal Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum f.sp.
dan menyebabkan tanaman tersebut mengalami lycopersici), Agrista. 14(2): 62-67.
nekrosis. Djaenuddin N, 2011. Bioekologi Penyakit Layu
Cendawan Fusarium oxysporum menginfeksi Fusarium oxysporum. Prosiding Seminar dan
semua varietas pada bagian batang sehingga Pertemuan Tahunan XXI PEI, PFI Komda Sulawesi
terjadi kerusakan di bagian batang dan dan Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Sulawesi
menyebabkan bagian di bawah batang (akar) Selatan.
tidak mendapatkan hasil fotosintesis. Selanjutnya, Faizah R, Sujiprihati S, Syukur M, dan Hidayat SH,
bagian bawah batang yang terinfeksi tidak 2012. Ketahanan Biokimia Tanaman Cabai
mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dan Terhadap Begomovirus Penyebab Penyakit Daun
menyebabkan keseluruhan tumbuhan menjadi Keriting Kuning. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 8(5):
sakit, layu dan akhirnya mati (kering). Selain itu 138-144.
proses fotosintesis juga memengaruhi hasil
produksi, dimana ketika proses fotosintesis
160
LenteraBio
Vol.
4
No.
3,
September
2015:
155160