Tugas 111
Tugas 111
Teori Dasar
1. Pengertian dari Induktor
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet
yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk
menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk
menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam
kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday.
Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan
dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan
kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau
kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor pada kenyataanya
merupakan gabungan dari induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas
kawat, dan beberapa kapasitansi.
Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit resonansi karena
kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor
berinti magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek histeresis, dan
pada arus tinggi mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
Induktor sering digunakan pada sirkuit analog dan pemroses sinyal.
Induktor berpasangan dengan kondensator dan komponen lain membentuk sirkuit
tertala. Penggunaan induktor bervariasi dari penggunaan induktor besar pada
pencatu daya untuk menghilangkan dengung pencatu daya, hingga induktor kecil
yang terpasang pada kabel untuk mencegah interferensi frekuensi radio untuk
dprd melalui kabel. Kombinasi induktor-kondensator menjadi rangkaian tala
dalam pemancar dan penerima radio. Dua induktor atau lebih yang terkopel secara
magnetik membentuk transformator.
Induktor digunakan sebagai penyimpan energi pada beberapa pencatu daya
moda sakelar. Induktor dienergikan selama waktu tertentu, dan dikuras pada sisa
siklus. Perbandingan transfer energi ini menentukan tegangan keluaran. Reaktansi
2
Melalui reaktansi induktif (XL) dan resistansi (R) arus yang sama i = im.sin
t. Tegangan efektif (v) = i.R berada sefasa dengan arus (i). Tegangan reaktansi
induktif (vL) = i.XL mendahului 900 terhadap arus (i). Tegangan gabungan
vektor (v) adalah jumlah nilai sesaat dari tegangan resistor (vR) dan tegangan
induktif (vL), dimana tegangan ini juga mendahului sebesar terhadap arus (i).
Dalam diagram fasor aliran arus (i), yaitu arus yang mengalir melalui resistor (R)
dan reaktansi induktif (XL) diletakan pada garis t = 0. Fasor (vektor fasa)
tegangan jatuh pada resistor (vR) berada sefasa dengan arus (i), fasor tegangan
jatuh pada induktor (vL) mendahului sejauh 900.
Tegangan gabungan (v) adalah diagonal dalam persegi panjang dari
tegangan jatuh pada reaktansi induktif (vL) dan tegangan jatuh pada resistif (vR).
Sudut antara tegangan vektor (v) dan arus (i) merupakan sudut fasa ().