Laporan LSD FIX PDF
Laporan LSD FIX PDF
Disusun oleh :
Basanda Etavita (14/363754/TK/41780)
Dini Febriani (14/363576/TK/41670)
Nanda Nur Ilmayanti (14/364310/TK/41951)
Pandu Setiabudi (14/369704/TK/42659)
Pascalis Michael D. (14/367175/TK/42381)
Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Tuhan atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga kami
diberi kesempatan dalam menyusun laporan Kuliah Lapangan Lingkungan dan
Sumber Daya dengan tepat waktu. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dwita
Hadi Rahmi selaku dosen pengampu yang telah memberikan arahan pengetahuan
dan bimbingan. Terima kasih juga kami sampaikan kepada rekan-rekan angkatan
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 2014, Departemen Teknik Arsitektur
dan Perencanaan, Universitas Gadjah Mada atas semangat dan dukungan dalam
proses menimba ilmu bersama.
Perjalanan Kuliah Lapangan dengan sasaran Kabupaten Kulon Progo
menjadi suatu wawasan baru bagi kami, khususnya dalam mengkritisi intervensi
pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang terjadi dalam pengaruhnya terhadap
kehidupan masyarakat lokal dan keberlanjutan lingkungan. Somoga pengalaman ini
menjadi suatu pembelajaran yang membekas bagi kami untuk menjadi insan
perencana pembangunan yang lebih baik dan bijak di masa depan.
Terima kasih.
Penulis
Halaman Judul......................................................................................................................................................... 1
Kata Pengantar ...................................................................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................................................................... 3
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ....................................................................................................................................... 4
2. Rumusan Masalah ................................................................................................................................ 4
3. Tujuan ....................................................................................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN
1. Kondisi Fisik ........................................................................................................................................... 6
a. Gambaran Umum dan Potensi Lahan ................................................................................... 7
b. Guna Lahan dan Kegiatan ....................................................................................................... 10
2. Ancaman Masalah Lingkungan .................................................................................................... 12
REFERENSI .......................................................................................................................................................... 18
1. Latar Belakang
Dewasa ini seiring dengan pertumbuhan manusia yang secara langsung
bersamaan dengan peningkatan kebutuhan primer, sekunder, dan tersier juga
memberikan dampak kasat mata yaitu kebutuhan pemanfaatan ruang lahan beserta
eksploitasi sumber daya lingkungannya. Dalam hal ini, sering kali usaha manusia
dalam memenuhi motif kebutuhan ekonominya tidak mengindahkan aspek
keberlanjutan lingkungan. Seringkali, apa yang dilakukan manusia menjadi suatu
intervensi terhadap ketidakseimbangan lingkungan hidup. Sehingga, hal itu
mengakibatkan degradasi atau penurunan kualitas lingkungan dan pada akhirnya
menimbulkan risiko bencana alam akibat ulah manusia itu sendiri (bencana
antropeogenik).
Oleh karena itu, strategi pertahanan karakter dan kesesuaian lahan
seharusnya menjadi pertimbangan dalam hal ini. Hal ini dilakukan dengan
pemahaman karakteristik suatu lahan dan analisis dampak lingkungan perlu
dilakukan untuk meminimalisir hal tersebut. Studi kasus membawa objek kajian
Kabupaten Kulon Progo yang dinilai memiliki karakteristik unik secara bentang
alam, khususnya Waduk Sermo di elevasi tinggi yang berkait dengan Pantai Glagah
sebagai lanskap elevasi rendahnya. Terlebih lagi, pada masa sekarang Kulon Progo
menjadi daerah sasaran mega proyek infrastruktur dari pengembangan Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunan infrastruktur tersebut tentunya akan
memiliki bangkitan-bangkitan ekonomi di satu sisi, namun juga akan membawa
ancaman lingkungan bila tidak direncanakan dengan baik. Studi kasus ini akan
membahas tentang ketepatan keberadaan infrastruktur vital Kulon Progo berupa :
Waduk Sermo, pelabuhan, bandara, dan kawasan tambang pasir di area Pantai
Glagah terhadap keberlanjutan dan konflik-konflik lingkungan hidup. Kaca mata
dampak sosial masyarakat pun tidak akan bisa terlepas dalam kajian ini.
2. Rumusan Masalah
Dalam studi kasus ini dirumuskan masalah yang akan dijawab yaitu :
a. Bagaimana karakteristik lahan di kawasan Kulon Progo (Waduk Sermo dan
Pantai Glagah)?
3. Tujuan
Dalam studi kasus ini, kajian didasarkan dengan tujuan :
a. Mengetahui karakteristik lahan dan kesesuaian pemanfaatannya dari kawasan
infrastruktur vital Kulon Progo (Waduk Sermo dan Pantai Glagah).
b. Mengetahui potensi masalah lingkungan dari emanfaatannya dari kawasan
infrastruktur vital Kulon Progo (Waduk Sermo dan Pantai Glagah).
c. Memberikan rekomendasi perencanaan yang dapat dikembangkan untuk
mendukung keberlanjutan lingkungan hidup di kawasan tersebut.
1. Kondisi Fisik
Kabupeten Kulon Progo yang merupakan bagian dari Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta memiliki karakter relief/topografi bentang lahan yang cukup
beragam dan kompleks. Secara geomorfologi, Kabupaten Kulon Progo dapat
diklasifikasikan dalam tiga strata bentang lahan yaitu, hulu, tengah, dan hilir. Daerah
hulu dengan ketinggian lebih dari 600 meter memiliki fungsi utama sebagai daerah
penyangga dan kontrol hidrologis. Daerah hilir dengan elevasi 0-200 meter
merupakan dataran rendah dan kawasan pesisir. Sedangkan daerah tengah berupa
peralihan lembah ke dataran rendah. Pada umumnya, dataran rendah Kulon Progo
didominasi oleh tanah aluvial hasil endapan sungai Serang dan Progo, namun
terdapat beberapa daerah dengan komposisi kapur/karst. Kabupaten Kulon Progo
juga memiliki titik-titik rawan kekeringan khususnya di dataran rendah, sehingga
peran daerah hulu sangatlah berarti di sini.
Studi kasus mengkaji tentang ketepatan karakter lahan, yaitu kemampuan
lahan (land capability) dan kaitannya dengan kesesuaian guna (land suitability)
lahan dari bentang alam di mana infrastruktur vital Kulon Progo berada, yaitu
kawasan Waduk Sermo dan kawasan mega proyek di area Pantai Glagah.
Waduk Sermo
Waduk Sermo merupakan satu-satunya waduk yang ada di Provinsi DIY.
Secara astronomis, Waduk Sermo berada pada koordinat -7o 49 27.67 LS dan 110o
7 13.24 BT dengan ketinggian 100-500 mdpl dan kelerengan 15-55% berupa
tebing. Secara administrasi Waduk Sermo menjadi bagian dari Desa Hargowilis,
Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo sekitar 30 Km sebelah barat Kota
Yogyakarta.
Pantai Glagah
Kawasan pesisir Pantai Glagah terletak di desa Glagah, kecamatan Temon,
Kabupaten Kulon Progo pada letak astronomis 110o 03 194 BT 110o 05 121 BT
dan 7o 53 29 LS 7o 55 021 LS dan berada pada ketinggian 5-7 mdpl dan tingkat
kemiringan 0-1 persen . Pantai glagah sendiri memiliki areal seluas 450 Ha yang
belum semua termanfaatkan. Kawasan Pantai Glagah berjarak sekitar 40 kilometer
arah Barat Jogja, dan 15 kilometer dari Kota Wates Ibukota Kabupaten Kulonprogo.
Fenomena alam unik dari kawasan Pantai Glagah yaitu, adanya bentang laguna dan
muara Sungai Serang. Laguna semacam telaga atau danau yang diakibatkan oleh
terjebaknya masa air laut di daratan yang berupa cekungan cukup dalam. Peralihan
Pantai Glagah merupakan salah satu kawasan garis pantai selatan yang
menghadap langsung ke Samudra Hindia. Karena berhadapan langsung dengan laut
lepas maka dari itu tingkat pengikisan bibir pantai oleh ombak (abrasi) di pesisir ini
relatif tinggi. Lahan pantai berjenis tanah regosol/pasiran yang berciri khas material
tidak terkonsolidasi/lepas-lepas dengan unsur hara yang rendah. Tanah pasir
memiliki kemampuan meloloskan air/porositas yang tinggi dan kemampuan
menyimpan air yang rendah. Sehingga, ancaman instrusi air laut terhadap air tanah
sekitar pantai memang sudah menjadi isu umum. Selain itu, kecepatan angin di
pantai selatan sangat tinggi yaitu sekitar 50 km per jam, sehingga memberikan
kerentanan tumbuh pada vegetasi.
Gambar 7. Protes masyarakat lokal terhadap pembangunan mega proyek Kulon Progo
Dalam hal ini, analisis kelayakan lingkungan mega infrastruktur pada
ketepatan daya dukung lingkungan lahan pesisir harus dipertimbangkan dan
diregulasikan dengan tepat agar tidak mengganggu kelestarian alam dan kehidupan
publik.
Selain harus mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan
social yang meliputi keadilan ekonomi, minimalisisir kesenjangan/disparitas social
ekonomi, dan jaminan hak-hak keberlangsungan hidup masyarakat lokal harus tetap
menjadi pertimbangan mutlak.
Gambar 8. Lingkungan selalu memiliki nilai bergantung pada waktu, lokasi, dan
teknologi
Pengembangan teknologi terbarukan ini perlu karena pada setiap potensi
sumber daya yang ada perlu dimanfaatkan secara optimal dan bijaksana untuk
meningkatkan daya guna serta kebermanfaatannya, khususnya pada Waduk Sermo.
Sasaran dari pengembangan teknologi terbarukan ini adalah guna membantu PLN
dalam hal pengoptimalan pasokan listrik pada kawasan Waduk Sermo pada
khususnya, dan Provinsi Jawa Tengah pada umumnya. Sehingga, melalui
rekomendasi ini dapat dikembangkan fungsi Waduk Sermo tidak hanya sebagai
penyedia layanan air bersih namun juga pembangkit listrik.
2. Peningkatan penataan tata hijau
Dalam hal ini, tata hijau sebagai paru-paru kawasan serta sebagai
penyeimbang alam yang ada. Maka dari itu, perlu dilakukan penataaan terkait hal
tersebut agar perkembangan dan pertumbuhannya lebih terarah, khususnya pada
kawasan Waduk Sermo dan Pantai Glagah. Penataan tata hijau di kawasan Waduk
Sermo dapat dilakukan dengan penambahan pohon peneduh di sekitar waduk dan
http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Projects/288973-
1118033888998/1218077-1150284192230/2654894-1150284734474/Atlas.pdf
http://www.thejakartapost.com/news/2015/05/21/kulon-progo-airport-
development-violates-human-rights-komnas-ham.html
http://www.kulonprogokab.go.id/v21/Kondisi-Umum_6_hal