Anda di halaman 1dari 6

PERCOBAAN I

IMOBILISASI ENZIM SECARA PENYERAPAN FISIK

I. Tujuan Percobaan
Mempelajari cara imobilisasi enzim amilase secara penyerapan fisik
menggunakan bahan pengamobil limbah karbon aktif.

II. Tinjauan Pustaka


Immobilisasi enzim merupakan suatu metode pelumpuhan enzim, dimana
enzim dipasangkan pada suatu bahan inert, materi tak larut seperti sodium
alginat. Hal ini dapat meningkatkan ketahanan enzim terhadap perubahan
lingkungan seperti perubahan pH atau perubahan temperatur. Hal ini juga
memperbolehkan enzim untuk diletakkan pada suatu tempat dengan reaksi,
dimana nantinya enzim tersebut dapat dipisahkan dengan mudah dari
produk dan dapat digunakan kembali. Penggunaan enzim sebagai industri
biokatalis pada umumnya memerlukan immobilisasi untuk
menyederhanakan kendali dari reaktor, untuk menghindari pencemaran
produk, dan sebagian besar untuk memulihkan dan menggunakan kembali
enzim dalam banyak reaksi.

Menurut, Goel (1994) Nelson and Griffin menemukan bahwa invertase


memperlihatkan aktivitas yang sama ketika diadsorpsikan ke dalam suatu
padatan (charcoal atau aluminium hidroksida). Selain metode adsorpsi ini,
beberapa metode immobilisasi enzim, seperti metode kovalen telah
dikembangkan pada tahun 1950 dan 1960. Immobilisasi enzim dapat
dilakukan dengan 4 cara, antara lain:
Adsorpsi fisik ke dalam suatu pembawa inert.
Inklusi enzim ke dalam pola molekul dari gel polimerasi
Cross-linking dengan protein dengan reagent yang berfungsi ganda
o Pengikatan secara kovalen dengan suatu penyokong tidak larut yang
reaktif.
Imobilisasi enzim secara penyerapan fisik termasuk salah satu teknik imobilisasi
enzim yang sangat sederhana. Bahan pengamobil dapat berupa bahan organik
seperti selulosa, kitin dan kitosan, karbon aktif. Bahan organik seperti silika, batu
merah, pasir, silika gel, dan abu sekam padi. Teknik pelaksanaanya dapat
berlangsung dalam kolom kromatografi adsorpsi dan dapat pula berlangsung
dalam larutan yang dilanjutkan dengan penyaring vakuum. Enzim yang
diimobilisasi dapat berupa enzim bentuk padat maupun enzim bentuk cair, baik
kasar (enzim kasar) maupun enzim murni. Untuk tujuan produksi, enzim yang
diimobilisasi pada umumnya adalah enzim kasar dalam bentuk cair atau berbentuk
koagulasi dan berbentuk padat. Imobilisasi secara penyerapan memungkinkan
bahan pengamobilnya mencapai kejenuhan. Hal ini dapat dimonitoring melalui
analisis kadar protein cairan yang melewati bahan pengamobil (Tim Dosen
Imobilisasi enzim dan sel, 2017).
III. Metodologi
III.1. Waktu Pelaksanaan
Praktikum dilaksanakan pada hari Senin, 10 April 2017 pukul 14:00
sampai selesai di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako.

III.2. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu larutan pati 1%, larutan
iodium 10%, enzim alfa amilase, karbon aktif, aquades, kertas saring,
tisu, dan aluminium foil.
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu erlenmeyer 100 mL dan
250 mL, gelas ukur 50 mL, kertas saring, neraca analitik, shaker,
spektronik 20, kuvet, penangas air, batang pengaduk, cawan petri, corong
kaca, pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung, botol semprot dan stopwatch.

III.3. Prosedur Kerja


III.3.1.Imobilisasi Enzim Alfa Amilase Dengan Karbon Aktif
Mengambil 5 mL enzim amilase dan mencampurkan dengan 20 mL
air destilata dalam erlenmeyer 100 mL. Menambahkan karbon aktif
sebanyak 5 gr ke dalam erlenmeyer. Kemudian mengaduk
campuran selama 1 jam. Selanjutnya menyaring campuran dengan
corong Buchner hingga kering dan menimbang untuk mengetahui
beratnya serta menentukan rendemennya menggunakan persamaan
berikut dan juga menyimpan untuk diuji aktivitasnya. Selain itu,
menentukan kadar protein pada filtrat menggunakan metode
spektrofotometri.
berat enzim amobil
rendemen enzim amobil= x 100 %
berat enzim+ berat abu sekam padi
III.3.2.Penentuan Aktivitas Alfa Amilase Amobil Hasil Imobilisasi
Memasukan larutan pati 1 % sebanyak 2,5 mL ke dalam tabung
reaksi yang berkode A,B dan C kemudian menambahkan 1 tetes
larutan iodium 1% kedalam masing masing tabung.
Menambahkan 1 mL enzim amilase ke tabung reaksi A, tabung
reaksi B menambahkan 1 gram amilase amobil dengan bahan
pengamobil karbon aktif dan tabung reaksi C menambahkan 1 mL
air destilata. Mengocok ketiga tabung hingga homogen kemudian
memasukkan ke dalam air bersuhu 60oC selama 30 menit
selanjutnya memasukkan ke dalam air mendidih selama 10 menit.
Memindahkan produk reaksi ke dalam erlenmeyer 100 mL dan
menambahkan air destilata sebanyak 25 mL. Menyaring filtrat yang
dihasilkan ukur serapannya pada panjang gelombang 500 nm.
Menentukan aktivitasnya, yaitu nilai serapan awal tanpa enzim
( tabung reaksi C) dan nilai serapan setelah penambahan enzim
(tabung A dan B)/menit/mL atau gram.
IV. Hasil dan Pembahasan
IV.1. Hasil Pengamatan
4.1.1 Imobil Enzim Alfa Amilase dengan Karbon Aktif
No Perlakuan Hasil
1. 5 mL amilase + 20 mL Warna cokelat
Warna hitam (kental)
aquadest + 5 gram karbon
aktif (diaduk 1 jam)
2. Disaring Filtrat dan residu hitam

3. Ditimbang 10,083 gram

4. Rendemen 100, 83 %

4.1.2 Penentuan Aktivitas Alfa Amilase Amobil Hasil Imobilisasi


No Tabung A Tabung B Tabung C
1 0,096 1,868 0,150

4.2. Analisa Data


Diketahui :
Berat enzim amobil = 10,083 gram
Berat enzim = 5 gram
Berat abu sekam padi = 5 gram
Ditanya : rendemen enzim amobil =. . .?
Penyelesaian:
berat enzim amobil
rendemen enzim amobil=
berat enzim+ berat abu sekam padi x 100 %

10,083 gram

5 gram+ 5 gram x 100 %

= 100,83 %
4.3. Pembahasan
Imobilisasi enzim secara penyerapan fisik termasuk salah satu teknik
imobilisasi enzim yang sangat sederhana. Bahan pengamobil dapat berupa
bahan organik seperti selulosa, kitin dan kitosan, karbon aktif. Bahan organik
seperti silika, batu merah, pasir, silika gel, dan abu sekam padi. Teknik
pelaksanaanya dapat berlangsung dalam kolom kromatografi adsorpsi dan
dapat pula berlangsung dalam larutan yang dilanjutkan dengan penyaring
vakuum (Tim Dosen Imobilisasi enzim dan sel, 2017).

Pada percobaan ini akan dilakukan imobilisasi enzim amilase secara


penyerapan fisik menggunakan bahan pengamobil limbah karbon aktif.
Percobaan ini dilakukan dengan dua langkah yaitu mengimobilisasi enzim
alfa amilase dengan karbon aktif dan penentuan aktivitas alfa amilase amobil
hasil dari imobilisasi.

Pada langkah pertama mengimobilisasi enzim alfa amilase dengan karbon


aktif dilakukan dengan mecampurkan 20 mL aquades ke dalam 5 mL enzim
amilase. Kemudian tambahkan 5 gr karbon aktif dan diaduk selama 1 jam.
Hal ini bertujuan untuk menghomogenkan campuran larutan terssbut.
Selanjutnya menyaring larutan dengan untuk memisahkan residu dan
filtrratnnya. Setelah itu ditimbang filtratnya diperoleh 10, 083 gr dan nilai
rendemen enzim amobill yaitu 100,83 %.

Pada langkah kedua menentukan aktivitas alfa amilase amobil hasil dari
imobilisasi dilakukan dengan memasukkan 2,5 mL larutan pati 1 % dan 1
tetes iodium 10 % ke dalam tabung reaksi A, B, dan C. Pada tabung A
ditambahkan 1 mL ezim amilse larutan berwarna kuning, tabung B
ditambahkan 2 gr amilase amobil karbon aktif larutan berwarna hitaam dan
tabung C ditambahkan 1 mL aquades larutan berwarna biru. Selanjutnya
ketiga tabung dikocok sampai homogen dan dipanaskan dipenangas air pada
suhu 60 oC selama 10 menit.

Anda mungkin juga menyukai