Anda di halaman 1dari 5

Hubungan antara ukuran gigi dan ruang yang tersedia selama periode geligi campuran

(analisis geligi campuran)

Tujuan analisis geligi campuran adalah untuk mengevaluasi besar ruang yang tersedia
pada lengkung rahang untuk keberhasilan penyesuaian gigi permanen dan oklusi. Untuk
melengkapi analisis geligi tiruan, ada tiga factor yang harus diperhatikan: (1) ukuran seluruh gigi
permanen anterior terhadap molar permanen pertama; (2) perimeter lengkung rahang; dan (3)
perubahan yang diharapkan yang mungkin terjadi dari tumbuh kembang.
Banyak metode analisis geligi campuran yang disarankan; bagaimanapun, semua
akhirnya berujung pada dua kategori strategis : (1) rahang yang belum erupsi caninus dan
premolar diperkirakan dari gambaran radiografis, dan (2) ada juga yang ukuran caninus dan
premolarnya dilihat dari ukuran gigi yang sudah erupsi. Metode yang ada di sini adalah tipe yang
terbaru dan diperkenalkan untuk alas an-alasan berikut : (1) memiliki kesalahan sistematis
yangminimal dan dapat diperkirakan; (2) dapat dilakukan dengan keahlian yang sama oleh
pemula dan ahli, karena tidak memerlukan penilaian klinik yang tinggi; (3) tidak memakan
waktu; (4) tidak memerlukan peralatan special atau proyeksi radiografis; (5) walaupun paling
baik dilakukan pada cetakan gigi, metode ini juga dapat dilakukan secara akurat di dalam mulut;
dan (6) dapat digunakan untuk kedua lengkung rahang.

Incisivus mandibularis dipilih untuk pengukuran, sebab gigi ini erupsi paling awal di
mulut pada geligi campuran, di atas gigi permanennya (X) pada film X-Ray. Lalu gigi sulung
(Y) diukur langsung di dalam mulut atau pada cetakan gigi. Lebar gigi permanen (X) dapat
diukur dengan proporsi matematis sederhana.
X' Y
X:X' = Y:Y' or X =
Y'
Masalah ketidakakuratan biasanya terjadi jika kurva oklusal diasumsikan sebagai bidang datar.

Perkiraan Ukuran Gigi Menggunakan Tabel Probabilitas


Berdasarkan penelitian, ukuran gigi insisif permanen rahang bawah memiliki hubungan
dengan ukuran kaninus dan premolar yang belum tumbuh baik pada rahang atas maupun rahang
bawah. Gigi insisif rahang bawah telah dipilih untuk pengukuran pada analisis Moyers karena
gigi ini muncul lebih dulu di dalam rongga mulut pada masa geligi campuran, mudah diukur
secara akurat, dan secara langsung seringkali terlibat dalam masalah penanganan ruangan.
Analisis Moyers banyak dianjurkan karena mempunyai kesalahan sistematik yang
minimal. Metoda ini juga dapat dilakukan dengan cepat, tidak memerlukan alat-alat khusus
ataupun radiografi, dan dapat dilaksanakan oleh pemula karena tidak memerlukan keahlian
khusus. Walaupun pengukuran dan penghitungan dilakukan pada model, tetapi mempunyai
tingkat ketepatan yang baik di dalam mulut. Metoda ini juga dapat dilakukan untuk mengalisis
keadaan pada kedua lengkung rahang.

Gambar. Pengukuran ruangan yang tersedia untuk gigi 3, 4, 5 dilakukan setelah keempat geligi
anterior menempati kedudukan yang benar pada lengkung rahang.
Tabel. Tabel probabilitas Moyers digunakan untuk memperkirakan ukuran 3, 4, 5 yang akan
erupsi, baik pada rahang atas maupun rahang bawah. Droschl membedakan ukuran 3, 4, 5
berdasarkan jenis kelamin.

Prosedur analisisnya adalah dengan mengukur lebar mesial distal terbesar keempat insisif
rahang bawah satu per satu, lalu menggunakan jumlah keseluruhan angka tersebut untuk melihat
kemungkinan ukuran gigi kaninus, premolar pertama, dan ke-dua yang akan erupsi untuk
masing-masing rahang berdasarkan tabel probabilitas dari Moyers sebesar 75%. Droschl
kemudian mengembangkan penelitian dan membedakan nilai tersebut berdasarkan jenis kelamin
pria dan wanita. Kemudian ukuran tersebut dibandingkan dengan sisa ruangan yang tersedia
setelah keempat gigi insisif atas dan bawah disusun pada kedudukannya yang benar pada rahang.
Ruangan yang tersedia bagi gigi 3, 4, 5 diukur dari distal insisif lateral setelah gigi tersebut
menempati kedudukannya yang benar, hingga mesial molar pertama tetap. Jumlah ruang yang
harus tersedia pada rahang juga harus diperhitungkan untuk penyesuaian hubungan gigi molar.
METODE MOYERS

TUJUAN
Meramalkan kemungkinan teraturnya gigi permanen pada ruang yang ada
Meramalkan derajat kemungkinan yang besar jumlah ruang dalam milimeter yang
dibutuhkan untuk mencapai keteraturan gigi-gigi yang tepat

KEUNTUNGAN
Kesalahan minimal dan kesalahan yang mungkin terjadi telah diketahui
Mudah dilakukan oleh pemula ataupun ahli
Waktu relatif singkat
Tidak butuh alat khusus
Dapat digunakan pada kedua lengkung rahang

GIGI-GIGI INSISIVI RB
Merupakan gigi anterior yang erupsi pertama dan memberikan kesempatan
pengukuran secara dini dan tidak terlalu bervariasi dan lebih dapat diandalkan daripada
gigi-gigi insisivi RA

PROSEDUR KERJA ( untuk RB )


Ukur lebar mesiodistal tiap gigi I RB => jumlahkan
Menentukan besar ruang yang dibutuhkan untuk pengaturan insisivi RB yang tepat
Pada kasus insisivi RB berdesakan :
Aturlah alat pengukur sampai nilai yang sama dengan jumlah lebar gigi I1 dan I2
Tempatkan ujung alat pengukur pada garis median, ujung yang lain membuat tanda pada
sisi didekatnya. Tanda ini menunjukan bagian distal I2 RB dalam keadaan yang baik.
Lakukan juga pada sisi sebelahnya.
Ukur ruang yang ada pada tiap lengkung gigi untuk 345 dengan cara mengukur mulai
dari tanda (ad. 2) sampai dengan mesial M1 RB
Gunakan daftar probabilitas Moyers untuk RB dan jumlah total lebar gigi insisivi pada
kolom sebelah atas yang sesuai. Lalu lihat kolom dibawahnya untuk mengetahui lebar
ruang yang dibutuhkan untuk 345 prosentase yang sering digunakan : 75%.

PROSEDUR KERJA ( untuk RA )


Sama dengan untuk RB, tapi :
Daftar Probabilitasnya yang untuk RA
Perlu diperhitungkan tempat untuk overjetnya
Ada sejumlah kecil tempat yang dibutuhkan untuk overjet ( di regio anterior RA )

A & B : pengukuran pada perimeter lengkung rahang dari I1 & I2 tiap sisi.
C : jarak dari mesial M1 sampai distal I2
Perkiraan lebar didapatkan dari tabel kemudian dikurangi dari perhitungan ini untuk
mendapatkan panjang lengkung rahang yang tersisa

Anda mungkin juga menyukai