Anda di halaman 1dari 8

EMPAT PILAR di ERA GLOBALISASI

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Pendidikan Pancasila
Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Hariyono , M.Pd.

Oleh

1. KARTIKA WAHYUNING T ( 130534608391 )


2. FREDY LUMBAN BATU ( 130534608399 )
3. RICO FIRNANDO S ( 130534608442 )

S1 PTE C 2013

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

SEPTEMBER 2014

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pilar atau peyangga memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
bangunan, karena bila pilar tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya
bangunan yang disangganya. Dalam bahasa Jawa tiang penyangga bangunan atau
rumah ini disebut soko, bahkan bagi rumah jenis joglo, yakni rumah yang
atapnya menjulang tinggi terdapat empat soko di tengah bangunan yang disebut
soko guru. Soko guru ini sangat menentukan kokoh dan kuatnya bangunan. Sama
halnya dengan Rumah Joglo, Pilar bagi suatu negara berupa sistem keyakinan
yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh rakyat yang bersangkutan
yang diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai landasan dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Indonesia juga memiliki empat pilar yang diharapkan dapat menjadikan


rakyatnya merasa aman dan sejahtera yakni Pancasila,Undang-Undang Dasar
tahun 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Empat pilar ini dipilih bukan tanpa
alasan, terdapat aspek-aspek historis dan nilai-nilai yang sangat kuat dalam empat
pilar tersebut.

Di saat arus globalisasi semakin tak terbendung seperti saat ini masih
mampukah empat pilar menjaga negara dan bangsa Indonesia dari dampak-
dampak yang timbul akibat globalisasi? Untuk itu makalah ini akan membahas
konsep empat pilar dalam menghadapi era globalisasi.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah yang dimaksud dengan konsep empat pilar?

Bagaimana hubungan dari tiap pilar pada konsep empat pilar?

Bagaimanakah peran empat pilar dalam menghadapi globalisasi?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

2
Mengetahui pengertian konsep empat pilar

Mengetahui hubungan tiap pilar pada konsep empat pilar

Mengetahui peran empat pilar dalam menghadapi era globalisasi

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Konsep Empat Pilar

Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945


mengandung konsep dan prinsip yang sangat mendasar yakni keinginan merdeka
bangsa Indonesia dari segala macam penjajahan. Tidak hanya merdeka atau bebas
dari penjajahan fisik tetapi kebebasan dalam makna yang sangat luas, bebas dalam
mengemukakan pendapat, bebas dalam beragama, bebas dari rasa takut, dan bebas
dari segala macam bentuk penjajahan modern. Konsep kebebasan ini yang
melahirkan keempat pilar , antara lain :

1. Pancasila
Pancasila merupakan filsafat negara yang lahir dari pemikiran pemikiran
para tokoh terdahulu untuk dijadikan sebagai dasar negara. Sebagai dasar negara
Pancasila berperan sebagai landasan atau dasar dari segalah kegiatan negara.
Selain Digunakan sebagai dasar negara Pancasila juga berperan sebagai
Indeologi bangsa serta dasar hukum yang ada di Indonesia. Sebagai Ideologi
bangsa, Pancasila dipandang sebagai tujuan, keyakinan, cita-cita, dan, nilai yang
harus diwujudkan agar tercipta negara Indonesia yang makmur dan sejahterah.
Kemudian sebagai dasar hukum, Pancasila digunakan sebagai nilai dasar dari
terbentuknya hukum hukum dan peraturan yang diterapkan di masyarakat.

2. UUD 45
Setelah sebuah negara merdeka, sebuah konstitusi (aturan ketatanegaraan)
wajib dirumuskan agar negara tersebut menjadi negara yang lengkap dan
berdaulat. Begitu pula di Indonesia setelah mendapatkan kemerdekaan pada

3
tanggal 17 Agustus 1945, PPKI mengesahkan konstitusi negara Indonesia yaitu
UUD 45 (Undang Undang Dasar 1945) pada tanggal 18 Agustus.
Sebagai konstitusi, UUD berperan sebagai pedoman hukum tertulis yang
bersifat resmi dan berisi aturan - aturan yang bersifat memaksa guna menegakkan
keadilan dan melindungi seluruh bangsa Indonesia, sehingga satiap warga negara
harus patuh dengan aturan tersebut.

3. NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang
berbentuk kesatuan, Menurut C.F. Strong negara kesatuan ialah bentuk negara di
mana wewenang legislatif tertinggi terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada
pemerintah daerah. Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan
sebagian sepenuhnya terletak pada pemerintah pusat. Dengan demikian maka
kedaulatannya tidak terbagi lagi. Sehingga NKRI dapat dijabarkan sebagai negara
kesatuan yang menyatukan wilayah wilayah di tanah air menjadi sebuah Negara
bernama Indonesia.

4. Bhineka Tunggal Ika


Merupakan semboyan yang berasal dari buku sutasoma karangan Empu
Tantular yang berarti Berbeda beda tetapi tetap satu jua . Semboyan ini
kemudian di kutip oleh Ir. Soekarno sebagai semboyan bangsa Indonesia dan
dapat dilihat pada pita yang ada pada lambing negara kita.
Semboyan Bhineka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia sendiri memiliki
makna bahwa bangsa Indonesia menghargai akan kemajemukan, tetapi
kemajukan itu bukanlah ancaman melainkan dijadikan sarana
mempersatukan dengan tetap menghargai kemajemukan bangsa. Sebab
tidak dapat dipungkiri bahwa negara Indonesia merupakan negara yang terdiri dari
beragam suku bangsa dan berbagai golongan sehingga perlu alat pemersatu untuk
menyatukan keragaman tersebut.

2.2.Hubungan Tiap Pilar pada Konsep Empat Pilar

Sejarah lahirnya Pancasila dan UUD 1945 tidak bisa dilepaskan dari
kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan lahirnya NKRI tidak

4
dapat lepas dari kebhinekaan bangsa Indonesia. Sehingga keempat hal tersebut
layak menjadi pilar yang menjaga dan melindungi bangsa Indonesia.
Sebab Pancasila ada karena NKRI ada. Ibarat sebuah tubuh, NKRI adalah raga
sedangkan Pancasila adalah ruhnya. Demikian pula dengan UUD 1945. UUD
1945 adalah konstitusi yang dibuat dengan berlandaskan pada Pancasila sebagai
dasar negara dan falsafahnya dan menjadi nilai Instrumental dari pancasila,
sehingga bisa dikatakan bahwa hidup matinya jiwa bangsa Indonesia tergantung
dari Pancasila dan UUD 1945.
Kemudian pada lambang Garuda Pancasila, mengandung konsep yang
sangat esensial , bulu burung garuda menggambarkan peristiwa kemerdekaan ,
perisai didadanya menggambarkan sila - sila pancasila dan pita Bhineka tunggal
ika menggambarkan bahwa pancasila mampu mengakomodasi keanekaragaman
yang terdapat dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia.

2.3.Peran Empat Pilar dalam Menghadapi Era Globalisasi

Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa-bangsa lain dalam era globalisasi


ini, tidak dapat menghindar dari arus derasnya perubahan (inovasi) sebagai akibat
canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, dan transportasi. Beberapa
dampak globaliasai yang melanda bangsa antara lain dalam bidang :

1. Bidang Politik
Pemerintah dijalankan secara terbukah dan demokratis sehingga
penyebaran nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung
dalam bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang
mengabaikan kepentingan umum dengan cara membuat kerusuhan dan anarkis.
Semakin lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan,
masyarakat mufakat dan gotong royong.

2. Bidang Ekonomi.
Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan
meningkatkan devisa negara.Memudahkan masuknya barang barang ekspor dari
luar negeri yang membuat hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri

5
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap
bangsa Indonesia.

3. Bidang Sosial dan Budaya


Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan
disiplin dari bangsa lain , namun hal ini membuat semakin lunturnya semangat
gotong royong, solidaritas, kepedulian, sehingga dalam keadaan tertentu hanya
ditangani oleh sedikit orang. Semakin memudarnya nilai-nilai keagamaan dan
kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara karna
dianggap tidak ada hubungannya (sekularisme).

4. Bidang Informasi
Kemajuan iptek dan arus komunikasi global yang makin canggih, cepat, dan
berkapasitas tinggi. Laju pertumbuhan dan akumulasi pengetahuan serta informasi
meningkat sangat cepat secara tajam. Namun dalam kenyataannya saat ini banyak
terjadi penyalahgunaan teknologi.

5. Bidang Hukum, Pertahanan dan Keamanan


Semakin unggulnya demokrasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak
asasi manusia. Menguatnya tuntutan pembuatan peraturan perundang-undangan
yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan individu berdasarkan status dan
jabatannya, sehingga tidak mengutamakan kebenaran melainkan keuntungan.

Dampak dalam bidang-bidang di atas tidak sesuai dengan nilai-nilai yang


terkandung dalam empat pilar , empat pilar Harus menjamin kokoh berdirinya
negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan,
serta mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang menjadi
dambaan warga bangsa.Sehingga dampak diatas harus dihilangkan.

Untuk mengilangkan dampak dampak tersebut bangsa Indonesia harus


berpedoman pada empat pilar kebangsaan yang digunakan sebagai pelindung
bangsa.

Dibawah ini adalah beberapa peran empat pilar dalam melindungi bangsa
Indonesia dari dampak perkembangan globalisasi yang tidak diinginkan:

Pilar Pancasila

6
Sebagai pilar yang merupakan ideologi bangsa indonesia , Pancasila harus
menghilangkan paham dan ideologi lain yang berasal dari luar yang tidak sesuai
dengan nilai ke-5 silanya karena ideologi tersebut dapat mengancam hilangnya
persatuan dan kesatuan bangsa agar nilai nilai dan jati diri bangsa akan tetap
terjaga.

Pilar UUD 1945

Sebagai dasar hukum Indonesia Undang-undang dasar 1945 harus dapat


menegakkan hukum dan memberi hukuman kepada siapa saja yang telah melawan
hukum dan mencobah merusak hukum.Hukum yang dimaksud adalah tindakan
yang berlawanan dengan nilai pancasila dan UUD 45.

Pilar NKRI

Sebagai Negara kesatuan Indonesia melalui pemerintah pusat harus dapat


menangani konflik ataupun pertikaian yang ada akibat berkembangnya globalisasi
( misalnya ketidakadilan yang dialami orang timor timor sehingga keluar dari
Indonesia ) di tiap tiap wilayah dan menjaga Indonesia sehingga Negara
kesatuan Repulik Indonesia ini tidak mudah terpecah belah dan tetap menjadi
satu Negara.

Pilar Bhineka Tunggal Ika

Sebagai semboyan pemersatu keanekaragaman suku , budaya ,agama, ras dan


pluralism lainnya , Bhineka Tunggal Ika harus selalu dijunjung tinggi setiap warga
Negara sehingga tidak akan timbul sikap dikriminasi dari keberagaman tersebut.

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Dalam era globalisasi ini mungkin banyak manfaat yang dapat diambil oleh
bangsa dan Negara namun banyak juga dampak dan penyalagunaan yang terjadi

7
sehingga dapat memecah belah bangsa dan negara serta melunturkan nilai nilai
pribadi bangsa. Oleh karena itu empat pilar sebagai penyanggah berdirinya bangsa
dan negara Indonesia harus dapat mempertahankan nilai nilai bangsa dengan
cara membatasi dan menyaring nilai nilai dari bangsa lain.Pemerintah pusat dan
seluruh bangsa Indonesia berkewajiban mengamalkan empat pilar di dalam
kehidupan supaya dapat menbatasi hal hal yang menyimpang dari nilai nilai
empat pilar tersebut.

3.2.Daftar Rujukan :

Pengertian Empat Pilar . (Online) : ( http://4pilar-kehidupan-


berbangsa.blogspot.com/ ). Diakses 2 September 2014.
Dampak Globalisasi . (Online) :
( http://sekolah007.blogspot.com/2012/12/pengaruh-globalisasi-terhadap-
bangsa.html ). Diakses 19 September 2014.
Bhineka Tunggal Ika. ( Online ) :
(http://rajawaligarudapancasila.blogspot.com/2011/05/asal-usul-frase-
bhinneka-tunggal-ika.html). Diakses 23 Oktober 2014.
Pancasila.(Online) : (http://note-student.blogspot.com/2013/10/pkn-
sejarah-lahirnya-pancasila-dan-uud.html#.VEi6jHamL3U). Diakses 23
Oktober 2014

Anda mungkin juga menyukai