Anda di halaman 1dari 11

METODA PELAKSANAAN

Nama Pekerjaan : Pembangunan Ruang Kelas SLBN Kab. Pidie


Lokasi : Kabupaten Pidie
Tahun Anggaran : 2017

I. LINGKUP PEKERJAAN
Adapun lingkup pelekasanaan pekerjaan Pembangunan Ruang Kelas SLBN Kab. Pidie adalah sbb:

PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
PEKERJAAN BETON BERTULANG
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK
PEKERJAAN PLAFOND
PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN KOSEN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI
PEKERJAAN PENGECATAN
PEKERJAAN ATAP
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
PEKERJAAN SELASAR DAN SALURAN
PEKERJAAN RAM
PEKERJAAN TANGGA DEPAN

II. PERENCANAAN LAPANGAN


Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material dan sarana
penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, misalnya : direksi keet, gudang, stok
material dan lain-lain.

Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksana, baik digudang maupun dihalaman terbuka akan diatur
sedemikian rupa sehingga :

a. Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan lingkungan disekitar


b. Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh konsultan pengawas
c. Keamanan terjamin
d. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja
e. Terjamin kebersihannya.

Untuk penerangan lokasi kerja akan digunakan daya listrik dari genset dan sebagian dari PLN (untuk kantor lapangan). Lalu
lintas keluar masuk kendaraan proyek menggunakan jalan yang sudah ada, dengan tetap melakukan pemeliharaan dengan
baik.

Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada pekerjaan sesegera mungkin akan
dikeluarkan dari site agar tidak menumpuk dan tidak mengganggu aktivitas rutin penghuni.
Untuk bedeng pekerjaan, direncakana dengan memanfaatkan lahan yang masih kosong, namun demikian tetap dalam
pengawasan sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat sekitar lokasi.

III. MANJEMEN PROYEK


Pengelolaan pelaksana pekerjaan di proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam
penanganan proyek-proyek, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh semua pihak. Disamping itu, tenaga-tenaga kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini merupakan tenaga-tenaga yang telah dibina kemampuan dan produktifitasnya dalam pelaksanaan proyek-
proyek serupa, yang sebelum ini telah ditanganinya
.
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Site Manager, dibantu oleh beberapa tenaga staf
dan beberapa tanaga pelaksana lapangan beserta pembantu-pembantunya.

2. Koordinasi
Site Manager memimpin kegiatan proyek, baik dibidang administrasi, teknik dan lain-lain.

b. Untuk masalah teknik engineering dan quality control, kepala Proyek dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya.
c. Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian Personalia dan keuangan beserta
stafnya.
d. Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh bagian Logistik dan Peralatan.

Secara organisasi perusahaan, manager proyek bertanggung jawab langsung kepada Direksi, dengan sistem organisasi
seperti tersebut, maka pelaksana proyek akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat tercapai
dalam waktu yang ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan. Hal tersebut benar-benar menjadi perhatian dan semboyan
kami, sebab apabila terjadi keterlambatan didalam penyelesaian proyek ini, akan mengakibatkan kerugian moril maupun
material bagi kami sebagai pelaksana.

IV. METODE PENCAPAIAN SASARAN


Untuk menjamin sistem manajemen berlangsung dengan baik,kami telah mengeluarkan kebijakan mutu, sesuai prosedur
mutu yang telah ditetapkan dalam dokumen dan standar-standar nasional. Sistim manajemen tersebut diatas, dalam
pelaksanaannya ditunjang dengan sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan perangkat
keras (hardware) yang berupa peralatan sebagai sarana penunjang pelaksanaan pekerjaan.

1. Sistem Pengendalian Proyek


Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan.
Sebelum pelaksanaan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam
bentuk daftar-daftar isian (formulir-formulir) pengendalian, yang mengacu pada jadwal pelaksanaan pekerjaan.

Program utama yang telah dituangkan didalam jadwal tersebut, di lapangan dijabarkan lagi secara lebih rinci. Dibuat
program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian (formulir-formulir) laporan kegiatan pekerjaan.
Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan di lapangan, dibuat metode kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-
gambar pelaksanaan (shop drawing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam
pelaksanan pekerjaan. Dengan sarana-sarana tersebut , maka sarana kinerja akan tercapai seperti yang diharapkan.

2. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat dan baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi
lapangan akan menjamin tercapainya sarana pelaksanaan pekerjaan yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu.

3. Bahan
Kebutuhan pokok bahan bangunan proyek ini adalah besi, bekisting, beton, bata merah, keramik, rangka baja ringan,
genteng metal, pintu, jendela dll.

4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas :

b. Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek


c. Tenaga operasional lapangan dari pelaksana, pengawas, mekanik dan operator
d. Pekerja (labour)

Tenaga inti yang digunakan, merupakan tenaga pilihan yang sering menangani proyek-proyek pekerjaan-pekerjaan yang
sejenis.
1. Pengamanan (security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek, kami akan menyediakan tenaga keamanan sesuai dengan kebutuhan,
yang bertugas dalam hal :
a. Pengawasan terhadap para pekerja.
b. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
c. Mencegah dan menghidari terjadinya kebakaran proyek, dengan melarang para pekerja membuat api untuk
keperluan apapun, dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah dicapai, baik ditempat pekerjaan
maupun dikantor lapangan.
d. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti topi pengaman, sabuk pengaman,
sepatu, sarung tangan dan sebagainya.
e. Melakukan pengawasan dan menyiapkan pagar-pagar pengaman ditempat-tempat yang berbahaya maupun yang
sifatnya mengganggu terhadap kegiatan penghuni.
f. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
g. Menjaga keamanan para petugas proyek, terhadap gangguan/ancaman dari pihak luar, serta mencegah
kemungkinan terjadinya perkelahian di dalam lingkungan kerja.

2. Pengendalian Mutu Quality Control


Untuk menjamin agar diperoleh hasil yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian
mutu (quality mutu) dengan cara melakukan pemeriksaan, secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan
dalam pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri.

Alat-alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat, peralatan yang lain setiap selesai
digunakan dibersihkan dan bagian-bagian yang perlu secara berkala dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada
suku cadang yang perlu atau sudah waktunya diganti agar peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik selama
digunakan dan tidak mengalami kerusakan secara tiba-tiba ditengah-tengah pelaksanaan pekerjaan. Meskipun untuk
hal-hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawab langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus qulaity control
yang dikoordinasikan oleh bagian teknik.

V. METODE PELAKSANA KONTRUKSI


A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan ini meliputi :
1. Pembersihan Lapangan
Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lokasi pekerjaan selalu dijaga tetap bersih
dan rapi.

2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Selanjutnya diadakan pengukuran atau mengukur untuk menentukan titik titik as pada bangunan , dan menentukan
ketinggian peel ( lantai ) di sesuaikan dengan bangunan lingkungannya, setelah mendapatkan ijin dari pengawas
lapangan dilanjutkan dengan pekerjaan lainnya sesuai dengan tingkat urutan pengerjaan dengan konsultasi kepada
pihak yang berwenang atau pengawas lapangan .
Bersama-sama dengan pengawas untuk menentukan ketinggian lantai bangunan dan luasan bangunan disesuaikan
dengan rencana gambar .
Sebelum pekerjaan akan dimulai,maka bahan material seluruhnya yang akan dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut harus
disiapkan terlebih dahulu beserta bahan lainya seperti,pasir , semen, batu kali, batu bata , dan lain-lain .

3. Papan Nama Proyek


Papan nama proyek dibuat dengan jelas. Papan nama proyek ini memuat nama proyek, lokasi proyek, peraturan
bangunan (batas ketentuan pendirian struktur utama bangunan dari jalan yang berupa GSB dengan lebar jalannya),
SRAH, PHN, NOPUT, dan tanggal perizinan.

4. Pengadaan Air Kerja


Air kerja akan menggunakan sumur dilokasi dengan menggunakan jet pump yang di tampung dalam bak air untuk dapat
memenuhi kebutuhan air kerja.
5. Pengadaan Listrik Kerja
Untuk listrik kerja di peroleh dari sambungan sementara PLN setempat dengan mengambil dari panel eksisting dan di
sambung dengan panel dan KWH meter selama pembangunan atau bisa juga dengan menggunakan genset.

6. Barak Kerja (Sewa)


Bangunan di lokasi pekerjaan dan konstruksi yang sesuai kriteria dokumen akan dicarikan untuk disewa selama masa
pelaksanaan pekerjaan.

7. Dokumentasi dan Admisitrasi


Administrasi/dokumen proyek dimaksudkan kegiatan kontraktor untuk menyusun segala administrasi proyek, yaitu
membuat buku laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan, as built drawing, foto-foto proyek dan lain-lain yang
dibutuhkan untuk kelancaran pertanggung jawaban proyek. Obat-obatan/P3K minimum disediakan dilapangan untuk
keperluan pekerja.
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini dan dilakukan selama pelaksanan pekerjaan sampai dengan sebelum
penyerahan pekerjaan antara lain:
Pembuatan foto-foto dan laporan pelaksana
Kebersihan, keleluasan lapangan, keselamatan dan kesehatan kerja K-3.
Penyimpanan barang-barang, material dan barang contoh (sampel).
Pengujian mutu hasil pekerjaan, baik dengan fasilitas laboratorium lapangan maupun laboratorium lain yang ditunjuk
oleh konsultan pengawas.

8. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Untuk kenyamanan kerja sebuah badan usaha yang bergerak di bidang konstruksi harus memperhatikan staf-staf dan
pekerja-pekerja yang berperan serta melaksanakan pekerjaan , baik itu kenyamanan jiwa maupun fisik, Oleh karena itu
perlu diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Mendaftarkan Asuransi Tenaga Kerja di PT JAMSOSTEK dengan jumlah tenaga kerja yang ditempatkan
dilapangan, dengan masa pertanggungan selama proyek berjalan.
b. Di Kantor Direksi / barak kerja disediakan kotak PPPK berisi obat-obatan dll, guna penanganan pertama / darurat
apabila terjadi kecelakaan tenaga kerja.
c. Apabila terjadi kecelakaan atas tenaga kerja, dipadang perlu ditangani lebih lanjut segera dibawa ke Rumah Sakit
terdekat atau Rumah Sakit yang dapat segera menangani pasien.
d. Apabila pekerja harus dirawat di Rumah Sakit lebih dari 1 hari maka kami harus melaporkan kepada PT
JAMSOSTEK Sektor Jasa Konstruksi Tenaga Kerja dengan batas waktu melapor 2 x 24 jam.
e. Selama tenaga kerja mengalami perawatan, tenaga kerja tetap diberi upah agar keluarganya tidak mengalami
kesulitan dalam perawatannya.
f. Diberitahukan kepada keluarganya pekerja yang mengalami kecelakaan.
g. Untuk tenaga kerja yang mengalami kecelakaan sampai dengan meninggal diurus dan dibantu sampai dengan
pemakaman dan selamatan sampai dengan 100 hari.
h. Setelah pengobatan di Rumah Sakit selesai maka atas rujukan dari Rumah Sakit kita bantu dalam pengurusan
ganti Rugi / Jaminan dari asuransinya.
i. Semua biaya selama di Rumah Sakit ditanggung atau diganti oleh pihak asuransi tersebut sesuai dengan tingkat
kecelakaan yang dialami.

B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


1. Galian Pondasi
Pekerjaan ini dimulai setelah pengukuran selesai. Galian tanah dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia,
dengan alat bantu berupa cangkul, keranjang, dll. Hasil dari tanah galian dapat digunakan sebagai bahan untuk
timbuan ( jika memenuhi syarat ). Penggalian dilakukan setelah pekerjaan acuan (bouwplank) untuk pedoman
pelaksanaan pekerjaan. Untuk teknik penggalian, kami akan memilih pekerja yang sudah berpengalaman dalam
bidang tersebut. Penggalian dilakukan setelah pekerjaan acuan (bouwplank) untuk pedoman pelaksanaan
pekerjaan, yaitu arah dan rencana dimensi galian. Galian tanah meliputi : Galian Foot Plat/tapak dan galian tanah
untuk pondasi memanjang/menerus. Dasar galian tanah dan lebar galian dikerjakan sesuai dengan gambar rencana
atau sampai mencapai tanah keras.
2. Beton Cor t = 5 cm
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting/cetakan telah terpasang dengan sempurna.
Semen yang digunakan adalah semen portland sesuai standar Indonesia, agregate kasar, halus dan bahan
perkuatan sesuai dengan ketentuan type dan jenis yang dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi. Pengadukan beton
dilakukan dengan menggunakan Concrete Mixer (Mollen) serta alat pemadat beton yang digunakan adalah Vibrator
Concrete. Sebelum pekerjaan beton dimulai maka terlebih dahulu pekerjaan penunjangnya perlu dipersiapkan, baik
material peralatan ataupun tenaga kerja, dimensi dan elevasi yang akan dicor sudah betul-betul sesuai. Proses
pelaksanaannya adalah dengan memasukkan pasir dengan ukuran sesuai persyaratan beserta air liter dan
sekaligus dengan Semen kedalam molen, kemudian mengadukan campuran ketiga bahan tersebut hingga mencapai
adonan dengan kekentalan yang memadai hingga mendapatkan mutu yang baik. Setelah adukan beton ini selesai
dikerjakan maka kemudian dituangkan kedalam cetakan yang telah terpasang serta rangkaian besi telah sesuai
dengan gambar rencana dan penuangan adonan beton dilaksanakan secara hati - hati agar tidak tumpah atau
berceceran.

3. Pas. Aanstamping Tebal 10 cm


Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan galian pondasi selesai dikerjakan. Pelaksanaannya dilakukan dengan
menyusun batu-batu kali kedalam galian pondasi dengan ketebalan sesuai gambar rencana. Pekerjaan ini dilakukan
setelah dilakukan pemasangan pasir urug sebelumnya yang berfungsi sebagai lantai kerja.

4. Urugan Pasir Alas Pondasi t = 5 cm


Pekerjaan ini dilakukan sesudah selesai pekerjaan pondasi digali dan telah disetujui oleh direksi, maka pondasi
terlebih dahulu dilakukan urugan pasir sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.

5. Pasangan Batu Gunung/Kali 1:4


Pondasi yang akan dilaksanakan pada pekerjaan ini adalah pondasi pasangan batu kali yang digunakan untuk
pondasi menerus pada keliling bangunan dengan ukuran dan dimensi yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan
gambar rencana. Pekerjaan pasangan batu kali dilaksanakan setelah galian tanah pondasi dan Aanstamping selesai
dan ukuran yang dilaksanakan sesuai gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi. Material batu yang digunakan
merupakan batu keras dan pasir pasangan merupakan pasir bersih yang terbebas dari segala kotoran dan
kandungan zat organik yang dapat menyebabkan melemahnya mutu konstruksi. Untuk mendapatkan mortar beton
yang baik dan homogen pelaksanaan pengadukannya menggunakan Concrete Mixer (Mollen) dan untuk memberi
ikatan yang baik serta kuat maka spesi mortar beton haruslah diperhatikan dengan baik agar susunan batu-batu
tidak saling bersentuhan.

6. Angchor Dia. 10 - 100 cm


Anchor direncanakan untuk ditambatkan di beton.

7. Urugan Kembali
Hasil galian tanah yang memenuhi syarat dimanfaatkan untuk menimbun mengisi celah celah di belakang
konstruksi dibelakang pasangan pondasi, untuk pemadatan nya dilakukan dengan alat pertukangan yang
manggunakan tenaga kerja manusia, pemadatan dilakukan lapis demis lapis hingga mencapai kepadatan optimum.

C. PEKERJAAN BETON BERTULANG


Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan yang disyaratkan, baik mengenai bahan maupun mutunya. Pekerjaan beton
dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan pondasi dan perkerjaan pendukung lainnya selesai dikerjakan serta telah
adanya persetujuan dari direksi. Pelaksanaan pekerjaannya membutuhkan beberapa proses diantaranya:

1. Beton
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting/cetakan telah terpasang dengan sempurna.
Semen yang digunakan adalah semen portland sesuai standar Indonesia, agregate kasar, halus dan bahan
perkuatan sesuai dengan ketentuan type dan jenis yang dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi. Pengadukan beton
dilakukan dengan menggunakan Concrete Mixer (Mollen) serta alat pemadat beton yang digunakan adalah Vibrator
Concrete. Sebelum pekerjaan beton dimulai maka terlebih dahulu pekerjaan penunjangnya perlu dipersiapkan, baik
material peralatan ataupun tenaga kerja, dimensi dan elevasi yang akan dicor sudah betul-betul sesuai. Proses
pelaksanaannya adalah dengan memasukkan pasir dengan ukuran sesuai persyaratan beserta air liter dan
sekaligus dengan Semen kedalam molen, kemudian mengadukan campuran ketiga bahan tersebut hingga mencapai
adonan dengan kekentalan yang memadai hingga mendapatkan mutu yang baik. Setelah adukan beton ini selesai
dikerjakan maka kemudian dituangkan kedalam cetakan yang telah terpasang serta rangkaian besi telah sesuai
dengan gambar rencana dan penuangan adonan beton dilaksanakan secara hati - hati agar tidak tumpah atau
berceceran.

2. Bekisting
Pemakaian Papan Bekisting untuk cetakan mal beton disesuai dengan ketentuan serta disetujui oleh direksi. Setelah
semua bahan cetakan/bekisting sampai kemudian dibentuk sebuah mal yang akan ditempatkan pada bidang
pengecoran dengan isian tulangan besi yang telah dirangkai terlebih dahulu. Cetakan dibuat sesuai dengan bentuk
dan ukuran-ukuran dari hasil beton yang diinginkan sesuai gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi.
Bekisting/cetakan yang dibuat kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat mencegah pengembangan atau
gerakan selama pengecoran beton berlangsung dan pada sudut-sudut cetakan/bekisting dibuat rapat dan dipaku
dengan baik untuk mencegah keluarnya adonan beton pada saat pengecoran. Sebelum dimulainya pelaksanaan
pengecoran pada permukaan dari bekisting/cetakan terlebih dahulu diminyaki untuk mencegah secara efektif
lekatnya beton pada cetakan, penggunaan minyak cetakan dilaksanakan secara hati-hati untuk mencegah kontak
dengan besi beton yang dapat mengakibatkan kurangnya daya lekat. Pengecoran beton dilaksanakan setelah
semua pekerjaan bekisting/cetakan dan penyiapan-penyiapan lainnya yang berhubungan dengan pengecoran telah
mendapatkan persetujuan Direksi. Pengecoran dilaksanakan secara terus menerus dan tidak terputus sebelum
bagian/bidang tersebut selesai. Setelah semua pekerjaan pengecoran dilaksanakan secara sempurna dan setelah
beton mencapai umurnya kemudian dilanjutkan dengan pembongkaran bekisting/cetakan.

3. Pembesian
Besi tulangan yang digunakan yaitu besi polos, dan pada saat pelaksanaan penempatan penulangan tidak boleh
terbalik antara lapisan atas dan bawah, diameter tulangan dan jarak tulangan yang digunakan sesuai gambar
rencana atau sesuai petunjuk Direksi. Tulangan harus diikat erat sedikitnya 2 kali putaran dengan kawat beton 1,6
mm, ujung-ujung kawat beton agar dipotong sependek mungkin agar tidak mencuat keluar dari beton. Setelah
pembesian selesai dikerjakan, maka semua rangkaian besi ditempatkan pada Mal / cetakan yang telah selesai
dikerjakan terlebih dahulu. Selimut beton disesuaikan dengan ukuran diameter besi dan pengaruh cuaca yang
mengacu pada Peraturan Beton Bertulang Indonesia dan pada selimut beton juga dipasang tahu beton. Bila
pemasangan tulangan selesai dilakukan, kemudian mengajukan request untuk diperiksa oleh pihak Direksi atau
pengawas lapangan sebagai pengecekan akhir kebenaran penempatan penulangan.

Pekerjaan Beton meliputi :


Pondasi Tapak 100 x 100 x 25
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Kolom Pedestal
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Sloof Beton 18 x 25 cm Elv. -0.20
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Kolom Utama (K1) 18 x 25 cm
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Kolom Praktis (K2) 13 x 13 cm
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Balok Latai 13 x 15 cm Elv. 2.75
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Balok Latai 13 x 15 cm Elv. 3.75
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Tombak Layar (TL.1) 13 x 15 cm
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Tombak Layar (TL.1) 13 x 13 cm
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Ring Balok 15 x 20 cm Elv. +4.00
- Beton Cor K-225
- Besi Beton Polos
- Bekisting
Beton Cor Bertulang K-225 (Teras)
Anchor Dia. 8 (Teras)
Bekisting Beton Cor (Teras)

D. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN


1. Pas. Dinding Bata 1/2 trasram 1Pc : 2 Ps di atas lantai
Batu bata yang dipakai keras, kedap air, mempunyai rusuk yang tajam dan siku, padat dan tidak menunjukkan retak-
retak tidak mengandung Lumpur atau kotoran, mempunyai kekuatan tekan yang direkomendasikan Direksi. Batu bata
yang akan dipasang akan direndam dalam air terlebih dahulu hingga jenuh. Cara pemasangan lurus, saling mengikat.
Adukan yang dipergunakan untuk pasangan dinding batu bata adalah : Adukan 1 Pc : 2 Ps. Nad atau siar yang terjadi
setelah pemasangan dikerok rapi dan dibersihkan dengan sapu lidi, kemudian disiram dengan air sampai jenuh. Setiap
pemasangan dinding batu bata tingginya tidak lebih dari 1 m tiap kalinya baru dilanjutkan setelah betul-betul
mengeras.

2. Pasangan Bata 1 : 4 Pada Ruangan


Pekerjaan pasangan batu bata dilakukan sesudah selesai dengan pekerjaan beton Slof dan kolom utama dengan
elevasi dan dimensi yang telah ditentukan. Sebelum pemasangan bata merah terlebih dahulu dipasang profil-profil
acuan menggunakan bahan kayu yang baik dan lurus, dan dipasang sedemikian rupa sehingga kuat dan tidak
mengalami perubahan pada saat pelaksanaan pekerjaan. Untuk mencampur spesi yang akan digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan pasangan bata merah digunakan alat pencampur berupa beton molen, dan perbandingan
campuran yang disyaratkan adalah 1 : 4. Untuk menjamin komposisi campuran yang disyaratkan, dibuatkan kotak-
kotak takaran kemudian ditunjukkan kepada direksi. Sebelum dipasang bata dibasahi (direndam) air terlebih dahulu
sampai kondisi jenuh air. Pada saat pelaksanaan pekerjaan, bata disusun secara zig-zag satu persatu, dan antara
bata yang satu dengan yang lainnya diberi jarak sekitar 2 cm, dan spesi pada bagian pinggir harus tetap diratakan
agar memudahkan dalam pekerjaan plesteran.

3. Plesteran Dinding Trasram


Pekerjaan plasteran ini dilaksanakan pada dinding pada bidang yang kedap air dengan campuran 1 Pc : 2 Ps

4. Plesteran Dinding 1Pc : 4 Ps


Pekerjaan plasteran dilaksanakan pada pekerjaan pasangan bata sekeliling bangunan dan dinding bangunan dan
bahan yang digunakan akan mengikuti persyaratan yang telah ditentukan. Plasteran dinding dilaksanakan setelah
pasangan dinding bata terbebas dari kotoran dan disiram dengan air sampai jenuh. Plasteran akan dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga akan didapat permukaan yang rata, lurus dan tidak bergelombang (rapi dan siku), plesteran
dinding pada bidang yang kedap air akan digunakan plasteran transram dengan campuran 1 Pc : 4 Ps. Penyelesaian
akhir plesteran dinding di aci dengan semen kental sedemikian rupa sehingga permukaan dinding menjadi rata, halus
dan tidak retak.
Sebelum plasteran dilakukan, maka : Dinding dibersihkan dari semua kotoran, Dinding dibasahi dengan air , Semua
siar permukaan dinding batu bata dikorek sedalam 0,5 cm, Permukaan beton yang akan diplaster dibuat kasar agar
bahan plasteran dapat merekat dengan baik. Adukan plasteran pasangan bata dipergunakan campuran 1 PC : 4 PS.
Ketebalan plasteran pada semua permukaan harus sama tebalnya dan tidak diperbolehkan plasteran yang terlalu tipis
dan terlalu tebal. Ketebalan yang diperboleh sesuai dengan yang disyaratkan dalam dokumen. Untuk mencapai tebal
plasteran yang rata diadakan pemeriksaan secara silang dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan
secara horizontal dan vertikal. Bilamana terdapat bidang plasteran yang berombak harus diusahakan memperbaikinya
secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran
berbentuk segi empat) dan plasteran baru harus rata dengan sekitarnya. Semua bidang plasteran harus dipelihara
kelembabannya selama seminggu sejak permulaan plasteran.
Pekerjaan plasteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan pasangan bata dan beton bertulang selesai
dikerjakan.

5. Aci Halus Pada Kolom


Pekerjaan ini dilakukan setelah pasangan bata selesai dilakukan serta bekisting telah dilepaskan, dan telah disetujui
oleh direksi dalam hal ini perkerasanpun perlu diperhatikan.

6. Pembesaran Kolom Teras dan Finishing Relief


Pekerjaan ini dilakukan setelah tiang selesai pengecoran serta bekisting telah dilepaskan, dan telah disetujui oleh
direksi dalam hal ini perkerasan tiang nya pun perlu diperhatikan, sehingga mutu dan kualitas dari tiang tersebut dapat
tercapai seperti yang diharapkan. relief dilakukan dengan menggunakan semen portland yang telah dicampur dengan
air dan pasir, acian dilakukan sesuai dengan bentuk dan ketentuan yang telah ditetapkan.

E. PEKERJAAN LANTAI DAN KERAMIK


Tanah dasar lantai terlebih dahulu dibersihkan dari sampah dan kotoran, kemudian diurug dengan tanah lapis demi lapis
yangs selanjutnya dipadatkan hingga rata. Di atas tanah urug diberi lapisan pasir yang dipadatakan setebal yang
direncanakan. Pekerjaan pemasangannya keramik dilaksanakan setelah beton cor lantai (K175) selesai dikerjakan. Pada
pemasangan keramik juga menggunakan spesi dari mortar beton setebal 3 cm, dan pemasangannya haruslah benar-
benar rapi dimana sudut-sudut keramik berada pada satu garis lurus (sudut yang sama). Dalam pelaksanaan
pemasangan keramik haruslah sangat diperhatikan dan rapi serta mortar betonnya benar-benar padat untuk menghindari
pengosongan dibawah keramik yang dapat menyebabkan keramik menjadi retak dan patah. Keramik yang akan
digunakan merupakan keramik yang permukaannya licin dan mengkilat digunakan untuk lantai ruangan.

F. PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembuatan rangka langit langit (plafond) dengan menggunakan pelapis langit
langit plafond plywood T = 3,6 mm dengan kualitas baik, untuk mendapatkan hasil yang sempurna harus dikerjakan
dengan rapi dan rata, seluruh plafond harus dicat dengan warna putih atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi.Untuk
memudahkan pelaksanan buat perancah atau bangku kemudian ditentukan peil ketinggian plafond kemudian diselang
dengan air untuk mendapatkan bidang yang sama setiap sisi ruang. Jarak lagur pembagi 5/7 sesuai dengan bentuk
plafond digambar. Lagur pembagi dan lagur anak selain digantung pada lagur utama juga digantung pada rangka kuda-
kuda. Pada sudut sudut ruangan dipasang List kayu Profil, dipakukan, untuk mendapatkan hasil yang sempurna harus
dikerjakan dengan rapi dan rata, seluruh List harus dicat dengan warna putih atau sesuai dengan petunjuk dari Direksi

G. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN KOSEN, PINTU, JENDELA DAN VENTILASI


Pekerjaan kosen dilakukan setelah dilakukan pemasangan dinding batu bata dan pada saat pemasangan kosen harus
diperhatikan dan tidak boleh miring (tidak siku dengan pasangan bata). Kosen pintu dan jendela digunakan kayu kelas I
yang telah dihaluskan terlebih dahulu serta ukuran dan bentuk kosen disesuaikan gambar rencana. Kualitas, bentuk dan
ukuran kayu sebelum dipasang diperiksa oleh direksi untuk mendapatkan persetujuan. Pintu yang digunakan adalah pintu
panel yang motif dan ukurannya disesuiakan dengan gambar rencana. Kayu yang digunakan adalah kayu kelas kuat I,
khusus untuk pintu kamar mandi pada bagian dalam dilapisi seng polos. Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan engsel
selesai dipasang. Jendela yang digunakan adalah Jendela UPVC type J.1. Motif dan ukurannya disesuiakan dengan
gambar rencana. Semua daun pintu dan jendela serta ventilasi dipasang rapat dan rapi serta diserut halus. Bahan-bahan
penggantung dan pengunci yang dipakai adalah bahan-bahan yang berkualitas baik yangs ebelumnya diperiksa oleh
pihak direksi / pengawas lapangan.

H. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Cat Dinding & Plafond
Cat Dinding dan cat plafond, berada dalam kaleng yang masih bersegel dan tidak pecah / bocor, warna akan ditentukan
kemudian, berkualitas baik atau setara Vinylex (untuk cat dinding luar). Plamur dinding dan plafond berasal dari merk yang
sama dengan bahan cat (direkomendasi untuk produksi cat tersebut). Jenis alkali resisting premier. Pengerjaan
pengecatan akan dilaksanakan setelah bidang yang akan di cat betul betul sudah kering dan tidak berdebu, tidak ada
bagian yang retak dan pecah. Seluruh permukaan bidang diplamur dan digisok sampai halus. Setelah selesai diperiksa
dan disetuji oleh Direksi. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan roller atau kuas, sampai 3 kali pengecatan hingga
mencapai warna yag dikehendaki. Setelah pengcatan selesai, bidang cat yang terbentuk rata, utuh, tidak ada bagian yang
belang.

2. Cat Minyak
Cat kose, pintu dan ventilasi yang dipakai adalah setara dengan kuda terbang. Berada dalam kaleng yang masih bersegel
dan tidak pecah dan bocor, kualitas kilap sempurna. Plamur kayu yang pakai adalah merk akan ditentukan kemudian.
Semua kayu yang akan di cat akan diberi dasar cat meni terlebih dahulu, kemudian diplamur dan digosok dengan amplas
sampai halus dan bebas debu. Pengecatan dilakukan dengan kuas, sampai 3 kali pengecatan hingga mencapai warna
yang dikehendaki. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk rata, utuh, tidak ada bagian yang belang.

I. PEKERJAAN ATAP
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan ring balok selesai dikerjakan dengan konstruksi kuda-kuda yang akan
dilaksanakan adalah kuda-kuda Rangka alumunium (baja ringan). Pekerjaan kuda-kuda yang dikerjakan sesuai gambar
rencana baik dimensi baja ringan dan bentuk kuda-kuda yang akan dilaksanakan. Untuk memberi kekakuan pada kuda-
kuda maka balok bint (balok tarik) dan kaki kuda-kuda haruslah dipasang plat penguat yang diangker kedalam ring
balok/kolom. Untuk setiap sambungan dari balok mendatar diperhitungkan agar letak setiap sambungan tepat bertumpu
diatas kolom atau ring balok agar balok yang disambung tetap mampu berfungsi sebagaimana mestinya. Listplank dibuat
dari kayu kelas I ukuran 3/30 cm. Pemasangan listplank dibuat benar-benar lurus dan menutupi gording serta ujung balok
penyangga gording. Pemakuan dilakukan pada setiap jarak 1 m panjang dengan jumlah 2 buah paku pada setiap tempat
pemakuan. Penutup atap yang digunakan yaitu atap seng genteng metal. Bahan yang akan digunakan terlebih dahulu
diajukan kepada direksi teknis untuk mendapat persetujuan. Penindihan antar atap genteng pada samping kiri dan kanan
minimal satu setengah gelombang dan pemakuan memakai paku genteng sesuai tandar serta pemasangan atap dibuat
rata dan rapi. Bubungan dipasang pada bagian atas atap yaitu untuk menutupi lubang (sambungan) atap antara dua sisi
dan material yang digunakan merupakan Rabung genteng kualitas terbaik. Patahan atap/jurai atau yang disebut juga
sebagai talang yaitu untuk mengalirkan air yang jatuh akibat pertemuan dua sisi atap. Material yang digunakan adalah
genteng metal yang permukaannya rata (tidak bergelmbang). Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan sangat hati-hati serta
tidak ada kebocoran.

J. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


Seluruh pekerjaan instalasi listrik akan dikerjakan oleh tenaga kerja yang cakap dan berpengalaman. Pekerjaan instalasi
listrik dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku (PUII, peraturan setempat, jawatan keselamatan kerja),
memenuhi persyaratan teknos dan dilaksanakan sampai selesai dengan sempurna. Sebelum melaksanakan pekerjaan
kami terlebih dahulu akan membuat shop drawing yang disetujui oleh site engineer. Kami juga akan membuat shop
drawings sesuai dengan instalasi yang telah selesai dikerjakan dan dilaksanakan. Untuk kepentingan kelancaran kerja,
akan diadakan koordinasi dari seluruh pekerjaan. Kami akan menyediakan contoh bahan/material yang akan di pasang
untuk mendapatkan persetujuan dari site engineer / perencana. Lingkup pekerjaan instalasi listrik meliputi pemasangan
system distribusi listrik yang nyata-nyata dinyatakan dalam gambar dan RKS, yaitu : Pemasangan pansel distribusi
tegangan menengah (LVMD) dan panel penerangan (LP) serta panel daya (PP). Pemasangan seluruh instalasi
penerangan, baik diluar maupun dudalam gedung, termasuk armateur dan system pengamanan pentahanan.
Pemasangan instalasi daya listrik untuk keperluan pompa air, termasuk pengaman motor dan hal-hal yang berhubungan
dengan itu. Panel Box. Untuk LVMD, LP maupun PP adalah buatan pabrik panel, dimensi sesuai dengan ketentuan PUII,
rangka dari besi profil dengan cover dari plat baja dengan finishing cat baker yang anti karat serta dilengkapi dengan
lampu indicator. Komponen yang terdapat pada panel adalah NT atau NH fuse, Switch, MCB, analog Ampere 10 -30 Amp,
digital volt meter 0 600 V dan selector switch. Kabel penghantar yang digunakan adalah jenis NYA, NYY (untuk instalasi
didalam gedung) dan jenis NYFGBY (untuk instalasi diluar gedung), ukuran sesuai gambar detail. Kawat arde dari kabel
Telanjang (Bore Cooper) keras. Pipa kabel dari bahan PVC, kelas AW dan ukuran sesuai dengan gambar. Persilangan
pipa disambung dengan T-dos dari bahan PVC lengkap dengan tutupnya dan sambungan kabel pada persilangan terbuka
ditutup dengan las-dop dari bahan keramik dengan system sambungan ekor babi. Khusus untuk persedian
penyambungan daya ke panel induk, disediakan kabel NYFGBY dengan oanjang minimal 15m. Stop kontak dan saklar
Alpine White, rating arus 10 ampere, 1 phasa, tegangan 500 volt, 50 hz, kualitas baik dan tahan panas. Sitem
pemasangan tertanam (inbow). Hantaran pertanahan harus terus menerus (continue) dengan elektoda pertanahan yang
dipasang diluar bangunan. Tahanan pentanahan maksimum adalh 3 ohm. Panel listrik yang dipasang sesuai dengan
ketentuan dan peraturan PUII, diletakkan pada dinding dengan anker yang kuat dan tinggi panel dari lantai adalah 190 cm.
Semua kabel instalasi harus sesuai dengan jenis dan ukuran dalam gambar dimasukkan dalam pipa kabel PVC dengan
ukuran diameter yang sesuai. Pipa kabel yang menuju ke saklar dan stop kontak dipasang tertanam dalam dinding,
sedang pipa kabel menuju arnateur lampu akan menggunakan pipa fleksibel dari bahan yang sama. Stop kontak dan
saklar dipasang di dalam dinding (inbow) dengan menggunakan roset-roset dari bahan galvanis (tidak berkarat). Jarak
dari lantai jadi adalah 150 cm (untuk saklar) dan 30 cm (untuk stop kontak). Armateur lampu dipasang secara outlow
(untuk ruangan yang tidak memakai penutup plafond), disesuaikan dengan gambar rencana dan mendapat persetujuan
dari Site Engineer. Pada tiap panel listrik akan dipasang pengaman pentanahan. Pada saat menunggu proses
penyambungan listrik dari Negara, maka untuk keperluan penerangan jalan masuk ke proyek kami memakai genset.
Selama masa pembangunan

K. PEKERJAAN SALASAR DAN SALURAN


Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan yang disyaratkan, baik mengenai bahan maupun mutunya. Pekerjaan salasar
dilakukan sesudah timbunah tanah telah selesai diratakan sedemikian rupa sehingga betul-betul rata, serta telah
dipadatkan dengan peralatan pendukungnya. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan saluran.

L. PEKERJAAN RAM
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan yang disyaratkan, baik mengenai bahan maupun mutunya. Pekerjaan ini
dilakukan setelah selesai pekerjaan beton selesai dilaksanakan.

M. PEKERJAAN TANGGA DEPAN


Pekerjaan tangga depan dilakukan dengan setelah pekerjan ram dan salasar selesai dilaksanakan. Sebelum memulai
pekerjaan tangga, perlu diperhatikan elevasi/ ketinggian dari lantai dibawahnya sehingga diketahui kombinasi alat yang
diperlukan. Anak tangga dipasang setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes, kemiringan badan tangga,
penggambaran trape/ anak tangga pada dinding badan tangga dan pembesian. Trade/ dinding anak tangga dipasang
diantara dinding badan tangga sesuai dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding
tangga kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua terpasang,
kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah pada dua tempat kanan-kiri dan
dipaku. Pekerjaan pemasangannya keramik dilaksanakan setelah terbentuknya anak tangga dari beton selesai dikerjakan.
Pada pemasangannya haruslah benar-benar rapi dimana sudut-sudut keramik berada pada satu garis lurus (sudut yang
sama). Dalam pelaksanaan pemasangan keramik haruslah sangat diperhatikan dan rapi serta mortar betonnya benar-
benar padat untuk menghindari pengosongan dibawah keramik yang dapat menyebabkan keramik menjadi retak dan
patah, pada sudut keramik dipasang bon-bon keramik sebagai mana yang telah ditentukan dan disesuai dengan petunjuk
Direksi.

N. PHO
Setelah semuanya selesai baru mengajukan permohonan Penyerahan Pertama (PHO). Yang nanti akan diperiksa dengan
Panitia Pemeriksa Pekerjaan dengan tanda bukti Berita Acara Pemeriksaan Pertama. Setelah itu penyedia jasa masih
mempunyai tanggung jawab memelihara pekerjaan selama jangka waktu pemeliharaan.

O. PENUTUP
Administrasi dan dokumentasi jika dilaksanakan dengan tertib dan baik akan memperlancar pekerjaan.
Pekerjaan administrasi meliputi :
Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing)
Pembuatan Izin Pelaksanaan Pekerjaan (Request)
Pembuatan laporan harian
Pembuatan laporan Mingguan
Pembuatan Buku Laporan Cuaca
Pembuatan Buku Bahan
Pembuatan Buku Tamu
Pembuatan Buku Jumlah Tenaga Kerja
Proses Penarikan Termin
Pembuatan Gambar Terlaksana ( as-built drawing )
Dll

Sedangkan untuk foto dokumentasi, pengambilan gambar harus berada disatu titik tetap dalam arti tidak boleh pindah-
pindah. Dalam kondisi 0%, 50%, 100% dan foto lainya dalam pelaksanaan sebagai pendukung.
Demikian uraian secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan metode pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Ilustrasi pada halaman lampiran berupa gambar-gambar serta penjelasan-penjelasan, metode pelaksanaan yang lebih
detail akan di buat pada saat pelaksanaan nanti.
Tentu saja didalam pelaksanaannya nanti mungkin dapat timbul ide-ide baru, yang disesuaikan dengan dokumen dan
gambar-gambar pelaksanaan. Hal-hal yang lebih terinci lagi akan dibuat lebih lanjut sebelum dan selama pelaksanaan
pekerjaan ini.
Mudah-mudahan uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang akan dilakukan
dalam pelaksannaan proyek ini.

Anda mungkin juga menyukai