Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di sebuah hutan kecil tinggallah seekor singa yang buas. Singa tersebut menamakan dirinya Si
Raja Hutan. Di sekitar hutan tersebut ada sebuah desa. Setiap kali singa itu lapar dan hendak
makan, ia keluar dari hutan dan menunggu di pinggir desa. Saat ada seekor sapi atau kambing
lewat, maka ia segera menerkamnya dan membawanya ke hutan. Setiap hari ia memakan
binatang ternak penduduk desa. Penduduk desa tersebut sudah berulang kali berusaha
menangkap singa itu, namun tidak pernah berhasil. Akhirnya, penduduk desa memutuskan untuk
meninggalkan desa dan mengungsi ke tempat lain.
Karena sepi, Singa tidak lagi mencari mangsa di desa. Ia berkeliling hutan mencari mangsa yang
lain. Satu-satunya hewan yang ada di hutan tersebut adalah si Kancil. Saat itu, si Kancil sedang
asyik bermain di hutan. Tiba-tiba ia mendengar auman Singa. Karena takut, Kancil segera
bergegas pulang. Tetapi sayang sekali, Singa melihatnya dan menyuruhnya berhenti.
Singa berteriak, Hey Kancil, kemari kau! Tidak tahukah kamu bahwa aku
adalah si Raja Hutan?
Kancil menjawab, Ya, Singa. Aku tahu kau adalah si Raja Hutan.
Lalu mengapa kamu tidak takut ketika mendengar suara aumanku tadi dan
tidak langsung menyerahkan dirimu kepadaku? Singa kembali bertanya.
Kancil langsung meyadari bahwa singa hendak memakannya.
Sebenarnya aku sudah bermaksud menyerahkan diri sebelumnya, jawab kancil. Namun
sayang, aku dicegah oleh seekor Singa yang juga sangat besar yang hidup di hutan ini juga.
Singa kaget mendengar jawaban kancil, Memangnya ada raja yang lebih besar dariku? Dimana
ia sekarang? Perlihatkan kepadaku!
Kancil itu pun kemudian berjalan diikuti oleh Singa menuju sebuah sumur besar yang ada di
dekat hutan. Dari sumur itulah, penduduk kampung biasa mencari air. Kancil itu menunjuk
sumur tersebut. Lalu ia berkata,
Di sumur itulah singa besar tinggal.
Singa itu segera menghampiri sumur itu dan melihat di dalamnya. Benar saja, ada seekor Singa
besar disana. Ia menduga bahwa itu adalah Singa besar yang dikatakan oleh Kancil. Ia segera
mengaum keras sekali karena marah. Tapi, terdengar auman yang lebih keras dan bergema. Singa
lalu memperlihatkan taring-taringnya yang runcing dan menggeleng-gelengkan kepalanya karena
marah. Gerakannya ditirukan oleh Singa besar yang ada di dalam sumur itu. Singa itu semakin
marah karena merasa diejek. Akhirnya, ia melompat ke dalam sumur hendak memakan Singa
yang ada di dalam sumur tersebut.
Ternyata di dalam air tidak ada Singa lain. Yang ada hanyalah bayangannya. Ia ingin kembali ke
atas namun tidak mungkin karena sumur itu terlalu dalam.
Singa melihat Kancil di atas sumur dan berteriak-teriak,
Kancil, bebaskan aku! Bebaskan aku!!
Mendengar hal itu, Kancil hanya terdiam. Demikianlah Singa itu sudah
berusaha berkali-kali untuk melompat ke atas namun tetap tidak berhasil naik ke daratan..
Setelah merasa lelah akhirnya ia tenggelam di dalam air.
Sementara itu, kancil yang berada di atas sumur menari gembira sambil berdendang.
Akhirnya, aku dan penduduk kampung sudah bebas dari kejahatanmu. Sekarang, akulah si Raja
Hutan!! Teriak Kancil gembira.
Ketika penduduk desa sudah tahu bahwa singa itu telah mati di dalam sumur, mereka kembali ke
desanya semula dan hidup dengan bahagia dan selamat.