Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi yang semakin ketat dengan menuntut adanya
perkembangan di segala bidang, maka sangat dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dan
handal dalam bidangnya masing-masing. Maka dari itu, bidang kesehatan perlu
ditingkatkan dalam melayani masyarakat yang semakin lama semakin bertambah jumlah
penduduknya. Upaya untuk mencapai tujuan pembangunan bidang kesehatan tidak hanya
diperlukan sarana dan prasarana yang memadai,tetapi juga diperlukan tenaga kesehatan
yang terampil dan berkualitas dalam jumlah yang cukup dan merata penyebarannya di
seluruh Indonesia .
Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk memperoleh tenaga kerja
kesehatan yang bermutu serta mampu mengemban tugas untuk mewujudkan perubahan,
pertumbuhan dan pembaharuan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan
bagi seluruh masyarakat. Salah satu institusi pendidikan tenaga kesehatan yang
menyediakan tenaga kesehatan adalah SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati, yang
menghasilkan tenaga kesehatan yang mampu bekerja sebagai pengelola, pelaksana di
dalam system pelayanan kesehatan khusunya di bidang Farmasi. Sehingga perlu tenaga
kesehatan yang terlatih, terampil dan mampu mengembangkan dirinya sendiri sebagai
tenaga kesehatan yang profesional berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang upaya
pembangunan kesehatan.
Selain kegiatan di atas yang melatar belakangi kegiatan PRAKERIN, kurikulum
SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati juga sebagai landasan kuat untuk kegiatan
PRAKERIN setiap tahunnya. PRAKERIN adalah Praktek Kerja Industri yang dikerjakan
secara berkelompok untuk memberi pengalaman praktis penerapan bidang keahlian
farmasi dengan mempelajari suatu system keahlian farmasi dengan mempelajari suatu
system pada suatu Perusahaan / Rumah Sakit/ Puskesmas / Apotek serta memberikan
alternative solusi atas permasalahan yang ada dan melaporkannya dalam bentuk karya
ilmiah.

1
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
B. Dasar Hukum
1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional
2. PERMENDIKNAS No.22,23 dan 24 tentang Standar Isi, Standar Proses dan
Standar Pelaksanaan ketiga Permendiknas tersebut.
3. Surat Keputusan Kepala SMK Kesehatan Terpadu Bhakti Indonesia Pati No.
tentang Penyelenggaraan Prakerin.

C. Tujuan Pelaksanaan Prakerin


1. Tujuan Umum
Prakerin bertujuan untuk member pengalaman belajar terhadap siswa tentang
pelayanan kefarmasian, manajemen obat, dan dapat juga untuk meningkatkan
ketrampilan, wawasan serta pengetahuan. Selain itu, supaya siswa dapat
pengalaman kerja secara nyata saat memasuki dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
A. Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek.
B. Untuk mengetahui peranan Asisten Apoteker di Apotek
C. Agar peserta didik mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan
pelajaran yang di peroleh di sekolah dan di terapkan di lapangan kerja.
D. Memberi pengalaman tentang pelayanan obat dan pemberian informasi obat
kepada pasien .

D. Tujuan Penyusunan Laporan


Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Sebagai salah satu bentuk penuntasan kompetensi pembelajaran pada kurikulum
tingkat SMK pada Kompetensi Keahlian Farmasi.
2. Sebagai bukti bahwa telah melaksanakan kegiatan PRAKERIN dan digunakan
untuk syarat Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
3. Agar peserta didik memperoleh pengalaman praktis di lapangan sebagai wahana
manifestasi kemampuan akademik dan ketrampilan yang professional dalam
bidang keahliannya.

E. Tempat Kegiatan Prakerin

Pelaksanakan Prakerin bertempat di Pusat Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Wedarijaksa 1 khususnya bagian APOTEK yang melayani kebutuhan obat bagi
masyarakat yang memeriksakan diri ke Puskesmas tersebut.

F. Ruang Lingkup Prakerin

2
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
Ruangan Puskesmas Wedarijaksa 1 terdiri dari tempat pendaftaran pasien, ruang
tunggu pasien, ruang Poli Umum, ruang KIA, ruang Laboratorium, ruang Poli Gigi,
ruang Apotek, ruang persalinan, ruang konseling.

Pada tata ruang Apotek masih terdapat kekurangan, yaitu :

Ruang peracikan obat yang cukup sempit, berdampingan dengan etalase penyimpanan
obat. Pada saat karyawan sedang bekerja terasa terganggu, kurang nyaman dan kurang
konsentrasi.

G. Metode Pengumpulan Data


Dalam penyelesaian laporan Prakerin ini,siswa menggunakan beberapa metode untuk
mengumpulkan data mengenai Puskesmas Wedarijaksa 1 :
Adapun metode pengumpulan data Prakerin ini diperoleh dari :
1. Observasi ( Pengamatan Langsung )

Dalam hal ini siswa melakukan Observasi melalui pelaksanaan Praktek Kerja
Industri di Puskesmas Wedarijaksa 1, sehingga siswa mengetahui seluk beluk instansi
tersebut dan dapat melihat secara langsung kenyataan yang terdapat di Apotek. Serta
siswa dapat menarik suatu kesimpulan yang dibuat dalam bentuk laporan kegiatan
selama Praktek Kerja Industri di Puskesmas Wedarijaksa 1 .

2. Interview ( Wawancara )

Siswa melakukan percakapan dan Tanya jawab secara langsung kepada pegawai
dan instansi penting di Apotek, sehingga membantu dalam pengumpulan data untuk
penyusunan laporan ini.

3
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
3. Studi Pustaka dan Dokumentasi

Siswa melakukan beberapa kegiatan untuk mencari data-data melalui buku


yang berkaitan tentang teori-teori yang mendukung bahasan laporan sehingga
menjadi perbandingan dengan apa yang akan dijabarkan oleh penyusunan pada
laporan.

4. Media Online

Yaitu data yang diperoleh dari media internet yang mana siswa mencari data-
data mengenai Puskesmas Wedarijaksa 1.

4
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
BAB II

ASPEK UMUM

1. Pelayanan Kesehatan

Puskesmas sebagai lembaga pelaksana pelayanan kesehatan yang diselenggarakan


oleh pemerintah yang sudah seharusnya diadakan. Saat ini Negara Indonesia suadah
menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia terutama yang ada di
daerah terpencil untuk memudahkan masyarakat yang membutuhkan sebuah pelayanan
kesehatan yang cukup layak meskipun mereka tinggal di daerah terpencil.

Memberikan nilai kemanusiaan pada setiap pelayanan yang diberikan oleh


Puskesmas adalah Wujud nyata komitmen Puskesmas Wedarijaksa 1 pada masyarakat
sekitar maupun masyarakat lainnya.

2. Definisi Apotek

Di Puskesmas istilah apotek sekarang diubah menjadi Kamar Obat. Peraturan


Pemerintah No.26 Tahun 1965 tentang Kamar Obat pada pasal 1 menyebutkan bahwa
Yang dimaksud dengan Kamar Obat adalah suatu tempat tertentu dimana dilakukan
usaha-usaha dalam bidang Farmasi dan pekerjaan Kefarmasian. Peraturan Pemerintah
tersebut kemudian dirubah dengan keluarnya PP No.25 Tahun 1980 tentang perubahan
atas PP No.26 Tahun 1965 tentang Kamar Obat menjadi Kamar Obat adalah suatu
tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada
masyarakat.

3. Tugas dan Fungsi Kamar Obat


Tugas dan Fungsi Apotek menurut Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1980,tugas
dan fungsi apotek adalah sebagai berikut :
a. Tempat Pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah
jabatan.
b. Sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat.
c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang
diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

5
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
d. Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya
kepada masyarakat.

4. Pengelolaan Kamar Obat


1. Pengadaan
Pengadaan barang baik obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya dilakukan
oleh karyawan dibidang perencanaan dan pengadaan dalam hal ini dilakukan oleh
petugas yang bertanggung jawab untuk mengelola Kamar Obat. Pengadaan barang
dilakukan berdasarkan data yang tercatat pada buku defekta dan perkiraan kebutuhan
pasien. Kebutuhan barang tersebut dimasukkan pada surat pemesanan barang.
Menulis obat yang stoknya habis dari gudang.
Setelah membuat surat pesanan, petugas kamar obat langsung datang ke Gudang
Farmasi di Pati.
Obat di cek sesuai kebutuhan.
2. Penerimaan Barang
Setelah barang datang maka dilakukan penerimaan dan pemeriksaan barang.
Petugas kemudian mencocokan barang dengan surat pesanan, apabila sesuai dengan surat
pesanan, maka surat tanda penerimaan barang di tanda tangani oleh petugas kamar obat.
3. Penyimpanan Barang
Penyimpanan obat atau perbekalan farmasui di lakukan oleh petugas kamar obat.
Setiap pemasukan dan penggunaan oabat atau barang diinput kedalam system computer
dan di catat pada kartu stok yang meliputi tanggal penambahan atau pengurangan, nomor
dokumennya, jumlah barang yang di isi atau di ambil, sisa barang dan paraf petugas yang
melakukan penambahan atau pengurangan barang.

5. Pelayanan Kamar Obat


1. Kamar Obat wajib melayani resep dokter umum, dokter gigi, dan dokter dalam
bidang lainnya.
2. Pelayanan resep sepenuhnya tanggung jawab Petugas Kamar Obat dan keahlian
profesinya yang dilandasi untuk kepentingan masyarakat.
3. Petugas Kamar Obat tidak boleh mengganti obat generic yang tertulis dalam resep
dengan obat pasien tanpa sepengetahuan dari dokternya.
4. Petugas Kamar Obat wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan
penggunaan obat secara aman, tepat, rasional atau permintaan masyarakat.
5. Petugas Kamar Obat dilarang menyalurkan atau menjual jasa yang tidak ada
hubungannya dengan fungsi pelayanan kesehatan .

6
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
6. Kamar Obat di buka setiap hari kecuali hari minggu libur, di buka mulai jam 07.30-
13.00

7
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
BAB III

PUSKESMAS WEDARIJAKSA 1

A. Sejarah Puskesmas Wedarijaksa 1

Letak Geografis

Puskesmas Wedarijaksa 1 Pati merupakan satu kesatuan organisai fungsional yang


merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang berfungsi memberikan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah
kerjanya. Puskesmas Wedarijaksa 1 terletak di Desa Wedarijaksa kecamatan Wedarijaksa
yang berjarak 9 km dari kota Pati kea rah utara, dengan batas-batas wilayah :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Trangkil


2. Sebelah Selatan : Kecamatan Pati
3. Sebelah Barat : Kecamatan Tlogowungu
4. Sebelah Timur : Kecamatan Juwana
5. Luas Wilayah : 4.055 Ha

Adapun wilayah Puskesmas Wedarijaksa 1, sebagai berikut :

1. Desa Wedarijaksa 6. Desa Margorejo


2. Desa Suwaduk 7. Desa Tawangharjo
3. Desa Panggungroyom 8. Desa Ngurensiti
4. Desa Bumiayu 9. Desa Sukoharjo
5. Desa Jontro

10. Puskesmas Wedarijaksa 1 dibangun pada tahun 1978/1991, dengan luas


wilayah 660m2. Tiap desa dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 maupun roda 4,
jalan beraspal, waktu tempuh dari desa ke puskesmas - 1 jam. Mata pencaharian
penduduk sebagian besar bertani, wiraswasta dan pedagang. Jumlah penduduk 36.721
jiwa. Dan tentang situasi umum dan selengkapnya seperti tercantum dalam form MPI.

11.

8
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
12. Pendidikan

13. Masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Wedarijaksa 1 sudah bebas buta


aksara dan melaksanakan program pendidikan 9 tahun.

14. Sosial Ekonomi

15. Status ekonomi di wilayah kerja Puskesmas Wedarijaksa 1 sebagian besar


adalah petani dan pedagang, sedangkan sebagian kecil sebagai pegawai negeri sipil
(PNS) dan ABRI.

16.

B. Visi dan Misi Puskesmas Wedarijaksa 1

17. Visi :

18. Terwujudnya masyarakat Kecamatan Wedarijaksa yang sehat, berperilaku yang


sehat dan hidup dalam lingkaungan sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan.

19. Misi :

- Menggerakkan pembangunan Kecamatan Wedarijaksa berwawasan kesehatan


- Mendorong kemandirian masyarakat dan keluargauntuk hidup sehat
- Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau
- Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya

20.

9
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
C. Fungsi dan Tugas Puskesmas Wedarijaksa 1
b. Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas.
1) UPT Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan Dinas Kesehatan yang bersifat teknis operasional dan/atau
kegiatan teknis penunjang meliputi merencanakan program kesehatan dan
menggerakan masyarakat dalam pelayanan kesehatan serta melaksanakan
pengawalan dan pelaporan.

21.

2) Dalam melaksanakan tugas UPT Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi :


Perencanaan pembangunan berwawasan kesehatan.
Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dan keluarga dan pelayanan
kesehatan tingkat pertama, dan
Pengawasan dan evaluasi pembangunan kesehatan.

22.

3) Kepala UPT Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai rincian tugas :


a. Merencanakan dan menyusun program kerja, rencana kerja dan anggaran
puskesmas.
b. Mempelajari dan menjabarkan perintah alasan sesuai bidang tugasnya.
c. Melaksanakan dan mengamankan kebijakan yang telah ditetapkan Kepala
Dinas.
d. Menghimpun dan mempelajari pedoman pelaksanaan tugas dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan relevan.
e. Melaksanakan koordinasi sesuai bidang tugasnya dalam rangka kerjasama
internal maupun eksternal di wilayah kerjanya,
f. Membagi tugas dan menjabarkan perintah atsan untuk di laksanakan
bawahan
g. Memberi petunjuk, pembinaan, dan arahan serta memantau, memeriksa
dan meneliti pekerjaan bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas.
h. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat
pelayanan promotif dan preventif yang meliputi upaya pemberantsan
penyakit dan penyehatan lingkungan serta upaya pemberdayaan
masyarakat.
i. Menyelenggarakan pelayanan medis dasar yang bersifat kuratif
rehabilitatif.

10
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
j. Menyelenggarakan pelayanan administrasi dan manajemen program
kegiatan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
k. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanan tugas
UPTD Puskesmas.
l. Menilai dan menandatangani prestasi kerja bawahan secara langsung
secara berkala melalui system penilaian yang berlaku.
m. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan langsung, baik secara
lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan dan pertimbangan.
n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan langsung sebagai
bagian dan atau penunjang tugas-tugas kedinasan untuk kelancaran
pelaksanakan tugas.

23.

4) Kepala Subbagian Tata Usaha UPT Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai


rincian tugas:
a. Menyiapkan dan menyusun konsep perencanaan program kerja dan
rencana kegitan UPT Pusat Kesehatan Masyarakat.
b. Menyusun usulan rencana anggaran belanja langsung, tidak langsung dan
belanja investasi/modal .
c. Menghimpun, mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan,
keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis guna kelancaran
tugas.
d. Mempelajari dan menjabarkan petunjuk serta disposisi atasan guna
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
e. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama sesuai bidang tugasnya secara
internal maupun eksternal di wilayah kerjanya.
f. Mengatur dan menyelenggarakan urusan surat menyurat dan
penyimpanan arsip/dokumen.
g. Mendistribusikan surat-surat dan naskah dinas yang telah di disposisi oleh
Kepala UPT Pusat Kesehatan Masyarakat.
h. Membuat konsep naskah dinas yang berkaitan dengan ketatausahaan.
i. Melaksanakan kegiatan administrasi bidang umum,keuangan,dan
kepegawaian.
j. Mengatur pelaksaan, pengadaan, pengelolaan, pemeliharaan dan
adminstrasi/inventarisasi barang/perlengkapan kantor.

11
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
k. Melaksanakan urusan rumah tangga serta mengatur dan memelihara
barang perlengkapan inventaris kantor.
l. Memberikan petunjuk, arahan serta membagi dan menditribusikan tugas
kepada bawahan,
m. Menilai,mengevaluasi dan menandatangani prestasi serta kinerja bawahan
secara berkala sesuai dengan system penilaian yang berlaku.
n. Melaporkan pelaksanaan kegiatan dan program kerja Subbagian Tata
Usaha kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis,
o. Memberikan saran,pendapat dan pertimbangan kepada atasan sesuai
dengan bidang tugasnya,.
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan sesuai bidang
tugasnya.
24.
c. Tugas Karyawan Kamar Obat
a) Menyusun rencana tahunan.
b) Menyusun rencana tiga bulanan.
c) Menyusun rencana bulanan.
d) Menyiapkan pelaksanaan pengadaan sediaan farmasi, alkes.
e) Menerima sediaan farmasi, alkes.
f) Menyiapkan sediaan farmasi, alkes.
g) Melaksanakan pengiriman sediaan farmasi, alkes.
h) Membuat catatan stock dan laporan pemakaian sediaan farmasi, alkes.
i) Meracik dan mengemas obat.
j) Menyiapkan laporan penggunaan narkotika, psikotropika.
25.

26.

12
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
D. Struktur Organisasi Puskesmas Wedarijaksa 1

27.

13
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
28. BAB IV

29. PEMBAHASAN

A. Pelayanan Kesehatan dalam Hal Penyediaan Obat bagi Masyarakat

30. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien khususnya bagi


masyarakat sekitar yang membutuhkan maupun masyarakat umum yang berobat ke
Puskesmas Wedarijaksa 1 harus mematuhi alur pemeriksaan pasien sebagai berikut :

Setiap pasien yang datang untuk berobat dan ingin mendapatkan obat dari apotek
puskesmas atau dokter yang sedang praktek di Puskesmas Wedarijaksa 1 harus
mendaftar terlebih dahulu, kemudian kartu berobat milik pasien yang tersimpan di
dalam almari disiapkan berdasarkan nama pasien yang menggunakan askes,
jamkesmas maupun umum dan nama sesuai alphabet juga alamat pasien guna
mempermudah pencarian.
Setelah kartu berobat pasien ada, kemudian tuliskan nama pasien, nomor indek,
umur pasien, alamat pasien, tanggal berobat, kemudian kartu di simpan ke dalam
loker penyimpanan sesuai dengan golongan kartu dan pemilik kartu tersebut di
panggil sesuai dengan nomor urut kemudian pasien di periksa dokter.
Setelah pasien di periksa oleh dokter maka akan ada diagnosa dan resep obat
kepada pasien yang dapat diserahkan ke apotek yang sudah tersedia di Puskesmas
Wedarijaksa 1
Apabila pasien tidak dapat di tangani di Puskesmas Wedarijaksa 1 maka dokter
atau bidan akan membuat surat rujukan ke Rumah Sakit yang dapat menangani
pasien lebih sensitive.
31.
B. Pelayanan Kamar Obat

32. Puskesmas Wedarijaksa 1 melayani pemberian obat kepada masyarakat


yang telah diresepkan oleh dokter praktek yang ada di Puskesmas Wedarijaksa 1. Kamar
Obat wajib melayani resep dokter baik dokter umum maupun dokter spesialis lainnya.
Pelayanan resep sepenuhnya tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA) dan
pelayanan resep sesuai dengan tanggung jawab dan keahlian profesinya yang di landasi
untuk kepentingan masyarakat.

14
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
33.

C. Penyerahan dan Pemberian Obat


34. Setiap resep yang datang dari pasien apoteker wajib melayani. Petugas
Kamar Obat harus bergerak cepat dalam pemberian obat yang nantinya akan di berikan
kepada pasien. Setelah pasien mendapatkan obat yang diinginkan, maka resep yang telah
diserahkan kepada apotek tidak boleh dikembalikan kepada pasien. Resep yang telah di
buat disimpan sesuai tanggal dan nomor penerimaan atau pembuatan resep. Resep yang
mengandung narkotika harus dipisahkan dengan resep lainnya, tandai garis merah di
bawah nama obatnya.
D. Pengadaan dan Penyimpanan Obat
35. Dalam memperoleh obat dan perbekalan farmasi apotek harus mengambil
dari UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Pati. Obat-obat tersebut harus memenuhi
ketentuan daftar obat wajib apotek. Surat pesanan obat dan perbekalan farmasi lainnya
harus di tandatangani oleh Penanggungjawab Kamar Obat dengan mencantumkan nama
dan nomor SIK. Jika Penanggungjawab Kamar Obat berhalangan dapat di wakili oleh
Petugas Kamar Obat pengganti.

36. Permintaan obat-obat narkotika dan psikotropika harus di tandatangani


oleh TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian). Obat dan bahan obat harus disimpan dalam
wadah yang cocok dan harus memenuhi pembungkusan dan penandaan sesuai dengan
Farmakope edisi terbaru atau yang di tetapkan oleh Badan POM.

37. Obat yang datang dari Dinas Kesehatan akan diperiksa dahulu sebelum di
serahkan kepada pasien,untuk mencegah kekeliruan bila ada kesalahan obat atau barang
yang tidak sesuai dengan pesanan. Pemeriksaan hendaklah memperhatikan obat,
kemudian obat tersebut diterima dan di tandatangani sebagai bukti bahwa yang
diantarkan dari UPTD Gudang Farmasi Kabupaten Pati di terima oleh Apotek Puskesmas
Wedarijaksa 1.

E. Pencatatan Pengeluaran Obat


38. Pencatatan Pengeluaran Obat harus sesuai dengan resep setiap hari dan
resep bulanan yang di keluarkan dari Puskesmas PUSTU (Puskesmas Pembantu), dll.
Penyerahan obat atas dasar resep harus dilengkapi dengan etiket warna putih untuk obat
dalam dan etiket warna biru untuk obat luar. Setiap pengeluaran obat di apotek

15
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
Puskesmas Wedarijaksa 1 hendaklah dilakukan pencatatan (ekspedisi) mengenai
pengeluaran jumlah obat dan tanggal pengambilan obat.

39. BAB IV

40. PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Umum
41. Kami menyimpulkan bahwa PRAKERIN merupakan kegiatan tahunan
yang harus dilaksanakan oleh masing-masing Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
seluruh Indonesia dengan tujuan agar siswa mampu mengetahui bagaimana praktikum
secara langsung terjun ke lapangan industry atau instansi sesuai dengan kejuruan masing-
masing. Dan agar siswa tahu bahwa setelah lulus sekolah bisa langsung menghadapi
semua segala pekerjaan sesuai dengan keahliannya dan berharap PRAKERIN ini
merupakan wujud untuk para siswa berlatih agar bekerja tidak kaget/takut. PRAKERIN
juga mampu membuat siswa menjadi lebih dekat dengan dunia keahliannya yaitu dunia
kefarmasian.
42.
2. Khusus
43. Dari hasil Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di Puskesmas Wedarijaksa
1 kami sebagai siswa dapat mengambil kesimpulan bahwa prakerin ini memberikan
gambaran nyata bagi siswa-siswi untuk mengetahui penerapan ilmu yang di dapat di
dunia pendidikan untuk diterapkan dalam dunia usaha/ dunia industri. Prakerin di
Puskesmas Wedarijaksa 1 dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi siswa siswi
PKL. Pengelolaan perbekalan farmasi di lapangan kerja yang bergerak di bidang
kefarmasian seperti apotek meliputi : perencanaan atau pengadaan, pemesanan,
penerimaan, penyimpanan barang dan pelaporan pemasukan atau pengeluaran obat.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah agenda di SMK Kesehatan TBI Pati sebagai
salah satu syarat Ujian Kompetensi Keahlian.

44.

16
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
B. Saran
1. Kepada Apotek Puskesmas Wedarijaksa 1
a. Bisa lebih melengkapi pengadaan obat agar dapat memenuhi kebutuhan pasien.
b. Kerja sama antar Kamar Obat Puskesmas Wedarijaksa 1 dan SMK Kesehatan TBI
Pati agar terus dikembangkan serta dipertahankan untuk tahun-tahun selanjutnya.
2. Kepada Siswa
a. Seharusnya siswa lebih tanggap dengan tugas yang diberikan.
b. Siswa harus lebih disiplin, kreatif dan lebih aktif
c. Lebih banyak belajar tentang brosur obat dan penyakit serta dosis dan indikasi.
3. Kepada Sekolah
a. Diperlukan waktu yang cukup panjang untuk dapat menerapkan ilmu dari dunia
pendidikan ke DU/DI, diharapkan waktu PRAKERIN di tambah supaya siswa-
siswi dapat menyerap ilmu lebih banyak dan bisa lebih matang saat nanti terjun
langsung ke lapangan.
b. Saran penunjang buku materi yang berkaitan dengan aktivitas PRAKERIN agar
lebih dilengkapi lagi, agar siswa-siswi lebih tahu dan lebih mendalami ilmu
PRAKERIN.

45.

17
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
46. DAFTAR PUSTAKA

- Anonim, 2015, Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan (PKL) SMK Kesehatan TBI
Pati.
- Anonim, Buku Panduan Puskesmas Wedarijaksa 1.
- Anonym, 1979, Farmakope Indonesia, edisi III, Depertemen Kesehatan Republik
Indonesia : Jakarta .
- Tanpa Nama, 2004. Pengertian Apotek UU No.1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang
Standar Pelayanan Apotek.http://azhariherli.blogspot.com/2013/02/pengertian-
pengertian-di-uu-nomor.html

47.

18
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
48. LAMPIRAN

49. Ruang Apotek Puskesmas Wedarijaksa 1

50.

19
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
51.

52.

20
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
53.

54. Tempat meracik obat tunggal Tempat meracik puyer

55.

56.

21
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
57.

58. Tempat obat di Apotek Tempat stok obat di Apotek

22
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
59.

60. Etiket

61.

23
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
62.

24
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
63. Lemari pendingin untuk 64. Mengisi buku harian obat (R7)
menyimpan obat/vaksin di Apotek

65.

66.

67.

25
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
68. Contoh resep

69. Resep Poli Umum Resep Poli

Gigi

26
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
70.

27
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
71. Resep Poli KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

72.

73. Mengerjakan resep tunggal

28
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
74. 75.

2. Mengambil obat sesuai resep


1. Mengambil resep

29
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
76. 77.

4. Menyerahkan obat ke pasien


3. Memberi etiket

78. Mengerjakan resep puyer

30
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
79. 84.
4. Membagi puyer
85.
1. Mengambil resep
80.

81. 86.
2. Meracik obat sesuai resep 5. Membungkus puyer dengan alat
82. pres

83.
3. Memblender obat agar halus
87.

6. Memberikan obat ke pasien

88.

31
Laporan Praktek Kerja Industri SMK Terpadu Bhakti Indonesia Pati
89. Kegiatan POSYANDU di Desa Ngurensiti

90.

91.

92.

93.
94. Kegiatan PUSLING di Desa Tawangharjo

95.
96.

97.
98. Kegiatan PUSLING di Desa Panggungroyom

99.

100.

101.
102. Tempat penyimpanan vaksin
103.
104.
105.
106. Gudang Obat Puskesmas Wedarijaksa 1
107.
108. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) Online

109.

Anda mungkin juga menyukai