Anda di halaman 1dari 8

Mengidentifikasi Derajat Dehidrasi Diare

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :

Puskesmas Drg.Farah Segeir


NIP :
Tigaraksa
1. Pengertian Pengukuran tingkat dehidrasi pada diare dengan menggunakan format MTBS
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat dehidrasi
pada pasien diare
3. Kebijakan Modul 2 MTBS

4. Prosedur / Persiapan
Langkah - Persiapan alat
langkah a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko
b. Buku catatan (form MTBS)
2. Persiapan pasien
a. Pasien dianjurkan untuk dibaringkan di tempat tidur
Pelaksanaan
1. Ucapkan salam
2. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
3. Lihat sekitar bola mata pakah terlihat cekung hasil langsung
ditulis pada format MTBS
4. Raba ubun-ubun pasien apakah teraba cekung
5. Lihat aoakah anak terlihat gelisah atau marah
6. berikan air minum apakah pasien minum dengan lahap hasil
langsung ditulis pada format MTBS
7. Ukur turgor dengan cubitan pada daerah abdomen, di sekitar kiri
dan kanan pusar dengan arah vertikal hasil langsung ditulis pada
format MTBS
8. Bereskan alat
9. Ucapkan salam
5. Referensi 1. Buku panduan IDAI
2. Konsensus Kejang Demam IDAI
Penilaian Pasien Diare tanpa dehidrasi
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :

Puskesmas Drg.Farah Segeir


NIP :
Tigaraksa
1. Pengertian Pengukuran tingkat tanpa dehidrasi pada diare dengan n\menggunakan format
MTBS
2. Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah mengukur tingkat dehidrasi
pada pasien diare
3. Kebijakan Modul 2 MTBS

4. Prosedur / A. Persiapan
Langkah - 1. Persiapan alat
langkah a. Tempat tidur, gelas, sendok, teko
b. Buku catatan (form MTBS)
2. Persiapan pasien
Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
B. Pelaksanaan
1. Pasien dianjurkan berbaring di tempat tidur
2. tidak ada tanda-tanda bahaya umum : apakah anak tidak mau menetek,
letargis, ada kejang dan memuntahkan semua yang di berikan, langsung
catat pada format MTBS
3. Sekitar bola mata tidak terlihat cekung hasil langsung di tulis pada
format MTBS
4. Pasien minum dengan tidak lahap hasil langsung di tulis padsa format
MTBS
5. cubitab kulit perut tidak lambat hasil langsung di tulis pada format
MTBS
6. Tidak gelisah ataupun marah

Derajat dehidrasi Ringan / sedang


1. Tidak adanya tanda tanda bahaya umum :apakah
anak tidak mau menetek, letargis, ada kejang &
memuntahkansemua yang diberikan, langsung catat pada format
MTBS
2. Terlihat 2 atau lebih tanda tanda dibawah ini:
a. Lihat sekitar bola mata apakah terlihat cekung
hasil langsung ditulis pada format MTBS
b. Lihat apakah anak terlihat gelisah atau marah hasil
langsung ditulis pada format MTBS
c. Berikan air minum apakah pasien minum dengan
lahap hasil langsung ditulis pada format MTBS
d. Cubitan kulit perut lambat (2 detik)

Derajat Dehidrasi Berat


1. Terdapatsalah satu dari tanda-tanda bahaya umum :
apakah anak tidak mau menetek, letargis, ada kejang dan
memuntahkan semuanya
2. Terdapat 2 atau lebih tanda-tanda dibawah ini
a. Lihat sekitar bola mata apa terlihat cekung hasil
langsung di tulis pada format MTBS
b. Lihat apakah anak terlihat gelisah atau marah hasil
langsung di tulis pada format MTBS
c. Berikan air minum apakah pasien minum dengan
lahap hasil langsung di tulis padsa format MTBS
Cubitan kulit perut sangat lambat ( lebih dari 2 detik ) hasil langsung
di tulis pada format MTBS

5. Referensi 1. Buku panduan IDAI


2. Konsensus Kejang Demam IDAI
Penaganan Diare Di Rumah (Terapi A)
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :

Puskesmas Drg.Farah Segeir


NIP :
Tigaraksa
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan diare tanpa
dehidrasi
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi
cairan yang akan di berikan pada diare tanpa dehidrasi
Kebijakan Bagan MTBS

A. Persiapan
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Oralit
b. Air putih
c. Gelas
d. sendok
B. Pelaksanaan
Jelaskan pada ibu tentang 3 aturan perawatan di rumah
1. Memberikan cairan tambahan
a. Memberikan cairan tambahan yang utama bagi bayi muda
adalah ASI
b. Berikan ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali
pemberian
c. Jika anak ASI eksklusif, berikan tambahan oralit ayau air
matang
d. Jika tidak memperoleh ASI eksklusif beerikan 1 atau lebih
cairan berikut : Oralit, LGG, cairan makanan
e. Ajari ibu mencampur dan memberikan oralit (beri 6 bungkus)
f. Tunjukan kepada ibu berapa banyak cairan yang harus di
berikan :
Sampai umur 1 tahun 50cc sampai 100cc tiap kali berak
Umur 1-5 tahun 100cc-200cc tiap kali berak
Katakan pada ibu meminum sedikit tapi sering dari
mangkuk atau gelas
Jika anak muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali
Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare
berhenti
2. Lanjutkan pemberian makanan
3. Tentukan kapan harus kembali
4. Rapikan alat
6. Referensi 1. Buku panduan IDAI
2. Konsensus Kejang Demam IDAI

Penaganan Dehidrasi
Ringan/Sedang (Terapi B)
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
Puskesmas Drg.Farah Segeir
NIP :
Tigaraksa
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi
ringan / sedang
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi
cairan yang akan di berikan pada diare ringan/sedang
Kebijakan Bagan MTBS

A. Persiapan
Prosedur 1. Persiapan alat
a. Oralit
b. Air putih
c. Gelas
d. sendok
B. Pelaksanaan
1. Memberikan cairan oralit di puskesmas sesuai yang dianjurkan
selama periode 3 jam dengan menentukan jumah oralit yang akan
di berikan, jumlah oralit yang di perlukan (dalam ml) dapat di
hitung dengan cara : berat badan (kg) di kalikan 75
2. Berikan jiak anak menginginkan oralit lebih banyak
3. Untuk anak berumur kurang dari 6 bln yang tidak menetek,
berikan juga 100-200ml air matang selama periode ini
4. Tunjukan kepada ibu cara memberikan larutan oralit
5. Setelah 3 jam :
ulangi penilain derajat dehidrasi
pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan
pengobatan
mulailah memberi makan jika anak berusia > 6 bulan
beri ASI selama anak mau, jika kurang dari 6 bulan
7. Referensi 1. Buku panduan IDAI
2. Konsensus Kejang Demam IDAI

Penaganan Dehidrasi Berat (Terapi C)


No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :

Puskesmas Drg.Farah Segeir


NIP :
Tigaraksa
Pengertian Menentukan kebutuhan cairan yang sesuai dengan tingkat dehidrasi
Tujuan Sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah menentukan terapi
cairan yang akan di berikan
Kebijakan Bagan MTBS

A. Persiapan
Prosedur Persiapan alat
a. Oralit
b. Air putih
c. Gelas
d. Sendok
e. Abocath
f. Infus set
g. Cairan infus rl
h. Kasa betadin
i. Kapas alkohol
j. Plester
k. Gunting plester
l. Rujukan
m. Alat tulis
n. Ngt
B. Pelaksanaan
1. Berikan segara cairan intra vena jika dapat dilaksanakan :
Jika anak masih bisa minum berikan oralit melalui
mulut
Beri 100ml/kg cairan RL
Periksa kembali anak tiap 1-2 jam jika status dehidrasi
belum membaik beri tetesan lebih cepat
Juga tetap beri oralit 5ml/kg/jam segara setelah anak
mau minum biasanya sesudah 3-4 jam (balita), 1-2 jam
( anak)
Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak 3 jam,
klasifikasikan kembali dehidrasi dan pilih terapi yang sesuai
( A,B,C) untuk melanjukan pengobatan.
2. Jika tidak bisa memberikan cairan intra vena rujuk segara ke
fasilitas pemberian intra vena
jika anak bisa minum, bekali oralit dan tunjukan cara
meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit dalam
perjalanan
3. Berikan pipa nasogastrik untuk rehidrasi jika tidak bisa
memberikan cairan intra vena
lakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogasrtoik atau
mulut beri 20ml/kg/jam selama 6 jam (total 120ml/kg)
periksa kembali anak setiap 1-2 jam :
beri cairan lebih lambat, jika anak muntah
terus menerus atau perut semakin kembung
rujuk anak untuk pengobatan intra vena, jika
setelah 3 jam keadaan dehidrasi tidak membaik
periksa kembali anak setelah 6 jam, klasifikasikan kembali
dehidrasi, kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai
(A,B,C) untuk melanjutkan pengobatan
4. Rujuk segera jika pemberian
Caiaran intra vena tidak dapat dilakukan
Beri cairan per oral saat merujuk
Dampingi pasien saat merujuk oleh dokter atau perawat
8. Referensi 1. Buku panduan IDAI
2. Konsensus Kejang Demam IDAI

Anda mungkin juga menyukai