Anda di halaman 1dari 6

Bab I

Pendahuluan
I.I Latar Belakang
Tidak terpenuhinya kebutuhan pasar akan ketersediaan ikan, dalam hal ini ikan lele, kami
mengambil kesempatan ini untuk mendirikan usaha budidaya ikan lele. Selain untuk
memenuhi kebutuhan pasar, budidaya ini juga bertujuan untuk memperkenalkan masyarakat
akan manfaat mengkonsumsi ikan lele, dan mengembangkan anakan lele baru yang lebih
berkualitas dengan cara kawin silang.
I.II Tujuan
1. Untuk memenuhi kebutuhan pasar akan permintaan ikan lele yang darii hari ke hari semakin
meningkat
2. Memperkenalkan masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi ikan, khususnya lele

I.III Analisis SWOT


1. Strenght (kekuatan)
a. Dengan budidaya ikan lele ini tidak terlalu memerlukan modal yang besar.
b. Penjualan ikan lele tidak terlalu sulit, tidak seperti ikan yang lainya.
c. Masih tingginya permintaan pasar terhadap lele terlihat dari mahalnya harga
lele di pasar.

2. Weaknes (kelemahan)
-Tidak bisa membudidayakan produksi ikan lele dalam skala besar, yang berdasarkan faktor
lahan yang belum memadai dan kolam yang masih menggunakan terpal.

3. Opportunities (peluang)
a. Peluang usaha yang tidak pernah mati adalah usaha perikanan. Sebab
setiap hari masyarakat membutuhkan ikan untuk dikonsumsi semakin meningkat.
b. Umur pembudidayaan ikan lele yang relative singkat yang hanya kurang
lebih 3 bulan.
c. Banyaknya penjual lele di pasar menjadi nilai tambah karena berarti lele masih mudah dalam
pemasaran.

4. Threat(ancaman)
a. Dalam usaha ikan lele ini harus teliti karena ikan tidak tahan dengan cuaca yang tidak
stabil.
b. Selalu mengecek kedalaman air. Kedalaman air jangan sampai kurang
dari 30cm karena itu akan menghambat pertumbuhan ikan lele.

Bab II
Perencanaan
A. Lokasi
Untuk lokasi awal, akan di pergunakan lahan dari salah seorang anggota kelompok, yang
beralamat di Jl. Air bersih, gang perda no.3, Medan Kota dengan luas 10x20, dengan kolam
ikan tanah berukuran 96m2, kondisi tempat sangat memungkinkan untuk budidaya ikan lele,
selain dekat dengan sumber air dan siklus pembuangan air yang baik, lokasi tersebut juga
jauh dari pusat keramaian sehingga tidak akan mengganggu aktivitas dan kenyamanan
masyarakat. Di lokasi sudah terdapaat sebuah kolam yang dulunya di pergunakan untuk
peternakan ikan juga, sehingga dapat menghemat biaya produksi.

B. Perincian dana
Modal awal
1. Modal senilai Rp.10.000.000,00
2. Lahan seluas 10x20, dengan kolam ikan seluas 96m2
Biaya investasi

NO NAMA BIAYA JUMLAH


1 Kolam pemijahan 500.000
2 Terpal * 1.000.000
3 Selang * 100.000
4 Pompa air* 350.000
5 Pipa* 200.000
6 Jaring* 100.000
Pembangunan sarana dan
7 prasarana pemijahan 4.000.000
*.peralatan, maximum
TOTAL 6.250.000
penggunaan 2tahun

Biaya operasional
N
o KOMPONEN BIAYA JUMLAH
1 BENIH Rp500.000
2 PAKAN Rp2.000.000
3 VITAMIN/OBAT Rp150.000
4 AIR Rp200.000
5 LISTRIK Rp100.000
6 PEKERJA Rp500.000
JUMLAH Rp3.450.000

C. Penjualan
penjualan dalam cangkupan ini terbagi atas berbagai aspek penjualan di antaranya:
Penjualan anakan/bibit
Bibit di jual berdasarkan jumlah, yaitu @10 anakan dihargai Rp.13.000,00
Penjualan ikan siap konsumsi
Ikan di jual berdasarkan berat @1kg di hargai Rp.15.000,00
Penjualan indukan
Indukan di jual berdasarkan jenis @1 ekor jantan Rp.10.000,00 @1 ekor betina Rp.25.000,00
D. Pendappatan 1 kali periode (3 bulan)
Jika dalam sekali panen, dapat bibit berkisar 3800 ekor, di presentasikan memperoleh hasil
sebanyak 1300kg (kemungkinan maksimal) ikan lele siap jual dengan berat rata-rata 3-8ons.
Dengan hasil panen tersebut maka dapat di kulifikasikan keuntungan sebagai berikut.
Bibit
3800 x @ Rp.130,00 = Rp.494.900,00
Panen
1300 x @ Rp.15.000,00 = Rp.19.500.000,00
Biaya investasi dan operasinal Rp.10.000.000,00

Keuntungan
Pendapatan beban = Rp.19.500.000,00 Rp.10.000.000,00 = Rp.9.500.000,00*
*.dengan ketentuan tingkat keberhasilan 80 90%

E. Pasar
Untuk tahap pertama bidikan pasar adalah pedagang-pedagang kaki lima dan restoran cepat
saji yang menyajikan hidangan ikan lele. Untuk anakan, target pasarnya adalah peternak ikan
rumahan, dan peternak ikan skala kecil lainnya.

BAB III
PROSES PEMBIBITAN
A.Pemilihan indukan
a.pemilihan induk jantan
induk jantan di pilih berdasarkan umurnya,induk jantan di pilih yang berumur 6-12
bulan. Panjang sekitar 30-60cm. Berat sekitar 7- 13ons.
b.pemilihan induk betina
induk bertina di pilih berdasarkan umurnya,induk betina di pilih yang berumur 6-12
bulan. 40-70cm. Berat sekitar 10-17 ons.
B.Lokasi pemijahan
a.tempat
lokasi pemijahan yang baik adalah di dalam terpal berukuran 1 x 2 meter.
Di dalam terpal di letak kan sabut sebagai tempat melekat nya telur.
b.suhu
suhu air tempat pemijahan tidak boleh terlalu dingin dan tidak terlalu panas.suhu nya
sekitar 30-35c.agar telur dapat bertahan dan tumbuh dengan baik.
c.cahaya
selama proses pemijahan cahaya tidak boleh terlalu terang.agar induk lele tidak
terganggu,karena lele tertarik dengan cahaya.

C.Pemilihan bibit
Sebagai langkah awal pembibitan kita harus memilah bibit lele,bibit lele harus di
pisahkan antara bibit ukuran kecil dan ukuran besar,karena apabila bibit ukuran besar dan
ukuran kecil berada dalam satu kolam maka kemungkinan kematian ikan akan besar.
D.Pemidahan bibit ke kolam perkembang biakan
bibit yang berukuran 7-12 cm sudah dapat di pindahkan ke kolam perkembang
biakan, dan dapat di biakan secara normal.
BAB IV
PENUTUP
Budidaya ikan lele merupakan bisnis dengan modal kecil dan menghasilkan keuntungan yang
besar, usaha ini banyak di lirik oleh para pengusaha dan investator. Proses
pengembangbiakan yang mudah dan periode panen yang singkat dapat menjadi faktor
pendorong dalam menjalankan usaha ini.
Demikian proposal kami, semoga proposal ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan dapat
terealisasi.

Anda mungkin juga menyukai