Anda di halaman 1dari 19

NAMA : ZAHRA TAZKIA

NIM : 4113121082
KELAS : FISIKA DIK 2011

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XII / 1
Materi : Rangkaian Arus Searah
Sub Materi Pokok : Hukum Ohm
Alokasi Waktu : 1 x 30 menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Bertambahnya keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.

1
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan perubahan medan
listrik dan medan magnet yang saling berkaitan sehingga memungkinkan manusia
mengembangkan teknologi untuk mempermudah kehidupan.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.1 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC ) dalam kehidupan sehari
hari..
4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik

C. Indikator
a. Pengetahuan
1. Mengetahui bunyi hokum Ohm
2. Mengetahui rangkaian seri
3. Mengetahui rangkaina paralel
4. Membedakan Rangkaian seri dan paralel
b. Sikap
1. Melaporkan hasil pengamatan dengan jujur
2. Memiliki rasa ingin tahu, bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan energi potensial
3. Berpikir logis dalam memberikan pendapat
c. Keterampilan
1. Mencatat data yang diperoleh
2. Mengolah data percobaan
3. Menyimpulkan percobaan yang dilakukan

D. TUJUAN PEMBELAJARAN ( TP )
a. Pengetahuan
1. Melalui tanya jawab tentang hokum Ohm, siswa mengetahui bunyi hokum
Ohm.
2. Melalui Tanya jawab dan diskusi, siswa mengetahui rangkaian seri.
3. Melalui Tanya jawab dan diskusi, siswa mengetahui rangkaian parallel.
4. Melalui eksperimen, siswa mengetahui perbedaan rangkaian seri dan parallel.
b. Sikap
1. Dalam melakukan kegiatan pengamatan diharapkan siswa menunjukkan sifat
jujur

2
2. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa memiliki rasa keingin tahuan, dan
bertanggung jawab terhadap masalah yang diberikan
3. Siswa dapat berpikir logis dalam memberikan pendapat
c. Keterampilan
1. Setelah melakukan eksperimen, siwa mampu mencatat percobaan
2. Siswa mampu mengolah data yang diperoleh
3. Siswa dapat menyimpulkan apa yang dieksperimenkan

E. Materi Pelajaran
1. Pengertian hokum Ohm
2. Rangkaian seri dan paralel

F. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran :Inkuiri Terbimbing
Pendekatan : Scientific
Metode Pembelajaran :Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Eksperimen
Teknik Pembelajaran :Memberikan masalah

G. Sumber Belajar
1. Supiyanto. 2007. FISIKA UNTUK SMA KELAS 3. Jakarta : PHiBETA.

H. Media / Alat / Bahan


Media : Merangkaian rangkaian seri dan paralel, LKS
Alat : Multimeter
Bahan : Lampu, Baterai, Kabel Penghubung

3
I. Kegiatan Pembelajaran

Model Pembelajaran : Inkuiri

4
Kegiatan Alokasi Sumber
Fase Metode Media Alat Bahan Karakter
Guru Siswa Waktu Belajar

Kegiatan Orientasi Guru Siswa mejawab Berperila


Pendahul masalah mengucapkan salam guru ku
uan salam santun,
( Fase 1 ) Siswa
Guru Tanya - - - aktif 3 menit -
mendengarkan
menanyakan Jawab mengelu
guru dan
kepada siswa arkan
menjawab
tentang hokum pendapat
pertanyaan guru
Ohm
Siapa yang
pernah
mematikan
lampu di
rumahnya?
Angkat Tangan!
Jika salah satu
lampu dimatikan,
bagaimana
dengan lampu
yang lain?
Siapa yang tahu Berprilak
kenapa lampu u santun
yang lain tetap Siswa duduk
hidup? sesuai kelompok
Menyampaikan
yang telah
materi 5
dibagikan
pembelajaran
Guru
Menyampaikan
J. PENILAIAN
Teknik Penilaian : Tertulis
Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda
Teknik : Penilaian Produk (LP-1)
Penilaian Sikap (LP-2)

Mengetahui, Medan, Mei 2014


Dosen Micro Teaching Pengembang RPP

Drs. Sehat Simatupang, M. Si Zahra Tazkia


NIP. 195812301981031003 NIM. 4113121082

Lampiran 1 (Penilaian Pengetahuan)

Lampiran 2 (Penilaian Sikap)

Lampiran 3A (Penilaian Keterampilan )

Lampiran 3B (Penilaian Kinerja)

Lampiran 4 (LKS)

Lampiran 5 (Bahan Ajar)

LAMPIRAN 1

PENILAIAN KOGNITIF
6
1. Sebuah bangunan rumah tangga memakai lampu dengan tegangan pada instalansi lampu
rumah tangga tersebut adalah 220 Volt, dan arus yang mengalir pada lampu tersebut
adalah 10 ampere, berapakah hambatan pada lampu tersebut, hitunglah?
2. Jika batu baterai memiliki tegangan 1,5 volt, menyalakan lampu kecil dengan hambatan 1
ohm, berapakah kuat arus pada lampu tersebut ?
3. Berapakah tegangan yang harus disediakan untuk menghidupkan mesin pompa air jika
hambatan lilitan kawatnya adalah 100 ohm dan kuat arus yang dibutuhkan adalah 2,2
Ampere

KETERANGAN :

Skor Penilaian Soal: Benar = 1 Skor Maksimum = 3 Jumlah Nilai % =

x 100%

Salah = 0

KriteriaPenilaian :
90-100 : Sangat Baik (A)
80-89 : Baik (B)
70-79 : Cukup Baik (C)
50-69 : Kurang Baik (D)
50 : Tidak Baik (E)

7
LAMPIRAN 2

PENILAIAN SIKAP

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


Logis Kreatif Bertanggung Jawab Jujur
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
dst

Keterangan : Sangat baik =4 Skor maksimum = 20 Nilai % = x 100%

Baik =3

Kurang Baik = 2

Tidak baik =1

Jumlah Nilai Total =

KriteriaPenilaian :
90-100 : Sangat Baik (A) 50-69 : Kurang Baik (D)

8
80-89 : Baik (B) 50 : Tidak Baik (E)
70-79 : Cukup Baik (C)
No Aspek Sikap Deskriptor Skala Sikap

1 Jujur a. Semua anggota kelompok ikut serta melakukan kegiatan


praktikum dan membuat data hasil pengukuran yang benar 4 = descriptor a
(tidak direkayasa). 3 = descriptor b
b. Semua anggota kelompok melakukan kegiatan praktikum tapi
2 = descriptor c
data yang diperoleh kurang benar.
1 = descriptor d
c. Hanya sebagian anggota kelompok yang melakukan
praktikum.
d. Semua anggota kelompok tidak melakukan praktikum dan
membuat data hasil rekayasa.
2 Tanggung Jawab a. Ikut serta melakukan diskusi dengan baik dan
mengerjakan/menjalankan tugas yang diberikan. 4 = descriptor a
b. Mengerjakan tugas dengan baik.
3 = descriptor b
c. Ikut melakukan diskusi tapi tidak mengerjakan tugas dengan
2 = descriptor c
baik
d. Bermain-main melakukan diskusi dan tidak mengerjakan 1 = descriptor d
tugas.
3 Kreatif a. Memunculkan ide yang kreatif dan mampu memecahkan
masalah. 4 = descriptor a
b. Memunculkan ide yang kreatif tapi kurang mampu 3 = descriptor b
memecahkan masalah 2 = descriptor c
9
No Aspek Sikap Deskriptor Skala Sikap

c. Mememiliki ide kreatif tapi tidak mampu memecahkan 1 = descriptor d


masalah
d. Tidak memiliki ide dan tidak mampu memecahkan masalah
4 Logis a. Berpendapat berdasarkan penalaran dengan tepat dan benar 4 = descriptor a
b. Berpendapat berdasarkan penalaran tapi kurang benar
3 = descriptor b
c. Berpendapat tapi tidak benar
d. Tidak berpendapat. 2 = descriptor c
1 = descriptor d

LAMPIRAN 3

PENILAIAN KETERAMPILAN

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah


Nilai
10
siswa Mencatat Data Mengolah Data Menyimpulkan
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
Dst

Keterangan : Sangat baik =3 Nilai % = x 100%

Baik =2

Kurang baik =1

Skor maksimum = 9

No Aspek Deskriptor Skala Keterampilan


Keterampilan
1 Mencatat Data a. Mencatat hasil pengukuran dengn tepat. 3 = descriptor b
b. Mencatat hasil pengukuran kurang tepat
2 = descriptor c
c. Mencatat hasil pengukuran tidak tepat
1 = descriptor d
2 Mengolah Data a. Mengolah data dengan tepat 3 = descriptor b
b. Mengolah data kurang tepat
2 = descriptor c
c. Medak mengolah data tidak tepat
1 = descriptor d
3 Menyimpulkan a. Menyimpulkan materi hari ini dengan lengkap 3 = descriptor b
b. Menyimpulkan kurang lengkap 2 = descriptor c
c. Tidak menyimpulkan 1 = descriptor d
11
12
LEMBAR KERJA SISWA
RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Bertambahnya keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan keseimbangan perubahan medan
listrik dan medan magnet yang saling berkaitan sehingga memungkinkan manusia
mengembangkan teknologi untuk mempermudah kehidupan.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif, jujur, teliti, cermat,
tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam
melakukan percobaan dan berdiskusi.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
3.2 Mengevaluasi prinsip kerja peralatan listrik searah (DC ) dalam kehidupan sehari
hari.
4.2 Melakukan percobaan untuk menyelidiki karakteristik rangkaian listrik

13
C. INDIKATOR
a. Pengetahuan
1. Mengetahui bunyi hokum Ohm
2. Mengeahui rangkaian seri
3. Mengeahui rangkaian parallel
4. Membedakan rangkaian seri dan paralel
b. Sikap
1. Melaporkan hasil pengamatan dengan jujur
2. Memiliki rasa ingin tahu, bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah
yang berhubungan dengan energi potensial
3. Berpikir logis dalam memberikan pendapat
c. Keterampilan
1. Mencatat data yang diperoleh
2. Mengolah data percobaan
3. Menyimpulkan percobaan yang dilakukan

D. TUJUAN PEMBELAJARAN ( TP )
a. Pengetahuan
1. Melalui tanya jawab tentang hokum Ohm, siswa mengetahui bunyi hokum Ohm.
2. Melalui Tanya jawab dan diskusi, siswa mengetahui rangkaian seri.
3. Melalui Tanya jawab dan diskusi, siswa mengetahui rangkaian parallel.
4. Melalui eksperimen, siswa mengetahui perbedaan rangkaian seri dan parallel.
b. Sikap
1. Dalam melakukan kegiatan pengamatan diharapkan siswa menunjukkan sifat jujur
2. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa memiliki rasa keingin tahuan, dan
bertanggung jawab terhadap masalah yang diberikan
3. Siswa dapat berpikir logis dalam memberikan pendapat
c. Keterampilan
1. Setelah melakukan eksperimen, siwa mampu mencatat percobaan
2. Siswa mampu mengolah data yang diperoleh
3. Siswa dapat menyimpulkan apa yang dieksperimenkan

E. Alat dan Bahan


Alat

No Nama Alat Jumlah

1 Multimeter 1 buah

Bahan

14
No Nama Bahan Jumlah

1 Kabel Secukupnya

2 Baterai 2 buah

3 Lampu 1 buah

F. Teori Dasar
1. Pengertian hokum Ohm
2. Rangkaian seri dan parallel

G. Prosedur Percobaan
Kegiatan I

1. Siapkan alat-alat sebagai berikut: papan rangkaian, 2 buah baterai, 2 buah bola lampu
kecil, kabel penghubung, dan saklar.

2. Rangkailah alat-alat tersebut secara seri.

3. Hubungkan stop kontak. Amati nyala kedua bola lampu tersebut.

4. Lepaskan salah satu bola lampu. Apakah bola lampu yang lainnya bias menyala?
Mengapa demikian?

Kegiatan II

1. Siapkan alat-alat sebagai berikut: papan rangkaian, 2 buah baterai, 2 buah bola lampu
kecil, kabel penghubung, dan saklar.

2. Rangkailah alat-alat tersebut secara paralel.

3. Hubungkan stop kontak. Amati nyala kedua bola lampu tersebut. Bandingkan dengan
nyala lampu dirangkai secara seri. Apakah ada p erbedaan? Mengapa demikian?

4. Lepaskan salah satu bola lampu. Apakah bola lampu yang lainnya bisa menyala?
Bandingkan dengan ketika dirangkai secara seri. Apakah ada perbedaan? Mengapa
demikian?

DAFTAR PUSTAKA
15
Untoro, Joko. 2010. Buku Pintar Pelajaran. Jakarta: Wahyu Media

http://ganbagus.blogspot.com/2011/01/rangkaian-listrik-paralel-rangkaian.html

http://ilmu-elektronika.co.cc/artikel/arus-searah-dc/20-rangkaian-seri-paralel

http://id.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel

LAMPIRAN 5

BAHAN AJAR

Pengertian Hukum Ohm


Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya
atau juga menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap
sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung konduktor.
Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm apabila
nilai resistansinyatidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda potensial yang
dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku untuk semua jenis
penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan sejarah.
Secara matematis hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan:
dimana I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam
satuan Ampere, Vadalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam
satuan volt, dan Radalah nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu
penghantar dalam satuanohm.
16
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada
tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically pada tahun 1827.
ada 2 bunyi hukum Ohm yaitu :
1) Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial
(Tegangan). Untuk sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama walau sebenarnya
kedua secara konsep berbeda. Secara matematika di tuliskan I V atau V I, Untuk
menghilangkan kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang kemudian
di kenal dengan Hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi V = I.R. Dimana V adalah
tegangan (volt), I adalah kuat arus (A) dan R adalah hambatan (Ohm).
2) Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang
disebut hambatan listrik. Secara matematika di tuliskan V/I = R atau dituliskan V = I.R.
Fungsi utama hukum Ohm adalah digunakan untuk mengetahui hubungan tegangan
dan kuat arus serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa
menggunakan Ohmmeter. Kesimpulan akhir hukum Ohm adalah semakin besar sumber
tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan. Kemudian konsep yang sering salah pada
siswa adalah hambatan listrik dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik. Konsep ini
salah, besar kecilnya hambatan listrik tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik
tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang, luas penampang dan jenis bahan.

Konsep Hambatan Listrik


Misalkan kita punya sebatang kawat, maka didalam kawat itu sebenarnya punya
jutaan elektron yang bergerak secara acak dengan kelajuan 10 pangkat 5 m/s. Ketika kawat
ini tidak kita hubungkan dengan sumber tegangan maka elektron akan bergerak disekitar
tempat nya saja, dia tidak akan bisa jauh-jauh dari tempatnya semula. Hal ini disebabkan
karena disekitarnya berdesak desakan dengan elektron lain dan juga ada pengaruh gaya ikat
inti.
Bagaimana jika kawat tersebut kita hubungkan dengan sumber tegangan maka
elektron mulai mengalir dengan kelajuan 1 mm/s. Menurut para ahli energi yang diperoleh
dari sumber tegangan digunakan elektron untuk berpindah, dan saat berpindah elektron juga
mengeluarkan energi. Dalam perjalanannya elektron juga mendapat halangan elektron
elektron yang lain. Besarnya halangan yang dialami elektron inilah yang disebut dengan
hambatan listrik suatu benda.

17
Seperti penjelasan awal tadi hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas
dan jenis bahan. Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka
semakin besar hambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik dengan luas
penampang benda, semakin luas penampangnya maka semakin kecil hambatannya.. Inilah
alasan mengapa kabel tiang listrik dibuat besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil
hambatan sehingga tegangan bisa mengalir dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus
dengan jenis benda (hambatan jenis) semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar
hambatan benda itu. Secara matematika dapat dituliskan :
R = V/I
Dimana: :
V = tegangan
I = arus
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

Rangkaian Resistor Seri Dan Paralel


Untuk menghitung resistansi total pada resistor yang disusun secara seri dan paralel
memerlukan suatu perhitungan matematika yang tidak terlalu sulit. Jika menghitung
resistansi total pada resistor seri dapat dilakukan cara menjumlahkan secara langsung seluruh
resistor yang terhubung seri sedangkan pada resistor paralel membutuhkan perhitungan
khusus.

1) Untuk rangkaian resistor seri :

Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri).
Baterai dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.

2) Untuk rangkaian resistor paralel:

18
Rangkaian Paralel adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet
(paralel). Lampu yang dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain
listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari
sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang
menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak
(kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut, susunan
paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah
jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya.

Ciri-ciri rangkaian paralel:

v Arus yang mengalir lebih kecil


v Nyala lampu kurang terang
v Jika salah satu lampu maka lampu lain tetap menyala

19

Anda mungkin juga menyukai