Naskah Publikasi
Disusun Oleh :
Melisa Marselina
NIM : 11.0709.S
Nur Khomsiyah
NIM : 11.0725.S
ABSTRAK
Fenomena gangguan jiwa pada saat ini mengalami peningkatan yang sangat
signifikan dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan
jiwa bertambah. Orang dengan gangguan jiwa memiliki ciri-ciri salah satunya
tidak mampu merawat dirinya sendiri. Kurangnya perawatan diri pada pasien
dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga
kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri menurun. Salah satu faktor
yang mempengaruhi Personal hygiene yaitu dukungan keluarga. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dukungan keluarga dengan status personal hygiene
pada pasien gangguan jiwa. Desain penelitian deskriptif korelatif melalui
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota
sampling dengan jumlah 82 responden. Alat pengumpulan data menggunakan
kuesioner dan uji statistik yang digunakan Uji Chi Square. Hasil uji statistik
didapatkan nilai value sebesar 0,001 ( 0,05), dapat disimpulkan hasil penelitian
ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
status personal hygiene pada pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Wonokerto I Kabupaten Pekalongan. Saran agar tenaga kesehatan hendaknya
meningkatkan penyuluhan kepada pasien gangguan jiwa dan keluarga tentang
manfaat pentingnya menjaga personal hygiene, serta pentingnya dukungan dari
keluarga bagi pasien gangguan jiwa dalam memenuhi kebutuhan personal
hygiene.
ABSTRACT
dan kuku, rambut, mulut, toileting, berpakaian seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat
dan tampil rapi. Orang yang sehat mau praktik hygiene perorangan. Sosial ekonomi
memenuhi kebutuhan kesehatannya secara yang rendah memungkinkan hygiene
mandiri, pada orang sakit terutama pada orang perorangan yang rendah pula, 4) citra tubuh,
gangguan jiwa memerlukan bantuan dari citra tubuh adalah cara pandang seseorang
orang lain terutama pada keluarganya sendiri. terhadap bentuk tubuhnya, citra tubuh sangat
Macam macam personal hygiene yaitu : mempengaruhi dalam praktik hygiene
Perawatan kesehatan mulut, perawatan mata, seseorang, 5) pilihan pribadi, setiap klien
telinga, kaki dan kuku, rambut, mandi dan memiliki keinginan dan pilihan tersendiri
kulit (Tarwoto dan Wartonah 2011, h.116). dalam praktik personal hygienenya, (misalnya
Kebutuhan personal hygiene yang kapan dia harus mandi, bercukur, melakukan
tidak dipenuhi akan berdampak kepada klien perawatan rambut, dsb), termasuk memilih
berupa dampak fisik, klien mudah terserang produk yang digunakan dalam praktik
berbagai penyakit kulit, mukosa mulut dan hygienenya (misalnya sabun, sampo,
kuku. Dampak psikososial di masyarakat deodoran, dan pasta gigi), 6) kondisi fisik,
yaitu gangguan interaksi sosial dalam aktifitas orang sakit lebih banyak membutuhkan
hidup sehari-hari, klien akan ditolak oleh kebersihan diri dan personal hygienenya, 7)
masyarakat karena personal hygiene yang dukungan keluarga, kebiasaan keluarga,
tidak baik, klien mempunyai harga diri rendah jumlah orang dirumah, ketersediaan air panas
khususnya hal identitas dan perilaku, klien dan lain-lain merupakan faktor yang
menganggap dirinya tidak mampu mengatasi mempengaruhi personal hygiene dalam
kekurangannya (Wartonah 2010). keluarga (Saryono & Widianti 2010, hh.2-3).
Kebersihan diri diperlukan untuk Peran keluarga yang baik dapat memberikan
kenyamanan, keamanan dan kesehatan motivasi dan dukungan keluarga yang baik
seseorang. Personal hygiene yang tidak baik (Ratna 2010, h.109).
akan mempermudah tubuh terserang berbagai Penelitian yang dilakukan oleh
penyakit seperti penyakit kulit, penyakit Hartanto (2014) menunjukkan bahwa peran
infeksi, penyakit mulut, dan penyakit saluran dan keterlibatan keluarga sangat penting
cerna (Saryono & Widianti 2010, h.2). untuk pasien gangguan jiwa karena peran
Masalah kesehatan pada pasien gangguan keluarga sangat mendukung untuk
jiwa adalah bahwa pada individu dan keluarga kesembuhan pasien karena keluarga mampu
sangat membutuhkan penanganan kesehatan memberikan kepercayaan dan sikap yang baik
seperti pada pasien yang mengalami defisit untuk keluarganya. Karena keluarga
perawatan diri seperti : 1) Gangguan mempunyai fungsi memberikan kasih
kebersihan diri, 2) ketidakmampuan untuk sayang, rasa aman, rasa percaya dan
berhias, 3) ketidakmampuan untuk makan dan menyiapkan peran di masyarakat. Keluarga
minum secara mandiri dan 4) merupakan unit suatu sistem, yang saling
ketidakmampuan eliminasi secara mandiri. tergantung satu sama lainnya (Achjar 2010,
Hal ini terjadi karena pasien gangguan jiwa h.2).
mengalami perubahan proses berfikir Dukungan keluarga sangat penting
sehingga untuk perawatan dirinya menurun, bagi pasien dengan gangguan jiwa. karena
sehingga pasien membutuhkan bantuan dari keluargalah yang paling lama berinteraksi
keluarga maupun tim kesehatan (Keliat dan dengan pasien. Dalam keluarga masalah dapat
Akemat 2009, h. 164). muncul dan dalam keluarga pula masalah
Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat dicarikan alternatif penyelesaiannya,
Personal hygiene adalah 1) budaya, beberapa disebutkan ada empat jenis dukungan
budaya memungkinkan menganggap bahwa keluarga yaitu: dukungan instrumental,
kesehatan dan kebersihan tidaklah penting, 2) dukungan informasional, dukungan penilaian
pengetahuan individu, pengetahuan tentang (appraisal) dan dukungan emosional
hygiene akan mempengaruhi praktik hygiene (Menurut Friedman dalam Setiadi 2008, h.22
seseorang, 3) ekonomi, status ekonomi ). Jenisjenis dukungan keluarga yaitu ada
3
RUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan status personal hygiene pada
pasien gangguan jiwa di Wilayah Kerja
Puskesmas Wonokerto I Pekalongan?
TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk
mengetahui hubungan antara dukungan
keluarga dengan status personal hygiene
pada pasien gangguan jiwa di Wilayah
Kerja Puskesmas Wonokerto I
Pekalongan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi dukungan keluarga
pada pasien gangguan jiwa di Wilayah
Kerja Puskesmas Wonokerto I
Pekalongan.
4
dengan personal hygiene. Hasil penelitian pantas bagi pasien gangguan jiwa, dan
lain yang dilakukan oleh Arfandi (2014) mengajarkan pasien gangguan jiwa untuk
menjelaskana bahwa ada hubungan yang personal hygiene, mencuci dan memasak.
signifikan antara dukungan sosial Hasil penelitian menunjukkan bahwa
keluarga dengan kemampuan perawatan keluarga memberikan dukungan fisik,
diri pada anak retardasi mental. psikososial, keuangan dan perkembangan
Dukungan keluarga sangat penting untuk saudaranya yang gangguan jiwa.
bagi pasien dengan gangguan jiwa, karena
keluargalah yang paling lama berinteraksi KETERBATASAN PENELITIAN
dengan pasien. Dalam keluarga masalah 1. Kualitas data
dapat muncul dan dalam keluarga pula Pengumpulan data menggunakan
masalah dapat dicarikan alternatif kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup,
penyelesaiannya, disebutkan ada empat sehingga mempunyai keterbatasan dalam
jenis dukungan keluarga yaitu: dukungan mendapatkan data. Pengumpulan data
instrumental, dukungan informasional, dengan menggunakan kuesioner sangatlah
dukungan penilaian (appraisal) dan subyektif, karena kebenaran data
dukungan emosional (Menurut Friedman tergantung kejujuran, keterusterangan dan
dalam Setiadi 2008, h.22 ). Jenisjenis harapan responden, terutama yang
dukungan keluarga yaitu ada dukungan berkaitan dengan dirinya sendiri.
perhatian secara emosi, dukungan
instrumental, dukungan informasi, 2. Rancangan penelitian
dukungan penilaian (Ratna 2010, h.113). Rancangan pada penelitian ini
Hasil Penelitian McAuliffe (2009) dengan menggunakan metode deskriptif
menjelaskan bahwa semua partisipan korelatif dengan pendekatan cross
melaporkan bahwa hidup dengan pasien sectional, yang mempunyai kelemahan,
gangguan jiwa berdampak signifikan pada dimana variabel yang diteliti diamati
seluruh keluarga dan secara nyata hanya pada saat penelitian saja tanpa
mengubah hidup mereka. Perubahan ini adanya tindak lanjut.
sebagian besar tentang peningkatan
tanggung jawab keluarga, tanggung jawab KESIMPULAN
emosional termasuk berusaha untuk 1. Sebagian besar (61%) dukungan keluarga
menjaga keluarga utuh, pemantauan yang pada pasien gangguan jiwa di Wilayah
terus menerus terhadap keadaan mental kerja Puskesmas Wonokerto I Kabupaten
dari anggota keluarga, dan penyediaan Pekalongan dalam kategori kurang.
intervensi mendukung. Tanggung jawab 2. Sebagian besar (65,9%) status personal
keluarga yang terlibat pemantauan hygiene pada pasien gangguan jiwa di
keuangan, kepatuhan pengobatan, Wilayah kerja Puskesmas Wonokerto I
penyediaan makanan dan tempat tinggal, Kabupaten Pekalongan dalam kategori
bantuan transportasi, dan iringan untuk kurang.
kunjungan pelayanan kesehatan mental. 3. Ada hubungan yang signifikan antara
Hasil penelitian dengan metode dukungan keluarga dengan status personal
kualititiaf yang dilakukan oleh Mphelane hygiene pada pasien gangguan jiwa di
(2006) yang berjudul The Role Played By wilayah kerja Puskesmas Wonokerto I
Families In Support Of Their Mentally Ill Kabupaten Pekalongan.
Relatives In A Rural Community In
Limpopo Province menjelaskan bahwa SARAN
sebagian besar pasien gangguan jiwa 1. Bagi Komunitas
diabaikan kebersihan pribadi mereka dan Keluarga dan masyarakat disarankan
ini membutuhkan dukungan dalam untuk lebih meningkatkan dukungan
pemeliharaan kebersihan. Dalam berupa dukungan informasional,
penelitian tersebut, juga menjelaskan emosional, instrumental dan penghargaan
bahwa keluarga membelikan pakaian yang
9
kepada pasien gangguan jiwa guna Keliat 2009, Model Praktik Keperawatan
memenuhi kebutuhan personal hygiene. Profesional Jiwa, Editor
2. Bagi Peneliti Selanjutnya penyelaras,EGC,Jakarta.
Hasil dari penelitian ini dapat ______ 2011, Keperawatan Kesehatan
digunakan sebagai dasar untuk penelitian Jiwa Komunitas CHMN (basic
selanjutnya yang terkait dengan dukungan Course), EGC, Jakarta.
keluarga dengan status personal hygiene
pada pasien gangguan jiwa. Peneliti Machfoedz 2010, Metodologi penelitian
menyarankan kepada peneliti lain untuk (Kuantitatif & Kualitatif ) Bidang
mengeksplore lebih mendalam mengenai Kesehatan , Keperawatan,
faktor-faktor lain yang mempengaruhi Kebidanan, kedokteran disertai
status personal hygiene pada pasien contoh KTI, Skripsi, Tesis, Edisi
gangguan jiwa dengan metode kualitatif. ketujuh, Yogyakarta.
3. Bagi Tenaga Kesehatan Maramis 2005, Catatan Ilmu Kedokteran
Tenaga kesehatan hendaknya Jiwa, Airlangga University
meningkatkan penyuluhan kepada pasien Press,Surabaya.
gangguan jiwa dan keluarga tentang Nursalam 2011, Konsep & Penerapan
manfaat pentingnya menjaga personal Metodologi Penelitian Ilmu
hygiene, serta pentingnya dukungan dari keperawatan Pedoman Skripsi,
keluarga bagi pasien gangguan jiwa dalam Tesis, dan Instrumen Penelitian
memenuhi kebutuhan personal hygiene. keperawatan, Edisi kedua, Salemba
Medika, Jakarta.
Notoadmojo 2010, Metodologi Penelitian
REFERENSI
kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
A. BUKU
Prabowo 2014, Konsep & Aplikasi
Achjar 2010, Aplikasi Praktis Asuhan Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi
Keperawatan Keluarga, Jakarta
pertama, Nuha Medika, Yogyakarta.
Davies, Teifion 2009, ABC kesehatan
Ratna 2010, Sosiologi dan Antropologi
mental, EGC, Jakarta.
Kesehatan dalam Perspektif Ilmu
Dingwall, Lindsay 2013, Higiene keperawatan, Edisi
Personal Keterampilan Klinis pertama,Yogyakarta.
Perawat, EGC, Jakarta.
Saryono & Widianti 2010, Catatan Kuliah
Direja 2011, Buku Ajar Asuhan Kebutuhan Dasar manusia (KDM),
Keperawatan Jiwa, Nuha Medika, Edisi pertama, Yogyakarta.
Yogyakarta.
Setiadi 2008, Konsep dan proses
Efendi, Makhfudli 2009, Keperawatan Keperawatan Keluarga, Edisi
Kesehatan Komunitas Teori dan pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Praktik dalam Keperawatan ,
______ 2008, Konsep dan Penulisan Riset
Salemba Medika, Jakarta.
Keperawatan, Graha Ilmu,
Hidayat, Alimul 2011, Praktik Kebutuhan Yogyakarta.
Dasar manusia, Edisi pertama,
Sylvia, Hadisukanto 2010, Buku Ajar
Surabaya.
Psikiatri Fakultas Kedokteran
Imron 2010, Metodologi Penelitian Universitas Indonesia, Badan
Bidang Kesehatan, Edisi Penerbit FKUI, Jakarta.
pertama,Jakarta.
Tarwoto, Wartonah 2011, Kebutuhan
Isroin, Andarmoyo 2012, Personal Dasar Manusia dan Proses
Hygiene Konsep,proses dan Aplikasi Keperawatan, Edisi kedua, Salemba
dalam Praktik keperawatan, Edisi medika, Jakarta.
pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.
10