Keuangan Daerah Kelompok 4
Keuangan Daerah Kelompok 4
OLEH
KELOMPOK : 4
Ida Ayu Sri Mahardani 1415151052
UNIVERSITAS UDAYANA
NON REGULER
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah
keuangan daerah/EKI 223 mengenai materi Siklus Perencanaan Dan Penganggaran Daerah
Di Indonesia. Terselesainya makalah ini tidak lepas dari keterkaitan dari berbagai pihak,
maka dari itu tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. I Nyoman Mahendra
Yasa,S.E.,M.Si selaku dosen pengajar mata kuliah keuangan daerah di kelas C2.
Penulis menyadari bahwa, dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna,
karena keterbatasan kemampuan, waktu, dan pengalaman penulis. Namun demikian, makalah
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, saran dan
kritik sangat diharapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
14 Februari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
I. Latar Belakang
II. Rumusan masalah
III. Pembahasan
IV. Simpulan
I. Latar Belakang
b) Pihak Legislatif :
Pihak Legislatif yang terlibat dalam penyusunan anggaran pemerintah daerah antara
lain adalah:
1. Panitia Anggaran Legislatif
Panitia Anggaran Legislatif adalah suatu Tim Khusus yang bertugas untuk
memberikan saran dan masukan kepada kepala daerah (bupati/walikota) tentang penetapan,
perubahan, dan perhitungan APBD yang diajukan oleh pemerintah daerah sebelum ditetapkan
dalam Rapat Paripurna.
2. Komisi-Komisi DPRD
Komisi-komisi di lingkungan DPRD adalah alat kelengkapan DPRD yang dibentuk
untuk memperlancar tugas-tugas DPRD dalam bidang pemerintahan, perekonomian dan
pembangunan, keuangan, investasi daerah, serta kesejahteraan rakyat. Dalam proses
penetapan anggaran komisi-komisi merupakan kelompok kerja yang bersama-sama dengan
semua SKPD terkait membahas RKA-SKPD.
c) Pihak Legislatif :
Yang bertindak sebagai pihak pengawas dalam perencanaan dan pengelolaan
keuangan daerah adalah:
1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
Menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, BPK adalah satu-satunya
pengawas keuangan eksternal yang melakukan audit terhadap pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan pemerintah daerah. Pemeriksaan yang dimaksud meliputi pemeriksaan atas
laporan keuangan, pemeriksaan kinerja, serta pemeriksaan atas tujuan tertentu yang tidak
termasuk dalam kedua pemeriksaan tersebut di atas.
2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
BPKP adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen (LPND) yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. BPKP merupakan auditor internal
yang mempunyai tugas untuk melakukan pengawasan internal terhadap pertanggungjawaban
pengelolaan keuangan daerah yang mengunakan dana APBN.
3. Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)
Bawasda adalah pengawas internal suatu pemerintah kabupaten/kota yang bertugas
meng-audit dan melaporkan kondisi keuangan dari setiap institusi/lembaga yang dibiayai oleh
APBD. Bawasda mempunyai tugas pokok membantu bupati/walikota untuk melaksanakan
kegiatan pengawasan dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pembangunan dan
pelayanan masyarakat di daerah terkait.
Bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, karakteristik
anggaran masih mengalami perubahan-perubahan sehingga diperlukan pula informasi terkini
tentang perubahan yang telah dan sedang berlangsung mengenai proses penganggaran beserta
ketentuan perundang-undangan yang mengaturnya.
http://bandi.staff.fe.uns.ac.id/files/2009/09/0-mpp-apbd-
z2perencanaan_dan_penganggaran_daerah.pdf (09/02/2017)
http://unhas.ac.id/fekon/ppked/upload/1438560414-Kuliah%20Umum%20ToT
%20Perencanaan%20dan%20Penganggaran%20Daerah%20-%20Direktur%20PK.pdf
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/838/02-Indra%20Bastian
%20_115-130_.pdf?sequence=1
http://www.bpk.go.id/assets/files/storage/2013/12/file_storage_1386152419.pdf