Sap Komonikasi
Sap Komonikasi
Mata Kuliah : Komunikasi Inter Personal / Konseling (KIP/K) dalam Pelayanan Kebidanan
Kode Bidang Studi : Bd. 403
Beban Studi : 2 SKS (T =1, P=1)
Pokok Bahasan : Komunikasi
Sub Materi Pokok : 1. Pengertian Komunikasi
2. Unsur-unsur Komunikasi
3. Komponen Komunikasi
4. Proses Komunikasi
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
6. Jenis dan Bentuk Komunikasi
Institusi :
Sasaran : Mahasiswa Tingkat 1, Semester II
Tanggal :
Waktu : 100 menit
Dosen Pamong :
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1
No Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Waktu
1 Pendahuluan :
a. Memberi salam Menjawab Salam
10 Menit
b. Memperkenalkan diri Mendengarkan
c. Memeriksa daftar hadir Menjawab
d. Kontrak waktu Menjawab
e. Apersepsi terhadap topik yang akan Mendengarkan
disampaikan
Mendengarkan
f. Menjelaskan pokok bahasan
Mendengarkan
g. Menjelaskan TIU dan TIK
2 Penyajian materi. Menjelaskan tentang :
1. Pengertian Komunikasi Mendengarkan
75 menit
2. Unsur-unsur Komunikasi Mendengarkan
3. Komponen Komunikasi Mendengarkan
4. Proses Komunikasi Mendengarkan
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi Mendengarkan
6. Jenis dan Bentuk Komunikasi Mendengarkan
3 Penutup
a. Menyimpulkan materi kuliah bersama-sama Menanggapi
15 menit
dengan mahasiswa
Menanggapi dan
b. Melakukan evaluasi secara lisan dengan
menjawab
memberikan 3 pertanyaan kepada mahasiswa
c. Menutup pertemuan dengan salam Menjawab Salam
VI. REFERENSI
1. Anwar A, Ilmu Komunikasi
2. Jalaluddin Rahmat, 2004, Psikologi Komunikasi
3. Pusdiknakes, Komunikasi Teurapetik Kebidanan
4. Tannes D, Seni Komunikasi Efektif ( Membangun Relasi dan Gaya Percakapan )
5. Enjang AS, 2009, Komunikasi Konseling
VII. EVALUASI
1. Prosedur : Tanya Jawab, dilakukan di akhir perkuliahan
2. Waktu : 10 menit
3. Bentuk tes : Lisan
4. Jumlah Soal : 3 Soal
5. Butir Soal dan Jawaban
Soal
1. Sebutkan unsur-unsur komunikasi dan komponen komunikasi !
2. Jelaskan proses komunikasi !
3. Sebutkan bentuk komunikasi !
Jawaban
1. Unsur Unsur komunikasi : komunikator, komunikan, pesan, saluran/media, efek
komunikasi, umpan balik.
Komponen komunikasi : komponen komunikan; komponen komunikator; komponen
pesan; komponen umpan balik.
2. Proses Komunikasi
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
2
Penginterprestasian, yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri
komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap 1 bermula sejak motif komunikasi
muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir
dan rasakan ke dalam pesan masih abstrak. Proses penerjemahan motif komunikasi ke
dalam pesan disebut interpreting.
Penyandian, tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak
berhasil diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut
encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan
abstrak menjadi konkret.
Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi,
mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter,
alat pengirim pesan.
Perjalanan, terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga
pesan diterima oleh komunikan.
Penerimaan, tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui
peralatan jasmaniah komunikan.
Penyandian balik, tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi
diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil
menguraikannya (decoding).
Penginterpretasian, tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komuikasi
berhasil diurai dalam bentuk pesan.
3. Bentuk-bentuk komunikasi
a. Komunikasi massa, komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah
yang besar, umumnya tidak dikenal.
b. Komunikasi interpersonal, komunikasi yang sasarannya sekelompok orang,
umumnya dapat dihitung dan dikenal, dan merupakan komunikasi langsung dan timbal
balik.
c. Komunikasi kelompok, komunikasi dengan tatap muka, dapat juga melalui telepon.
3
Hand Out
Komunikasi
I. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama
atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha
agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti : (1) pertukaran simbol, pesan-
pesan yang sama dan informasi; (2) proses pertukaran antara individu melalui sistem simbol-simbol
yang sama; (3) seni untuk mengekspresikan gagasan; dan (4) ilmu pengetahuan tentang pengiriman
informasi (Stuart, 1983).
4
berarti membagikan informasi . agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan
tertentu. (communication comes from latin, communio = common when we communication are the
sender tuned together for a particular message). Jadi esensi komunikan adalah menemukan dan
memadukan si penerima dan si pengirim.
7. Onong Uchyana Effendy, dalam bukunya komunikasi teori dan praktik mengatakan, komunikasi
hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
8. Bennard Berelson dan Gary A. Steinner (1964:527) mendefinisikan komunikasi :
communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of
symbol (komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya.
Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi).
Secara ontologi kebenaran yang hakiki, komunikasi adalah perhubungan atau proses pemindahan
dan pengoperan arti, nilai, pesan melalui media atau lambang-lambang apakah itu bahasa lisan, tulisan
ataupun isyarat.
Secara aksiologi, komunikasi adalah proses pemindahan pesan dari komunikator kepada
komunikan. Komunikator (stimulus) memberikan rangsangan kepada komunikan. Sikap, ide,
pemahaman, suatu pesan dapat dimengerti baik komunikator dan komunikan.
Secara epistemologi, komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola pikir, atau sikap
orang lain. Untuk dapat membangun kebersamaan : mencapai ide yang sama demi satu tujuan yang
sama.
5
Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga
untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu : pengirim pesan
(komunikator), penerima pesan (komunikan) dan pesan itu sendiri.
Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana yang
dikenal dengan SMCR, yaitu : Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan
Receiver (penerima).
6
Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang
disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-
menerus saling bertukar peran.
7
akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan
masih abstrak. Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
2. Penyandian, tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal
budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi : merubah pesan abstrak menjadi konkret.
3. Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim
lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
4. Perjalanan, terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima
oleh komunikan.
5. Penerimaan, tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan
jasmaniah komunikan.
6. Penyandian balik, tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui
peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).
7. Penginterpretasian, tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komuikasi berhasil diurai
dalam bentuk pesan.
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Pengirim pesan , penerima pesan dan pesan
8
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat pada skema
dibawah ini :
Gangguan Gangguan
Balika
n
Pengiri Penerim
m a Pesan
Pesan
9
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon
dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah
penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus
dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk
code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal
maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap
sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan
sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima
pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan
pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan
sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap
perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan
sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran
yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta
keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai pengaruh dalam
proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan
adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan
pesan yang diterimanya.
10
2. Ikatan dengan kelompok atau grup
Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.
3. Harapan
Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Pendidikan
Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang
disampaikan.
5. Situasi
Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/ situasi. Faktor situasi ini adalah :
(1) faktor ekologis (iklim atau kondisi alam);
(2) faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang);
(3) faktor temporal, misal keadaan emosi ;
(4) suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara;
(5) teknologi;
(6) faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu;
(7) lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya;
(8) stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku
11
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas,
langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi
akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu
untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
B. Bentuk Komunikasi
1. Bentuk Komunikasi berdasarkan cara
12
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan penggunaan
isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan kita.
A-------------------B
b. Komunikasi tidak langsung
Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima
penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya
menggunakan radio, buku, dll.
Tempat Sampah
Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya
2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :
a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam jumlah
yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
Bentuk gambar yang baik
Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)
b. Komunikasi kelompok
Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat dihitung dan
dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
Perawat----- ------Pengunjung puskesmas
c. Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ------Pasien
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya radio.
A ------------------ B
b. Komunikasi timbal balik.
Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya
komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik
13
14