10e00289 PDF
10e00289 PDF
Disusun Oleh :
MULINDRA PRATAMA
045203002
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
PENGONTROLAN TEKANAN PADA BOILER DENGAN MENGGUNAKAN
DISTRIBUTED CONTROL SYSTEM ( DCS ) CENTUM CS-3000 DI UNIT 92
HRSG
APLIKASI DI PT. ARUN NGL
Oleh :
MULINDRA PRATAMA
045203002
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing Karya Akhir
Disetujui Oleh :
Ketua Program Diploma IV
Teknologi Instrumentasi Pabrik
Fakultas Teknik USU
Oleh :
MULINDRA PRATAMA
045203002
Disetujui oleh:
Diketahui oleh :
A/N Ketua Departemen / Sekretaris
Teknologi Instrumentasi Pabrik
Fakultas Teknik USU,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan karunia
yang dilimpahkan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
Adapun Tugas Akhir ini dibuat untuk memenuhi syarat dan meperoleh gelar
Sumatera Utara.
Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada yang teristimewa orang tua
penulis yaitu Bapak Abdul Muis, mamak Herlina, adikku Yohansyah, buat wak
Maksum Munthe, wak Nur aini,wak Suripno, mbak Iin, kak wiwing yang telah banyak
memberikan nasehat, serta seluruh keluarga besar lainnya yang merupakan bagian dari
hidup penulis yang senantiasa mendukung dan mendoakan penulis dari sejak lahir
hingga sekarang, dan teristimewa Tri Tursina yang telah banyak membantu penulis.
Selama masa perkuliahan sampai masa penyelesaian tugas akhir ini, penulis
banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan
setulus hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Almarhum Bapak Ir. Nasrul Abdi, MT selaku Ketua Departemen Teknik Elektro
FT-USU dan selaku dosen Pembimbing Tugas Akhir penulis dan selaku dosen Wali
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
penulis atas segala bimbingan, pengarahan, nasehat serta motivasi dalam
2. Bapak Rachmat Fauzi ST, MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro FT-
Farik, Supianto, Asden Rico, Shouqi, Adam, B M. Arsyad dan teman-teman lain
yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu, atas kebersamaan dan
dukungan yang diberikan. Nama kalian akan selalu terpatri dalam hati sanubari
penulis.
Akhir kata, tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, masih banyak
kesalahan dan kekurangan, namun penulis tetap berharap semoga tugas akhir ini
Mulindra Pratama
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Tujuan 3
2.3 Transmitter 12
2.5.2 Kalibrasi 22
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
MENGGUNAKAN DCS CENTUM CS-3000
4.1 Umum 51
Terbakar ................................................................................ 65
5.1 Kesimpulan 74
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
5.2 Saran .. 74
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Gambar 2.10 Diagram dasar boiler .. 33
Gambar 4.1 Diagram sistem kontrol pada area Boiler HRSG ........................... 52
Gambar 4.2 Diagram Sistem tekanan pada Feed Water Boiler HRSG .............. 53
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
DAFTAR TABEL
dan diafragma .. 11
Tabel 3.1 Perbandingan Unit pada FCS single processor dan FCS duplex . 45
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
1 . 1 Latar Belakang
dengan begitu mudah dilakukan sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga kerja,
begitu juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era sistem gelobalisasi
Sehingga membawa manusia pada alam yang lebih modern. Untuk sistem
pengontrolan yang selama ini secara manual yang membutuhkan tenaga manusia yang
menciptakan teknologi yang dapat melakukan segala sesuatu dengan cepat, mudah dan
tepat sasaran dan hasil yang maksimal, tanpa harus mengeluarkan banyak tenaga atau
biaya yang tinggi dengan kata lain semuanya bekerja secara otomatisasi.
PT. Arun NGL yang berada di Lhokseumawe adalah suatu perusahaan yang
mengolah gas alam cair atau yang disebut Liquid Natural Gas (LNG) dengan
membutuhkan ketelitian, ketepatan dan kehandalan yang tinggi dalam proses untuk
mengurangi tingkat kerugian biaya produksi yang disebabkan oleh kesalahan. Atas
dasar pertimbangan ini maka digunakanlah suatu teknologi sistem pengontrolan secara
otomatis yang dapat mengontrol atau mengamati seluruh peralatan - peralatan seperti
Gas compressor, Heat exchanger, Pump, Motor, Pressure Transmitter, Control Valve,
kontrol yaitu Distributed Control System (DCS) yang menggunakan produk Yokogawa
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Hokushin Electric Japan yaitu suatu perusahaan Jepang, teknologi ini merupakan
secara manual, akan tetapi untuk membuat rangkaian control secara manual, tentunya
harus melakukan perubahan - perubahan kemudian banyaknya tenaga yang diserap dan
biaya operasional serta pada saat terjadi gangguan atau masalah sangat sulit diatasi.
Disamping itu, rangkaian yang dibuat sudah pasti membutuhkan tempat yang besar dan
secara manual telah dapat digantikan dengan membuat sistem rangkaian dalam bentuk
program logika.
akan mengontrol peralatan secara teratur dan teliti, sehingga akan mengurangi
1.2 Tujuan
dengan menggunakan DCS, dimana pengontrolan dengan DCS dilakukan dengan cara
logika dimana semua input akan diproses oleh DCS dan akan menghasilkan output
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
1.3 Kegunaan dan Manfaat
Dalam menyususn Karya Akhir seorang Mahasiswa harus dapat mengetahui dan
mengerti tentang maksud dan tujuan dari pada karya akhir yang diselesaikannya
tersebut, serta kegunaan dan manfaatnya agar penggunaan karya akhir tersebut dapat
lebih baik dan benar maka dari itu kegunaan dan manfaat dari Karya Akhir ini adalah :
1.5.1 Kegunaan
a. Sebagai gambaran dari suatu penyerapan ilmu pengetahuan yang terpakai dalam
c. Sebagai sumbangan tulisan Ilmu mengenai Pressure Transmitter dan DCS yang
1.5.2 Manfaat
Pressure Transmitter dan DCS agar sistem operasi dapat bekerja secara
maksimal dan tentunya akan menunjang produktivitas yang sangat baik juga.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
1.4 Batasan Masalah
Mengingat begitu banyaknya perangkat, jenis dan aplikasi aplikasi yang dapat
Unit 92 dengan Distributed Control System secara praktis. Dalam hal ini perhitungan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
1.6 Sistematika Penulisan
penulis membuat suatu sistematika pembahasan. Sistematika ini merupakan urutan bab
demi bab termasuk isi dari sub-subnya. Adapun sistematika pembahasan tersebut
BAB I PENDAHULUAN
Distributed Control System (DCS), batasan masalah dalam pembahasan, Maksud dan
lakukan serta mempermudah dalam pembahasan karya akhir ini, seperti : Teori
pengertian tekanan, jenis alat ukur tekanan Transmitter, kalibrasi, control valve, dan
fungsional. Aplikasinya dari DCS. Perangkat dari DCS yang meliputi perangkat keras
Function Block Diagram ( FBD), Standart Logic, Bahasa program dan Alamat modul
input output.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
BAB IV APLIKASI PENGATURAN TEKANAN PADA BOILER
UNIT 92 HRSG
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diambil dari penulisan
DAFTAR PUSTAKA
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
B A B II
DASAR TEORI
Tekanan adalah gaya yang terjadi untuk setiap satuan luas pada bidang tersebut,
Selain bermacam macam satuan yang dipakai untuk tekanan, khusus untuk
2. Tekanan Gauge adalah pengukuran berapa besar tekanan suatu gas / fluida
3. Tekanan Vakum adalah sama dengan tekanan gauge hanya ini lebih kecil dari
dinyatakan dengan Psi ( Pound square inch ), maka tekanan gauge dinyatakan
Alat ukur tekanan dengan elemen utama dari bahan yang mudah mengembang
dan masih menggunakan manual sistem dan gerak mekanis terdiri atas :
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
- Pressure Gauge dengan pengembus ( Below )
berlubang. Ujung yang satu dibuat tertutup, ujung yang satu lagi dibuat terbuka untuk
dihubungkan dengan tekanan yang akan diukur dan ujung disebut sebagai socket.
Pada umumnya prinsip kerja dari Pressure gauge dengan tabung bourdon ini
adalah tekanan yang akan diukur masuk ke Tabung bourdon melalui socket, tekanan ini
mekanik pada ujung yang tertutup. pergerakan ini kemudian diteruskan kesuatu
susunan roda roda gigi melaui tuas penghubung yang disebut LEVER. Roda gigi ini
terdiri dari dua buah roda gigi yaitu : roda gigi gerak dan roda gigi Pinion.
Roda gigi gerak tersambung langsung dengan lever, sedangkan roda gigi Pinion
dipatri coati dengan pointer sehingga dengan demikian, bila tabung bourdon bergerak
maka pointerpun akan turut bergerak seperti terlihat pada Gambar 2.1 [5].
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
2.2.2 Pressure Gauge dengan Pengembus (Bellow)
Sama seperti tabung bourdon, pengembus juga bergerak memuai bila tekanan dibagian
dalamnya lebih besar daripada tekanan luarnya. Setiap perubahan tekanan dibagian
dalam pengembus akan menghasilkan suatu gerak mekanik mundur atau maju.
Pergerakan mundur maju ini melalui Tuns dan tabung pemuntir kemudian dirubah
kedalam bentuk pergerakan melingkar pada penunjuk diatas suatu skala angka - angka
Yang dimaksud dengan diafragma adalah suatu bahan yang mudah melentur
atau biasa disebut membran, yang biasanya terbuat dari logam tipis, kulit, karet, clan
lain sebagainya. Prinsip kerjanya seperti terlihat pada Gambar 2.3 [5] berdasarkan sifat
kelentingan logam / plat tipis yang menjadi lengkungan akibat perulangan tekanan pada
bidang membran tersebut, alat membran ini dipakai untuk mengukur selisih dari dua
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
tekanan yang berbeda.
2. Tebal Membran.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Perbandingan antara. Elemen utama tabung bourdon, pengembus dan diafragma
Tabel 2.1 Perbandingan elemen utama tabung bourdon, pengembus, dan diafragma.
3. Tidak dapat dipakai Dapat dipakai untuk beda Dapat dipakai untuk beda
untuk mengukur beda tekanan tekanan
tekanan
4. Jarang dipergunakan Dapat dipergunakan pada Dapat dipergunakan pada
pada transmitter transmitter transmitter
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
2. 3 Transmitter
Transmitter dengan nama lain signal amplifier pada dasar telekomunikasi adalah
alas penguat sinyal, tetapi pada instrumentasi transmitter adalah sebagai pengubah dan
control system apabila pada control system tersebut terdapat dua hal yaitu :
besar.
1. Meter Body
Pada meter body inilah terletak sensor yang dapat menerima sinyal input berupa
2. Transmitter
Transmitter yang akan mengubah sinyal input dan akan mengirimkan menjadi
sinyal instrument.
elektronik yang digunakan untuk mengukur benda ( gas, vospour, atau liquid ) dan juga
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
digunakan untuk pengukur level.
yang masuk akan diukur oleh sensor dan selanjutnya akan dikonversikan sebagai sinyal
analog 4 20 mA, dimana sinyal analog ini akan dikirim ke DCS. Secara umum
Transmitter yang digunakan untuk mengatur tekanan pada Boiler HRSG dimana
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
transmitter merupakan alat yang digunakan sebagai alat pengirim lokasi tempat proses
Untuk Transmitter baik itu tekanan absolut, tekanan gauge atau beda tekanan
sebagai pengaturan, maka sinyal tersebut harus diubah dahulu menjadi sinyal
pneumatik 3-15 psi dengan menggunakan transmitter sesuai dengan ketiga jenis
(pengukuran beda tekanan yang dapat dibaca oleh transmitter) yang ditimbulkan beda
tekanan transmitter 3-15 psi untuk kontroller atau recoder berupa indicator seperti
(hasil pengukuran) menjadi sinyal pneumatik 3-15 psi seperti terlihat pada
gauge hasil pengukuran (misalnya pada pengukuran level dari suatu rangkaian yang
terbuka menjadi sinyal pneumatik 3-15 psi) seperti terlihat pada Gambar 2.4c [5].
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
(a) (b)
(c)
Tekanan diatur sesuai dengan yang diinginkan oleh proses, dimana pada
aplikasinya tekanan haruslah dijaga agar produksi yang dihasilkan bagus dan tidak ada
yang terbuang.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Cara kerja dari sistem ini dapat kita ikuti dengan memperhatikan blok diagram
Gambar 2. 5 [7] Dimana pada blok ini akan dibahas secara garis besarnya, dikarenakan
rangkaian secara keseluruhan tidak ada, maka yang akan dibahas disini adalah fungsi
PRESSURE
Gambar 2.5 Block Diagram Figure Differential Pressure Transmitter
Tekanan berupa uap ( steam ) sebagai bahan material karena ada tekanan yang
kapasitansi ini ni diukur oleh elektroda yang ada didalam sensor ceramic dan
diagprahma. Dari sensor ceramic, steam kemudian dirubah dari sinyal analog yang
dikonversikan menjadi sinyal digital didalam area electronic module, yang seterusnya
akan merubah sinyal analog menuju sinyal digital kedalam sebuah Mikroprocessor ()
dimana pada microprocessor ini terdiri dari bagian me-linearisasikan steam yang
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
dideteksi pada sensor ( sensor linearization ), Pengkoreksian kooefisien sinyal
( Range Value ), dan terakhir meng- konfigurasikan sinyal. Keluaran dari ini
berbentuk pulsa, dimana pulsa yang dihasilkan akan semakin banyak apabila tekanan
semakin besar. Sinyal yang telah di konversikan dari sinyal analog menuju sinyal
digital tadi dikirim ke Display untuk ditunjukkan berapa tekanan uap yang masuk.
Setelah ke display kemudian sinyal dikonversikan kembali dari sinyal digital menjadi
sinyal analog, yang akan menghasilkan output sinyal analog sebesar 4 20 mA.
Pulsa yang dihasilkan oleh akan dihitung oleh elektronik counter dan
dilewatkan oleh optocoupler. Yang terjadi pads optocoupler adalah apabila pulsa yang
masuk berlogika " 1 " maka LED akan menyala, yang menyebabkan phototransistor
aktif bekerja. Keluaran dari optocoupler ini adalah berupa frekuensi dan frekuensi ini
akan diubah menjadi arus oleh F/I converter. Arus yang dihasilkan ini telah siap dikirim
pads DCS, dimana pada saat arus minimum ( 4 mA ). maka tekanannya adalah 0 % dari
tekanan maksimum ( 20 mA ) maka tekanan pada splitting coloum adalah 100 % dari
tekanan maksimum.
memonitor sebuah saringan dalam sebuah tekanan pipa. Tekanan yang turun digunakan
sebagai penunjukan sinyal bagi efesiensi dari saringan, inti dari pengukuran tekanan
dengan cerrabar, adalah terbuat dari keramik - keramik. Kaki material adalah
Pengukuran cell ceramic dengan batas pengukuran sampai 100 bar. Hasil
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
tekanan pada suatu perubahan didalam jarak antara dua pelat ceramic dengan tekanan
udara terdapat lapisan emas murni. Pengukuran capacitive antara kedua pelat adalah
proposional sampai ke proses tekanan. Dalam kasus kelebihan beban (overload) maka
ceramic akan berhenti pada sekat setebal 1 cm lapisan bawah ceramic tanpa
kehilangan.
tekanan di industri yaitu untuk mengetahui seberapa besar tekanan uap ( steam ) liquid
yang melewati suatu pipa dan yang masuk kedalam suatu tangki.
timbul karena adanya tekanan melalui medan magnet yang terdapat pada sensor.
Alat ukur tekanan yang menggunakan Pressure Transmitter terdiri dari berbagai
macam dan jenis. Salah satu adalah cerrabar series sensor dirancang sedemikian rupa
sehingga mudah digunakan untuk pengukuran tekanan steam ( uap ) atau liquid.
keuntungan dan batasan batasan dari pemakaian cerrabar series ini adalah :
- Dapat digunakan untuk pengukuran level dari suatu material yang terdapat
mudah.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
- Karena ketelitian yang menengah, membuat alat ini banyak digunakan untuk
Sedikit disini akan diuraikan prinsip kerja sensor ceramic yang digunakan pada
sensor pressure transmitter cerrabar series. Pada Gambar 2.6a [4] di bawah dapat
dijelaskan bahwa besarnya tekanan yang masuk akan menyentuh keramik yang terdapat
pada sensor, karena besarnya tekanan yang menekan material tersebut maka akan
menghasilkan resistansi yang semakin besar. Pada sensor ceramic yang mempunyai
difragma yang terbuat dari keramik tipis terjadi pemampatan atau tertekannya keramik
pemampatan yang terjadi akan menghasilkan arus listrik berupa sinyal input menuju
pengubah sinyal ( signal converter ). Dapat pula dilihat pada Gambar 2.6b [4] dimana
input yang terima dari tekanan yang masuk pads sensor akan menghasilkan resistansi
( tahanan ) yang besar yaitu 150 ( Ohm ), sinyal input akan dikirimkan ke signal
converter yang terdapat pada pressure transmitter untuk diterima oleh display dalam
bentuk sinyal digital , selanjutnya di rubah kembali oleh signal converter dengan signal
analog 4 20 mA ke alas penunjuk tekanan pada DCS. Pada Gambar 2.6c [4]
ditunjukkan sistem komponen dari sensor cerrabar series / sensor ceramic dimana
- Ceramic Substrate
- Ceramic Diafragma
Cerabar S PMC 731
Ceramic sensor
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Tekanan
(a)
(b)
(c)
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Gambar 2. 6 ( a ) Electrical Connection
( b ) Ceramik Sensor
( c ) System Component
4.3 Spesifikasi Teknik
Series terlebih dahulu penulis mengetahui data - data teknik ( spesifiksi teknik ) hal ini
Certificates : Ex la ( standard ) or Ex d
instrument secara berangsur angsur akan berubah dalam waktu tertentu. Untuk
mendapatkan hasil yang terbaik diperlukan kalibrasi yang teratur dan cermat. Jadi
tujuan kalibrasi adalah untuk menjamin agar instrument tetap dapat memberikan respon
dalam batas batas ketelitian yang sudah ditentukan. Ketelitian yang ditunjukkan
penyetelan terhadap instrument untuk mencapai penunjukan yang terbaik pada batas
yang ditentukan.
2. 5. 1 Ketelitian
ketepatan suatu alai ukur dalam memberikan hasil bacaannya dengan Figure Diffrensial
2.5.2 Kalibrasi
hubungan input dan output suatu elemen dan aktivitas yang dilakukan pada saat
adalah memberikan simulasi input yang akurat dan melakukan penyetelan dengan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
output sesuai dengan yang dikehendaki. Jadi syarat utama dalam melakukan kalibrasi
adalah apabila nilai atau variabel pada alai ukur tersebut tidak sesuai dengan range
yaitu dalam elektrik 4 20 mA dan pada pneumatik 3 - 15 Psi seperti terlihat pada
a. Kalibrasi selalu dimulai dari titik Zero - Zero dari transmitter ini adalah 50 psig.
Pada input 50 psig, output harus 3 psig. Bila output ternyata tidak 3 psig, bagian
100 psig. Bila output tidak 15 psig, bagian span adjustment harus disetel agar
zero, atau sebaliknya penyetelan zero akan berpengaruh pada penyetelan span.
Bilamana hal itu terjadi, dikatakan bahwa terjadi interaksi ( interaction ) antara
zero dan span. Kalau demikian halnya, ulangi langkah 1 dan 2 sampai
d. Setelah kalibrasi zero dan span didapat, perlu dilakukan pengujian linieritas.
Hal ini dilakukan dengan memberikan input 25%, 50%, dan 75%. Bila
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
penyimpangan liniearitas masih dalam batas-batas toleransi, kalibrasi
perlu " dicuri " dengan sedikit menggeser titik zero dan span agar titik yang
lain, 25%, 50%, clan 75% juga masuk kebatas-batas toleransi linearitas.
Elemen ini adalah bagian akhir sistem pengendalian yang bertugas melakukan langkah
koreksi Ada banyak macam final control elemen, namun hanya control valve yang
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
valve sebagai final control element, namun fungsi control valve dipengendalian itu
tidak lebih istimewa dari kerja sebuah selenoid valve. Control valve hanya akan bekerja
di dua posisi, yaitu terbuka atau tertutup. Pada pengendalian continuous artinya
diharapkan berada di posisi tertutup penuh atau terbuka penuh. Control valve harus
secara kontiniu mengendalikan manipulated variable agar proses variable selalu tetap
Karakteristik pengendali on off ini hanya bekerja pada 2 posisi, yaitu on off.
Kerja pengendali on off banyak digunakan pada aksi pengontrolan yang sederhana
karena harganya murah. Karena sistem kerja yang digunakan adalah on off saja, hasil
output dari sistem pengendali ini akan menyebabkan proses variabel tidak akan
konstan.
Besar kecilnya fluktuasi proses variabel ditentukan oleh titik dimana kontroller dalam
keadaan on dan off. Pengendali dengan aksi kontrol ini juga menggunakan feedback
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Gambar 2.8.a Aksi Kendali on off
b. Pengendali Proporsional
control P selalu sebanding dengan besarnya input. Bentuk transfer function dari aksi
input output
K
X Y
Y = kX
k = konstanta
Gambar 2.8.b Aksi Kendali Proporsional
Gain control proporsional dapat berupa bilangan bulat, bilangan pecahan, positif
atau juga negatif. Dengan syarat besarnya tetap, linier di semua daerah kerja dan tidak
bergantung pada fungsi waktu. Pengertian gain disini dapat berbentuk bilangan pecahan
bahkan negatif, sehingga nilai output dapat lebih kecil dari input bahkan negatif.
Oleh karena itu, istilah gain jarang dipakai dan yang lazim dipakai adalah proporsional
band.
c. Pengendali integral
Berfungsi untuk menghilangkan offset sebagai hasil dari reset yang dapat
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
menghasilkan output walaupun tidak terdapat input, sehingga dibutuhkan suatu
pengendali yang dapat menghasilkan output lebih besar atau lebih kecil pada saat
error = 0. Fungsi transfer dari aksi kontrol integral adalah sebagi berikut diperlihatkan
Secara matematika luaran Kontroller Integral sendiri dapat di tentukan dengan rumus :
100 1
mi =
PB
R e . dt
Dimana :
mi = proses output Kontroler Integral
PB = propotional band
R = waktu reset (Reset Time)
E = error (r c )
dt = lamanya aksi reset berlangsung
d. Pengendali derivatif
Memiliki karakteristik cenderung untuk mendahului atau bisa disebut anti pasif
controlling. Oleh karena itu aksi kontrol ini sering diterapkan pada sistem yang
memiliki intersitas tinggi yang bersifat lagging. Berikut adalah grafik dari pengontrolan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
derivatif seperti terlihat pada Gambar 2.8d [4]:
Output Kontroler aksi derivative dapat ditentukan dengan rumus dibawah ini :
de
md . D Dimana :
dt
menimbulkan offset pada keluaran pengendali. Untuk proses-proses dimana offset tidak
dapat ditolerir maka perlu ditambahklan aksi pengontrolan integral. Aksi kontrol
integral dapat menghilangkan perbedaan pengukuran dan titik acuan yang dapat
berharga nol.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Apabila sinyal pengukuran meningkat dan tekanan pada titik acuan dalam
keadaan tetap maka titik B akan bergerak ke kanan sehingga floofer akan menutupi
nozzle dan turunnya tekanan keluaran. Tekanan keluaran dari proporsional bellow
mengikuti perubahan tekanan keluaran dengan waktu selisih yang kecil, sedangkan
pada integral bellow akan mengalami perubahan yang lambat ( dengan adanya
input output
Integrator
F(t) F ( t ) = f ( t ) dt
Sistem pengendali derivatif seperti terlihat pada Gambar 2.8f [4] merupakan
pengendali dengan proses umpan balik yang berlawanan dengan cara pengendali cara
penurunan overshoot.
proporsional bellow tidak terhubung langsung tetapi katup yang akan memperkecil
d
F(t) Differentiator F(t)= f(t)
dt
d
dt
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Gambar 2.8.f Aksi Kendali proporsional + integral + derivative
Kata valve sering kali diartikan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi
katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Walaupun kata kerangan biasanya
dipakai untuk menunjukkan valve yang dibagian atasnya dilengkapi roda pemutar
( hand-wheel ).
Bentuk umum konstruksi sebuah valve dapat dilihat pada Gambar 2.9a [2] Kerja
valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet
kebagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam,
dari yang paling bersih sampai yang paling korosi, dari tekanan rendah sampai tekanan
Selain itu, perhatian khusus jugs diperlukan pada bagian penyekat ( packing )
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Karena plug harus bergerak naik-turun diperlukan suatu konstruksi penyekat yang tidak
boleh menghambat gerak steam, namun mampu menjaga agar fluida didalam valve
tidak keluar dari bagian bonnet. Pada Gambar 2.9b [2] penyekat tersebut selanjutnya
disebut packing - biasanya terbuat dari bahan asbestos, grafhit, Tef1on, atau campuran
beberapa material yang dibuat khusus agar cocok dengan temperature, tekanan, serta
(a)
(b)
Boiler adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap
(steam) dengan cara pemanasan. Pada panas digunakan, dihasilkan dari reaksi
pembakaran bahan bakar yang berlangsung didalam ruang bakar. Atau dengan kata lain
boiler merupakan suatu pesawat kalor yang berfungsi untuk merubah energi potensial
dalam air menjadi energi thermal dalam bentuk Uap (steam). Energi thermal ini yang
cairan selain air. Selain itu boiler juga mencakup peralatan yang digunakan dimana
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
panas yang dihasilkan dan seluruh pengontrolan peralatan pengaman digabungkan
steam yang akan di konsumsi oleh beberapa unit proses dipabrik. Steam yang telah
dikembalikan ke steam generation system untuk dijadikan steam kembali, dan begitulah
mencapai 100%, artinya akan terjadi kehilangan Uap dan kondensat akibat kebocoran.
Kehilangan ini hares digantikan dengan air make-up yang telah diolah di unit 92, unit
pengolahan air umpan boiler seperti terlihat pada Gambar 2.10 [6].
Pengolahan itu terjadi atas pelepasan udaranya di deareator dan penambahan bahan
kimia.
Kandungan senyawa kimia dan unsur padat lainnya harus dihilangkan dengan cara
Water Steam
Steam / Water System
Boiler adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap
dengan cara pemanasan. Panas yang digunakan dihasilkan dari hasil pembakaran bahan
bakar yang langsung didalam ruang bakar. Atau dengan kata lain boiler merupakan
suatu pesawat kalor yang berfungsi untuk mengubah energi potensial dalam air menjadi
energi Thermal dalam bentuk uap. Energi thermal yang kemudian digunakan untuk
berbagai proses yang melibatkan panas dapat dilihat pada Gambar 2.11 [6] sistem dari
boiler.
Feedwater Steam
Fuel gas
( Gas Uap )
Sistem Boiler HRSG (Heat Recovery Steam Generation) terdiri dari beberapa
komponen :
1. Steam Drum ini berfungsi untuk menampung boiler feedwater untuk kemudian
2. Economizer adalah susunan pipa pipa yang ditempatkan pada sisi sebelah
dalam ruang bakar, yang berfungsi untuk menerima panas dari hasil
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
pembakaran. Panas yang diperoleh dari hasil pembakaran ini akan dipergunakan
untuk pemanasan awal boiler feedwater, sehingga fuel gas untuk memanaskan
feedwater sebesar 20 C.
3. Pipa down comer adalah rangkaian pipa menghubungkan steam drum dengan
boiler, pipa ini berfungsi untuk mengalirkan feedwater dari steam drum ke
4. Diverter adalah saluran yang menghubungkan ruang bakar dengan inlet exhaust
turbin gas. Untuk mencapai kapasitas produksi optimal aliran exhaust gas turbin
perlu diatur dengan seksama. Aliran exhaust gas turbin yang menuju ruang
Ditempatkan pada ruang bakar antara boiler dan diverter. Bahan bakar yang
6. Cerobong asap (Stack) berfungsi sebagai saluran gas sisa pembakaran bahan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
1. External Treatment
Merupakan proses pengolahan air ketel dari luar unit, untuk menghilangkan
elemen-elemen yang terlarut dalam air yang tidak diinginkan sebelum air tersebut
dimasukkan ke dalam boiler. Elemen-elernen ini yang dipisahkan dalam dua tahap,
2. Internal Treatment
Merupakan proses pengolahan air ketel dalam unit untuk menjaga agar
senyawa-senyawa kimia yang terkadung didalam, boiler tidak memadat atau menempel
pada pipa-pipa boiler tersebut. Meliputi proses pelepasan gas-gas didalam daerator.
Bahan kimia yang diinjensikan pada air itu adalah sodium phospat yang bereaksi
terhadap pengolahan pipa steam boiler untuk mencegah korosi dan kenaikan ph pada
3. Dearator
Aliran gabungan kondesat (steam) dan air make-up masuk ke dearator melalui
sebuah distributor dibagian puncak, steam masuk dearator untuk memanaskan dan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
membuang sisa udara yang mungkin terkandung dalam kondesat (melalui system
pelepasan bebas). Uap tidak mengkonden (udara dan CO2) dan sejumlah kecil steam
dibuang dari puncak bejana dearator. Sodium sulfat diinjeksikan kedalam dearator
untuk beraksi dengan oksigen yang mungkin masih terdapat dalam air. Air yang bebas
B A B II
DASAR TEORI
Tekanan adalah gaya yang terjadi untuk setiap satuan luas pada bidang tersebut,
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
pula satuan tekanan berupa ( atsmosfir, Bar, psig ).
Selain bermacam macam satuan yang dipakai untuk tekanan, khusus untuk
5. Tekanan Gauge adalah pengukuran berapa besar tekanan suatu gas / fluida
6. Tekanan Vakum adalah sama dengan tekanan gauge hanya ini lebih kecil dari
dinyatakan dengan Psi ( Pound square inch ), maka tekanan gauge dinyatakan
Alat ukur tekanan dengan elemen utama dari bahan yang mudah mengembang
dan masih menggunakan manual sistem dan gerak mekanis terdiri atas :
berlubang. Ujung yang satu dibuat tertutup, ujung yang satu lagi dibuat terbuka untuk
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
dihubungkan dengan tekanan yang akan diukur dan ujung disebut sebagai socket.
Pada umumnya prinsip kerja dari Pressure gauge dengan tabung bourdon ini
adalah tekanan yang akan diukur masuk ke Tabung bourdon melalui socket, tekanan ini
mekanik pada ujung yang tertutup. pergerakan ini kemudian diteruskan kesuatu
susunan roda roda gigi melaui tuas penghubung yang disebut LEVER. Roda gigi ini
terdiri dari dua buah roda gigi yaitu : roda gigi gerak dan roda gigi Pinion.
Roda gigi gerak tersambung langsung dengan lever, sedangkan roda gigi Pinion
dipatri coati dengan pointer sehingga dengan demikian, bila tabung bourdon bergerak
maka pointerpun akan turut bergerak seperti terlihat pada Gambar 2.1 [5].
Sama seperti tabung bourdon, pengembus juga bergerak memuai bila tekanan dibagian
dalamnya lebih besar daripada tekanan luarnya. Setiap perubahan tekanan dibagian
dalam pengembus akan menghasilkan suatu gerak mekanik mundur atau maju.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Pergerakan mundur maju ini melalui Tuns dan tabung pemuntir kemudian dirubah
kedalam bentuk pergerakan melingkar pada penunjuk diatas suatu skala angka - angka
Yang dimaksud dengan diafragma adalah suatu bahan yang mudah melentur
atau biasa disebut membran, yang biasanya terbuat dari logam tipis, kulit, karet, clan
lain sebagainya. Prinsip kerjanya seperti terlihat pada Gambar 2.3 [5] berdasarkan sifat
kelentingan logam / plat tipis yang menjadi lengkungan akibat perulangan tekanan pada
bidang membran tersebut, alat membran ini dipakai untuk mengukur selisih dari dua
5. Tebal Membran.
Tabel 2.1 Perbandingan elemen utama tabung bourdon, pengembus, dan diafragma.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
TABUNG BOURDON PENGEMBUS DIAFRAGMA
3. Tidak dapat dipakai Dapat dipakai untuk beda Dapat dipakai untuk beda
untuk mengukur beda tekanan tekanan
tekanan
4. Jarang dipergunakan Dapat dipergunakan pada Dapat dipergunakan pada
pada transmitter transmitter transmitter
2. 3 Transmitter
Transmitter dengan nama lain signal amplifier pada dasar telekomunikasi adalah
alas penguat sinyal, tetapi pada instrumentasi transmitter adalah sebagai pengubah dan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
pengirim sinyal phisis menjadi sinyal instrument. Transmitter dipergunakan dalam
control system apabila pada control system tersebut terdapat dua hal yaitu :
besar.
3. Meter Body
Pada meter body inilah terletak sensor yang dapat menerima sinyal input berupa
4. Transmitter
Transmitter yang akan mengubah sinyal input dan akan mengirimkan menjadi
sinyal instrument.
elektronik yang digunakan untuk mengukur benda ( gas, vospour, atau liquid ) dan juga
yang masuk akan diukur oleh sensor dan selanjutnya akan dikonversikan sebagai sinyal
analog 4 20 mA, dimana sinyal analog ini akan dikirim ke DCS. Secara umum
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
9. Absolut Pressure Transmitter ( mbar )
Transmitter yang digunakan untuk mengatur tekanan pada Boiler HRSG dimana
transmitter merupakan alat yang digunakan sebagai alat pengirim lokasi tempat proses
Untuk Transmitter baik itu tekanan absolut, tekanan gauge atau beda tekanan
sebagai pengaturan, maka sinyal tersebut harus diubah dahulu menjadi sinyal
pneumatik 3-15 psi dengan menggunakan transmitter sesuai dengan ketiga jenis
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
tekanan yang diukur, dikenal tiga jenis transmitter tekanan, yaitu :
(pengukuran beda tekanan yang dapat dibaca oleh transmitter) yang ditimbulkan beda
tekanan transmitter 3-15 psi untuk kontroller atau recoder berupa indicator seperti
(hasil pengukuran) menjadi sinyal pneumatik 3-15 psi seperti terlihat pada
gauge hasil pengukuran (misalnya pada pengukuran level dari suatu rangkaian yang
terbuka menjadi sinyal pneumatik 3-15 psi) seperti terlihat pada Gambar 2.4c [5].
(a) (b)
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
(c)
Tekanan diatur sesuai dengan yang diinginkan oleh proses, dimana pada
aplikasinya tekanan haruslah dijaga agar produksi yang dihasilkan bagus dan tidak ada
yang terbuang.
Cara kerja dari sistem ini dapat kita ikuti dengan memperhatikan blok diagram
Gambar 2. 5 [7] Dimana pada blok ini akan dibahas secara garis besarnya, dikarenakan
rangkaian secara keseluruhan tidak ada, maka yang akan dibahas disini adalah fungsi
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
PRESSURE
Gambar 2.5 Block Diagram Figure Differential Pressure Transmitter
Tekanan berupa uap ( steam ) sebagai bahan material karena ada tekanan yang
kapasitansi ini ni diukur oleh elektroda yang ada didalam sensor ceramic dan
diagprahma. Dari sensor ceramic, steam kemudian dirubah dari sinyal analog yang
dikonversikan menjadi sinyal digital didalam area electronic module, yang seterusnya
akan merubah sinyal analog menuju sinyal digital kedalam sebuah Mikroprocessor ()
dimana pada microprocessor ini terdiri dari bagian me-linearisasikan steam yang
( Range Value ), dan terakhir meng- konfigurasikan sinyal. Keluaran dari ini
berbentuk pulsa, dimana pulsa yang dihasilkan akan semakin banyak apabila tekanan
semakin besar. Sinyal yang telah di konversikan dari sinyal analog menuju sinyal
digital tadi dikirim ke Display untuk ditunjukkan berapa tekanan uap yang masuk.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Setelah ke display kemudian sinyal dikonversikan kembali dari sinyal digital menjadi
sinyal analog, yang akan menghasilkan output sinyal analog sebesar 4 20 mA.
Pulsa yang dihasilkan oleh akan dihitung oleh elektronik counter dan
dilewatkan oleh optocoupler. Yang terjadi pads optocoupler adalah apabila pulsa yang
masuk berlogika " 1 " maka LED akan menyala, yang menyebabkan phototransistor
aktif bekerja. Keluaran dari optocoupler ini adalah berupa frekuensi dan frekuensi ini
akan diubah menjadi arus oleh F/I converter. Arus yang dihasilkan ini telah siap dikirim
pads DCS, dimana pada saat arus minimum ( 4 mA ). maka tekanannya adalah 0 % dari
tekanan maksimum ( 20 mA ) maka tekanan pada splitting coloum adalah 100 % dari
tekanan maksimum.
memonitor sebuah saringan dalam sebuah tekanan pipa. Tekanan yang turun digunakan
sebagai penunjukan sinyal bagi efesiensi dari saringan, inti dari pengukuran tekanan
dengan cerrabar, adalah terbuat dari keramik - keramik. Kaki material adalah
Pengukuran cell ceramic dengan batas pengukuran sampai 100 bar. Hasil
tekanan pada suatu perubahan didalam jarak antara dua pelat ceramic dengan tekanan
udara terdapat lapisan emas murni. Pengukuran capacitive antara kedua pelat adalah
proposional sampai ke proses tekanan. Dalam kasus kelebihan beban (overload) maka
ceramic akan berhenti pada sekat setebal 1 cm lapisan bawah ceramic tanpa
kehilangan.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Pressure Transmitter Cerrabar Series banyak digunakan pada pengontrolan
tekanan di industri yaitu untuk mengetahui seberapa besar tekanan uap ( steam ) liquid
yang melewati suatu pipa dan yang masuk kedalam suatu tangki.
timbul karena adanya tekanan melalui medan magnet yang terdapat pada sensor.
Alat ukur tekanan yang menggunakan Pressure Transmitter terdiri dari berbagai
macam dan jenis. Salah satu adalah cerrabar series sensor dirancang sedemikian rupa
sehingga mudah digunakan untuk pengukuran tekanan steam ( uap ) atau liquid.
keuntungan dan batasan batasan dari pemakaian cerrabar series ini adalah :
- Dapat digunakan untuk pengukuran level dari suatu material yang terdapat
mudah.
- Karena ketelitian yang menengah, membuat alat ini banyak digunakan untuk
Sedikit disini akan diuraikan prinsip kerja sensor ceramic yang digunakan pada
sensor pressure transmitter cerrabar series. Pada Gambar 2.6a [4] di bawah dapat
dijelaskan bahwa besarnya tekanan yang masuk akan menyentuh keramik yang terdapat
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
pada sensor, karena besarnya tekanan yang menekan material tersebut maka akan
menghasilkan resistansi yang semakin besar. Pada sensor ceramic yang mempunyai
difragma yang terbuat dari keramik tipis terjadi pemampatan atau tertekannya keramik
pemampatan yang terjadi akan menghasilkan arus listrik berupa sinyal input menuju
pengubah sinyal ( signal converter ). Dapat pula dilihat pada Gambar 2.6b [4] dimana
input yang terima dari tekanan yang masuk pads sensor akan menghasilkan resistansi
( tahanan ) yang besar yaitu 150 ( Ohm ), sinyal input akan dikirimkan ke signal
converter yang terdapat pada pressure transmitter untuk diterima oleh display dalam
bentuk sinyal digital , selanjutnya di rubah kembali oleh signal converter dengan signal
analog 4 20 mA ke alas penunjuk tekanan pada DCS. Pada Gambar 2.6c [4]
ditunjukkan sistem komponen dari sensor cerrabar series / sensor ceramic dimana
- Ceramic Substrate
- Ceramic Diafragma
Cerabar S PMC 731
Ceramic sensor
Tekanan
(a)
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
(b)
(c)
Series terlebih dahulu penulis mengetahui data - data teknik ( spesifiksi teknik ) hal ini
Certificates : Ex la ( standard ) or Ex d
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
instrument secara berangsur angsur akan berubah dalam waktu tertentu. Untuk
mendapatkan hasil yang terbaik diperlukan kalibrasi yang teratur dan cermat. Jadi
tujuan kalibrasi adalah untuk menjamin agar instrument tetap dapat memberikan respon
dalam batas batas ketelitian yang sudah ditentukan. Ketelitian yang ditunjukkan
penyetelan terhadap instrument untuk mencapai penunjukan yang terbaik pada batas
yang ditentukan.
2. 5. 1 Ketelitian
ketepatan suatu alai ukur dalam memberikan hasil bacaannya dengan Figure Diffrensial
2.5.2 Kalibrasi
hubungan input dan output suatu elemen dan aktivitas yang dilakukan pada saat
adalah memberikan simulasi input yang akurat dan melakukan penyetelan dengan
output sesuai dengan yang dikehendaki. Jadi syarat utama dalam melakukan kalibrasi
adalah apabila nilai atau variabel pada alai ukur tersebut tidak sesuai dengan range
yaitu dalam elektrik 4 20 mA dan pada pneumatik 3 - 15 Psi seperti terlihat pada
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Adapun langkah - langkah yang dilakukan untuk mengkalibrasi adalah :
f. Kalibrasi selalu dimulai dari titik Zero - Zero dari transmitter ini adalah 50 psig.
Pada input 50 psig, output harus 3 psig. Bila output ternyata tidak 3 psig, bagian
100 psig. Bila output tidak 15 psig, bagian span adjustment harus disetel agar
zero, atau sebaliknya penyetelan zero akan berpengaruh pada penyetelan span.
Bilamana hal itu terjadi, dikatakan bahwa terjadi interaksi ( interaction ) antara
zero dan span. Kalau demikian halnya, ulangi langkah 1 dan 2 sampai
i. Setelah kalibrasi zero dan span didapat, perlu dilakukan pengujian linieritas.
Hal ini dilakukan dengan memberikan input 25%, 50%, dan 75%. Bila
lain, 25%, 50%, clan 75% juga masuk kebatas-batas toleransi linearitas.
Elemen ini adalah bagian akhir sistem pengendalian yang bertugas melakukan langkah
koreksi Ada banyak macam final control elemen, namun hanya control valve yang
valve sebagai final control element, namun fungsi control valve dipengendalian itu
tidak lebih istimewa dari kerja sebuah selenoid valve. Control valve hanya akan bekerja
di dua posisi, yaitu terbuka atau tertutup. Pada pengendalian continuous artinya
diharapkan berada di posisi tertutup penuh atau terbuka penuh. Control valve harus
secara kontiniu mengendalikan manipulated variable agar proses variable selalu tetap
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Error = Set Point Proses Variabel
Karakteristik pengendali on off ini hanya bekerja pada 2 posisi, yaitu on off.
Kerja pengendali on off banyak digunakan pada aksi pengontrolan yang sederhana
karena harganya murah. Karena sistem kerja yang digunakan adalah on off saja, hasil
output dari sistem pengendali ini akan menyebabkan proses variabel tidak akan
konstan.
Besar kecilnya fluktuasi proses variabel ditentukan oleh titik dimana kontroller dalam
keadaan on dan off. Pengendali dengan aksi kontrol ini juga menggunakan feedback
d. Pengendali Proporsional
control P selalu sebanding dengan besarnya input. Bentuk transfer function dari aksi
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
pengendali proporsional sbb seperti terlihat pada Gambar 2.8b [4]:
input output
K
X Y
Y = kX
k = konstanta
Gambar 2.8.b Aksi Kendali Proporsional
Gain control proporsional dapat berupa bilangan bulat, bilangan pecahan, positif
atau juga negatif. Dengan syarat besarnya tetap, linier di semua daerah kerja dan tidak
bergantung pada fungsi waktu. Pengertian gain disini dapat berbentuk bilangan pecahan
bahkan negatif, sehingga nilai output dapat lebih kecil dari input bahkan negatif.
Oleh karena itu, istilah gain jarang dipakai dan yang lazim dipakai adalah proporsional
band.
c. Pengendali integral
Berfungsi untuk menghilangkan offset sebagai hasil dari reset yang dapat
pengendali yang dapat menghasilkan output lebih besar atau lebih kecil pada saat
error = 0. Fungsi transfer dari aksi kontrol integral adalah sebagi berikut diperlihatkan
Secara matematika luaran Kontroller Integral sendiri dapat di tentukan dengan rumus :
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
100 1
mi =
PB
R e . dt
Dimana :
mi = proses output Kontroler Integral
PB = propotional band
R = waktu reset (Reset Time)
E = error (r c )
dt = lamanya aksi reset berlangsung
d. Pengendali derivatif
Memiliki karakteristik cenderung untuk mendahului atau bisa disebut anti pasif
controlling. Oleh karena itu aksi kontrol ini sering diterapkan pada sistem yang
memiliki intersitas tinggi yang bersifat lagging. Berikut adalah grafik dari pengontrolan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Gambar 2.8.d Aksi Kendali Derivatif
Output Kontroler aksi derivative dapat ditentukan dengan rumus dibawah ini :
de
md . D Dimana :
dt
menimbulkan offset pada keluaran pengendali. Untuk proses-proses dimana offset tidak
dapat ditolerir maka perlu ditambahklan aksi pengontrolan integral. Aksi kontrol
integral dapat menghilangkan perbedaan pengukuran dan titik acuan yang dapat
berharga nol.
Apabila sinyal pengukuran meningkat dan tekanan pada titik acuan dalam
keadaan tetap maka titik B akan bergerak ke kanan sehingga floofer akan menutupi
nozzle dan turunnya tekanan keluaran. Tekanan keluaran dari proporsional bellow
mengikuti perubahan tekanan keluaran dengan waktu selisih yang kecil, sedangkan
pada integral bellow akan mengalami perubahan yang lambat ( dengan adanya
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
perubahan pada katup ).
input output
Integrator
F(t) F ( t ) = f ( t ) dt
Sistem pengendali derivatif seperti terlihat pada Gambar 2.8f [4] merupakan
pengendali dengan proses umpan balik yang berlawanan dengan cara pengendali cara
penurunan overshoot.
proporsional bellow tidak terhubung langsung tetapi katup yang akan memperkecil
d
F(t) Differentiator F(t)= f(t)
dt
d
dt
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
2.7 Control Valve
Kata valve sering kali diartikan menjadi kelep, atau kadang-kadang menjadi
katup, dan tidak jarang pula menjadi kerangan. Walaupun kata kerangan biasanya
dipakai untuk menunjukkan valve yang dibagian atasnya dilengkapi roda pemutar
( hand-wheel ).
Bentuk umum konstruksi sebuah valve dapat dilihat pada Gambar 2.9a [2] Kerja
valve sederhana sekali. Bilamana plug terangkat, fluida akan mengalir dari bagian inlet
kebagian outlet . Hanya saja, fluida proses yang mengalir ini bisa bermacam-macam,
dari yang paling bersih sampai yang paling korosi, dari tekanan rendah sampai tekanan
Selain itu, perhatian khusus jugs diperlukan pada bagian penyekat ( packing )
Karena plug harus bergerak naik-turun diperlukan suatu konstruksi penyekat yang tidak
boleh menghambat gerak steam, namun mampu menjaga agar fluida didalam valve
tidak keluar dari bagian bonnet. Pada Gambar 2.9b [2] penyekat tersebut selanjutnya
disebut packing - biasanya terbuat dari bahan asbestos, grafhit, Tef1on, atau campuran
beberapa material yang dibuat khusus agar cocok dengan temperature, tekanan, serta
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
sifat korosi fluida proses.
(a)
(b)
Boiler adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap
(steam) dengan cara pemanasan. Pada panas digunakan, dihasilkan dari reaksi
pembakaran bahan bakar yang berlangsung didalam ruang bakar. Atau dengan kata lain
boiler merupakan suatu pesawat kalor yang berfungsi untuk merubah energi potensial
dalam air menjadi energi thermal dalam bentuk Uap (steam). Energi thermal ini yang
cairan selain air. Selain itu boiler juga mencakup peralatan yang digunakan dimana
steam yang akan di konsumsi oleh beberapa unit proses dipabrik. Steam yang telah
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
dikembalikan ke steam generation system untuk dijadikan steam kembali, dan begitulah
mencapai 100%, artinya akan terjadi kehilangan Uap dan kondensat akibat kebocoran.
Kehilangan ini hares digantikan dengan air make-up yang telah diolah di unit 92, unit
pengolahan air umpan boiler seperti terlihat pada Gambar 2.10 [6].
Pengolahan itu terjadi atas pelepasan udaranya di deareator dan penambahan bahan
kimia.
Kandungan senyawa kimia dan unsur padat lainnya harus dihilangkan dengan cara
Water Steam
Steam / Water System
Boiler adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah air menjadi uap
dengan cara pemanasan. Panas yang digunakan dihasilkan dari hasil pembakaran bahan
bakar yang langsung didalam ruang bakar. Atau dengan kata lain boiler merupakan
suatu pesawat kalor yang berfungsi untuk mengubah energi potensial dalam air menjadi
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
energi Thermal dalam bentuk uap. Energi thermal yang kemudian digunakan untuk
berbagai proses yang melibatkan panas dapat dilihat pada Gambar 2.11 [6] sistem dari
boiler.
Feedwater Steam
Fuel gas
( Gas Uap )
Sistem Boiler HRSG (Heat Recovery Steam Generation) terdiri dari beberapa
komponen :
8. Steam Drum ini berfungsi untuk menampung boiler feedwater untuk kemudian
9. Economizer adalah susunan pipa pipa yang ditempatkan pada sisi sebelah
dalam ruang bakar, yang berfungsi untuk menerima panas dari hasil
pembakaran. Panas yang diperoleh dari hasil pembakaran ini akan dipergunakan
untuk pemanasan awal boiler feedwater, sehingga fuel gas untuk memanaskan
feedwater sebesar 20 C.
10. Pipa down comer adalah rangkaian pipa menghubungkan steam drum dengan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
boiler, pipa ini berfungsi untuk mengalirkan feedwater dari steam drum ke
11. Diverter adalah saluran yang menghubungkan ruang bakar dengan inlet exhaust
turbin gas. Untuk mencapai kapasitas produksi optimal aliran exhaust gas turbin
perlu diatur dengan seksama. Aliran exhaust gas turbin yang menuju ruang
12. Burner adalah alat pembakaran yang berfungsi untuk memanaskan boiler.
Ditempatkan pada ruang bakar antara boiler dan diverter. Bahan bakar yang
13. Cerobong asap (Stack) berfungsi sebagai saluran gas sisa pembakaran bahan
14. Insulation berfungsi untuk mengurangi jumlah panas yang terbuang ke atmosfer
1. External Treatment
Merupakan proses pengolahan air ketel dari luar unit, untuk menghilangkan
elemen-elemen yang terlarut dalam air yang tidak diinginkan sebelum air tersebut
dimasukkan ke dalam boiler. Elemen-elernen ini yang dipisahkan dalam dua tahap,
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
hardness atau kesalahan dalam softener (unit 92).
2. Internal Treatment
Merupakan proses pengolahan air ketel dalam unit untuk menjaga agar
senyawa-senyawa kimia yang terkadung didalam, boiler tidak memadat atau menempel
pada pipa-pipa boiler tersebut. Meliputi proses pelepasan gas-gas didalam daerator.
Bahan kimia yang diinjensikan pada air itu adalah sodium phospat yang bereaksi
terhadap pengolahan pipa steam boiler untuk mencegah korosi dan kenaikan ph pada
3. Dearator
Aliran gabungan kondesat (steam) dan air make-up masuk ke dearator melalui
sebuah distributor dibagian puncak, steam masuk dearator untuk memanaskan dan
membuang sisa udara yang mungkin terkandung dalam kondesat (melalui system
pelepasan bebas). Uap tidak mengkonden (udara dan CO2) dan sejumlah kecil steam
dibuang dari puncak bejana dearator. Sodium sulfat diinjeksikan kedalam dearator
untuk beraksi dengan oksigen yang mungkin masih terdapat dalam air. Air yang bebas
yang bekerja otomatis ontuk mengontrol atau mengendalikan besaran - besaran proses.
keamanan, ekonomi maupun mutu produk akan lebih dari kebutuhan pokok.
Besaran yang harus dikendalikan atau dikontrol dalam suatu proses banyak sekali.
Diantaranya yang paling umum digunakan adalah level (tinggi permukaan) zat cair,
flow (aliran),preasure (tekanan) dan temperature (suhu). Adapun alas yang digunakan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
untuk mengontrol besaran-besaran diantaranya adalah Distributed Control System.
konvensional dan instrument layar CRT dengan system touch screen adalah bentuk
pabrik. Adapun bagian-bagian dari DCS adalah di Field (lapangan), di back (belakang)
dan di MCR (Main Cntrol Room). Pada unit HRSG system DCS yan digunakan adalah
Secara garis besar operasi pengendalian proses dengan menggunakan DCS adalah
variable variable proses dilapangan yang diukur secara analog dan dikirim kesuatu
stasiun control lapangan. Disini variabel terukur yang terbukti analog yang
dikondisikan diubah menjadi sinyal digital yang kemudian diolah bersama sama set
point yang diberikan oleh suatu algoritma program pengendali tertentu. Algoritma
bertindak sebagai kontroller dari sistem. Hasil perhitungan merupakan sinyal digital
yang dihasilkan controller sebelum dikirim ke lapangan diubah menjadi sinyal analog
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Bagian sistem pengontrol yang didistribusikan dibeberapa tempat diseluruh area
Untuk membantu menyiapkan shift, daily report (logging printer). Ada beberapa
jenis DCS yang di produksi oleh Yokogawa Hokushin Electric Japan adalah :
Untuk DCS yang terdapat di PT. Arun NGL terdiri dari beberapa serI dan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
4 HIS di Main Control Room (monitoring trend produksi LNG
1 HIS di train 3, 4, 5
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai komponen pada sistem DCS
Centum 3000 :
oleh pengguna untuk mengetahui kondisi operasi serta status dalam plant.
parameter control.
proses. Pada unit ini variabel proses akan dibaca dan dihitung untuk
4. Ethernet
Supervisory System.
5. VIVL Net
Unit ini berfungsi sebagai alat penghubung antara system Kontrol bus dan
Unit ini menghubungkan sistem Vnet kepada sistem CS3000/1000 yang lain
akan disertakan Gambar 3.1 [2] arsitektur untuk sistem DCS CENTUM CS
3000.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Gambar 3.1 Konfigurasi Sistem DCS Centum CS3000
a. Desktop
keperluan ini. Selain komputer IBM PC/AT, komputer Yokogawa PC juga dapat
Memory Utama : 64 MB
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Serial Port : RS232C (1 Buah, atau lebih)
Extension Slot : PCI, ISA, ( 1 PCI Slot for VIVL control Bus card, 1 slot
b. Konsol
Sebuah komputer dengan spesifikasi yang sama dengan tipe desktop. Unit ini
dilengkapi dengan monitor 21 inchi yang berguna sebagai panel operasi. Pada tipe ini
hanya terdapat pada sistem DCS Centum CS3000 diperlihat pada Gambar 3.2 [2] .
(a) (b)
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
(c)
Pada umumnya unit ini terbagi atas 2 jenis, yaitu FCS Standart dan FCS
Compact. Pada tipe FCS Standart hanya dimiliki oleh sistem DCS Centum CS3000 dan
pada tipe FCS Compact. Pada penggunaan system DCS Centum CS3000, jenis FCS
standart ditandai dengan nama LFCS dan untuk jenis FCS Compact ditandai dengan
nama SFCS. Hal ini dimaksudkan agar kedua tipe ini dapat digunakan pada sistem
DCS.
Contoh Unit FCS tipe standart dengan tipe compact terlihat pada Gambar 3.3 :
(a) (b)
Gambar 3.3 [ 2 ]
( a ) FCS tipe standart
( b ) FCS tipe Compact
Tabel 3.1 Perbandingan Unit pada FCS single processor dan FCS duplex
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Power supply unit PW302 1 PW302 2ps
(220-240VAC)
Serikut adalah deskripsi dari hardware yang ditemui dalam seri LFCS,
Coupler adalah tempat pada FCS station dimana kabel V aum VL net terpasang.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Unit ini memiliki 2 bus untuk koneksi Vnet coupler mengkopel kartu processor yang
terinstall pada FCI dengan kabel Vnet. Hal ini dilakukan dengan isolasi sinyal dan
Attaching screw
RCV lamp
8ND- L lamp
8ND- r lamp
Communication switch
Connector assembly
Attaching screw
Pada PFCS, unit ini mensuplai tenaga listrik yang diperlukan oleh bagian -bagian
panting FCS. Pada LFCS, unit ini menerima tenaga listrik dari pagan distribusi dan
mengubahnya menjadi tegangan DC terisolasi untuk card dan unit yang dipasang pada
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Gambar 3.6 Power Supply Unit
3. Back Up Batteries
Baterai rechargeable yang terpasang pada PSU, membackup memori pada kartu
prosessor apabila terjadi power failure. Unit ini bisa menyimpan memori hingga
Unit ini dipergunakan oleh LFCS (CS3000). interface card melakukan komunikasi
dengan menggunakan RIO Bus Coupler unit diantara sejumlah node yang terkoneksi
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
pida RIO bus distribution unit. RIO bus distribution unit terletak pada bagian depan dan
menghubungkan 3 atau lebih node dengan RIO bus yang sama. RIO bus distribution
Adalah unit komunikasi yang melakukan konversi proses dan transmisi dari sinyal
Adalah alai yang dapat memberikan fungsi interface untuk mengirim sinyal analog
dan sinyal kontak I/0 yang berasal dari lapangan kepada Field Control Unit melalui
RIO bus, unit ini juga mempunyai fitur penyaluran daya kepada IOU.
7. Node
Adalah suatu konfigurasi dari unit proses I/O, yang dihubungkan secara elektrik
8. Processor Card
Adalah unit yang melakukan kalkulasi dan komputasi kontrol. Beberapa model FCS
memiliki dua processor card sebagai fitur dual redundant. Salah satu dari card berada
dalam status kontrol (online) sedangkan card yang lain berada pada status standby.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
siklus komputasi. Jika hasil komputasi dari dua CPU tersebut cocok, maka collator
akan menyatakan bahwa proses komputasi adalah normal berikut mengirimkan data ke
lokasi seperti main memory dan unit bus interface. Karena memori utama memiliki
ECC, maka error pada perubahan bit transien yang terjadi pada memori utama dapat
diperbaiki.
Pada Gambar 3.8 [2] jika hasil komputasi dari CPU 1 dan CPU 2 tidak cocok,
maka collator akan menyatakan bahwa telah terjadi error komputasi kemudian fungsi
komputasi yang sama dengan bagian kontrol meskipun terletak pada sisi standby
sehingga apabila terjadi error pada komputasi kontrol, sisi standby dapat langsung
meneruskan output dari komputasi kontrol ke bus interface saat sisi standby.
Sehingga apabila terjadi error pada komputasi control, sisi standby dapat
langsung meneruskan output dari komputasi kontrol ke bus interface saat sisi standby
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
mangambil alih fungsi pengontrolan. Self diagnostic akan dilakukan pada prosesor
yang mengalami error. Jika error dideteksi, maka error tersebut akan dianggap sebagai
error komputasi keadaan transien, sehingga error state akan kembali ke standby. Unit
prosesor pada sisi standby melakukan komputasi yang sama dengan sistem kontrol.
Fungsi Self Diagnostic akan dijalankan apabila dalam unit prosesor terjadi
indikasi error. Jika pada CPU tidak dideteksi error maka indikasi ini akan dianggap
sebagai error komputasi transien dan error state secara otomatis akan kembali ke posisi
standby. Unit processor pada kondisi standby akan melakukan pengolahan data
bersamaan dengan sisi kontrol. Oleh karena itu CPU yang berada di unit yang sama
akan saling mencocokkan masing - masing data yang telah diolah agar setiap error yang
Bagaimanapun juga, CPU dengan unit yang sama akan saling mencocokkan
masing - masing data yang telah diolah. Hal ini dapat mendeteksi error saat CPU
melakukan pengolahan data. Unit yang standby dapat melanjutkan bahkan dapat
mengambil alih untuk melakukan pengolahan data pada tiap point tanpa mengganggu
proses komputasi.
BAB IV
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
PENGONTROLAN TEKANAN FEEDWATER BOILER HRSG
MENGGUNAKAN DCS CENTUM CS-3000
4.1 Umum
aliran air untuk boiler, yang kemudian akan digunakan untuk menghasilkan uap air
(steam). Secara sederhana, sistem ini bekerja dengan menutup valve apabila air yang
dibutuhkan boiler sudah mencukupi dan membuka valve apabila boiler membutuhkan
air.
saturated steam diatas 38,4 ton/h dan bila beban pemakaian saturated steam dibawah
32 ton/h maka hanya 1 element feedwater control yang diopersikan. Tiga element
control mennggunakan :
Steam drum level dikendalikan oleh sebuah feedwater / cascade control loop
yang terdiri dari steam drum level controller dan feedwater flow controller. Kedua
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Gambar 4.1 Diagram sistem kontrol pada area Boiler HRSG
Pada Gambar 4.1 [8] Sinyal steam drum level controller dapat berasal dari salah
satu dari dua transmitter ( PI-9266A dan LT-9219A ) atau dapat pula berupa rata rata
dari dua transmitter. Sinyal steam drum level control dikoreksi dengan besaran tekanan
oleh tekanan steam drum. Kontrol berupa tiga element apabila beban steam diatas 30%
dan berupa single element bila beban steam dibawah 25% dari ketentuan desain. Tiga
element control menngunakan steam drum level dengan koreksi tekanan, steam flow
dengan koreksi tekanan dan feedwater flow. Single element control menggunakan
Untuk tiga element control, steam drum level dibandingkan dengan set point
dan output ini dijumlahkan dengan sinyal steam flow yang telah dikoreksi oleh tekanan.
Nilai sinyal ini dikurangi 50% bias adalah nilai set point untuk feedwater flow
controller. Sinyal ini kemudian dibandingkan dengan sinyal feedwater flow dan
outputnya dimodulasi untuk mempertahankan feedwater flow sesuai dengan set point.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Untuk single element control, steam drum level dibandingkan dengan set point
dan output dari feedwater control valve dimodilasi untuk mempertahankan steam drum
4.3 Prinsip Kerja Pengaturan Tekanan pada Boiler Feed Water menggunakan
Gambar 4.2 Diagram Sistem tekanan pada Feed Water Boiler HRSG
Pada Gambar 4.2 ( tampilan di DCS ) Air yang dipanaskan didalam Drum D-
9200A dipanaskan. Maka uap panasnya akan masuk ke transmitter FT-9238A dalam
posisi otomatis. beban dikontrol oleh tekanan header melalui indikator kontrol FY-9237
kemudian baru masuk ke fuel elemen FT-9239A sesudah itu menuju ke transmitter PI-
9259A jumlah aliran yang masuk dideteksi oleh transmitter atau PI-9259A sebuah
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
indikator pengukuran aliran / tekanan dalam bentuk besaran proses. Diubah menjadi
elektronik agar dapat dibaca oleh controller. pengontrolan secara digital dilakukan oleh
penutupnya sesuai dengan nilai set point yang diberikan. kemudian masuk ke Loop
Control.
Load
Controller
Fuel dan combustion air juga mengontrol quantitas dari feed water sesuai perubahan
beban untuk mempertahankan water level didalam drum agar tetap konstan setiap saat.
Steam (uap air) yaitu gas yang timbal akibat perubahan fasa cair menjadi uap
(gas) dengan cara. pendidihan (Boilling). Untuk melakukan proses pendidihan maka
dilakukan pemanasan dalam drum D-9200A dengan air yang mengisi sebagian
Kenaikan temperatur ini terjadi karena panas yang diberikan nyala api kepada
air yang berada didasar drum terutama diatas nyala api dipermukaan. sehingga air ini
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
akan naik kembali. Demikianlah seterusnya hingga terjadi sirkulasi untuk mencapai
titik didih dan kecepatan geraknya meningkat melebihi kecepatan molekul-molekul air
semula, itu sebabnva molekul-molekul air tersebut mampu untuk melepaskan diri dari
Proses demikian disebut "Proses Penguapan", yaitu ketika molekul - molekul air
Titik didih suatu liquid (zat cair) didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana
temperatur tekanan uapnya sama dengan tekanan total diatas tekanan liquid yang
kosong. Temperatur pada tekanan ini disebut temperatur jenuh. Titik didih atau
temperatur jenuh merupakan suatu fungsi keadaan yang dipengaruhi oleh tekanan dan
pembentukan steam pada suatu bejana tertutup timbul peningkatan tekanan akibat
peningkatan volume yang rendah. Fase rendah dari fase cair menjadi ke gas, pada saat
Apabila pada puncak bejana tertutup dibuat sebuah lubang maka uap akan
keluar ke udara karena tekanan dalam boiler lebih tinggi dari tekanan yang terbentuk,
maka pressure steam dalam boiler akan tetap. Keadaan seperti ini terdapat pada boiler
yang sedang bekerja, dan biasanya uap yang terjadi (dihasilkan) mempunvai energi
potensial dan dapat dipergunakan sebagai sebagai sumber energi apabila disebuah
boiler steam yang digunakan terlalu banyak maka tekanan akan menurun.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
4.3.1 Sistem Pressure Control
Steam pressure dikendalikan oleh cascade control loop yang terdiri atas :
Bertindak sebagai pengatur set point pada Duct burner fuel flow ke semua HRSG.
Nilai set point ini dikontrol sehingga beban didistribusikan sesuai kebutuhan kepada
Duct burner fuel gas dibandingkan dengan set point. Output dari burner fuel gas
control valve diubah-ubah untuk menjaga aliran fuel gas sesuai dengan setpoint.
Kedua controller ini bersifat reverse ( bila inputnya naik maka outputnya turun ).
Koreksi pressure steam drum oleh tekanan dilakukan dengan mengalikan sinyal
steam drum level dengan factor tekanan steam drum. Faktor koreksi dibutuhkan untuk
menjaga agar sinyal steam drum level selalu akurat pada semua tekanan steam drum.
Sistem ini berfungsi sebagai pengendali aliran fuel gas yang dibutuhkan sebagai
bahan bakar burner untuk memasukkan boiler. Instrumentasi untuk system control ini
adalah :
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
2. FIC -9239A adalah pressure meter yang digunakan untuk mengukur laju tekanan
3. FV-9239A adalah final element atau control valve yang berfungsi mengatur aliran
fuel gas untuk memanaskan boiler. Valve ini menggunakan pneumatic sebagai
penggerak.
4. FIC adalah Flow Indicator Control yang digunakan sebagai input dari pressure
dengan manipulated variabel. Output dari pressure element adalah erroe yang
5. PIC adalah process Indicator Control untuk melakukan manual controlling pada
aliran fuel gas sehingga bila selama proses pengendalian otomatis terjadi error
yang tidak bisa segera diatasi, dapat dilakukan penyesuaian secara manual.
Saturated Steam Outlet. Hasil Pengukuran ini akan ditransmisikan ke FIC yang
kemudian digunakan sebagai factor koreksi dalam perhitungan dengan set point.
Gambar 4.3 [5] di atas terdapat komponen komponen pokok seperti elemen proses,
( +/- ). Dibagian ini langkah membandingkan dilakukan dengan mengurngi besaran set
point dengan sinyal measurement variable. Hasilnva adalah sinval yang disebut error.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Tanda negatif (-) disumming junction membawa arti . yang sangat spesifik bagi
seluruh sistem. Karena tanda inilah sistem pengendalian otomatis juga lazim disebut
system negative feedback, atau dengan kata lain system otomatis juga disebut dengan
close loop. Fungsi dari bagian bagian pada gambar 4.2 adalah :
- Process adalah tatanan peralatan yang mempunyai suatu tertentu, Input prosess
dapat bermacam macam, yang pasti merupakan besaran yang dimanipulasi oleh
dengan set point. Input proses ini juga disebut manipulated variabel.
- Controlled Variabel adalah besaran atau variable yang dikendalikan, dalam hal ini
- Manipulated Variable adalah input dari suatu proses yang dapat diubah ubah
besarnya, agar Control Variable besarnya sama dengan set point dimana input
proses pada system pengontrolan ini adalah pressure yang masuk ke Boiler HRSG.
- Load adalah besaran lain selain manipulated variable yang dapat menyebabkan
- Sensing Element adalah bagian yang paling akhir dari system pengukuran
- Transmitter adalah alat yang berfungsi untuk membaca sinyal sensing element dan
- Measurement Variable adalah sinyal yang keluar dari transmitter, besaran ini
- Set point adalah besar process variable yang dikehendaki. Sebuah controller akan
- Error adalah selisih antara set point dikurangi measurement variable. Error bisa
positif atau negatif. Bila set point lebih besar dari measurement, error akan positif,
sebaliknya bila set point lebih kecil dari measurement variable, error akan menjadi
negative.
- Controller Unit adalah bagian dari controller yang menghitung besarnya koreksi
yang diperlukan. Input control ini adalah : Error dan outputnya adalah sinyal yang
- Final Control Element adalah bagian akhir dari system pengendalian, bagian ini
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
control tekanan ( pressure ) diperlihatkan pada Gambar 4.4 [2]
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Prinsip kerja system pengendalian otomatis sama benar dengan kerja sistem
manual. Kedua system tetap melakukan empat langkah pengendalian, yaitu mengukur,
otomatis, keempat langkah itu tidak lagi dikerjakan oleh operator, tetapi sepenuhnya
pressure ( tekanan ) Boiler HRSG, pada proses ini dari HP steam, input atau
manipulated variable adalah steam dan output atau controller variable adalah pressure.
Tekanan PIRCA 53201 masuk ke Fuction Block Diagram Analog Input, dimana pada
Analog input ini fungsinya adalah untuk mengubah bentuk suatu analog yang akan
menuju block tren T 53201 yang fungsinya untuk mengembalikan waktu rata rata
dikeluarkan OUT tergantung pada siklus waktu. Kemudian output dari analog input ni
masuk ke controller pada bagian PV ( proses variable ), dimana pada controller ini
memakai skala controller adalah 0 100% yang mewakili sinyal koreksi yang telah
dokonversikan menjadi 4 20 mA. Dimana pada keadaan awal, proses stabil dan
seimbang di set point 50% dan measurement variable juga di 50 %. Andaikata control
valve pada tekanan awal itu juga diposisi 50%, error pada saat itu sama dengan 0%.
Karena kebutuhan proses, set point kemudian perlu dinaikkan menjadi 60%, maka :
= 60% - 50%
= 10%
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Dengan error 10 % ini output controller berubah dari 50% menjadi 70%.
Perubahan ini akan membawa perubahan bukaan control valve dari 50% menjadi 70%.
Tentu saja proses variable pada pressure ( tekanan ) akan naik dari 56 bar menjadi
60 bar.
pada bagian ini penulis sajikan data. Data data tersebut adalah spesifikasi dan data
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Total 100
Pada D-9200A :
Temperatur Ruang (Tc) : 300C
Temperatur Fuel Gas (Tfg) : 360C
Tekanan Steam Rata-rata : 9.78 kg/cm2
Kapasitas HRSG Rata-rata : 125 ton/jam
Flow Fuel Gas : 11500 m3/h
Flow Feed Water : 81.2 T/h
Flow Steam Drum : 77.5 T/h
Temperatur Boiler (TI-9209 A) : 5650C
Temperatur Boiler (TI-9212 A) : 218.70C
Temperatur Economizer (TI-9213 A) : 166.30C
Temperatur Blow Down (TI-9209 A) : 1850C
Temperatur BFW (TI-9208 A) : 1280C
Tekanan (PI-9241 A) : 10 Bar
Data Orsat Analysis :
O2 : 14.1 %
CO2 : 3.9 %
CO :0
NO : 102 mg/m3
SO2 :0
NO2 : 161 mg/m3
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
4.5.2 Menghitung Densitas () dan Nilai Pembakaran (High Heating Value) dari
Fuel Gas
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Berat Molekul dan High Heating Value
a. Densitas Gas
= Yi i
Dimana : = Densitas Gas
Yi = % mol setiap unsur
i = Densitas ideal setiap unsur (lb/ft3)
g = Yi i
= (0.03455 x 0.0744) + (0.02419 x 0.117) + (0.89474 x 0.04243) +
(0.02016 x 0.0803) + (0.01431 x 0.1196) + (0.0032 x 0.1582) +
(0.0053 x 0.1582) + (0.00202 x 0.1904) + (0.00082 x 0.1904) +
(0.00071 x 0.2274)
= 0.04874 lb/ft3
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
b. High Heating Value
HHV =
HHV
g
HHV = Yi HHVi
Dimana : HHV = Jumlah HHV
HHV = Yi HHVi
= (0.03455 x 0) + (0.02419 x 0) + (0.89474 x 1013.2) + (0.02016 x
1792) + (0.01431 x 2590) + (0.0032 x 3363) + (0.0053 x 3370) +
(0.00202 x 4008) + (0.00082 x 4016) + (0.00071 x 4762)
= 1023.134 Btu/ft3
HHV =
HHV
g
1023.134 Btu / ft 3
=
0.04874lb / ft 3
= 20991.67009 Btu/lb
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
4.5.3 Perhitungan Massa Hidrogen dan Massa Carbon yang Terbakar
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
4.5.4 Perhitungan Kehilangan Panas
Diketahui :
Untuk D-9200A
Temperatur Ruang (Tc) = 300C = 860F
Temperatur Fuel Gas (Tfg) = 360C = 96.80F
Tekanan Steam rata-rata = 9.78 kg/cm2 = 139 Psi
Kapasitas HRSG rata-rata = 125 ton/jam x 1000 kg/ton x 2.2046 lb/kg
= 275.575 lb/jam
Dari properties of saturated steam and saturated water diperoleh :
Enthalpi cair (hf) pada temperatur 860F = 54.04 Btu/lb
Enthalpi uap (hg) pada temperatur 96.80F = 1103.9 Btu/lb
Enthalpi flue gas (hfg) pada tekanan 139 Psi = 865.9 Btu/lb
Laju panas = Kapasitas ketel x Enthalpi flue gas
= 275.575 lb/jam x 865.9 Btu/lb
= 238620.3925 Btu/jam
% Panas yang hilang karena radiasi (radiatron loss) = 0.5 %
Pengukuran banyaknya gas kering yang terbakar dalam bahan bakar
(11 CO2 ) + (8 O2 ) + C 7 (N 2 + CO )
= beratkarbon
(3 [CO2 + CO ])
=
(11 3.9) + (8 14.1) + (7 81.99 + 0) 0.057427164
(3 [3.9 + 0])
42.9 + 112.8 + 573.93
= 0.057427164
11.7
= 3.58 lb udara kering/lb bahan bakar
a. Kehilangan panas gas kering = banyaknya gas kering yang terbakar x Cp x
( Tfg Tc)
= 3.58 x 0.24 x (96.8 86)
= 9.27936 Btu/lb gas bakar
b. Kehilangan pada H2O dan pembakaran = 9 x H2 x (hg hf)
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
= 9 x 0.214874846 x (1103.9 54.04)
= 2030.296 Btu/lb gas bakar
Untuk D-9200A
Jadi : Total panas yang hilang adalah = Kehilangan panas gas kering + kehilangan
panas pada H2O + Kehilangan panas karena
radiasi + Kehilangan panas tak terukur
= 9.27936 + 2030.296 + 104.9583505 + 209.92
= 2354.454 Btu/lb gas bakar
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Diketahui :
Data Orsat Analisis untuk D-9200A
O2 = 14.1 %
CO2 = 3.9 %
NO = 102 mg/m3 = 102 x 10-6 %
NO2 = 161 mg/m3 = 161 x 10-6 %
CO =0
SO2 =0
N2 = 100 14.1 3.9 (102 x 10-6) (161 x 10-6) 0 0
= 81.99 %
O2 (CO / 2 )
Exess udara = 100%
(0.2682 N 2 ) (O2 CO / 2)
14.1 (0 / 2 )
= 100%
(0.2682 81.99) (14.1 0 / 2)
14.1
= 100%
21.989 14.1
= 178.73%
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
Tabel 4.4 Reaksi Pembakaran :
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
178.73 41.493
=
100
= 74.160kg / s
Total udara = 41.493 + 74.160
= 115.653 kg/s
Total massa flue = 115.653 + 2.96
= 121.573 kg/s
4.5.8 Menghitung Kalor Total
Qt = (Q1 + Q2)
Q1
Flow Steam =
Enthalpi (hg )
Dimana : Q = m . Cp . T
a. Kalor Panas Flue Gas pada Boiler (Q1)
Untuk D-9200 A
T1 = 5650C (TE-9214 D) = 10490F
T2 = 218.70C (TI-9212 D) = 425.660F
T = T1 T2 = 623.340F
Dari gas oksigen Cp dipakai sebesar 0.240 Btu/lb0F
Q1 = m . Cp . T
= 121.573 kg/s x 0.240 Btu/lb0F x 623.340F x (1 lb/0.4536 kg)
= 40095.93 Btu/s x (Btu/106 mmBtu) x (3600 hr)
= 144.35 mmBtu/hr
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
4.5.9 Menghitung Effisiensi HRSG
Untuk D-9200A
Qsteam
Effisiensi HRSG = 100%
Qsteam + Qblowdown
187.391
= 100%
187.391 + 6.49
187.391
= 100%
193.881
= 96.65%
4.6 Pembahasan
udara, hal ini disebabkan karena panas yang timbul dari hasil pembakaran yang tidak di
serapoleh udara yang diberikan sehingga operasional boiler secara optimum dapat
tercapai. Nilai effisiensi tertinggi diperoleh pada boiler D-9200A yaitu sebesar 96.65 %
Dari nilai excess udara yang diperoleh pada perhitungan dapat dilihat bahwa
nilai tersebut telah berada pada nilai optimum yang ditentukan yaitu sebesar 10 % - 25
boiler berlangsung secara optimum. Akan tetapi, boiler D-9200A memiliki excess
udara yang melebihi batas optimum, yaitu sebesar 178.73 %. ini berarti bahwa akan
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
lebih banyak flue gas yang dihasilkan sehingga panas yang hilang pun akan lebih besar
yang mengakibatkan menurunnya effisiensi boiler dan dapat dilihat juga bahwa
kehilangan panas yang paling besar terjadi pada boiler D-9200A yaitu sebesar
11.216 %.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Boiler HRSG D-9200A menghasilkan uap jenuh pada tekanan 9.78 kg/cm2
3. Besarnya jumlah masa flue gas yang diperoleh semakin besar, sehingga
proses.
5.2 Saran
HRSG.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
2. Untuk menghindari terjadinya korosi sebaiknya alat alat tidak dilapisi bahan
kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Corporation 2001.
5. Ir. Zahiful Bahri, Ir Windalina Sjafar, Ir Syukri Abdullah, Ir. Rahman Hasibuan, Ir.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.
8. Arsitektur Piping and Diagram PT. ARUN NGL.
Mulindra Pratama : Pengontrolan Tekanan Pada Boiler Dengan Menggunakan Distributed Control System ( DCS )
Centum CS 3000 Di Unit 92 Hrsg (Aplikasi Di PT. Arun NGL), 2010.